Disusun oleh:
Kelompok 2
Sahra Nabilah (20217158)
Shinta (20217166)
Siti Nuraliza (20217184)
Siti Nurun Nissa (20217185)
Sri Diana (20217187)
TINGKAT 2D KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YATSI
Jl. Arya Santika No. 40 A, Bugel, Margasari, Karawaci Kota Tangerang
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan
hidayahnya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini sebagai tugas mata
kuliah Promosi Kesehatan. Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan
semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik
lagi dari sebelumnya.
Tak lupa ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Dosen mata kuliah Kewarganegaraan
oleh Ibu Eva Marsepa. atas bimbingan dorongan dan ilmu yang telah diberikan kepada kami.
Sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan
insyaAllah sesuai yang kami harapkan. Dan kami ucapkan terimakasih pula kepada rekan-
rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyusunan makalah ini.
Pada dasarnya makalah yang kami sajikan ini khusus mengupas tentang Konsep Negara
Dan Konstitusi. Untuk lebih jelas simak pembahasannya dalam makalah ini. Mudah-mudahan
makalah ini bisa memberikan sumbang pemikiran sekaligus pengetahuan bagi kita semuanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................
1.2 Perumusan Masalah ...............................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................................
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Negara dan Konstitusi .........................................................................................
2.2 Pentingnya Konstitusi bagi Negara .......................................................................................
2.3 UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Indonesia ..................................................................
2.4 Perilaku Konstitusional .........................................................................................................
c) Bentuk Pemerintahan; sebagai penguasa dan pihak yang memagang kekuasaan atas
tanggung jawab keberlangsungan hidup warga Negara.
d) Pengakuan dari Negara lain; sebagai bukti bahwa Negara tersebut terbentuk dan
berdiri secara resmi dan legal.
Dalam perkembangan sejarah ketatanegaraan, unsur-unsur di atas menjadi 5 yaitu dengan
penambahan UUD (Konstitusi) sebagai tambahan.
Menurut Mukhti Fajar (2005:43), sebagai negara hukum Indonesia mempunyai ciri-ciri
sebagai Negara hukum karena adanya:
1. Asas pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi manusia.
2. Asas legalitas.
3. Asas pembagian kekuasaan.
4. Asas peradilan yang bebas dan tidak memihak.
5. Asas kedaulatan rakyat.
6. Asas demokrasi.
7. Asas konstitusional
Konstitusi adalah sejumlah aturan-aturan dasar dan ketentuan-ketentuan hukum yang
dibentuk untuk mengatur fungsi dan struktur lembaga pemerintahan termasuk dasar
hubungan kerjasama antara Negara dan masyarakat (rakyat) dalam konteks kehidupan
berbangsa dan bernegara. Kata “Konstitusi” berarti pembentukan, yang berasal dari bahasa
Prancis yaitu “constituer”. Belanda menggunakan istilah “Grondwet” yang berarti suatu
Undang-Undang yang menjadi dasar (grond) dari segala hukum bentuk organisasi yang pada
umumnya berbentuk naskah yang sering disebut dengan Konstitusi atau Undang-Undang
Dasar. Dahulu konstitusi digunakan sebagai penunjuk hukum penting yang dikeluarkan oleh
kaisar atau raja yang digunakan secara luas dalam hukum kanon untuk menandakan
keputusan substitusi tertentu. Konstitusi umumnya bersifat kondifaksi yaitu sebuah dokumen
yang berisi aturan-aturan untuk menjalankan suatu organisasi pemerintahan Negara. Terdapat
5 jenis konstitusi yaitu:
Written Constitution and Unwritten Contitution;
Fleksible and Rigid Cnstitution
Supreme and Not Supreme Constitution
Federal and Unitary Constitution
President Executive and Paliamentary Executice
Selain tujuan di atas, tujuan adanya konstitusi juga dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Konstitusi bertujuan untuk memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap
kekuasaan politik.
2. Konstitusi bertujuan untuk melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasa itu sendiri.
3. Konstitusi bertujuan memberikan batasan-batasan ketetapan bagi penguasa dalam
menjalankan kekuasaannya.
2.2 Pentingnya konstitusi bagi negara
ARTI PENTING KOSTITUSI DALAM SEBUAH NEGARAKonstitusi memiliki
kemuliaan dan arti penting bagi kehidupan suatu negara. Kemuliaan suatu
konstitusilah yang menjadikannya sebagai fundamental law(hukum dasar) dan the higher
law(hukum tertinggi). Hal itu dikarenakan konstitusi dapat disamakan dengan suatu
piagam kelahiran suatu negara baru. Konstitusi memiliki arti penting bagi negara
karena tanpa konstitusi bisa jadi tidak akan terbentuk negara. Konstitusi menjadi
barometer kehidupan negara yang sarat dengan bukti sejarah perjuangan para
pahlawan.Dalam sebuah konstitusi, tercakup pandangan hidup dan inspirasi bangsa
yang memilikinya. A. Hamid S. Attamimi menyatakan bahwa konstitusi sebagai
pemberi pegangan dan pemberi batas dan sekaligus pegangan dalam mengatur
bagaimana kekuasaan negara itu akan dijalankan.
Sebagai mana di kemukakan oleh A.A.H. Struycken1dalam bukunya berjudul Het
Staatsrecht van Het Koninkrijk dre Nederlandermenyatakan bahwa undang-undang dasar
sebagai konstitusi tertulis merupakan dokumen formal yang berisi sebagai berikut:1.Hasil
perjuangan politik bangsa di waktu yang lampau.2.Tingkat tertinggi perkembangan
ketatanegaraan bangsa.3.Pandangan tokoh bangsa yang hendak diwujudkan baik untuk
waktu sekarang maupun yang akan datang.4.Suatu keinginan di manaperkembangan
kehidupan ketatane garaan bangsa hendak dipimpin.Keempat hal yang termuat dalam
konstitusi tersebut menunjukkan arti pentingnya suatu konstitusi yang menjadi
barometer kehidupan bernegara dan berbangsa. Konstitusi juga memberikan arah dan
pedoman bagi generasi penerus bangsa dalam menjalankan suatu negara. Konstitusi
memiliki kedudukan istimewa dan menjadi sumber hukum utama. Oleh karena itu, tidak
boleh ada satu peraturan perundang-undangan pun yang bertentangan
dengannya.Konstitusi sangat diperlukan oleh suatu negara. Oleh karena itu, semua
negara yang baru merdeka akan menyusun konstitusi. Konstitusi merupakan dokumen
nasional yang bersifat mulia dan istimewa dan sekaligus merupakan dokumen hukum
dan politik. Konstitusi berisi kerangka dasar, susunan, fungsi, dan hak lembaga negara,
pemerintahan, hu bungan antara negara dan warganya, serta pengawasan jalannya
pemerintahan
Undang-undang dasar Negara Republik Indonesia pertama kali ditetapkan oleh PPKI pada
tanggal 18 Agustus 1945. UUD yang ditetapkan oleh PPKI tersebut sebenarnya merupakan
hasil karya BPUPK melalui siding-sidangnya dari tanggal 29 Mei 1945 sampai 1 Juni 1945
dan tanggal 10 Juli sampai 16 juli 1945. Hasil karya BPUPKI berupa rancangan pembukaaan
hukum dasar dari BPUPKI itulah yang selanjutnya ditetapkan menjadi UUD Negara
Indonesia setelah mengalami perubahan seperlunya oleh PPKI.
Sidang PPKI pertama berlangsung tanggal 18 Agustus 1945 yang menghasilkan 3 keputusan
penting, yaitu sebagai berikut.
1) Mengesahkan Rancangan Pembukaan Hukum Dasar Negara dan Hukum Dasar
Sebagai UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2) Memilih Ir. Seokarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai Presiden dan wakil
presiden.
3) Membentuk sebuah Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) untuk membentuk
presiden.
Sidang PPKI mengenai pengesahan undang-undang dasar inin belangsung sngat singgat yaitu
kurang lebih dua jam. Namun dengan semangat persatuan dan keinginan untuk segera
membentuk konstitusi Negara maka penetepan UUD 1945 berjalan dengan lancar.
Perubahan yang dilakukan hanyalah hal-hal yang kecil saja, bukan masalah yang mendasar.
Hal ini karena PPKI sudah mendapatkan naskah rancangan hokum dasar yang dihasilkan oleh
BPUPKI. Beberapa perubahan tersebut antara lain:
a. Istilah”hokum dasar” diganti menjadi” undang-undang dasar”,
b. Kata”mukadimah” diganti menjadi”pembukaan”
c. “dalam suatu hukum dasar”diubah menjadi”dalam suatu undang-undang dasar”
d. Diadakannya ketentuan tentang perubahan UUD yang sebelumnya tidak ada;
e. Rumusan”Ketuhanan Dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam
Bagi Pemeluk-Pemluknya” diganti menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Penetapan UUD 1945 sebagai konstitusi Negara Republik Indonesia oleh PPKI dilakukan
dalam dua tahap, yaitu sebagai berikut.
1. Pengesahan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Yang Terdiri Dari 4 Alinea.
2. Pengesahan Batang Tubuh Undang-Undang Dasar Negara Republok Indonesia terdiri atas
16 Bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan, dan dua ayat aturan tambahan.
Jadi pada waktu yang disahkan PPKI adalah UUD Negara Indonesia yang terdiri atas dua
bagaian yaitu bagian pembukaan dan bagian batang tubuh atau pasal-pasalnya. Adapun
bagian penjelasan dilampirkan kemudian dalam satu naskah yang dibuat dalam Berita
Republik Indonesia tahun II No. 7 tanggal 15 Februari 1946. Berdasarkan hal itu maka
Naskah Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Tahun II No. 7 Tanggal 15 Februari 1946,
terdiri atas:
a) Pembukaan
b) Batang tubuh, dan c) Penjelasan.
Undang-undang Dasar Neraga Republik Indonesia 18 Agustus 1945 hanya berlaku dalam
waktu singkat yaitu mulai tanggal 18 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949. Sejak 27
Desember diberlakukannya Undang-Undang Dasar baru disebut kontitusi Republik Indonesia
Serikat (KRIS) tahun 1949. Konstitusi kedua yang berlaku diindonesia adalah Konstitusi
Republi Indonesia Serikat disingkat KRIS atau UUD RIS. Dan UUD Negara Republik
Indonesia 18 Agustus 1945 tetap berlaku tetapi hanya disalah satu Negara bagian RIS yaitu
Negara Republik Indonesia (RI) yang beribu kota di Yogyakarta. Kontitusi Republik
Indonesia Serikat (KRIS) atau UUD RIS 1949 berlaku dari tanggal 27 Desember 1949
sampai tanggal 17 Agustus 1950, bangsa Indonesia kembali kebentuk Negara kesatuan.
Dengan demikian, UUD RIS 1949 tidak diberlakukan lagi. Priode berlakunya UUD RIS 1949
daei tanggal 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950, oleh Moh. Yamin disebut
konstitusi II.
1) Mukadimah yang terdiri dari empat ayat.
2) Bagian batang tubuh yang terdiri dari atas 6 bab, 197 pasal dan
lampiran.
Beberapa ketentuan pokok dala UUD RIS 1949 antara lain:
a. Bentuk Negara adalah serikat, sedangkan bentuk pemerintahan adalah republik
b. Sistem pemerintahan adalah parlamenter. Dalam sistem pemerintahan ini, kepala
pemerintahan dijabat oleh seorang perdana mentri.perdana mentri apis saat itu adalah Moh.
Hatta.
Konstitusi yang berlaku setelah UUD RIS adalah Undang-Undang Dasar Sementara
(UUDS) 1950. Undang-undang dasar sementara dimaksud sebagai pengganti dari UUD RIS
1949 setelah Indonesia kembali ke bentuk Negara kesatuan yang dituangkan dalam Undang-
Undang Federal No.7 Tahun 1950 tentang perubahan konstitusi RepublikIndonesia Serikat
menjadi Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia. Konstitusi inilah yang
menyusun Undang- Undang Dasar yang bersifat tetap. UUDS 1950 terdiri atas:
1) Mukadimah yang terdiri dari empat ayat.
2) Batang tubuh yang terdiri atas 6 bab dan 164 pasal.
3) Bentuk Negara kesatuan dan bentuk pemerintahan republic;
4) Sistem pemerintah adalah parlementer menurut UUDS 1950;
5) Adanya badan Konstituante yang akan menyusun undang-undang dasar tetap sebagai
pengganti dari UUDS 1950.
Undang-Undang Dasar Sementara 1950 tidak berhasil menyelesaikan tugasnya. Situasi ini
kemudian memicu munculnya dekrit yang isinya sebagai berikut:
a) Menetapkan pembubaran Konstituante;
b) Menetapkan berlakunya UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950;
c) Pembenntukan MPRS dan DPAS.
Perilaku konstitusional wajib dimiliki dan diterapkan oleh semua warga negara, karena
perilaku konstitusional dapat menciptakan keadaan yang tertib, disiplin, dan sesuai dengan
hukum.
Berikut adalah contoh sikap konstitusional :
A. Perilaku Konstitusional Bagi Penyelenggaraan Negara
Berdasarkan konstitusi yang berlaku di Indonesia saat ini penyelenggaraan Nagara
dilaksanakan oleh lembaga-lembaga Negara meliputi : MPR, Presiden, Kementrian Negara,
DPR, DPD, KPU, Badan Pemeriksa Keuangan, MA, MK, TNI, dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
Lembaga-lembaga penyelenggara Negara tersebut melaksanakan tugas atau kewajibannya
berdasarkan wewenang yang dimiliki berdasarkan ketetapan konstitusi lain :
1. MPR
Mengubah dan menetapkan UUD
Melantik Presiden dan Wakil Presiden
Memberhentikan Presiden dan atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut
UUD
Mengubah dan menetapkan UUD
Melantik Presiden dan Wakil Presiden
Memberhentikan Presiden dan atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut
UUD
Berikut adalah contoh perilaku inkonstitusional yang perlu dihindari dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara :
1) Melanggar apa yang menjadi isi Konstitusi atau melanggar aturan dan norma yang
telah ditetapkan di dalam konstitusi.
2) Menyalahgunakan konstitusi untuk kepentingan pribadi atau kelompok, ataupun
untuk memperkaya diri sendiri (korupsi).
Perilaku konstitusional harus dilaksanakan oleh penyelenggara dan warga negara secara
seimbang. Untuk mengembangkan perilaku konstitusional, pertama kali dengan mengetahui
dan memahami aturan-aturan penyelenggaraan negara yang tecantum dalam UUD 1945. Oleh
karena itu, sosialisasi UUD 1945 kepada seluruh warga negara harus dilaksanakan secara
efektif melalui kegiatan pembelajaran di sekolah.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara historis pengertian negara senantiasa berkembang sesuai dengan kondisi masyarakat
ada saat itu. Pada zaman Yunani Kuno para ahli filsafat negara merumuskan pengertian
negara secara beragam. Aristoteles yang hidup pada tahun 384-322 S.M., merumuskan
negara dalam bukunya Politica, yang disebutnya sebagai negara polis. Konstitusi atau
undang-undang dasar (bahasa latin : constitutio) dalam negara adalah sebuah norma sistem
politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara biasanya dikodifikasikan sebagai
dokumen tertulis. Hukum ini tidak mengatur hal-hal yang terperinci, melainkan hanya
menjabarkan prinsip-prinsip yang menajdi dasar bagi peraturan-peraturan lainnya.
Konstitusi Negara Indonesia adalah UUD 1945 yang untuk pertama kali disahkan oleh
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945. Dalam
tatasusunan peraturan perundang-undangan Negara, UUD 1945 menempati tempatan
tertinggi. Amandemen (bahasa inggris: amendtmendt) artinya perubahan. Perubahan yang
dilakukan merupakan ada atau sisipan dari konstitusi yang asli. Konstitusi yang asli tetap
berlaku. Adapun bagian yang diamandemen merupakan atau menjadi bagian dari
konstitusinya.
B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penulisan masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya kami akan lebih berhati-hati dalam menjelaskan tentang makalah
dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat lebih dipertanggung jawabkan.
Daftar Pustaka
Effendi Suryani & Kaswan, Pancasila dan Ketahanan Jati Diri Bangsa,
Bandung: PT Refika Aditama, 2015.
Kaelan, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Pergerian Tinggi , Yogyakarta:
Paradigma, 2016.
Lubis Maulana Arafat, Pembelajaran PPKn di SD/MI, Medan: AKASHA
SAKTI, 2018.
Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di
Perguruan Tinggi, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2007.