Anda di halaman 1dari 1

B.

Sosiologi Hukum
      

Satjipto Rahardjo, mengatakan bahwa objek telaah sosiologi hukum


adalah hukum dari sisi tampak sebagai kenyataan. Yakni, hukum
sebagaimana dijalankan sehari-hari oleh orang dalam masyarakat.
Artinya, yang dipelajari dalam disiplin ilmiah ini adalah kenyataan
hukum. Dalam arti kenyataan kemasyarakatan berkenaan dengan
adanya aturan hukum yang mencakup hubungan saling mempengaruhi
secara timbal balik antara hukum dan proses kemasyarakatan.
Bernart Arief Sidarta mengemukakan: “Sosiologi hukum
didefinisikan sebagai ilmu yang berdasarkan analisis teoritis dan
penelitian empiris berusaha menetapkan dan menjelaskan pengaruh
proses kemasyarakatan dan prilaku orang terhadap pembentukan,
penerapan, yurisprudensi dan dampak kemasyarakatan aturan hukum
dan sebaliknya pengaruh aturan hukum terhadap proses kemsyarakatan
dan prilaku orang.”
Sejalan dengan rumusan Bernart, Sarjono Soekanto
mengemukakan : “sosiologi hukum adalah suatu cabang ilmu
pengetahuan yang secara analisis dan empiris mempelajari hubungan
timbal balik antar hukum dan gejala-gejala sosial lainnya.
Definisi ini dipertegas oleh Soedjono Dirjosisworo, : “sosiologi
hukum adalah ilmu pengetahuan hukum yang melakukan studi dan
analisis empiris tentang hubungan timbal balik antara hukum dan
gejala-gejala sosial lain.
Bedasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sosiologi
hukum merupakan bagian dari ilmu hukum yang mengkaji hubungan
timbal balik atau pengaruh timbal balik antara hukum dan gejala sosial
yang dilakukan secara analisis dan empiris. Dalam konteks ini yang
diartikan adalah suatu kompleksitas daripada sikap tindak manusia
yang betujuan untuk mencapai kedamaian di dalam pergaulan hidup.

Anda mungkin juga menyukai