Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KERAJINAN

"TAS SERUT DARI KAIN PERCA"

Disusun oleh:

Nama: Putri Tiara Anggraini

Kelas / No: XII IPA 4 / 26

SMAN 1 GARUM
TAHUN AJARAN
2021/2022
1. Latar Belakang
Kerajinan tangan yaitu sebuah proses pembuatan sesuatu dengan tujuan menghasilkan sebuah
objek atau benda (Haryono, 2012). Kerajinan tangan dapat diartikan juga sebagai pembuatan
sebuah benda dengan menggunakan tangan, bukan cetakan mesin, yang menitik-beratkan pada
aspek kegunaan dan keindahan. Kerajinan tangan biasanya memiliki fungsi sebagai barang atau
produk kerajinan yang memiliki nilai guna dalam menunjang kebutuhan sehari-hari masyarakat
juga estetikanya. Pemenuhan kedua aspek yang disebutkan sebelumnya dengan sebuah benda
sebagai hasilnya atau sebuah benda yang dibuat oleh tangan tentunya memiliki proses yang tidak
instan dan tidak setiap individu berkompeten dalam hal tersebut.

Seiring dengan berkembangnya globalisasi serta dibantu dengan kehadiran teknologi yang
memudahkan individu mendapatkan berbagai informasi dengan mudah dan cepat menyebabkan
tercetusnya banyak gaya baru atau inovasi dalam pembuatan kerajinan tangan. Contoh inovasi
kerajinan tangan adalah membuat barang kekinian dengan bahan yang mudah ditemukan di
sekitar seperti sumber daya alam juga limbah. Contoh kerajinan tangan dari limbah lingkungan
sekitar adalah slingbag dengan bahan daur ulang kemasan produk plastik yang dianyam, taplak
meja dari anyaman bungkus rokok, dan masih banyak lagi.

Kerajinan Ini biasanya dilakukan oleh pelaku kreatif. Pelaku kreatif biasanya adalah individu
atau kelompok yang memiliki konsep akan kerajinan tangan, baik mengenai inovasi, material,
pemodalan, penyediaan fasilitas maupun pemasaran. Kerajinan tangan memiliki daya tarik
tersendiri bagi konsumennya, dengan bentuknya yang unik yang dapat memikat hati peminat.

Di Indonesia banyak tangan tangan kreatif yang dapat menjadikan sebuah sampah menjadi
beberapa kerajinan tangan. Kerajinan tersebut biasanya akan dijual dan mendapatkan keuntungan
yang lumayan.

Produk kerajinan yang saya buat ialah tas serut dari kain perca. Untuk bahan bahan sendiri
sangat mudah ditemukan dilingkungan sekitar, contohnya di tukang jahit. Daripada kain perca
ditukang jahit tidak terbuang sia sia, kain perca tersebut bisa dibuat berbagai kerajinan tangan
yang memiliki nilai estetika.
2. Perancangan produksi kerajinan
A. Alat dan Bahan

1. Kain perca

2. Benang dan jarum

3. Gunting

4. Tali Hitam

5. Peniti dan jarum pentul

B. Langkah-Langkah

1. Ukur kain sesuai keinginan, lalu potong

2. Balik kain untuk menjahit agar terlihat rapi

3. Pasang jarum pentul pada bagian yang ingin dijahit

4. Jahit dengan jarak pendek" pada bagian kanan dan kiri

5. Sisakan bagian atas kurleb 3cm

6. Untuk bagian atas, tekuk sisa kain tadi lalu jahit


7. Siap kan tali dg perbandingan 4:1 tali:kain bagian atas, potong jadi 2.

8. Masukkan tali kedalam kain yang tlah dijahit tadi, lakukan dengan memeasukan dari sisi
kanan kekiri dan sebaliknya.

9. Tali bagian ujung.

10. Tas serut kain perca siap digunakan.

C.manfaat dan kegunaan

Manfaat dan kegunaannya yaitu untuk membantu membawa barang barang berukuran kecil
maupun sedang jika keluar rumah.
3. Perhitungan Harga Jual Produk
A.Bahan

Bahan Harga

Kain

Rp 3.500

Tali

Rp 500

Benang

Rp 1.000

Box + hiasannya

Rp 10.000

B. Upah =>> Rp 5.000

C. Harga Jual =>> Rp 20.000


4. Media Promosi
A. Pengertian promosi

Pengertian Promosi Menurut Para Ahli


1. Harper Boyd
Boyd menjelaskan bahwa promosi adalah suatu upaya dalam membujuk orang untuk menerima
produk, konsep ataupun gagasan.

2. Basu Swastha Dharmmesta


Swastha berpendapat bahwa promosi adalah suatu promosi yang dilakukan secara satu arah yang
dibuat guna mempengaruhi pihak lain agar bisa menciptakan pertukaran di dalam pemasaran.
3. Louis E. Boone & David L. Kurtz

Menurut Boone dan Kurtz, promosi adalah upaya untuk membujuk, memberikan informasi, dan
mempengaruhi keputusan pembelian.
4. Fandy Tjiptono
Berdasarkan Tjiptono, promosi adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang dilakukan
untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, atau meningkatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan juga produknya agar masyarakat bisa menerima, membeli dan juga loyal pada
produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Di dalam dunia kerja, promosi adalah suatu pengikatan pangkat ataupun posisi karyawan di
dalam struktur organisasi perusahaan. Sedangkan dalam dunia pemasaran, promosi adalah suatu
kegiatan yang dilakukan agar bisa meningkatkan perkembangan sesuatu, baik itu merk, produk,
ataupun perusahaan itu sendiri. Namun kali ini kita akan lebih fokus membahas promosi dalam
bidang pemasaran saja.

Jadi, dalam dunia pemasaran, promosi adalah suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh
seseorang ataupun perusahaan kepada masyarakat luas. Tujuannya adalah untuk
memperkenalkan produk kepada masyarakat dan mempengaruhi mereka untuk membeli dan
menggunakan produk tersebut.

Artinya, promosi adalah suatu kegiatan yang sudah sangat umum dilakukan oleh para marketer
untuk bisa memberikan informasi terkait suatu produk dan juga mendorong calon konsumen agar
mau melakukan pembelian barang ataupun jasa yang ditawarkan perusahaan.

Kegiatan ini umumnya akan menggabungkan beberapa bentuk promosi, seperti iklan, diskon,
ataupun kaos bermerk perusahaan.
Contohnya, terdapat toko sepatu yang memasang iklan di media sosial yang menawarkan harga
spesial untuk sepatu dengan merk terkenal dan mereka menginformasikannya kapan saja dan
dimana saja penjualan dilakukan.

Ada banyak sekali cara dan juga media promosi yang bisa dilakukan, bahkan metode dalam
melakukan promosi ini terus mengalami perkembangan. Beberapa contoh media promosi adalah
media cetak, baliho, billboard, radio, TV, dan internet.

B. Apa Yang Kamu Gunakan Medianya?

> Instagram "Tirrr_tiara25"

C. Mengapa Menggunakan Media Tersebut?

> Karena dikalangan remaja banyak yang menggunakan sosial media Instagram.
5. Penjualan Konsinyasi
A. Apa itu penjualan Konsinyasi?

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, istilah konsinyasi diartikan sebagai kegiatan penitipan
barang dagangan kepada agen atau orang untuk dijualkan dengan pembayaran kemudian (jual
titipan). Utoyo Widayat memberikan pengertian yang lebih lengkap mengenai penjualan
konsinyasi, yaitu pengiriman atau penitipan barang dari pemilik kepada pihak lain yang
bertindak sebagai agen penjualan dengan memberikan komisi.

Dalam hubungan penjualan konsinyasi tersebut, pemilik barang disebut pengamat (consignor)
dan pihak yang dititipkan barang disebut sebagai komisioner (consignee), barang yang dikirim
pengamanat atas penjualan konsinyasi disebut barang konsinyasi, sedangkan barang yang
diterima oleh komisioner atas penjualan konsinyasi disebut barang komisi.Pengamanat
(consignor) menetapkan komisioner (consignee) sebagai pihak yang bertanggung jawab atas
barang-barang yang yang diserahkan kepadanya sampai barang-barang itu terjual kepada pihak
ketiga. Atas penjualan barang-barang ini, pihak komisioner menyerahan hak atas barang- barang
ini danjuga hasil penjualanya. Pihak komisionar tidak memiliki kewajiban terhadap pihak
pengamanat selain tanggung jawab atas barang- barang yang diserahkan kepadanya.

Penjualan konsinyasi memiliki perbedaan dengan penjualan biasa. Pada penjualan biasa,
umumnya hak milik barang telah pindah tangan jika barang telah dikirim oleh penjual kepada
pembeli, sedangkan pada penjualan konsinyasi hak milik barang tetap berada ditangan
pengamanat. Hak milik baru berpindah tangan jika barang telah terjual oleh komisioner kepada
pihak lainya.

Perbedaan yang lain adalah dalam hal biaya operasi yang berhubungan dengan barang yang
dijual. Dalam transaksi penjualan biasa, semua biaya operasi yang berhubungan dengan barang
yang dijual ditanggung oleh pihak penjual. Tetapi dalam penjualan konsinyasi semua biaya yang
berhubungan dengan barang konsinyasi akan ditanggung oleh pihak pengamanat (pemilik
barang).

Ketidak berpindahan hak milik dalam penjualan konsinyasi mengakibatkan biaya operasional
dan uang penjualan menjadi kewajiban dan hak pengamanat. Sedangkan agen akan menerima fee
dari transaksi dari penjualan barang yang laku. Kepemilikan atas hasil penjualan tersebut
diaplikasikan atas penetapan harga dan komisi yang pasti bagi komisioner. Sebagai penerima
amanat, komisioner tidak diperbolehkan untuk menggunakan uang hasil penjualan produk
tersebut.
B. Contoh Penjualan konsinyasi

1. Produk & Foto

>Tas Serut dari Kain Perca

2. Alamat penitipan

>> Toko Sri Rejeki

Dusun Sidodadi rt/rw 01/03, Desa Sidodadi, Kec. Garum, Kab. Blitar.

3. Harga Jual

> Rp 20.000

4. Surat Perjanjian

> Halaman selanjutnya

5. Hasil

> Laku 1 box pada tanggal 5 November 2021

Rp 20.000 × 10% = Rp 2.000

--» untuk laba yang diterima oleh pihak kedua ialah Rp 2.000,00
Surat Perjanjian Konsinyasi
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Putri Tiara Anggraini
Alamat : Dsn. Sidodadi rt/rw 01/03 , Garum
No. Tlp: 085855135295
Selanjutnya disebut pihak pertama

Nama : Sri Kusmawati


Alamat : Dsn. Sidodadi rt/rw 01/03 , Garum
No. Tlp: 085804076400
Selanjutnya disebut pihak kedua

Untuk selanjutnya antara pihak pertama dan pihak kedua memiliki perjanjian kerjasama
sebagaimana ketentuan sebagai berikut.
1. Pihak pertama menitipkan barangnya kepada pihak kedua dengan sistem konsinyasi. Pihak
kedua mendapat 10% dari uang hasil penjualan barang titipan pihak pertama.
2. Jumlah maksimal penitipan barang yang dilakukan pihak pertama kepada pihak kedua adalah
5 buah untuk setiap desainnya.
3. Pihak pertama akan membantu promosi pihak kedua, begitu juga sebaliknya.
4. Pihak kedua melaporkan hasil penjualan kepada pihak pertama setiap bulannya, di awal bulan
berikutnya disertai dengan penyerahan laba sebesar 10% dari uang hasil penjualan barang titipan
pihak pertama kepada pihak kedua.

Demikian surat perjanjian kerjasama ini dibuat untuk menjadi ikatan diantara kami. Segala hal
yang belum termuat dalam surat perjanjian ini, dibicarakan bersama antara pihak pertama dan
pihak kedua untuk mencapai kesepakatan di kemudian hari dan menjadi tambahan pada
perjanjian ini.
Perjanjian ini kami buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Jika
terjadi perselisihan dalam pelaksanaan perjanjian ini, maka kami sepakat untuk
menyelesaikannya dengan cara kekeluargaan dan musyawarah. Namun, jika tidak terselesaikan
juga, kami sepakat menyelesaikannya berdasarkan hukum yang berlaku.
Perjanjian ini disepakati pada Hari Jum'at, 22 Oktober 2021 oleh:
Pihak Pertama Pihak Kedua

(Putri Tiara Anggraini) (Sri Kusmawati)


6. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan:

Kerajinan tangan adalah sebuah proses pembuatan sesuatu dengan tujuan menghasilkan sebuah
objek atau benda. Kerajinan tangan dapat diartikan juga sebagai pembuatan sebuah benda
dengan menggunakan tangan, bukan cetakan mesin, yang menitik-beratkan pada aspek kegunaan
dan keindahan.

promosi adalah suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang ataupun perusahaan
kepada masyarakat luas. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan produk kepada masyarakat
dan mempengaruhi mereka untuk membeli dan menggunakan produk tersebut.

penjualan konsinyasi yaitu pengiriman atau penitipan barang dari pemilik kepada pihak lain yang
bertindak sebagai agen penjualan dengan memberikan komisi.

B. Saran:

Jikalau bisa, buatlah kerajinan serapi munkin agar minat pembeli lebih besar.

Gunakan media promosi di sosial mediamu seperti IG, FB, TWITTER, & WA.

Penjualan konsinyasi bisa dilakukan di tempat terdekatmu.

Anda mungkin juga menyukai