Anda di halaman 1dari 5

PENGUJIAN COLIFORM

TINJAUAN PUSTAKA

Air merupakan kebutuhan manusia yang paling penting. Kadar air tubuh manusia mencapai
68% dan untuk tetap hidup kadar air dalam tubuh harus dipertahankan. Kebutuhan air minum
setiap orang bervariasi mulai dari 2,1 liter hingga 2,8 liter perhari, tergantung pada berat
badan dan aktivitasnya. Agar tetap sehat, air minum harus memenuhi persyaratan fisik, kimia
maupun bakteriologis (Suriawiria, 2003).

Air merupakan salah satu komponen utama kehidupan, pemanfataan air dalam
kehidupan sehari- hari bagi manusia dan semua makhluk hidup sangat penting. Utnuk itu
kebersihan air menjadi salah satu faktor yang harus menjadi perhatian karena berkaitan
dengan kesehatan manusia. Dalam kondisi standar, seharusnya air tidak berwarna, tidak
berasa, dan tidak berbau. Air dapat bertindak sebagai pelarut untuk zat kimia tertentu, air
memiliki kemampuan melarutkan banyak zat kimia, seperti gula, asam, garam, molekul
organik, dan beberapa jenis gas. Syarat utama air bersih bagi kesehatan adalah tidak
mengandung bakteri patogen air, baik itu dengan atau tanpa proses pengolahan. Hal ini
dikarenakan bakteri patogen mampu menimbulkan berbagai penyakit bila dikonsumsi
manusia seperti penyakit pernafasan dan penyakit saluran pencernaan (Zubir, 2020).

Coliform merupakan golongan mikroorganisme yang lazim digunakan sebagai


indikator, di mana bakteri ini dapat menjadi sinyal untuk menentukan suatu sumber air telah
terkontaminasi oleh patogen atau tidak. Berdasarkan penelitian, bakteri koliform ini
menghasilkan zat etionin yang dapat menyebabkan kanker. Selain itu, bakteri pembusuk ini
juga memproduksi bermacam-macam racun seperti indol dan skatol yang dapat
menimbulkanpenyakitbila jumlahnya berlebih di dalam tubuh. Bakteri koliform dapat
digunakan sebagai indikator karena densitasnya berbanding lurus dengan tingkat pencemaran
air. Bakteri ini dapat mendeteksi patogen pada air seperti virus, protozoa, dan parasit. Selain
itu, bakteri ini juga memiliki daya tahan yang lebih tinggi daripada patogen serta lebih mudah
diisolasi dan ditumbuhkan (Prayitno, 2009) dalam (Adrianto, 2018).

MANFAAT

 Agar kita dapat mengetahui nilai MPN Coliform sampel air


 Dan untuk mengetahui kualitas mikrobiologi air berdasarkan nilai Most Probable
Number (MPN) Coliform

Alat Pengujian Coliform:

 Inkubator  Mikropipet 5 ml
 Spatula  Mikropipet 1 ml
 Beaker glass  Mikropipet 0,5 ml
 Lampu spiritus  Vortex
 Neraca analitik  LTB
 Rak tabunng reaksi  Tabung reaksi keci
 LAF (Laminar Air Flow)

Bahan Pengujian Coliform:

 Aquades

Prosedur kerja:

Tes perkiraan (Presumtive test)

 Siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan.


 Kemudian timbang LB larutan dengan aquades, kemudian aduk
 Kamudian pastikan tabung durham terisi dengan larutan LB tanpa ada gelembung
udara di dalam tabung durham tutup dengan kapas
 Kemudian isi autolave dengan air sampai tanda batas pasang panci autoclave masukan
bahan yang ingin disterilisasi
 Kemudian tutup rapat autoclave biarkan salah satu katup terbuka nyalakan kompor
fungsi sampai keluar udara dari katup. Fungsi katup, biarkan suhu naik sampai 121
 Setelah suhu 121 derajat celcius matikan kompor biarkan sampai suhu turun dan
jarum pada posisi 0 bukan katup buka autocilave
 Kemudian kita lakukan labeling pada tabung reaksi
 Kemudian gunakan ragam pengenceran: Ragam 333 (3 tabung triple, 3 tabung single,
3 tabung single), 3 tabung triple 10ml sampel air, 3 tabung single 1ml sampel air, 3
tabung single 0,1ml sampel air.
 Kemudian inkubasi pada suhu 37 derajat celcius selam, 1 x 24 jam setelah melihat
hasilnya, bila positif dilanjutkan
 Masukan tabung durham kedalam tabung reaksi dengan posisi terbalik diisi dengan
LB, sampai tabung durham tengelam kemudian diinkubasi selama 24 jam dengan
suhu 37°C
 Lihatlah masing-masing tabung pertumbuhan bakteri yang ada didalam tabung

(+) : Apabila ada gas pembentukan gas pada tabung durham.

(-) : Apabila tidak ada pembentukan gas pada tabung durham.

 Bila didapat hasil positif, maka dilanjutkan dengan tes penegasan

Test Penegasan (Confirmative test)


• Dari hasil uji perkiraan yang positif dipindahkan 1-2 ose ke dalam tabung uji penegasan
yang berisi 10 ml BGLB, dari masing-masing tabung diuji pendahuluan diinokulasi ke dalam
2 tabung BGLB.

• Satu seri tabung BGLB diinkubasi pada suhu 37˚C selama 24 jam (untuk memastikan
adanya coliform), dan satu seri yang lain diinkubasi pada suhu 44˚C selama 24 jam (untuk
memastikan adanya coliform).

• Pembacaan dilakukan selama 24-48 jam dengan melihat jumlah tabung BGLB yang
menunjukkan positif gas. Pembacaan dilakukan setelah 24-48 jam dengan mengamati jumlah
tabung Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLB) 2% yang menunjukka hasil positif

(+) : apabila ada pembentukan gas pada tabung durham.

(─) : apabila tidak ada pembentukan gas pada tabung durham.

Interpretasi test

• kemudian perhatikan jumlah tabung yang positif terbentuk gas pada tabung durham, baik
yang diinkubasi pada suhu 37˚C maupun 44˚C. Kemudian menyesuaikan angka yang
diperoleh dengan tabel MPN, diperoleh indeks MPN Coliform untuk tabung yang diinkubasi
pada suhu 37˚C dan indeks MPN Colitinja untuk tabung yang diinkubasi pada suhu 44˚C.

Hasil pengamatan:

Tabel. Hasil Pengujian/Pengamatan Coliform

Sampel Jumlah tabung (+) gas pada penanaman Indeks MPN per
3 x 10 ml 3 x 1 ml 3 x 0,1 ml 100% ml
Air sumur 0 0 1 3
Air kolam 3 3 2 438
Ikan lele segar 0 0 2 6

Pembahasan:

-Pengujian Coliform

Coliform merupakan suatu bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya


cemaran terhadap air dan makanan. Bakteri coliform pada umumnya tidak terdapat di
air bersih, hanya terdapat di kotoran manusia atau hewan. Coliform adalah bakteri
berbentuk batang, Gram negatif tidak membentuk spora, aerobik dan anaerobik
fakultatif yang menfermentasi laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam
waktu 48 jam pada suhu 37ᵒC. Adanya bakteri coliform di dalam makanan/minuman
menunjukkan kemungkinkan adanya mikroba yang bersifat enterohepatik dan atau
toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan. Jika terdapat coliform berarti menunjukan
kontaminasi yang bersifat patogen dan bisa menimbulkan penyakit diare. Penentuan
coliform fekad menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah kolnialnya pasti
berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen.
Contoh bakteri coliform adalah escherichia coli dan entereobacter aerogenes,
karna mendeteksi bakteri coliform jauh lebih mudah, cepat, dan sederhana dari pada
mendeteksi bakteri patogenik lainnya. Pada praktikum kali ini pengujian coliform
menggunakan tiga sampel yaitu air sumur, air kolam, dan air ikan lele segar, pada
metode ini digunakan metode Most Proble Number (MON) atau Tumlah Perkiraan
Terbatas (JTP).

Metode MPN ini merupakan metode standar World Organication (WHO)


dalam indentifikasi coliform di air. Susu, dan makanan tertentu uji pendungaan
( presumtve test ), uji konfirmasi ( comfirmed test ), uji kelengkapan (complete test ).
Output metode MPN adalah nilai MPN. Nilai MPN adalah perkiraan jumlah unit
tumbuh (growth unit) atau unit pembentuk-koloni (colony-forming unit) dalam
sampel. Namun, pada umumnya nilai MPN juga diartikan sebagai perkiraan jumlah
individu bakteri.

Adapun yang sudah praktik dapatkan dalam nilai pada sampel yaitu, Nilai
MPN pada tiga sampel praktikum ialah air sumur MPN 3/100 ml, air kolam MPN
438/100 ml, dan ikan lele segar MPN 6/100 ml. Itu artinya air sumur diperkirakan
setidaknya mengandung 3 coliform pada setiap 100 ml air sumur, air kolam
menganding 438 coliform pada setiap 100 ml air kolam, dan ikan lele segar
menganding 6 coliform dalam 100 ml/gram daging ikan lele. Makin kecil nilai MPN,
maka air dan makanan tersebut makin tinggi kualitasnya dan makin layak konsumsi.
Metode MPN memiliki limit kepercayaan 95 persen sehingga pada setiap nilai MPN
terdapat jangkauan nilai MPN terendah dan nilai MPN tertinggi.

KESIMPULAN

Nilai MPN Coliform sampel air menurut standar World Organication (WHO)
dalam identifikasi coliform di air, susu, dan makanan tertentu sebesar MPN/100 ml.
Kualitas mikrobiologi sampel pada praktikum kali ini berdasarkan nilai Most
Probable Number (MPN) Pada sampel air sumur nilai indeks MPN per 100 ml nya
adalah 3, dan pada sampel air kolam nilai indeks MPN per 100 ml nya adalah 438.
Sedangkan sampel pada ikan lele segar nilai indek MPN per 100 ml nya adalah 6.
DAFTAR ISI

Kusuma, Ervan Arditya., Roslaili Rasyid,. Dan Endrinaldi,. 2015. Identifikasi Bakteri
Coliform pada Air Kobokan di Rumah Makan Kelurahan Andalas Kecamatan
Padang Timur. Jurnal Kesehatan Andalas. Vol 4 (3).

Suriawiria, U. 2003. Mikrobiologi Air. P.T Alumni Bandung.

Halimah, Lia Kusumawardani. 2008. Uji Coliform Pada Ikan Lele (Clarias betracus)
Dan Ikan Kakap (Lates calcarifer) Di Warung Tenda Sea Food Sekitar
Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta. Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Surakarta . Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan.

Adrianto, Rizki. 2018. Pemantauan Jumlah Bakteri Coliform Di Perairan Sungai


Provinsi Lampung. Majalah Teknologi Agro Industri (Tegi). 10(1) : 1-6.

Supomo, Eko K, Muhammad A. 2016. Uji Cemaran Coliform pada Ice Coffee Blended
yang beredar di Kecamatan Samarinda Ulu dengan Menggunakan Metode
MPN Number (Most Probable Number). Jurnal Kebidanan, 2(2), 92–96.

Zubir. 2020. Pengaruh Pembubuhan Kaporit Ca(Cl0)2 Terhadap Bakteri Escherichia


Coli Pada Air Sumur Gali Di Gampong Jawa. Jurnal Aceh Medika. 4(2) : 65-
74.

Anda mungkin juga menyukai