Anda di halaman 1dari 7

Nama : Aida Nur Fadhilah

NIM : 181810401036

“UJIAN FISIOLOGI MANUSIA”

MATERI ENDOKRIN
1. Dalam sistem endokrin, hormon dapat diklasifikasikan berdasarkan senyawa
pembentuknya menjadi hormon protein dan hormon steroid. Apakah perbedaan dari kedua
tipe hormon tersebut? Dan bagaimanakah regulasi masing-masing hormon di dalam sel?
JAWAB :
Hormon dapat dibedakan berdasarkan molekul penyusunnya menjadi hormon protein
dan hormon steroid. Hormon protein tersusun atas molekul protein dan modifikasinya,
baik berupa polypeptida, glycoprotein, maupun amina. Sementara hormon steroid
dibentuk oleh molekul lemak dan kolesterol. Perbedaan kedua hormon (protein dan
steroid) dapat dilihat berdasarkan sifat, kemampuan melintasi membran, cara kerja, dan
letak reseptornya. Berikut adalah tabel yang menjelaskan perbedaan kedua tipe hormon
tersebut.
No. Pembeda Hormon protein Hormon steroid

1. Sifat Hidrofilik dan tidak larut Hidrofobik dan larut


dalam lemak dalam lemak
2. Kemampuan melintasi Tidak dapat berdifusi Dapat berdifusi melewati
membran sel melewati membran membran
3. Cara kerja Mampu mengaktifkan Mengaktifkan proses
sistem second messenger transkripsi mRNA
4. Letak reseptor Membran plasma Sitoplasma
5. Contoh hormon ADH, FSH, LH, Sex hormone dan
epinephrine, dan melatonin aldosteron

Karena memiliki karakteristik yang jauh berbeda, hormon protein dan hormon steroid
memiliki sistem regulasinya masing-masing. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut
mengenai mekanisme kerja masing-masing hormon.
a. HORMON PROTEIN
Seperti yang sudah dituliskan sebelumnya bahwa hormon protein tidak dapat
melintasi membran sel sehingga reseptornya terletak di membran. Ketika hormon
protein berikatan dengan reseptornya, G protein teraktivasi dan menyebabkan
pemecahan GTP (Guanosine Tri Phosphate) menjadi GDP + Pi. G protein yang telah
aktif akan melepaskan salah satu subunit nya (subunit a) untuk mengaktivasi adenylate
cyclase. Aktivasi adenylate cyclase menyebabkan terjadinya defosforilasi ATP
menjadi cAMP dan PPi (second messenger). cAMP nantinya akan mengaktifkan
protein kinase yang menyebabkan fosforilasi enzim tertentu menjadi aktif maupun
inaktif. Enzim yang aktif akan mengkatalisis reaksi metabolisme tertentu di dalam sel,
seperti pertumbuhan, proliferasi, dan sebagainya. Mekanisme kerja hormon protein
dijelaskan dalam gambar berikut.

b. HORMON STEROID
Berbeda dengan hormon protein, hormon steroid berikatan dengan reseptornya
setelah berdifusi melalui membran plasma. Setelah berikatan dengan reseptor,
kompleks hormon steroid-reseptor kemudian masuk ke dalam nukleus dan menduduki
daerah pengikat spesifik DNA yang disebut sebagai Hormone Respone Elemen (HRE).
Hormon selanjutnya dapat mengaktifkan proses transkripsi dan translasi menghasilkan
protein (ex : enzim) yang nantinya mempengaruhi proses metabolisme tertentu.

2. Kelenjar hipofisis disebut juga sebagai “master of gland” karena mampu mengontrol
kinerja semua kelenjar pada sistem endokrin. Kelenjar hipofisis terbagi menjadi 2 bagian,
yaitu adenohipofisis (hipofisis anterior) dan neurohipofisis (hipofisis posterior). Jelaskan
macam-macam hormon yang disekresikan oleh adenohipofisis beserta fungsinya!
JAWAB :
Adenohipofisis mensekresikan 6 macam hormon, yaitu:
a. Growth Hormone (GH) / Somatotropin
Growth Hormone termasuk hormon protein yang disekresikan oleh hipofisis
anterior dan menarget sebagian besar jaringan. Fungsi GH antara lain menstimulasi
pertumbuhan tubuh dengan meningkatkan aktivitas anabolik, merangsang proliferasi
dan diferensiasi sel-sel tertentu, mensintesis lebih banyak protein, serta meningkatkan
ukuran tulang, otot, dan organ visceral.
b. Prolaktin
Prolaktin termasuk kelompok hormon protein yang dapat juga disebut dengan
maternity hormone. Organ target dari hormon ini adalah kelenjar mammae pada
wanita. Fungsi prolaktin antara lain menstimulasi pertumbuhan kelenjar susu selama
masa kehamilan, merangsang produksi ASI, serta mencegah ovulasi pada wanita yang
menyusui.
c. TSH (Thyroid Stimulating Hormone)
TSH merupakan kelompok hormon glikoprotein yang menarget kelenjar
tiroid. Fungsi TSH yaitu menstimulasi tiroid untuk memproduksi dan melepaskan
hormon. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid dapat berupa T3 (triidotironin)
maupun T4 (tiroksin).
d. ACTH (Adenocorticotrophic Hormone) / kortikotropin
ACTH berperan dalam mengaktivasi dan merangsang korteks adrenal untuk
memproduksi hormon kortikosteroid (hormon kortisol dan kortikosteron), terutama
selama periode stres. Hormon ini termasuk golongan hormon peptida yang umumnya
disekresikan pada pukul 2-4 pagi sebelum seseorang bangun tidur.
e. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Pada pria, FSH berperan dalam menstimulasi pembentukan sperma (sperm
formation). Sementara pada wanita FSH berfungsi untuk menstimulasi pertumbuhan
folikel dan merangsang ovarium untuk mensekresikan esterogen.
f. LH (Luteinizing Hormone)
LH berfungsi dalam menstimulasi terjadinya ovulasi pada wanita dan
merangsang ovarium mensekresikan hormon progesteron. Pada pria, LH juga disebut
sebagai ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone) yang berfungsi dalam
menginduksi sel leydig untuk mensekresikan testosteron.

3. Bagaimana mekanisme pengaturan dan pengendalian hipotalamus sehingga tidak terjadi


overexpression hormone?
JAWAB :
Hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus dapat berupa releasing hormones maupun
inhibiting hormones. Contoh : hipotalamus memproduksi hormon yang disebut sebagai
Growth Hormone-Releasing Hormone (GHRH). GHRH nantinya akan bersirkulasi
menuju kelenjar hipofisis untuk merangsang produksi dan sekresi GH/somatotropin. GH
akan bermigrasi ke organ/jaringan target untuk menstimulasi pembentukan Growth Factor.
Ketika kapasitas Growth Factor yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dirasa sudah
mencukupi, GF akan mengirim negative feedback pada hipotalamus. Hipotalamus
kemudian mensekresikan somatostatin yang akan menghentikan sekresi GH. Contoh lain
adalah pengendalian hormon tiroid. Hipotalamus menghasilkan suatu hormon yang
disebut TRH (Thyroid Releasing Hormone) yang akan bersirkulasi menuju kelenjar
hipofisis dan menstimulasi hipofisis anterior untuk melepaskan TSH (Thyroid Stimulating
Hormone). Keberadaan TSH memberi negative feedback ke hipotalamus agar berhenti
mensekresikan TRH. TSH nantinya bergerak menuju organ target (tiroid) dan
menstimulasi tiroid untuk mensekresikan tiroksin. Ketika kadar tiroksin dirasa sudah
berlebih, ia akan mengirimkan sinyal umpan balik negatif untuk hipotalamus agar berhenti
menghasilkan TRH.

4. Salah satu kelenjar yang berperan dalam sistem endokrin adalah kelenjar timus.
Deskripsikan secara singkat mengenai kelenjar timus, hormon apa yang dihasilkan, dan
fungsi hormon tersebut!
JAWAB :
Timus adalah kelenjar berbentuk lobular dan berwarna merah muda yang terletak di
bagian dorsal jantung dan aorta. Timus berperan penting dalam perkembangan sistem
imun. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar timus disebut sebagai thymosin. Thymosin
berfungsi dalam memediasi perkembangan dan diferensiasi limfosit T, dimana limfosit T
merupakan komponen utama respon imun seluler (cell mediated immunity). Fakta yang
harus diketahui tentang timus yaitu ukurannya mencapai maksimum ketika seseorang
mengalami pubertas, namun mulai mengecil dan menyusut ketika individu tersebut sudah
berumur/semakin tua. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap respon imun yang semakin
menurun/lemah ketika suatu individu mulai menua.

MATERI REPRODUKSI
5. Testis merupakan organ reproduksi pada pria yang berfungsi untuk menghasilkan
testosteron dan sebagai tempat pembentukan sperma (spermatogenesis), khususnya di
bagian tubulus seminiferus. Jelaskan sel-sel apa sajakah yang menyusun testis beserta
fungsinya!

JAWAB :
a. Sel leydig (interstitial cell)
Terletak di daerah luar kompartemen sel. Berfungsi untuk mensekresikan
testosteron
b. Sel sertoli
Ketika dibuat penampang melintang tubulus seminiferus, tampak bahwa
tubulus seminiferus dikelilingi oleh sel-sel sertoli yang dihubungkan melalui tight
junction. Sel sertoli berfungsi dalam mendukung perkembangan sperma selama proses
spermatogenesis
c. Smooth muscle
Di sekitar sel sertoli dapat ditemukan adanya lapisan otot polos yang
mengelilinginya. Fungsi adanya otot polos adalah untuk memungkinkan adanya gerak
peristaltik (gerakan mendorong keluarnya sperma melalui tubulus seminiferus).

6. Bagaimana regulasi LH (Luteinizing Hormone) pada sistem reproduksi pria?


JAWAB :
Mulanya, hipotalamus mensekresikan hormon yang disebut sebagai GnRH
(Gonadotropin Releasing Hormone). GnRH akan bersirkulasi menuju hipofisis anterior,
menyebabkan hipofisis anterior terinduksi dan mensekresikan dua hormon, FSH (Follicle
Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone). LH akan berikatan dengan reseptor
di daerah testis, lalu merangsang sel leydig pada testis untuk mensintesis dan
mensekresikan testosteron. Testosteron yang dihasilkan kemudian memasuki plasma dan
menyebabkan berbagai respon pada sel target, seperti menarget sel sertoli untuk
menstimulasi spermatogenesis, menarget otot skeletal untuk mensintesis protein,
menstimulasi sekresi GH, mengembangkan dan mempertahankan karakteristik sekunder
pria, serta masih banyak lagi. Ketika testosteron yang dihasilkan sudah berlebih, ia akan
mengirim sinyal berupa umpan balik negatif pada kelenjar hipotalamus untuk
menghentikan sekresi GnRH sehingga sekresi LH juga terhenti.

7. Apa sajakah yang termasuk saluran reproduksi wanita? Bagaimana struktur dan
fungsinya?
JAWAB :
Saluran reproduksi wanita (reproductive tract of female) terdiri atas uterus dan
vagina. Uterus merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita yang berperan sebagai
tempat perkembangan fetus. Dinding uterus terdiri atas 3 lapisan (layer), yaitu
perimetrium, myometrium, dan endometrium. Perimetrium adalah lapisan terluar uterus
yang tersusun atas sel epitel dan jaringan ikat. Myometrium (lapisan tengah) merupakan
lapisan paling tebal yang tersusun atas otot polos. Sementara endometrium (lapisan
terdalam) dibangun oleh lapisan sel epitel dan jaringan ikat. Pada endometrium juga
ditemukan banyak kelenjar (gland). Uterus nantinya akan dihubungkan dengan vagina
melalui mulut rahim (serviks). Serviks dan vagina disebut sebagai saluran untuk
melahirkan. Saluran reproduksi wanita terluar adalah vagina. Vagina tersusun atas otot
polos serta permukaan dalamnya dilapisi cairan asam yang berfungsi melindungi dari
infeksi bakteri. Vagina berperan sebagai organ kopulasi pada wanita.

8. Siklus menstruasi pada wanita dibedakan menjadi 2 fase, yaitu fase follicular dan fase
luteal. Apa yang terjadi dalam sistem reproduksi ketika wanita memasuki fase luteal?
Kaitkan dengan regulasi hormonalnya!
JAWAB :
Fase luteal terjadi pada hari ke-14 sampai hari ke-28. Pada hari ke-14 terjadi
lonjakan konsentrasi LH yang memicu ovulasi folikel yang paling matang di ovarium.
Setelah ovulasi, kadar LH dan GnRH yang sebelumnya meningkat pesat perlahan-lahan
mulai turun kembali. Folikel kemudian berubah menjadi corpus luteum (folikel mati).
Corpus luteum nantinya akan mensekresikan 3 hormon, yaitu esterogen, inhibin, dan
progesteron. Pada hari ke-21, konsentrasi progesteron dan inhibin semakin meningkat
sedangkan kadar esterogen semakin menurun. Inhibin akan memberi sinyal berupa
negative feedback yang akan menghambat sekresi FSH karena saat fase luteal tidak
dibutuhkan adanya proses maturasi folikel. Progesteron juga memberikan negative
feedback pada hipotalamus untuk berhenti mensekresikan GnRH sehingga bagian hipofisis
anterior juga tidak akan mensekresikan FSH dan LH. Peningkatan progesteron dan inhibin
berdampak pada penurunan konsentrasi GnRH, LH, dan FSH. Dampak utama dari
peningkatan progesteron adalah pertumbuhan dinding endometrium semakin terstimulasi.
Ketika korpus luteum mulai terdegenerasi, maka konsentrasi esterogen, progesteron, dan
inhibin semakin menurun. Penurunan progesteron menyebabkan lapisan endometrium
meluruh sehingga terjadi menstruasi dan siklus akan berulang.

MATERI PERNAFASAN
9. Bagaimana mekanisme bernafas?
JAWAB :
Ketika kita bernafas, molekul oksigen masuk ke dalam nostril (lubang hidung)
kemudian menuju faring, trakea, dan bronkus. Dari setiap bronkus, oksigen bersirkulasi ke
dalam paru-paru menuju cabang-cabang bronkus yang disebut sebagai bronkiolus.
Oksigen berjalan di sepanjang bronkiolus hingga mencapai alveolus. Alveolus dikelilingi
dengan suatu jaring-jaring (network) kapiler. Pada kapiler alveolus, terdapat darah yang
mengandung RBC (Red Blood Cell). Molekul oksigen yang awalnya berada di wilayah
chamber alveolus kemudian berdifusi ke pembuluh kapiler dan diserap oleh RBC yang
berwarna biru keunguan (proses oksigenasi RBC). RBC yang telah menyerap oksigen
perlahan-lahan berubah warna menjadi merah dan mengandung molekul CO 2. CO2
selanjutnya dilepaskan dari kapiler menuju alveolus chamber dan mulai bersirkulasi naik
menuju bronkiolus, bronkus, trakea, dan dikeluarkan oleh nostril melalui mekanisme
ekshalasi.

10. Mekanisme pernafasan dibedakan menjadi 2, yaitu pernafasan dada dan pernafasan
perut. Bagaimanakah mekanisme pernafasan perut?
JAWAB :
Pada saat inspirasi (udara masuk), otot antar tulang rusuk berkontraksi sehingga
tulang rusuk terangkat. Keadaan tersebut menyebabkan mendatarnya diafragma sehingga
rongga dada semakin besar. Paru-paru juga semakin mengembang. Kemudian udara dari
luar masuk melalui hidung, trakea, bronkus, dan sampai ke paru-paru. Setelah proses
tersebut, otot antar tulang rusuk dan diafragma relaksasi, menyebabkan diafragma
melengkung dan rongga dada mengempis. Sehingga udara dari paru-paru akan terdorong
keluar. Mekanisme keluarnya udara dari paru-paru disebut sebagai ekspirasi. Berikut
adalah gambaran mekanisme pernafasan perut.

Anda mungkin juga menyukai