“STICK FRAME”
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas
sehari-hari. Kami juga panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan keridhoan-Nya
Makalah dengan judul laporan hasil kerajinan stick frame ini dapat terselesaikan.
Harapan kami, semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita semua, setidaknya
untuk membuka cara berpikir kita tentang kerajina tangan. Untuk menumbuhkan daya
nalar, kreatifitas dan pola berpikir kami sajikan aktivitas yang menurut peran aktif dalam
melakukan suatu kegiatan.
DAFTAR ISI
1.KATA PENGANTAR..........................................................................................................1
2.DAFTAR ISI......................................................................................................................2
3.BAB 1
●1.1.LATAR BELAKANG.................................................................................................3
●1.2 TUJUAN.................................................................................................................6
●1.3 MANFAAT..............................................................................................................6
4.BAB 2
●2.1 ALAT.....................................................................................................................7
●2.2 BAHAN.................................................................................................................7
●2.3 PROSES................................................................................................................8
5.BAB 3
6.BAB 4
7.BAB 5
8.BAB 6
●6.1 KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................21
BAB 1
Kerajinan merupakan salah satu bagian dari seni rupa yang sudah ada sejak lama.
Kita diperkenalkan dengan kerajinan dan seni rupa sejak kita memulai pendidikan. Kerajinan
sendiri diminati oleh semua kalangan dan tidak dibatasi oleh usia dan jenis kelamin. Saat ini
kerajinan sudah sangat berkembang dan mengakibatkan munculnya kerajinan moderen.Ada
dua macam kerajinan yang kita kenal saat ini, kerajinan tradisional dan kerajinan moderen.
Kerajinan tradisional yang terdapat di Indonesia adalah seperti kerajinan batik, anyaman
bambu, anyaman rotan, dan lain sebagainya. Sedangkan kerajinan moderen adalah seperti
scrapbook, clay, aksesoris, kotak hadiah, boneka flannel, dan lain sebagainya.Kerajinan
tangan moderen banyak diminati oleh sebagian masyarakat Indonesia. Hal tersebut
menyebabkan tumbuhnya toko–toko penyedia bahan dan alat-alat kerajinan. Toko-toko
tersebut tidak hanya menyediakan alat dan bahan kerajinan saja,tetapi juga menyediakan
jasa kursus kerajinan. Kerajinan tangan moderen ini cukup menarik perhatian masyarakat
Indonesia mulai dari anak kecil,remaja, hingga dewasa. Banyak diantaranya yang
menjadikan kerajinan tangan moderen ini sebagai hobby / kegemaran. Selain itu, kerajinan
tangan ini juga dapat dijadikan sebagai bisnis usaha yang cukup potensial. Jasa kursus
kerajinan moderen yang ada saat ini memiliki kapasitas peserta yang terbatas.
Kerajinan yang lengkap pun harus disediakan untuk keperluan dan kebutuhan
workshop. Selain untuk kebutuhan workshop, alat dan kebutuhan kerajinan pun dibutuhkan
oleh masyarakat sekitar seperti anak sekolah, mahasiswa, dan lain sebagainya. Maka dari itu
diperlukan sarana toko yang menyediakan dan menjual alat dan bahan kerajinan. Kerajian
merupakan budaya tradisional yang sudah menjadi komoditas dan dapat meningkatkan
devisa negara. Ada kerajinan yang tetap mempertahankan bentuk dan motifnya tetapi juga
ada yang mengubahnya sesuai kebutuhan pasar. Di Indonesia bayak terdapat bahan-bahan
yang dapat diciptkan menjadi kerajinan yang indah nan cantik. Sebagai contoh, kerajinan
bahan keras. Sampai sekarang kerajinan bahan keras banyak di buat dan di perjualbelikan.
Kerajian bahan keras dapat dimanfaatkan dalam banyak hal, misalnya untuk benda hias
maupun benda pakai. Kerajinan bahan keras dibagi menjadi dua, yaitu:
- Kerajinan bahan keras alami adalah kerajinan yang bahan baku pembuatannya masih
berasal dari bahan alami. Contohnya seperti : kayu, bambu, biji-bijian, batu, kerang, rotan,
tulang, dan sebagainya.
- Kerajian bahan keras buatan adalah karya kerajinan yang bahan bakunya sudah melewati
proses pengolahan oleh manusia. Contohnya adalah kaleng, logam, besi, semen, kawat , dan
sebagainya.
Pengertian Kerajinan dari Bahan Keras
Karya kerajinan dari bahan keras adalah kerajinan yang bahan bakunya menggunakan bahan
yang keras, kerajinan ini terbagi dalam dua bentuk, yaitu karya kerajinan bahan keras alami
dan karya kerajinan bahan keras buatan.
Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Keras
Ada beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan keras. Teknik tersebut
disesuaikan dengan bahan yang digunakan. Adapun teknik yang dapat digunakan untuk
membuat karya kerajinan dari bahan keras antara lain:
Teknik Patri
Pematrian adalah suatu metode penyambungan bahan logam dibawah pengaruh panas
dengan pertolongan bahan tambah logam atau campuran logam.
Teknik Cetak
Teknik cetak dapat di bagi menjadi 2 yaitu :
a. Teknik tuang berulang
Teknik ini menggunakan 2 keping cetakan terbuat dari batu dan dapat dipakai berulang kali
sesuai dengan kebutuhan. Teknik ini digunakan untuk mencetak benda-benda yang
sederhana, baik bentuk maupun hiasan nya.
b. Teknik tuang sekali pakai
Teknik ini digunakan membuat benda perunggu yang bentuk dan hiasan nya lebih rumit,
seperti arca dan patung perunggu.
Pemerintah pun memiliki suatu badan yaitu DEKRANASDA (Dewan KerajinanNasional
Daerah) yang bergerak di bidang kerajinan. DEKRANASDA merupakan organisasi nirlaba
yang menghimpun pecinta dan peminat seni untuk memayungi dan mengembangkan
produk kerajinan, serta untuk meningkatkan kehidupan bisnisnya yang sebagian merupakan
kelompok Usaha Kecil dan Menengah (UMKM). Dekranasda seperti yang tertulis pada
anggaran dasarnya memiliki beberapa program pokok.Produk kerajinan dapat dibagi menjadi
dua,yaitu produk kerajinan dari bahan lunak dan produk kerajinan dari bahan keras. Produk
kerajinan dari bahan lunak yaitu kerajinan dari bahan yang memiliki sifat fisik lunak/empuk sehingga
mudah dibentuk. Sedangkan produk kerajinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang
menggunakan bahan dasar yang bersifat keras.produk kerajinan bahan keras salah satu contohnya
adalah dari stick.Banyak orang yang masih menganggap stick es krim adalah benda yang tidak
berguna.Disini saya akan mengubah pemikiran tersebut bahwa stick masih bisa dijadikan kerajinan
yang bernilai estetika dan bernilai jual.salaha satu kerajinan yang memanfaatkan stick es krim adalah
pigora.Selain memiliki nilai fungsi pigora juga memiliki nilai hias oleh karena itu pigora memiliki nilai
jual yang cukup tinggi apalagi kita memnfaatkan stick bekas es krim yang membuat kita tidak terlalu
mengeluarkan banyak biaya namun memiliki keuntungan yang melimpah.
1.2 Tujuan
1) Untuk mengetahui fungsi produk dari bahan keras
1.3 Manfaat
1) Siswa dapat mengetahui fungsi produk kerajinan bahan keras
2.1 ALAT
●Lem tembak digunakan untuk merekatkan antara stick satu dengan yang lainnya hingga
figura
●Cat air digunakan untuk memberi warna figura yang telah jadi agar telihat lebih menarik
2.2 BAHAN
♤ Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan merekatkan stick satu dengan yang lain
menggunakan lem tembak pastikan merekat dengan kuat dan rapi
♤ Jika sudah jadi berbentuk figura beri warna agar lebih menarik minat pembeli
♤ Jangan lupa beri penyangga dibagian belakang agar figura dapat berdiri
♤ Hasil Akhir
BAB 3
3.1 PENGHITUNGAN HARGA JUAL PRODUK
BAB 4
Yang saya gunakan dalam promosi produk ini adalah media digital yaitu melalui
instagram alasan saya memilih instagram sebagai media promosi produk saya karena
pengguna instagram yang banyak dan berbagai kalangan usia memakainya selain itu
jangkaunanya yang luas dapat memudahkan produk saya dikenal lebih banyak orang.Respon
para pengguna instagram juga sangat ramah terhadap produk baru ini yang menyebabkan
saya senang melakukan promosi melalui instagram karena dapat meningkatkan kinerja
■ Hasil promosi :
Produk kerajinan stick frame yang saya promosikan melalui instagram hasilnya sabgat
mengejutkan dan menyenangkan tak perlu waktu lama produj saya sudah dilihat hampir
300 orang dan memiliki beberapa ratus like dan dalam waktu 2 hari produk saya sudah
terjual 10 buah.Mungkin jika dilihat secara mata orang biasa 10 buah merupakan angka
yang sedikit namun pada kembali lagi bahwa produk ini merupakan produk yang baru serta
juga merupakan produk handmade yang dimana pada era saat ini produk handmade kurang
diminati masyarakat.Namun,dengan menggubakan instagram yang paling utama harus
menata postingan semenarik mungkin agar pembeli memiliki minat terhadap barang kita
BAB 5
1. Utoyo Widayat
Konsinyasi yaitu suatu pengiriman atau penitipan barang dari pemilik kepada pihak lain yang
bertindak sebagai agen penjualan.Hak milik dari barang tetap berada pada pemilik barang
sampai barang tersebut terjual
2. Tasli
Konsinyasi yakni seorang penjualan yang dilakukan dengan perantara pihak lain, dalam hal
ini persediaan barang yang dimiliki dititipkan kepada pihak lain (komisioner).Setelah
penjualan terjadi, komisioner akan menerima sejumlah komisi yang telah disepakati.
3. Aliminsyah dan Padji
Konsinyasi ialah berbagai barang-barang yang dikirim untuk dititipkan kepada pihak lain
dalam rangka penjualan di masa mendatangatau untuk tujuan lain, hak atas barang tersebut
tetap melekat pada pihak pengirim (consignor).
4. Sugito
Konsinyasi merupakan salah satu pengiriman atau titipan barang dari pemilik kepada pihak
lain yang bertindak sebagai agen penjualan.
5. Allan R. Dreblin
Konsinyasi adalah beberapa penyerahan fisik barang-barang oleh pemilik kepada pihak lain
yang bertindak sebagai agen penjual, yang secara hukum hak atas barang-barang tersebut
tetap berada di tangan pemilik sampai barang-barang tersebut dijual oleh pihak agen
penjual.
Karakteristik Konsinyasi
Kena hal milik atas barang masih berada pada pengemat, maka barang-barang
konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamat. Barang konsinyasi
tidak boleh diperhitungkan sebagai persediaan oleh pihak komisioner.
Pihak pengamat tetap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua biaya yang
berhubungan dengan barang-barang konsinyasi sejak saat pengiriman sampai
dengan saat komisioner menjualnya kepada pihak ketiga. Kecuali ditentukan bagi
pihak yang bersangkutan.
Pengiriman barang-barang konsinyasi tidak mengakibatkan timbulnya pendapatan
dan tidak boleh dipakai sebagai kriteria untuk mengakui timbulnya pendapatan, baik
bagi pengamat maupun bagi komisioner sampai saat barang dijual kepada pihak
ketiga.
Komisiober dalam batas kemampuannya mempunyai kewajiban untuk menjaga
keamanan dan keselamatan barang-barang komisi yang diterimanya. Oleh karena itu
administrasi yang tertib harus diselenggarakan sampai dengan terjualnya barang
konsinyasi kepada pihak ketiga.
Sebagai pemilik barang, Anda dapat menghemat biaya pelayanan dan biaya tenaga kerja.
Karena Anda tidak perlu lagi merekrut pegawai baru untuk melayani konsumen dan
menjualkan produk Anda secara langsung
Melalui sistem konsinyasi, Anda bisa lebih fokus pada penyediaan produk (proses produksi),
karena Anda sudah mempunyai bagian pemasaran dan penjualan sendiri (sudah di-handle
oleh pihak pemilik toko).
Tentunya, Anda juga bisa lebih leluasa untuk melakukan inovasi-inovasi terbaru agar produk
Anda lebih unggul dari tampilan dan kualitasnya.
Dengan adanya sistem konsinyasi, pihak pemilik barang akan merasa diuntungkan.
Pasalnya, produk Anda dapat dipasarkan di toko yang sudah memiliki banyak pelanggan,
sehingga pasaran yang dijangkau semakin luas, tergantung dari seberapa besar jaringan
yang dimiliki pemilik toko tersebut.
Dan pihak pemilik barang pun tidak perlu mengeluarkan biaya promosi,karena hal itu sudah
menjadi tanggung jawab pihak pemilik toko.
Kemungkinan terburuk bagi pemilik toko adalah tidak akan mendapatkan komisi jika barang
rusak atau tidak laku terjual.
Namun, pihak consignee tidak akan mengalami kerugian atas produk yang rusak tersebut.
Adanya penitipan-penitipan barang (produk) tersebut akan menambah jumlah barang yang
dijual dalam etalase display tokonya.
Karena disini tugas consignee hanya menjual produk. Biaya produksi akan dikeluarkan oleh
pihak consignor sebagai pihak yang memiliki barang.
Sekalipun tanpa mengeluarkan modal, pihak consignee tetap mendapatkan komisi dari
pihak consignor, dengan catatan produk yang ditawarkan laku dibeli konsumen.
Biasanya pihak consignee akan menambahkan harga dari harga yang ditetapkan.
Tambahan harga tersebut merupakan keuntungan yang akan diperoleh pihak consignee.
Selain itu, pihak consignee juga akan mendapatkan fee dari pihak consignor.
Risiko Kerugian
Adapun risiko kerugian yang dimaksud disebabkan jika salah dalam pemilihan penjual.
Jika penjual yang Anda pilih tidak menjual produk dengan baik atau produk yang ada
lakunya sangat lama maka Anda dapat mengalami kerugian.
Oleh karena itu, Anda juga harus memastikan penjual atau penyalur atau pihak consignee
merupakan penjual yang baik dan dapat diandalkan.
Karena pihak pemilik produk tidak melakukan penjualannya secara langsung, maka ada
kemungkinan jika promosi yang dilakukan oleh penjual tidak sesuai dengan yang
diharapkan.
Ya hal ini wajar jika Anda menitipkan produk kepada toko-toko kelontong, biasanya mereka
tidak akan mempromosikan produk Anda.
Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat menempatkan SPG di supermarket atau mall.
Sementara untuk toko kelontong, dapat Anda berikan tawaran fee atau bonus yang
menarik.
Kelemahan terakhir dari penjualan konsinyasi bagi pemilik produk adalah pembayaran yang
tidak langsung atau uang tidak dapat langsung diterima setelah produk terjual.
Hal ini karena sistem pembayaran yang ada mengikuti sistem pembayaran dari penjual
biasanya per minggu atau per bulan.
Pihak Pemilik Toko (consignee) harus merawat dan menjaga barang yang dititipkan dengan
benar dan harus rajin melakukan pemantauan stok.
Untuk mendapatkan komisi dan meminta penggantian atas beban-beban yang telah
dikeluarkannya sehubungan dengan penerimaan dan penjualan barang-barang
konsinyasi.
Untuk dapat memberikan jaminan kepada pelanggannya atas barang-barang komisi
yang terjual, dan pengamat wajib untuk menanggung beban jika ada kerusakan atau
mutu yang kurang baik dari barang-barang konsinyasi yang telah diberikan jaminan
oleh komisioner kepada pelanggannya.
Untuk bisa menjamin pemasaran barang-barang konsinyasi, komisioner berhak
memberikan syarat-syarat pembayaran kepada pelanggan seperti ang berlaku pada
umumnya untuk barang-barang yang sejenis, meskipun pengamat dapat
mengadakan pembatasan-pembatasan yang harus dinyatakan dalam perjanjian.
Praktik penjualan titipan (konsinyasi) ini masih umum terjadi di masyarakat kita, dan
merupakan salah satu skema bisnis yang memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan dengan
beli-putus. Apa itu beli-putus? Beli putus adalah skema penjualan biasa, dimana sang
pembeli (buyer, atau costumer) membeli barang dagangan dari penjual (kita sebagai
penjual, atau perusahan) dan seluruh resiko terkait barang pindah ke buyer. Baik penjualan
dilakukan dengan cash atau kredit, istilah lain untuk penjualan kredit adalah ‘on account’
(hutang-piutang).
Sebagai gambaran umum, ada beberapa isu yang terjadi dalam pembelian beli-putus, yaitu;
Retur penjualan
Garansi, seandainya barang yang dijual tidak jadi dibeli oleh pembeli dan perusahaan
wajib membeli kembali barang tersebut (refund)
Kewajiban kontinjensi (contingency), ketika ada kewajiban konstruktif yang terjadi
atas sebuah kejadian sehingga perusahaan harus membayar sejumlah uang kepada
konsumen
Beberapa bisnis yang biasanya menggunakan skema penjualan titipan sebagai berikut:
Apabila dalam suatu perjanjian tersebut telah selesai pada saat pihak konsinyor akan
menyusun laporan keuangan diakhir periode akuntansi maka prosedur pencatatan dan pos-
pos jurnal yang harus dibuat oleh konsinyor atas pengiriman barang-barang, penjualan
barang-barang, pembayaran barang-barang, dan penyelesaian keuangan, oleh pihak
konsinyi kepada konsinyor adalah sebagai berikut:
– Pencatatan pada buku konsinyor jika transaksi konsinyor diselenggarakan terpisah dari transaksi
penjualan biasa.
Didalam laporan perhitungan rugi laba, saldo rekening pengiriman barang-barang tersebut
dikurangkan dari jumlah barang yang tersedia untuk dijual di dalam menentukan
besarnya hargapokok penjualan reguler. Jurnal demikian tetap dibuat meskipun tidak ada
barang yang terjual sampai dengan akhir tahun buku yang bersangkutan.
– Pencatatan pada buku konsinyi jika transaksi konsinyi diselenggarakan terpisah dari transaksi
perjalanan biasa.
penyerahan barang kepada pihak konsinyi. Disini pihak konsinyi mencatat penerimaan
barang atas konsinyi dengan suatu memorandum dalam buku harian atau dalam buku
tersendiri yang diselenggarakan untuk tujuan ini.
Beban pihak konsinyi yang harus ditetapkan pada konsinyasi akan dijurnal sebagai berikut:
konsinyasi masuk xx, kas xx
penjualan oleh pihak konsinyi, akan dijurnal sebagai berikut: kas xx, konsinyasi masuk xx
komisi atau laba yang masih harus diterima bagi konsinyi akan dijurnal sebagai berikut:
konsinyasi masuk xx, komisi atas penjualan konsinyasi xx
pengiriman uang kas dan perkiraan penjualan konsinyasi oleh pihak konsinyi, akan
dijurnalkan sebagai berikut: konsinyasi masuk xx, kas xx
– Pencatatan pada buku konsinyor. Jika transaksi konsinyasi tidak diselenggarakan terpisah dari
transaksi penjualan biasa
– Pencatatan pada buku konsinyi jika transaksi konsinyasi tidak diselenggarakan terpisah dari
transaksi penjualan biasa.
– Penyerahan barang kepada pihak konsinyi. Disini pihak konsinyi mencatat barang konsinyasi
dengan ayat jurnal memorandum.
– Beban pihak konsinyi ditetapkan pada pihak konsinyasi.
Pihak konsinyi mendebet perkiraan pihak konsinyor untuk beban yang harus dibebankan
pada pihak konsinyor dan mengkredit perkiraan aktiva atau perkiraan kewajiban yang
bersangkutan.
Konsinyi mencatat penjualan konsinyasi seperti pada penjualan biasa. Masing-masing ayat
jurnal penjualan disertai dengan sebuah ayat jurnal untuk mencatat beban yang dikeluarkan
oleh pihak konsinyor, untuk barang-barang yang dijual, perkiraan pembelian atau perkiraan
harga pokok penjualan didebet dan perkiraan pihak konsinyor dikredit.
– Komisi atau laba yang masih harus diterima bagi pihak konsinyi.
Pihak konsinyi tidak membuat ayat jurnal untuk komisi atau laba atas penjualan.
Pendapatan atas penjualan konsinyi akan tergambar dalam laba kotor pihak konsinyi
sebagai akibat dari ayat-ayat jurnal yang dibuat diatas tadi.
Pihak konsinyi mencatat pembayaran kepada pihak konsinyor dengan mendebet perkiraan
pihak konsinyor dan mengkredit perkiraan kas.Pencatatan tidak terselesaikan dengan
tuntas.Apabila pihak konsinyor perlu menyusun laporan keuangan pada akhir periode
akuntansi sedangkan jangka waktu perjanjian konsinyasi masih berlangsung atau belum
semuanya barang-barang tersebut berhasil dijual, maka diperlukan penyesuaian terhadap
barang-barang yang terkait pada sebagian produk belum selesai dengan tuntas sampai akhir
periode akuntansi.
Kesimpulan :
Saran :
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi para
pembaca. Semoga makalah ini bisa digunakan sebagai sumber acuan untuk makalah-
makalah lain tentang kerajinan dari bahan keras