Selama kegiatan, para dokter serta profesional bidang kesehatan lainnya memiliki antusias
yang baik. Kegiatan yang juga turut dihadiri oleh Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota
Administrasi Jakarta Barat dan Ketua IDI Jakarta Barat disambut secara antusias oleh
sejumlah FKTP di wilayah Jakarta Barat. Sebagai salah satu pembicara dari kegiatan ini, dr.
Tri Juli Edi Tarigan, Sp.PD-KEMD menyampaikan pemaparannya tentang tatalaksana
monitoring serta perawatan pasien Covid-19 yang memiliki komorbid DM dan HT termasuk
langkah pencegahan yang dapat dijadikan rujukan bagi dokter di masing-masing fasilitas
kesehatan agar tidak terjadi peningkatan keparahan kondisi Covid-19. Selain itu, Tri juga
menyampaikan bahwa terkait percepatan vaksinasi bagi pasien dengan komorbid agar dapat
di fasilitasi dengan baik. “Covid-19 ini adalah suatu penyakit yang bisa dikatakan baru di
dunia sehingga penelitian pun masih terus berlangsung. Perubahan tatalaksana terkait dengan
hal tersebut tentu kian lama kian mengalami perkembangan dan serangkaian perubahan.
Akan tetapi dengan adanya perubahan paradigma saat ini, vaksinasi itu aman bagi berbagai
rentang usia termasuk lansia dan juga pasien rentan lainnya. Mereka yang tidak memiliki
kontra indikasi harus kita fasilitasi untuk dapat dilakukan vaksinasinya. Jika ragu dapat
dirujuk ke dokter spesialis untuk dimintakan rekomendasinya apakah layak atau tidak untuk
menerima vaksin,” ungkap Tri dalam menanggapi pertanyaan seputar vaksin bagi pasien
komorbid.
Pada kesempatan yang sama, Ketua IDI Jakarta Barat dr. Cecilia Padang, Phd., FACR
mengatakan bahwa informasi yang tekkah disampaikan pada kegiatan tersebut sangat penting
diketahui oleh seluruh fasilitas kesehatan, mengingat hingga saat ini masih banyak penyintas
Covid-19 yang memiliki penyakit penyerta, khususnya Diabetes Melitus dan hipertensi.
Dirinya berharap, dengan dilaksanakannya kegiatan ini, seluruh pihak, khususnya fasilitas
kesehatan bagaimana cara penanganan yang tepat bagi pasien Covid-19 dengan komorbid.
D. RENCANA METODOLOGI
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan
pendekatan cross sectional study .Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa kuesioner.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemeriksaan awal hipertensi, diabetes, asma,
penyakit jantung coroner, penyakita paru obstruksi (PPOK) dan penyakit cronis lain. pada
pasien comorbid. Tehnik pengambilan sampel dengan tehnik non probability sampling.
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik multi stage random sampling.
Penelitian ini dilakukakan pada populasi lansia yang mengalami comorbid.
E. Penarikan judul
hubungan tingkat kecemasan lansia dengan comorbid pada masa pandemi covid-19 di RS
harapan kita jakarta barat. Ajuan judul proposal ini untuk mengetahui tingkat kecemasan
yang di alami oleh lansia dengan comorbid pada masa pandemi covid-19.
F. REFERENSI
1. [ CITATION Tob21 \l 1057 ]
2. [ CITATION htt20 \l 1057 ]
3. [ CITATION Sut21 \l 1057 ]