Mengembangkan Usaha
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
merencanakan dan mengembangkan usaha agribisnisnya. Oleh karena itu, isi
Bahan Ajar ini lebih bersifat praktis dan lebih banyak memberikan rambu-rambu
yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan usaha agribisnis.
BAB II
ETIKA BISNIS
Indikator Keberhasilan :
4
Setelah mempelajari materi pokok Etika BIsnis, peserta diharapkan mampu :
(1) mengenal peraturan perundang undangan, (2) memahami prinsip etika bisnis, dan (3)
mengenal norma dalam berbisnis
2.1. Mengenal Peraturan Perundang-undangan
Bicara etika bisnis berarti bicara tentang prinsip-prinsip moral yang dijadikan
sebagai pedoman atau panduan untuk bisnis yang sedang dijalankan. Pedoman
bisnis tidak bisa dilepaskan dengan peraturan perundang-undangan yang terkait
dengan usaha atau bisnis. Banyak peraturan perundang-undangan yang mengatur
tentang usaha atau bisnis masyarakat.
Diantara peraturan perundang-undangan itu adalah Undang-undang nomor 8
tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Undang-undang ini mengatur secara
rinci tentang pemberian perlindungan kepada konsumen dalam rangka pemenuhan
kebutuhannya sebagai konsumen. Cakupan hukum yang berlaku mengenai hak dan
kewajiban konsumen, hak dan kewajiban pelaku usaha, dan cara-cara
mempertahankan hak dan menjalankan kewajiban tersebut. Berdasarkan ketentuan
UU Perlindungan Konsumen pasal 1 ayat 1 UU no 8 tahun 1999 definisi perlindungan
konsumen meliputi seluruh upaya untuk memastikan kepastian hukum demi
memberikan perlindungan kepada konsumen. Ada lima asas yang dianut dalam
ketentuan UU Perlindungan Konsumen nomor 8 tahun 1999 pasal 2 yaitu manfaat,
keadilan, keseimbangan, keamanan dan keselamatan konsumen, serta kepastian
hukum. Perlindungan ini mencakup proteksi agar konsumen tidak memperoleh
barang dan atau jasa yang tidak sesuai dengan kesepakatan atau melanggar
ketentuan undang-undang. Dengan demikian, UU Perlindungan Konsumen nomor 8
tahun 1999 merupakan landasan hukum yang kuat bagi pemerintah serta lembaga
swadaya masyarakat yang peduli akan konsumen Indonesia untuk melakukan upaya
pemberdayaan konsumen melalui pembinaan dan pendidikan konsumen secara
merata.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha yang
mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara
luas kepada masyarakat, berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan
pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mewujudkan
stabilitas ekonomi nasional. UMKM memiliki Undang-Undang tersendiri. Undang-
Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM. UMKM bertujuan menumbuhkan dan
mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional
berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan. Prinsip pemberdayaan UMKM
meliputi: penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan UMKM untuk
5
berkarya dengan prakarsa sendiri; perwujudan kebijakan publik yang transparan,
akuntabel, dan berkeadilan; pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan
berorientasi pasar sesuai dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;
peningkatan daya saing UMKM; dan penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan,
dan pengendalian secara terpadu. Tujuan pemberdayaan UMKM adalah:
mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan
berkeadilan; menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri; dan meningkatkan peran
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam pembangunan daerah, penciptaan
lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan
rakyat dari kemiskinan.
Selain undang-undang yang telah dijelaskan diatas, masih banyak undang-
undang dan peraturan pemerintah yang mengatur tentang etika bisnis. Diantaranya
Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2013 tentang pelaksanaan UU nomor 20
tahun 2008; peraturan pemerintah nomor 13 tahun 1995 tentang izin usaha;
Peraturan pemerintah nomor 6 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha di Daerah Terkait Kesiapan Online Single Submission (OSS) yang
bertujuan memberikan kepastian hukum dan meningkatkan iklim investasi. Komitmen
Pemerintah dalam menjaga iklim investasi sebetulnya diwujudkan dalam beberapa
regulasi yang ada, seperti Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang
Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Elektronik, Peraturan Pemerintah Nomor
24 Tahun 2019 tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi di Daerah,
serta Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan
Berusaha.
Pada prinsipnya, semua undang-undang dan peraturan pemerintah tentang
usaha atau bisnis masyarakat bertujuan agar setiap individu atau lembaga yang
sedang menjalankan usahanya memegang teguh etika bisnis, sehingga akan tercipta
persaingan yang positif dan iklim usaha yang kondusif.
Menurut Sonny Keraf (1998) prinsip-prinsip etika bisnis adalah sebagai
berikut:
i. Prinsip otonomi
Prinsip otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil
keputusan dan bertindak derdasarkan kesadarannya tentang apa yang
dianggapnya baik untuk dilakukan.
ii. Prinsip kejujuran
Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas
bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan
6
atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan
kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan
harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu
perusahaan.
iii. Prinsip keadilan
Prinsip ini menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama dengan
aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional objektif, serta dapat
dipertanggungjawabkan.
iv. Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle)
Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa, sehingga
menguntungkan semua pihak.
v. Prinsip integritas moral
Prinsip integritas moral dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku
bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga
nama baik pimpinan maupun perusahaannya.
8
2) Susunlah norma-norma pada bisnis yang sedang Anda jalani. Sebelum itu, jawab
terlebih dahulu pertanyaan berikut ini:
No Norma yang dapat
Pernyataan
. diterapkan
1. Jika Anda akan memulai usaha
2. Jika usaha Anda akan mengurus izin usaha
3. Jika usaha Anda mengalami kerugian
4. Jika usaha Anda mendapatkan untung besar
5. Jika usaha Anda mendapatkan pesaing
6. Jika usaha Anda mendapatkan relasi usaha
7. Jika usaha Anda akan menambah unit usaha
8. Jika usaha Anda akan meningkatkan omzet
9. Jika usaha Anda akan menambah personil baru
10. Jika usaha Anda akan mengurangi personil
11. Jika usaha Anda akan membuka cabang usaha
12. Jika usaha Anda kurang diminati pelanggan
13. Jika usaha Anda jalan di tempat setelah 5 tahun
14. Jika usaha Anda mampu melewati masa kritis
15. Jika usaha Anda kalah bersaing dengan yang lain
9
BAB II
MENYUSUN PROFIL USAHA
Indikator Keberhasilan :
Setelah mempelajari materi pokok Profil Usaha, peserta diharapkan mampu :
(1) menjelaskan pengertian profil usaha, (2) memahami komponen profil usaha, dan (3)
menyusun profil usaha
Dengan kata lain, profil adalah keadaan atau potensi dan gambaran yang ada
dalam diri seseorang atau kelompok dalam berfikir cepat dan tepat dengan meningkatkan
setiap aktifitas yang dikerjakan, sehingga sangat menentukan sebuah prestasi.
Di sisi lain pengertian usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran,
atau badan untuk mencapai suatu maksud; pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya
upaya) untuk mencapai sesuatu. Definisi usaha jika diartikan secara ekonomi, yaitu usaha
adalah kegiatan individu untuk melakukan sesuatu yang terorganisir untuk memproduksi
dan menjual barang dan jasa untuk manfaat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pengertian lainnya, usaha adalah kegiatan di bidang perdagangan dengan maksud
mencari untung.
Jadi profil usaha dapat diartikan sebagai gambaran atau pandangan mengenai
kegiatan-kegiatan usaha yang dilakukan oleh seorang wirausaha atau pengusaha.
Kegiatan usaha dalam hal ini lebih mengarah pada kegiatan perdagangan barang
maupun jasa dengan maksud mencari keuntungan.
Sebuah profil usaha yang baik secara efektif berisi rincian informasi penting tentang
usaha yang dilakukan. Profil usaha harus mengandung informasi tentang tujuan usaha
(secara umum dan khusus), kinerja bisnis yang sebenarnya, dan prestasi usaha saat ini.
Sehingga profil usaha dapat berfungsi sebagai alat promosi atau pemasaran penting yang
dapat menarik kemitraan, investasi, dan peluang.
10
2.2 Komponen Profil Usaha
1) Logo dan Tagline
Logo dari sebuah usaha/perusahaan harus dapat mewakili misi dan visi, produk dan
jasa, atau prinsip-prinsip bisnis, serta harus menarik dan mengesankan, bila perlu
“nyentrik” (mempunyai ciri khusus). Pelanggan harus mampu mengaitkan secara
langsung dan mudah mengenali. Buatlah elemen yang sederhana. Memastikan
bahwa itu adalah jelas berada dalam profil perusahaan Anda.
Selain itu, buatlah tagline atau jargon (susunan kata yang dipersingkat), dengan
syarat mampu memancing emosi pelanggan atau provokasi, biasanya berupa kalimat
pernyataan atau pertanyaam, sehingga pelanggan mudah mengucapkan dan mudah
diingat. Contoh beberapa tagline yang tertekal: Indomie seleraku (Mi Instan Indomie),
Im lovin it (Mc Donalds), Life Good (LG), Thing Different (Apple), Tropical Adventure
(Eiger), Just do it (Nike), Ideas for Life (Panasonic), Imposible is nothing (Adidas),
One Heart (Honda), Selalu Di Depan (Yamaha), Saya Minum Dua (Yakult), Life is
never flat (Chitatos), Leading Innovation (Toshiba), Jelas lebih enak (Kopi Kapal Api),
Mengatasi masalah tanpa masalah (Pegadaian), dan banyak lagi.
2) Sejarah
Untuk memberitahu mitra atau kolega tentang awal mulanya usaha yang dilakukan.
Menyebutkan jenis usaha, akreditasi yang diperoleh perusahaan secara singkat,
serta mengesankan mitra atau kolega tentang track record secara nyata.
3) Nama
Nama dimaksud adalah struktur dan susunan organisasi dalam perusahaan. Hal ini
penting untuk mengidentifikasi kepribadian kunci dalam perusahaan, termasuk
masing-masing latar belakang akademis dan pekerjaan sebelum bergabung dengan
perusahaan. Secara otomatis memberikan prestise dan kredibilitas mengenai
jalannya usaha. Mitra/kolega yang berminat bisa melihat terpenuhinya akuntabilitas
perusahaan.
4) Identitas
Identitas produk merupakan sebuah keterangan atau gambaran data
mengenai produk yang dihasilkan oleh produsen. Keterangan yang dimaksud bisa
diperoleh dari sisi visual ataupun non visual, yaitu setiap hal ditampilkan
oleh produk itu, dan bersifat spesifik.
5) Target
11
Target pasar adalah suatu kelompok konsumen yang menjadi sasaran pendekatan
perusahaan untuk membeli produk yang dijual. Singkatnya target pasar adalah
kelompok yang akan dilayani sebagai konsumen. Target pasar biasanya mempunyai
rentan umur, sifat, dan karakter yang hampir sama. Target pasar sangat erat
kaitannya dengan segmentasi pasar.
6) Alamat
Alamat yang jelas dan mudah dihubungi sehingga konsumen dapat memberi
tanggapan untuk perbaikan produk, maupun untuk sarana pengaduan. Menyediakan
semua informasi yang diperlukan dalam profil perusahaan Anda. Tentukan nama
lengkap badan hukum perusahaan, termasuk alamat email dan nomor telepon.
Sebutkan jika memiliki kantor pusat. Tentu saja, yang tidak kalah penting disediakan
link website.
7) Strategi
Strategi pemasaran adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan produsen
barang atau jasa secara berkesinambungan untuk memenangkan persaingan pasar
secara berkesinambungan. Penyusunan rencana usaha secara menyeluruh dilandasi
oleh strategi pemasaran.
Salah satu contoh strategi pemasaran yang saat ini sedang booming adalah secara
online, seperti e-commerce yaitu perdagangan elektronik dengan cara penyebaran,
pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti
internet, televisi, dan jaringan komputer lainnya.
Membuat profile usaha dalam bentuk teks maksimal 2 (dua) halaman kertas folio.
Umumnya mitra/kolega sangat jarang yang membaca profil perusahaan secara
12
keseluruhan, tetapi hanya dibaca secara sekilas saja. Kalau membuatnya dalam
bentuk video maka buatlah dengan durasi yang pendek (maksimal 5 menit) agar
penonton tidak jenuh.
Dalam membuatnya bisa mencoba dengan memilih gambar/logo yang paling menarik
dari stok yang ada. Pilih juga kata-kata/tagline yang paling dibutuhkan dan sangat
penting diketahui oleh mitra/kolega. Untuk setiap headline diberi tulisan yang lebih
tebal atau beda warna. Buatlah headline yang menarik dari setiap informasi yang
ingin dibuat.
13
Pembuatan profil usaha yang biasa saja tidak akan menarik pembaca untuk sekedar
melihat atau membacanya, dan akan dibuang begitu saja. Agar citra perusahaan
terjaga baik dan bisa memberikan kesan profesional maka bisa membuat profil usaha
yang kreatif. Mulai dari pemilihan bahasa yang verbal dan visual. Jadikan brosur yang
bisa membangkitkan minat, perhatian, dan kesan positif. Dengan begitu akan mudah
dinikmati dan diterima mitra/kolega.
14
BAB III
RENCANA PENGEMBANGAN USAHA
Indikator Keberhasilan :
Setelah mempelajari materi pokok Profil Usaha, peserta diharapkan mampu : (1)
menjelaskan pengertian dan jenis-jenis pengembangan usaha, (2) memahami strategi
pengembangan usaha, dan (3) memahami tahapan pengembangan usaha, (4) menyusun
rencana usaha
Pengembangan suatu usaha adalah tanggung jawab dari setiap pengusaha atau
wirausaha yang membutuhkan pandangan ke depan, motivasi, dan kreativitas. Pada
umumnya pemilik usaha dalam mengembangkan usahanya harus mampu melihat suatu
peluang yang orang lain tidak mampu melihatnya, menangkap peluang, dan memulai
usaha (bisnis), dan menjalankan usahanya dengan berhasil.
1. Pengembangan vertikal
Adalah perluasan usaha dengan cara membangun inti bisnis baru yang masih
memiliki hubungan langsung dengan bisnis utamanya.
2. Pengembangan horizontal
15
Adalah pembangunan usaha baru yang bertujuan memperkuat bisnis utama untuk
mendapatkan keunggulan komparatif, yang secara lini produk tidak memiliki
hubungan dengan core bisnisnya.
2. Diversifikasi usaha
Diversifikasi usaha adalah mengembangkan usaha ke berbagai jenis usaha.
Kelebihannya, jika salah satu jenis usaha mengalami penurunan permintaan pasar
(rugi), maka usaha yang lain masih dapat menutupi kerugiannya. Kekurangannya,
pengembangan cara ini cukup sulit dilakukan karena harus mempelajari dari awal
baik pasar, sumber material, ataupun teknologinya dan sebagainya.
Contohnya adalah:
16
kategori untuk ibu-ibu, kategori untuk anak-anak, kategori untuk usia di atas 50
tahun, dan lain-lain. Masing-masing kategori produk bisa dibedakan secara
dosis, ukuran atau kadarnya, dan hal-hal lain yang disesuaikan dengan
kepentingan pemakainya.
c. Berdasarkan lini produk, misalnya: untuk produk dengan bahan herbal, untuk
produk tanpa bahan pengawet, untuk produk dengan yang mengandung DHA
atau Omega 3, dan lain-lain.
d. Berdasarkan fungsinya, misalnya: produk untuk rambut kering, produk untuk
rambut berminyak, produk untuk rambut normal, dan lain-lain.
e. Menentukan produk baru dengan pasar yang baru. Dengan pengembangan
produk, maka diharapkan penjualan akan meningkat karena pasar yang
dibidiknya semakin berkembang dan bervariasi.
2. Mengembangkan pasar dari sisi sistem penjualannya
Banyak strategi mengembangkan pasar yang dilakukan mengembangkan sistem
penjualannya, antara lain:
17
a. Integrasi vertikal (hulu ke hilir dari flow industry)
Penyatuan integrasi vertikal dengan cara membeli perusahaan ke dalam
(pemasok, konsultan, produsen, dan lain-lain) atau membeli perusahaan ke luar
arah konsumen (distributor, wholeseller, agen, outlet, dan lain-lain). Contohnya :
perusahaan mie yang membeli perusahaan gandum, perusahaan hypermarket
yang membeli perusahaan jaringan minimarket, dan lain-lain.
18
Wirausaha adalah orang yang melakukan penggunaan sumber daya ekonomi untuk
memperoleh keuntungan. Maka komponen utama dari perencanaan usaha yang
akan dikembangkan oleh seorang wirausaha adalah perhitungan proyeksi rugi-laba
dari bisnis yang dijalankan. Proyeksi laba-rugi merupakan muara dari berbagai
komponen perencanaan bisnis lainnya yaitu perencanaan bisnis yang bersifat
operasional. Dalam menyusun rencana usaha (business plan), para wirausahawan
memiliki perbedaan yang dalam membuat rincian rencana usaha.
Agar perusahaan berjalan pada jalan yang benar maka seorang wirausaha harus
menyususn Business plan. Business plan merupakan suatu dokumen yang
menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau
jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi
penyandang saran. Pengertian lain dari business plan adalah sebuah selling
document yang mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada
penyandang dana potensial.
19
tahun yang akan datang. Selain itu juga memuat pandangan dan ide dari untuk dua
tahun yang akan datang, pandangan dan ide dari anggota tim manajemen serta
menyangkut strategi dan tujuan perusahaan yang hendak dicapai.
Jadi business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha
yang menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan baik internal maupun
eksternal mengenai perusahaan untuk memulai suatu usaha. Isi dari business plan
sering merupakan perencanaan terpadu yang menyangkut pemasaran, permodalan,
manufacturing dan sumber daya manusia. Setelah Anda memahami makna dari
business plan, Anda perlu memahami kerangka Business plan pada uraian berikut.
- Pemasaran
- Keuangan
- Manufacturing (operasi)
- Sumberdaya manusia
21
Berikut adalah penampakan dari Business Model Canvas:
22
BAB IV
LEGALITAS USAHA
Indikator Keberhasilan :
Setelah mempelajari materi pokok legalitas usaha, peserta diharapkan mampu : (1)
menjelaskan pengertian dan pentingnya legalitas usaha, (2) memahami tahapan legalitas
usaha, (3) mengetahui kegunaan izin usaha dan (4) mengenal jenis-jenis izin usaha
a) Perusahaan perseorangan
Yaitu perusahaan yang dimiliki dan diselenggarakan oleh satu orang. Keuntungan
dari perusahaan perorangan adalah mudah didirikan, biaya operasi rendah, bebas,
dalam pengelolaan dan memiliki daya rangsang yang lebih tinggi.
23
b) Firma
c) Persekutuan
Yaitu suatu asosiasi yang didirikan oleh dua orang atau lebih yang menjadi
pemilik bersama dari suatu perusahaan. Dalam persekutuan, ada dua macam
anggota, yaitu (1) Sekutu pemimpin (general partner), yaitu anggota yang aktif
dan duduk sebagai pengurus persekutuan; (2) Sekutu terbatas (limited
partner), yaitu anggota yanng bertanggung jawab terbatas terhadap utang
perusahaan. Contohnya CV.
d) Perseroan
Izin sangatlah penting bagi dunia usaha. Izin Usaha tersebut digunakan oleh
Pelaku Usaha sebagai tanda bahwa usaha tersebut layak berdiri dan beroperasi. Izin
adalah suatu perangkat hukum administrasi yang sifatnya bersegi satu yang digunakan
pemerintah untuk mengendalikan masyarakatnya agar dapat berjalan dengan tertib.
Fungsi perizinan disini adalah untuk membina, mengarahkan, mengawasi juga
menertibkan kegiatan-kegiatan tertentu, maka kewajiban untuk menjaga kualitas produk
telah dimasukkan ke dalam suatu prosedur perizinan, baik dalam proses pengajuan
permohonan hingga pelaksanaan setelah para pelaku usaha memperoleh izin.
Meskipun tidak menjamin seutuhnya bagi pelaku usaha untuk tidak mungkin
melakukan kesalahan, namun hal ini tentu dapat diminimalisir dengan adanya izin
tersebut karena dalam pelaksanaannya pun terdapat pengawasan langsung dari
Pemerintah. Izin yang dikeluarkan Pemerintah merupakan sesuatu yang dapat
dipertanggungjawabkan di mata hukum. Dalam pertanggungjawabannya sendiri menjadi
jelas, siapakah yang harus bertanggungjawab ketika terjadi kesalahan teknis. Misalkan
dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi maka yang bertanggungjawab adalah
24
kontraktor, atau jika terjadi keracunan akibat makanan atau minuman maka yang harus
bertanggungjawab adalah pelaku usahanya.
Definisi Izin Usaha menurut Online Single Submission (OSS) adalah izin yang diterbitkan
oleh Lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau
bupati/wali kota setelah Pelaku Usaha melakukan pendaftaran.
Dengan memiliki izin usaha, maka usaha yang Anda miliki memiliki
perlindungan hukum. Karena usaha Anda sudah tercatat secara resmi.
Dengan memiliki legalitas oleh pemerintah, jika sewaktu-waktu ada
tindakan penertiban oleh satpol PP, maka usaha yang Anda miliki tidak
akan mengalami masalah. Anda akan tetap merasa aman dan nyaman
dalam menjalankan usahanya.
Jika Anda memiliki suatu usaha yang sudah memiliki izin resmi dari
pemerintah, maka Anda dapat mengajukan permohonan kredit modal
usaha kepada perbankan. Tentu saja hal ini dapat membantu
perkembangan usaha
25
sehingga masyarakat tidak ragu untuk membeli jasa ataupun produk yang
Anda tawarkan.
Izin Usaha yang dibutuhkan oleh tiap-tiap Pelaku Usaha berbeda, tergantung jenis
bidang usaha apa yang akan digeluti oleh perusahaannya. Ada berbagai macam
kelengkapan dokumen izin usaha yang harus kamu penuhi ketika mendirikan sebuah
usaha baik itu dalam bentuk CV, Firma, atau PT yang dalam hal ini digunakan untuk
legalitas usaha kamu.
Adapun jenis-jenis izin usaha yang perlu kamu ketahui untuk mempersiapkan pendirian
sebuah usaha sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia adalah sebagai berikut:
Surat ini merupakan salah satu dokumen yang harus kamu penuhi. Karena surat ini
nantinya akan kamu perlukan untuk membuat dokumen lain seperti NPWP,SIUP, TDP
dan surat pendukung pendirian usaha kamu.
Dokumen ini akan dikeluarkan oleh kelurahan ataupun kecamatan setempat di mana
kamu akan mendirikan usaha. Biasanya surat ini dapat selesai dalam sehari jika
semua persyaratan yang dibutuhkan telah kamu penuhi.
Nomor ini dibuat oleh petugas pajak dan diberikan kepada para wajib pajak baik
NPWP perorangan maupun NPWP badan hukum sebagai alat untuk administrasi pajak
sekaligus sebagai identitas bagi kamu.
Izin Usaha dagang adalah surat yang diberikan kepada perseorangan untuk
melaksanakan usaha dagang. UD berbeda dengan PT, yang kepemilikannya hanya
26
dikelola oleh perseorangan saja. Meskipun begitu, kamu tetap membutuhkan izin
usaha dagang sebagai bukti legalitas usaha kamu.
Surat ini dibuat oleh pemerintah daerah dan diberikan kepada pengusaha ataupun
badan usaha yang ingin mendirikan usaha di suatu daerah.
SIUI adalah surat yang sangat dibutuhkan oleh para pengusaha kecil menengah untuk
mendirikan usaha industri. Dulu namanya Tanda Daftar Industri (TDI), dengan adanya
sistem OSS kamu cukup gunakan IUI ini sebagai dokumen legalitas atas usaha
industri yang kamu jalankan tanpa melanggar peraturan.
SIUP adalah Surat Izin yang dibuat oleh Pemerintah Daerah yang diperuntukkan bagi
Pelaku Usaha yang melaksanakan kegiatan usaha perdagangan.
28
29
BAB V
LEGALITAS PRODUK
30
Ketika sebuah produk sudah bisa menjangkau pasar secara luas, maka akan banyak
dikenal dan diketahui oleh banyak orang sehingga peluang untuk terjual juga semakin
tinggi.
c. Keamanan dan mutu produk terjamin
Misalnya untuk produk pangan industri rumah tangga, dalam proses
pendaftaran sertifikat PIRT, produk pangan industri rumah tangga akan diuji dan
diseleksi secara ketat oleh pihak dari dinas keseharan. Selain produk, pemilik usaha
UKM juga dilakukan tes pengetahuan terhadap bahan pangan serta diberikan edukasi
melalui bimbingan. Setelah lolos tahap ini, baru kemudian izin PIRT bisa dikeluarkan.
Mengingat prosedur yang dilalui cukup ketat, sehingga bisa dipastikan bahwa
keamanan dan mutu produk yang beredar sudah terjamin.
d. Kepercayaan pembeli meningkat
Saat ini, para konsumen sudahcerdas dan selektif dalam memilih produk.
Mereka sudah bisa membedakan mana produk yang aman dan yang tidak dengan
melihat informasi kemasan. Ketika tercntum izin PIRT pada kemasan produk pangan
yang sudah beredar di pasaran, para konsumen akan lebih percaya. Mereka tidak
akan ragu lagi untuk membeli produk tersebut kemudian mengkonsumsinya.
e. Mendongkrak harga produk
Produk-produk pangan yang sudah lolos sertifikasi PIRT berarti sudah
memiliki kelayakan dan keamanan untuk dikonsumsi karena sudah melewati berbagai
pengujian yang dilakukan oleh pihak yang berwenang dalam hal ini dinas kesehatan.
Produk yang layak dan aman harganya bisa lebih tinggi dibandingkan dengan produk
yang belum mengantongi izin. Dengan harga yang lebih tinggi, akan membuat
keuntungan yang didapat pemilik UKM menjadi lebih banyak. Ini akan berpengaruh
baik terhadap kondisi finansial usaha
f. Produk bisa masuk ritel besar
Manfaat dan keunggulan dari produk pangan yang sudah memiliki izin, yang
paling dirasakan oleh pemilik usaha adalah bisa menembus pasar yang lebih berkelas
yaitu masuk ritel-ritel besar dan ternama seperti swalayan, minimarket, supermarket,
bahkan mall. Kesempatan semacam ini dapat berpengaruh baik terhadap kondisi
usaha karena produk yang dijual akan terkenal dan berpotensi diincar oleh banyak
orang. Hal ini menyebabkan produk laku keras dan banyak dikonsumsi.
32
Agricultural Practices/GAP, Good Handling Practices/GHP, Good distribution
Practices/GDP, Good Ritel Practices/GRP).
Lingkup pengawasan keamanan dan mutu PSAT meliputi :
1. Pengawasan Sebelum Beredar (Pre-Market)
Pre-Market merupakan pengawasan pendahuluan yang dilakukan sebelum
suatu produk beredar di masyarakat, antara lain:
Pengawasan produk hasil pertanian (segar dan olahan primer) melalui
skema:
a. Sertifikasi (Prima. GAP, GHP, GMP, dll);
b. Pendaftaran /Registrasi Produk (Produk Dalam Negeri/PD dan Produk
Luar Negeri/PL);
c. Pendaftaran Rumah Kemas;
d. Health Certificate (HC)
Pengawasan konsistensi pemenuhan persyaratan registrasi, sertifikasi
melalui surveilen
2. Pengawasan Setelah Beredar (Post-Market)
Post-Market merupakan bentuk pengawasan yang dilakukan setelah suatu
produk beredar di masyarakat. Pengawasan ini dilakukan dengan melakukan
inspeksi ke pasar supermarket maupun toko retail lainnya.
Bentuk pengawasannya antara lain:
Pengawasan pangan segar di peredaran/pengawasan reguler, dilakukan
untuk mengawasi aspek keamanan pangan (residu pestisida, logam berat
dan mikroba termasuk penggunaan nomor registrasi, logo sertifikasi)
produk pangan hasil pertanian yang beredar di pasar;
Pengawasan case by case/emergency, dilakukan untuk merespon apabila
ada issue keamanan pangan di masyarakat/publik.
Manfaat dari registrasi/sertifikasi produk PSAT yaitu:
1. Memberikan jaminan mutu dan keamanan pangan kepada konsumen
2. Memberikan jaminan dan perlindungan masyarakat
3. Mempermudah penelusuran kembali dari kemungkinan penyimpangan muru
dan keamanan produk
4. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk sehingga dapat
memperluas akses pasar
5. Memberikan “branding” produk pangan segar dengan adanya label jaminan
keamanan dan mutu pangan segar asal tumbuhan
Pendaftaran/Registrasi PSAT merupakan salah satu bentuk
penjaminan/suatu bentuk ijin edar dengan pemberian dokumen yang menyatakan
33
bahwa produk pertanian tersebut memenuhi persyaratan keamanan pangan.
Dengan adanya Registrasi PSAT ini akan memberikan jaminan dan perlindungan
kepada masyarakat/konsumen, serta akan mempermudah penelurusan kembali
dari kemungkinan penyimpangan mutu dan keamanan produk. Apabila terjadi
sesuatu maka pemerintah mudah untuk melacak dan melakukan penelusuran
kemungkinan terjadinya penyimpangan mutu maupun keamanan pangan dari hulu
hingga hilir.
Pendaftaran/Registrasi PSAT diwajibkan untuk semua produk PSAT yang
diperdagangkan dalam bentuk kemasan eceran. Kemasan Eceran PSAT
merupakan kemasan akhir PSAT yang tidak boleh dibuka untuk dikemas kembali
dan di edarkan. Pendaftaran/Registrasi PSAT dikecualikan untuk produk
PSAT dalam kemasan yang tidak untuk diperdagangkan dan/atau PSAT yang
dijual/diperdagangkan namun dikemas dihadapan konsumen/pembeli secara
langsung (dijual curah/eceran). Pelaku usaha wajib mendaftarkan PSAT yang
diedarkannya yang berupa : PSAT Produksi dalam negeri (PD), PSAT produksi
dalam negeri usaha kecil (PD-UK) dan PSAT produksi Luar Negeri (PL).
Lembaga penjaminan mutu yang berkompetensi untuk
menerbitkan Nomor registrasi PSAT ini adalah OKKP-D (Otoritas Kompeten
Keamanan Pangan Daerah). Nomor registrasi PSAT ini berlaku selama 5 tahun
dan akan dilakukan surveilans atau peninajuan berkala sekurang-kurangnya sekali
dalam setahun.
Pelaku usaha yang ingin memperoleh nomor pendaftaran
PSAT mengajukan permohonan pendaftaran/Registrasi PSAT tersebut kepada
OKKP Pusat/OKKP Daerah dan harus memenuhi persyaratan administrasi dan
persyaratan teknis. Produk PSAT yang telah memenuhi persyaratan administrasi
dan persyaratan teknis jaminan mutu berdasarkan hasil inspeksi penerapan
sanitasi higenis pada sarana produksi dan distribusi PSAT selanjutnya akan
mendapatkan Nomor Pendaftaran/Registrasi PSAT.
Regulasi Terkait.
1. PerKa.BPOM No. HK 03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012 tentang Cara Produksi
Pangan Yang Baik Untuk Industri Rumah Tangga
2. PerBPOM No. 22 Tahun 2018 tentang Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi
Pangan Industri Rumah Tangga
36
3. PerBPOM No. 23 Tahun 2018 tentang Pedoman Pengawasan Pangan Industri
Rumah Tangga
c. Izin BPOM
Izin BPOM adalah perizinan berupa izin edar untuk produk usaha makanan
ataupun produk lain yang layak dikonsumsi, sehingga jaminan produk tersebut sangat
terjaga dan aman untuk digunakan oleh masyarakat. Izin BPOM ini diperlukan bagi
produk pangan yang diproduksi oleh industri dalam negeri yang lebih besar dari skala
rumah tangga
Setiap Pangan Olahan yang di produksi di dalam negeri atau yang diimpor
untuk diperdagangkan dalam kemasan eceran wajib memiliki Izin Edar kecuali
untuk Pangan Olahan yang diproduksi oleh Industri Rumah Tangga Pangan dan
yang mempunyai masa simpan kurang dari 7 (tujuh) hari. Pendaftarannya di
lakukan di Badan POM RI dan sudah bisa dilakukan secara Online.
Mengenal E-Registration Pangan Olahan
Pendaftaran pangan olahan dengan sistem layanan elektronik (e-
registration) merupakan rangkaian kegiatan pelayanan pendaftaran pangan yang
berbasis elektronik yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pendaftaran
pangan olahan agar lebih cepat, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
Alur proses pendaftaran melalui sistem e-registration terdiri dari tahapan
pendaftaran akun perusahaan dan pendaftaran produk pangan olahan.
a. Pendaftaran Akun Perusahaan
b. Pendaftaran Pangan Olahan
c. Waktu Pendaftaran
d. Keputusan dapat berupa:
- penerbitan Izin Edar
- penolakan permohonan
- permintaan tambahan data
Regulasi Terkait
1. PerKa.BPOM No. 27 Tahun 2017 tentang Pendaftaran Pangan Olahan
2. PerBPOM No. 5 Tahun 2018 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat
Dalam Pangan Olahan
3. PerBPOM No. 7 Tahun 2018 tentang Bahan Baku Yang Dilarang Dalam
Pangan Olahan
37
4. PerBPOM No. 8 Tahun 2018 tentang Batas Maksimum Cemaran Kimia Dalam
Pangan Olahan
5. PerBPOM No. 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan
39
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2012. Etika Bisnis dan Profesi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Priansa, Donni Juni. 2014. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Bandung: Penerbit Alfabeta.
https://www.hanindo.co.id/portfolio/tampak-berkesan-cari-tahu-cara-membuat-company-
profile-dari-media-yang-digunakan-sampai-isinya (Diakses 4 April 2021).
http://shinraemun.blogspot.com/2012/12/model-pengembangan-usaha.html (Diakses 4
April 2021).
https://www.kajianpustaka.com/2020/03/pengembangan-usaha-pengertian-jenis-strategi-
dan-tahapan.html (Diakses 4 April 2021).
Hafsah, M.J. 2004. Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Jurnal
Infokop. No. 25 Tahun 2015.
Mubarok, Husni. 2010. Pengantar Bisnis, Nora Media Enterprise, Kudus Hlm. 98-99
https://duniamikro.wordpress.com/2008/07/14/penyusunan-rencana-bisnis/
http://donyahmad28.blogspot.co.id/2011/12/pengertian-identifikasi-peluang-usaha.html dia
kses pada hari Senin 03 Agustus 2020
Winardi.2003. Entrepreneur & Entrepreneurship, Prenada Media, Jakarta Timur. hlm. 16
40
41