Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN HASIL KERAJINAN

“STICK FRAME”

AISYAH CITRA LESTARI


02
XII IPA 4

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas
sehari-hari. Kami juga panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan keridhoan-Nya
Makalah dengan judul laporan hasil kerajinan stick frame ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami tentang


kerajinan tangan, menjadikan keterbatasan kami pula untuk memberikan penjabaran ayng
lebih dalam tentang masalh ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Harapan kami, semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita semua, setidaknya
untuk membuka cara berpikir kita tentang kerajina tangan. Untuk menumbuhkan daya
nalar, kreatifitas dan pola berpikir kami sajikan aktivitas yang menurut peran aktif dalam
melakukan suatu kegiatan.  
DAFTAR ISI

1.KATA PENGANTAR..........................................................................................................1

2.DAFTAR ISI......................................................................................................................2

3.BAB 1

●1.1.LATAR BELAKANG.................................................................................................3

●1.2 TUJUAN.................................................................................................................6

●1.3 MANFAAT..............................................................................................................6

4.BAB 2

●2.1 ALAT.....................................................................................................................7

●2.2 BAHAN.................................................................................................................7

●2.3 PROSES................................................................................................................8

5.BAB 3

●3.1 PENGHITUNGAN HARGA JUAL PRODUK.............................................................9

6.BAB 4

●4.1 MEDIA PROMOSI...............................................................................................10

●4.2 MEDIA YANG DIGUNAKAN................................................................................12

●4.3 ALASAN .............................................................................................................12

●4.4 HASIL PROMOSI.................................................................................................12

7.BAB 5

●5.1 PENJUALAN KONYIFASI.....................................................................................13

8.BAB 6
●6.1 KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................21

BAB 1

1.1 LATAR BELAKANG

Kerajinan merupakan salah satu bagian dari seni rupa yang sudah ada sejak lama.
Kita diperkenalkan dengan kerajinan dan seni rupa sejak kita memulai pendidikan. Kerajinan
sendiri diminati oleh semua kalangan dan tidak dibatasi oleh usia dan jenis kelamin. Saat ini
kerajinan sudah sangat berkembang dan mengakibatkan munculnya kerajinan moderen.Ada
dua macam kerajinan yang kita kenal saat ini, kerajinan tradisional dan kerajinan moderen.
Kerajinan tradisional yang terdapat di Indonesia adalah seperti kerajinan batik, anyaman
bambu, anyaman rotan, dan lain sebagainya. Sedangkan kerajinan moderen adalah seperti
scrapbook, clay, aksesoris, kotak hadiah, boneka flannel, dan lain sebagainya.Kerajinan
tangan moderen banyak diminati oleh sebagian masyarakat Indonesia. Hal tersebut
menyebabkan tumbuhnya toko–toko penyedia bahan dan alat-alat kerajinan. Toko-toko
tersebut tidak hanya menyediakan alat dan bahan kerajinan saja,tetapi juga menyediakan
jasa kursus kerajinan. Kerajinan tangan moderen ini cukup menarik perhatian masyarakat
Indonesia mulai dari anak kecil,remaja, hingga dewasa. Banyak diantaranya yang
menjadikan kerajinan tangan moderen ini sebagai hobby / kegemaran. Selain itu, kerajinan
tangan ini juga dapat dijadikan sebagai bisnis usaha yang cukup potensial. Jasa kursus
kerajinan moderen yang ada saat ini memiliki kapasitas peserta yang terbatas.

Dengan meningkatnya permintaan dan kebutuhan masyarakat dan penggemar


kerajinan tangan saat ini maka dibutuhkan fasilitas atau sarana yang dapat memenuhi
permintaan dan kebutuhan tersebut. Tempat kursus kerajinan tangan yang nyaman harus
memiliki desain yang sesuai dengan aktivitas yang dilakukan pada ruangan kursus tersebut
dan juga disesuaikan dengan jumlah orang yang beraktivitas di dalam ruangan tersebut.
Selain itu untuk mengapresiasi hasil karya kerajinan yang dibuat oleh peserta kursus perlu
disediakan sarana untuk memamerkan hasil karya tersebut, dan sarana tersebut dapat
berupa ruang pameran.Kebanyakan dari peserta kursus tidak tahu bagaimana mereka dapat
menjual hasil karyanya, maka dari itu diperlukan sarana retail atau toko yang dapat
menampung dan menjual hasil karya para peserta kursus. Kerajinan merupakan budaya
tradisional yang kini menjadi komoditi negara untuk meningkatkan devisa. Diantara
sejumlah kerajinan Nusantara, ada kerajinan yang tetap mempertahankan bentuk dan
ragam hias tradisionalnya, tetapi ada pula yang telah dikembangkan sesuai dengan tuntutan
pasar.Kerajinan tangan yaitu sebuah proses pembuatan sesuatu dengan tujuan
menghasilkan sebuah objek atau benda (Haryono, 2012). Kerajinan tangan dapat diartikan
juga sebagai pembuatan sebuah benda dengan menggunakan tangan, bukan cetakan mesin,
yang menitik-beratkan pada aspek kegunaan dan keindahan. Kerajinan tangan biasanya
memiliki fungsi sebagai barang atau produk kerajinan yang memiliki nilai guna dalam
menunjang kebutuhan sehari-hari masyarakat juga estetikanya.

Kerajinan yang lengkap pun harus disediakan untuk keperluan dan kebutuhan
workshop. Selain untuk kebutuhan workshop, alat dan kebutuhan kerajinan pun dibutuhkan
oleh masyarakat sekitar seperti anak sekolah, mahasiswa, dan lain sebagainya. Maka dari itu
diperlukan sarana toko yang menyediakan dan menjual alat dan bahan kerajinan. Kerajian
merupakan budaya tradisional yang sudah menjadi komoditas dan dapat meningkatkan
devisa negara. Ada kerajinan yang tetap mempertahankan bentuk dan motifnya tetapi juga
ada yang mengubahnya sesuai kebutuhan pasar. Di Indonesia bayak terdapat bahan-bahan
yang dapat diciptkan menjadi kerajinan yang indah nan cantik. Sebagai contoh, kerajinan
bahan keras. Sampai sekarang kerajinan bahan keras banyak di buat dan di perjualbelikan.
Kerajian bahan keras dapat dimanfaatkan dalam banyak hal, misalnya untuk benda hias
maupun benda pakai. Kerajinan bahan keras dibagi menjadi dua, yaitu:
-          Kerajinan bahan keras alami adalah kerajinan  yang bahan baku pembuatannya masih
berasal dari bahan alami. Contohnya seperti : kayu, bambu, biji-bijian, batu, kerang, rotan,
tulang, dan sebagainya.
-          Kerajian bahan keras buatan adalah karya kerajinan yang bahan bakunya sudah melewati
proses pengolahan oleh manusia. Contohnya adalah kaleng, logam, besi, semen, kawat , dan
sebagainya.
Pengertian Kerajinan dari Bahan Keras
Karya kerajinan dari bahan keras adalah kerajinan yang bahan bakunya menggunakan bahan
yang keras, kerajinan ini terbagi dalam dua bentuk, yaitu karya kerajinan bahan keras alami
dan karya kerajinan bahan keras buatan.
Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Keras
Ada beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan keras. Teknik tersebut
disesuaikan dengan bahan yang digunakan. Adapun teknik yang dapat digunakan untuk
membuat karya kerajinan dari bahan keras antara lain:
 Teknik Patri
Pematrian adalah suatu metode penyambungan bahan logam dibawah pengaruh panas
dengan pertolongan bahan tambah logam atau campuran logam.
Teknik Cetak
Teknik cetak dapat di bagi menjadi 2 yaitu :
a.       Teknik tuang berulang
Teknik ini menggunakan 2 keping cetakan terbuat dari batu dan dapat dipakai berulang kali
sesuai dengan kebutuhan. Teknik ini digunakan untuk mencetak benda-benda yang
sederhana, baik bentuk maupun hiasan nya.
b.      Teknik tuang sekali pakai
Teknik ini digunakan membuat benda perunggu yang bentuk dan hiasan nya lebih rumit,
seperti arca dan patung perunggu. 
Pemerintah pun memiliki suatu badan yaitu DEKRANASDA (Dewan KerajinanNasional
Daerah) yang bergerak di bidang kerajinan. DEKRANASDA merupakan organisasi nirlaba
yang menghimpun pecinta dan peminat seni untuk memayungi dan mengembangkan
produk kerajinan, serta untuk meningkatkan kehidupan bisnisnya yang sebagian merupakan
kelompok Usaha Kecil dan Menengah (UMKM). Dekranasda seperti yang tertulis pada
anggaran dasarnya memiliki beberapa program pokok.Produk kerajinan dapat dibagi menjadi
dua,yaitu produk kerajinan dari bahan lunak dan produk kerajinan dari bahan keras. Produk
kerajinan dari bahan lunak yaitu kerajinan dari bahan yang memiliki sifat fisik lunak/empuk sehingga
mudah dibentuk. Sedangkan produk kerajinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang
menggunakan bahan dasar yang bersifat keras.produk kerajinan bahan keras salah satu contohnya
adalah dari stick.Banyak orang yang masih menganggap stick es krim adalah benda yang tidak
berguna.Disini saya akan mengubah pemikiran tersebut bahwa stick masih bisa dijadikan kerajinan
yang bernilai estetika dan bernilai jual.salaha satu kerajinan yang memanfaatkan stick es krim adalah
pigora.Selain memiliki nilai fungsi pigora juga memiliki nilai hias oleh karena itu pigora memiliki nilai
jual yang cukup tinggi apalagi kita memnfaatkan stick bekas es krim yang membuat kita tidak terlalu
mengeluarkan banyak biaya namun memiliki keuntungan yang melimpah.
1.2 Tujuan
1)      Untuk mengetahui fungsi produk dari bahan keras

2)    Untuk mengetahui tenik pembuatan kerajinan bahan keras


3)    Untuk mengetahui langkah pembuatan produk kerajinan dari bahan keras.
4) Untuk mengetahui pemanfaatan kerajinan perangkat keras dari bahan dasar bambu.
5) Untuk mengetahui proses pembuatan kerajinan perangkat keras dari bahan dasar bambu.

1.3 Manfaat
1)      Siswa dapat mengetahui fungsi produk kerajinan bahan keras

2)      Siswa dapat mengetahui teknik pembuatan kerajinan bahan keras


3)      Siswa dapat mengetahui langkah pembuatan kerajinan bahan keras.
4) Menambah pengetahuan tentang cara pemanfaatan kerajinan perangkat keras berbahan dasar
stick kayu.
5) Menambah daya imajinasi dan kreativitas tentang pengelolaan kerajinan perangkat keras
berbahan dasar stick kayu.
BAB 2

2.1 ALAT

●Lem tembak digunakan untuk merekatkan antara stick satu dengan yang lainnya hingga
figura

●Cat air digunakan untuk memberi warna figura yang telah jadi agar telihat lebih menarik

2.2 BAHAN

●Bahan yang digunakan hanya stick es krim


2.3 PROSES PEMBUATAN

♤ Siapkan alat dan bahan

♤ Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan merekatkan stick satu dengan yang lain
menggunakan lem tembak pastikan merekat dengan kuat dan rapi

♤ Jika sudah jadi berbentuk figura beri warna agar lebih menarik minat pembeli

♤ Jangan lupa beri penyangga dibagian belakang agar figura dapat berdiri
♤ Hasil Akhir

# MANFAAT DAN KEGUNAAN PRODUK :


~ Dapat digunakan sebagai hiasan rumah
~ Dapat menyimpan foto dan membuat foto menjadi lebih awet
~ Dapat digunakan sebagai kado pernikahan

BAB 3
3.1 PENGHITUNGAN HARGA JUAL PRODUK
BAB 4

4.1. Pengertian media promosi


Pengertian Media promosi adalah mengumunikasikan suatu produk atau jasa atau
brand atau perusahaan agar dapat dikenal dikalangan masyarakat lebih luas. Atau dalam
pengertian lainnya yaitu suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat
kesadaran, pemberitahuan, membujuk dan mempengaruhi konsumen agar melakukan
pembelian produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Fungsi Media Promosi
Menurut Terence A.ship (2000:7) promosi memiliki lima fungsi dalam perusahaan/lembaga.
Berikut penjelasannya :
1. Informing (memberikan informasi)
Promosi membuat konsumen sdar akan produk – produk baru, mendidik mereka tentang
berbagai fitur dan manfaat merk, serta dapat memfasilitasi penipctaan citra sebuah
perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa.
2. Persuading (membujuk)
Media promosi atau iklan yang baik akan mampu memperuasi pelanggan untuk mencoba
produk dan jasa yang ditawarkan. Persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer,
yakni menciptakan permintaan bagi keseluruhan katagori produk.
3. Remiding (mengingatkan)
Iklan menjaga agar merk perusahaan tetap segar ingatan para konsumen, saat kebutuhan
muncul yang berhubungan produk dan jasa yang diiklankan, dampak promosi dimasa lalu
memungkinkan merk pengiklan hadir pada konsumen.
4. Adding value (menambah nilai)
Terdapat 3 cara yang mendasar perusahaan yang memberi nilai tambah bagi penawaran,
inovasi, penyempurnaan kualitas atau mengubah persepsi konsumen. Ketiga komponen
nilai tambah tersebut benar benar independen.
5. Assisting ( mendampingi upaya – upaya lain dari perusahaan)
Periklanan merupakan salah satu alat promosi. Dimana promosi membantu perwakilan
penjualan. Iklan mengawasi proses penjualan produk – produk perusahaan dan memberikan
pendahuluan yang bernilai sebelum melakukan kontak personal dengan para pelanggan
yang prospektip.

Tujuan Media Promosi


Adapun tujuan dari media promosi yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengirimkan informasi suatu produk kepada target pasar potensial
2. Untuk memperoleh pelanggan baru dan menjaga loyalitas konsumen
3. Untuk menstabilikan penjualan ketika pasar sepih
4. Untuk membuat citra produk dimata konsumen sesuai dengan yang diinginkan
5. Untuk memperoleh peningkatan penjualan dan profil/laba
6. Untuk membuat citra produk dimata konsumen yang sesuai dengan diinginkan
7. Untuk merubah tingkah laku dan anggapan konsumen
Jenis – jenis Promosi
Berikut jenis – jenis promosi :
1. Promosi Secara Fisik
Kelebihan jensi promosi secara fisik dan langsung merupakan dapat menjangkau langsung
para calon konsumen, mereka dapat secara langsung melihat produk atau jasa yang
ditawarkan, dapat langsung bertanya segala sesuatu hal yang mengenai produk atau jasa
tersebut, dari pihak penjual dapat dimanfaatkan untuk membujuk dan merayu calon
konsumen agar membeli prdouk atau jasa yang memungkinkan orang langsung melakukan
pembelian
2. Promosi melalui media digital
Jenis promosi melalui media digital seperti media internet, atau jejaring sosial merupakan
cara modern untuk keperluan dalam melakukan promosi karena kemungkinan orang
melihat produk yang dipromosikan melalui teknologi digital misal melalui ponsel atau
laptop.
Manfaat Promosi
1. Mempopulerkan Merek
Dengan adanya akses ke berbagai media termasuk paltform cetak dan digital tentunya
promosi akan lebih mudah dilakukan dan informasi tentang merek dan perusahaan yang
dipromosikan harus dilakukan secara konsisten. Barang yang populer digunakan termasuk
perlengkapan minum, pakaian dll dapat memudahkan pelanggan untuk mengenali merek
dengan melihat logo produk sebab sering dipromosikan
2. Menjamin loyalitas pelanggan
Loyalitas pelanggan lebih dari sekedar menyediakan produk layanan yang berkualitas.
Dalam membagikan promosi produk kepada pelanggan dapat meningkatkan peluang untuk
membuat merek agar terlihat diatas pesaing lainnya. Selain itu salah satu cara lain dengan
menawarkan produk yang dipersonalisasi untuk menghargai pelanggan yang loyal dari
waktu ke waktu agar kedepannya akan kembali membeli produk.
3. Promosikan hubungan komunikasi dengan pelanggan
Promosi yang benar akan membuat bisnis berkembang dalam hubungan yang bermakna.
Pelanggan terikat dengan merujuk merek kepada orang lain jika pandai menggunakan waktu
untuk mengembangkan ikatan yang kuat dengan mereka.
Contoh promosi
Berikut contoh dari kegiatan promosi
1. Promosi yang dilakukan melalui pihak provider seluler
Mengisi pulsa diatas 20 maka akan mendapatkan bonus kuota sebesar 500 MB
2. Promosi yang dilakukan pihak toko Sport
Beli dua kaos merek Adidas bisa mendapatkan 1 pasang sendal
3. Promosi yang dilakukan dari pihak warung atau rumah makan
Khusus ini hari semua menu makanan diskon 50%

■ PROMOSI YANG DIGUNAKAN

Yang saya gunakan dalam promosi produk ini adalah media digital yaitu melalui
instagram alasan saya memilih instagram sebagai media promosi produk saya karena
pengguna instagram yang banyak dan berbagai kalangan usia memakainya selain itu
jangkaunanya yang luas dapat memudahkan produk saya dikenal lebih banyak orang.Respon
para pengguna instagram juga sangat ramah terhadap produk baru ini yang menyebabkan
saya senang melakukan promosi melalui instagram karena dapat meningkatkan kinerja

■ Hasil promosi :

Produk kerajinan stick frame yang saya promosikan melalui instagram hasilnya sabgat
mengejutkan dan menyenangkan tak perlu waktu lama produj saya sudah dilihat hampir
300 orang dan memiliki beberapa ratus like dan dalam waktu 2 hari produk saya sudah
terjual 10 buah.Mungkin jika dilihat secara mata orang biasa 10 buah merupakan angka
yang sedikit namun pada kembali lagi bahwa produk ini merupakan produk yang baru serta
juga merupakan produk handmade yang dimana pada era saat ini produk handmade kurang
diminati masyarakat.Namun,dengan menggubakan instagram yang paling utama harus
menata postingan semenarik mungkin agar pembeli memiliki minat terhadap barang kita

BAB 5

5.1 PENGERTIAN PENJUALAN KONSINYASI


Sistem Penjualan Konsinyasi merupakan salah satu sistem transaksi penjualan dimana
terdapat suatu perjanjian antara kedua belah pihak yang berisi penyerahan barang (produk)
dari pihak pertama (pemilik barang) kepada pihak kedua (pemilik toko) untuk menjualkan
kembali kepada konsumen dengan harga dan syarat yang sudah diatur di dalam
perjanjian.Pihak yang menyerahkan barang/produk (pemilik barang) disebut consignor,
sementara pihak yang dititipi barang disebut consignee. Dan untuk barang (produk) yang
dititipkan disebut barang konsinyasi.

Pengertian Konsinyasi Menurut Para Ahli

1. Utoyo Widayat

Konsinyasi yaitu suatu pengiriman atau penitipan barang dari pemilik kepada pihak lain yang
bertindak sebagai agen penjualan.Hak milik dari barang tetap berada pada pemilik barang
sampai barang tersebut terjual

2. Tasli

Konsinyasi yakni seorang penjualan yang dilakukan dengan perantara pihak lain, dalam hal
ini persediaan barang yang dimiliki dititipkan kepada pihak lain (komisioner).Setelah
penjualan terjadi, komisioner akan menerima sejumlah komisi yang telah disepakati.
3. Aliminsyah dan Padji

Konsinyasi ialah berbagai barang-barang yang dikirim untuk dititipkan kepada pihak lain
dalam rangka penjualan di masa mendatangatau untuk tujuan lain, hak atas barang tersebut
tetap melekat pada pihak pengirim (consignor).

4. Sugito

Konsinyasi merupakan salah satu pengiriman atau titipan barang dari pemilik kepada pihak
lain yang bertindak sebagai agen penjualan.

5. Allan R. Dreblin

Konsinyasi adalah beberapa penyerahan fisik barang-barang oleh pemilik kepada pihak lain
yang bertindak sebagai agen penjual, yang secara hukum hak atas barang-barang tersebut
tetap berada di tangan pemilik sampai barang-barang tersebut dijual oleh pihak agen
penjual.

Karakteristik Konsinyasi

 Kena hal milik atas barang masih berada pada pengemat, maka barang-barang
konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamat. Barang konsinyasi
tidak boleh diperhitungkan sebagai persediaan oleh pihak komisioner.
 Pihak pengamat tetap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua biaya yang
berhubungan dengan barang-barang konsinyasi sejak saat pengiriman sampai
dengan saat komisioner menjualnya kepada pihak ketiga. Kecuali ditentukan bagi
pihak yang bersangkutan.
 Pengiriman barang-barang konsinyasi tidak mengakibatkan timbulnya pendapatan
dan tidak boleh dipakai sebagai kriteria untuk mengakui timbulnya pendapatan, baik
bagi pengamat maupun bagi komisioner sampai saat barang dijual kepada pihak
ketiga.
 Komisiober dalam batas kemampuannya mempunyai kewajiban untuk menjaga
keamanan dan keselamatan barang-barang komisi yang diterimanya. Oleh karena itu
administrasi yang tertib harus diselenggarakan sampai dengan terjualnya barang
konsinyasi kepada pihak ketiga.

Kelebihan Sistem Konsinyasi

1. Keuntungan Sistem Konsinyasi Bagi Pihak Pemilik Barang (Consignor)


 Menghemat Biaya Pelayanan dan Penambahan Tenaga Kerja (SDM)

Sebagai pemilik barang, Anda dapat menghemat biaya pelayanan dan biaya tenaga kerja.

Karena Anda tidak perlu lagi merekrut pegawai baru untuk melayani konsumen dan
menjualkan produk Anda secara langsung

 Lebih Fokus pada Penyediaan Produk (Proses Produksi)

Melalui sistem konsinyasi, Anda bisa lebih fokus pada penyediaan produk (proses produksi),
karena Anda sudah mempunyai bagian pemasaran dan penjualan sendiri (sudah di-handle
oleh pihak pemilik toko).

Tentunya, Anda juga bisa lebih leluasa untuk melakukan inovasi-inovasi terbaru agar produk
Anda lebih unggul dari tampilan dan kualitasnya.

 Memperluas Pasar dan Menghemat Biaya Promosi

Dengan adanya sistem konsinyasi, pihak pemilik barang akan merasa diuntungkan.

Pasalnya, produk Anda dapat dipasarkan di toko yang sudah memiliki banyak pelanggan,
sehingga pasaran yang dijangkau semakin luas, tergantung dari seberapa besar jaringan
yang dimiliki pemilik toko tersebut.

Dan pihak pemilik barang pun tidak perlu mengeluarkan biaya promosi,karena hal itu sudah
menjadi tanggung jawab pihak pemilik toko.

2. Keuntungan Sistem Konsinyasi Bagi Pihak Pemilik Toko (Consignee)

 Resiko Kerugian Relatif Kecil

Kemungkinan terburuk bagi pemilik toko adalah tidak akan mendapatkan komisi jika barang
rusak atau tidak laku terjual.

Namun, pihak consignee tidak akan mengalami kerugian atas produk yang rusak tersebut.

 Stok Produk Bertambah


Melalui sistem konsinyasi ini, penjual tidak akan kekurangan stok dagangan, karena produk
akan terus dikirimkan oleh pihak consignor.

Adanya penitipan-penitipan barang (produk) tersebut akan menambah jumlah barang yang
dijual dalam etalase display tokonya.

 Mendapat Keuntungan tanpa Mengeluarkan Modal

Karena disini tugas consignee hanya menjual produk. Biaya produksi akan dikeluarkan oleh
pihak consignor sebagai pihak yang memiliki barang.

Sekalipun tanpa mengeluarkan modal, pihak consignee tetap mendapatkan komisi dari
pihak consignor, dengan catatan produk yang ditawarkan laku dibeli konsumen.

Biasanya pihak consignee akan menambahkan harga dari harga yang ditetapkan.

Tambahan harga tersebut merupakan keuntungan yang akan diperoleh pihak consignee.
Selain itu, pihak consignee juga akan mendapatkan fee dari pihak consignor.

Kekurangan Sistem Konsinyasi

1. Bagi Pemilik Produk atau Consignor

 Risiko Kerugian

Adapun risiko kerugian yang dimaksud disebabkan jika salah dalam pemilihan penjual.

Jika penjual yang Anda pilih tidak menjual produk dengan baik atau produk yang ada
lakunya sangat lama maka Anda dapat mengalami kerugian.

Oleh karena itu, Anda juga harus memastikan penjual atau penyalur atau pihak consignee
merupakan penjual yang baik dan dapat diandalkan.

 Promosi Tidak Sesuai

Karena pihak pemilik produk tidak melakukan penjualannya secara langsung, maka ada
kemungkinan jika promosi yang dilakukan oleh penjual tidak sesuai dengan yang
diharapkan.

Ya hal ini wajar jika Anda menitipkan produk kepada toko-toko kelontong, biasanya mereka
tidak akan mempromosikan produk Anda.
Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat menempatkan SPG di supermarket atau mall.
Sementara untuk toko kelontong, dapat Anda berikan tawaran fee atau bonus yang
menarik.

 Uang Tidak Dapat Langsung Diterima

Kelemahan terakhir dari penjualan konsinyasi bagi pemilik produk adalah pembayaran yang
tidak langsung atau uang tidak dapat langsung diterima setelah produk terjual.

Hal ini karena sistem pembayaran yang ada mengikuti sistem pembayaran dari penjual
biasanya per minggu atau per bulan.

2. Bagi Penjual atau Consignee

Pihak Pemilik Toko (consignee) harus merawat dan menjaga barang yang dititipkan dengan
benar dan harus rajin melakukan pemantauan stok.

Karena biasanya dalam perjanjian kesepakatan, kehilangan barang merupakan tanggung


jawab pihak pemilik toko dan akan ditagihkan sebagai barang yang laku terjual oleh pemilik
barang (consignor).

Kewajiban Consignee Dalam Konsinyasi

 Melindungi keamanan dan keselamatan barang-barang yang diterima dari pihak


pengamat.
 Mematuhi dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjual barang-barang milik
pengamat sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam perjanjian.
 Mengelola secara terpisah baik dari segi fisik maupun administratif terhadap barang-
barang milik pengamat, sehingga identitas barang-barang tersebut tetap dapat
diketahui setiap saat.
 Membuat laporan secara periodik tentang barang yang diterima, barang-barang
yang berhasil dijual dan barang-barang yang masih dalam persediaan serta
mengadakan penyelesaian keuangan seperti dinyatakan dalam perjanjian.

Hak Consignee Dalam Konsinyasi

 Untuk mendapatkan komisi dan meminta penggantian atas beban-beban yang telah
dikeluarkannya sehubungan dengan penerimaan dan penjualan barang-barang
konsinyasi.
 Untuk dapat memberikan jaminan kepada pelanggannya atas barang-barang komisi
yang terjual, dan pengamat wajib untuk menanggung beban jika ada kerusakan atau
mutu yang kurang baik dari barang-barang konsinyasi yang telah diberikan jaminan
oleh komisioner kepada pelanggannya.
 Untuk bisa menjamin pemasaran barang-barang konsinyasi, komisioner berhak
memberikan syarat-syarat pembayaran kepada pelanggan seperti ang berlaku pada
umumnya untuk barang-barang yang sejenis, meskipun pengamat dapat
mengadakan pembatasan-pembatasan yang harus dinyatakan dalam perjanjian.

Praktik penjualan titipan (konsinyasi) ini masih umum terjadi di masyarakat kita, dan
merupakan salah satu skema bisnis yang memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan dengan
beli-putus. Apa itu beli-putus? Beli putus adalah skema penjualan biasa, dimana sang
pembeli (buyer, atau costumer) membeli barang dagangan dari penjual (kita sebagai
penjual, atau perusahan) dan seluruh resiko terkait barang pindah ke buyer. Baik penjualan
dilakukan dengan cash atau kredit, istilah lain untuk penjualan kredit adalah ‘on account’
(hutang-piutang).

Sebagai gambaran umum, ada beberapa isu yang terjadi dalam pembelian beli-putus, yaitu;

 Retur penjualan
 Garansi, seandainya barang yang dijual tidak jadi dibeli oleh pembeli dan perusahaan
wajib membeli kembali barang tersebut (refund)
 Kewajiban kontinjensi (contingency), ketika ada kewajiban konstruktif yang terjadi
atas sebuah kejadian sehingga perusahaan harus membayar sejumlah uang kepada
konsumen

Beberapa bisnis yang biasanya menggunakan skema penjualan titipan sebagai berikut:

 Produk makanan menitipjualkan di supermarket


 Produk makanan menitipjualkan di warung-warung (contohnya roti dan kue basah)
 Produk koran dan majalah harian atau mingguan di loper atau agen koran
 Buku-buku oleh penerbit di toko buku atau gerai
 Obat-obatan di apotek

Apabila dalam suatu perjanjian tersebut telah selesai pada saat pihak konsinyor akan
menyusun laporan keuangan diakhir periode akuntansi maka prosedur pencatatan dan pos-
pos jurnal yang harus dibuat oleh konsinyor atas pengiriman barang-barang, penjualan
barang-barang, pembayaran barang-barang, dan penyelesaian keuangan, oleh pihak
konsinyi kepada konsinyor adalah sebagai berikut:

– Pencatatan pada buku konsinyor jika transaksi konsinyor diselenggarakan terpisah dari transaksi
penjualan biasa.

Didalam laporan perhitungan rugi laba, saldo rekening pengiriman barang-barang tersebut
dikurangkan dari jumlah barang yang tersedia untuk dijual di dalam menentukan
besarnya hargapokok penjualan reguler. Jurnal demikian tetap dibuat meskipun tidak ada
barang yang terjual sampai dengan akhir tahun buku yang bersangkutan.
– Pencatatan pada buku konsinyi jika transaksi konsinyi diselenggarakan terpisah dari transaksi
perjalanan biasa.

 penyerahan barang kepada pihak konsinyi. Disini pihak konsinyi mencatat penerimaan
barang atas konsinyi dengan suatu memorandum dalam buku harian atau dalam buku
tersendiri yang diselenggarakan untuk tujuan ini.
 Beban pihak konsinyi yang harus ditetapkan pada konsinyasi akan dijurnal sebagai berikut:
konsinyasi masuk xx, kas xx
 penjualan oleh pihak konsinyi, akan dijurnal sebagai berikut: kas xx, konsinyasi masuk xx
 komisi atau laba yang masih harus diterima bagi konsinyi akan dijurnal sebagai berikut:
konsinyasi masuk xx, komisi atas penjualan konsinyasi xx
 pengiriman uang kas dan perkiraan penjualan konsinyasi oleh pihak konsinyi, akan
dijurnalkan sebagai berikut: konsinyasi masuk xx, kas xx

– Pencatatan pada buku konsinyor. Jika transaksi konsinyasi tidak diselenggarakan terpisah dari
transaksi penjualan biasa
– Pencatatan  pada buku konsinyi jika transaksi konsinyasi tidak diselenggarakan terpisah dari
transaksi penjualan biasa.
– Penyerahan barang kepada pihak konsinyi. Disini pihak konsinyi mencatat barang konsinyasi
dengan ayat jurnal memorandum.
– Beban pihak konsinyi ditetapkan pada pihak konsinyasi.

Pihak konsinyi mendebet perkiraan pihak konsinyor untuk beban yang harus dibebankan
pada pihak konsinyor dan mengkredit perkiraan aktiva atau perkiraan kewajiban yang
bersangkutan.

– Penjualan oleh pihak konsinyi.

Konsinyi mencatat penjualan konsinyasi seperti pada penjualan biasa. Masing-masing ayat
jurnal penjualan disertai dengan sebuah ayat jurnal untuk mencatat beban yang dikeluarkan
oleh pihak konsinyor, untuk barang-barang yang dijual, perkiraan pembelian atau perkiraan
harga pokok penjualan didebet dan perkiraan pihak konsinyor dikredit.

– Komisi atau laba yang masih harus diterima bagi pihak konsinyi.

Pihak konsinyi tidak membuat ayat jurnal untuk komisi atau laba atas penjualan.
Pendapatan atas penjualan konsinyi akan tergambar dalam laba kotor pihak konsinyi
sebagai akibat dari ayat-ayat jurnal yang dibuat diatas tadi.

– Pengiriman uang  kas  dan perkiraan  penjualan  konsinyasi oleh


pihak konsinyi.

Pihak konsinyi mencatat pembayaran kepada pihak konsinyor dengan mendebet perkiraan
pihak konsinyor dan mengkredit perkiraan kas.Pencatatan tidak terselesaikan dengan
tuntas.Apabila pihak konsinyor perlu menyusun laporan keuangan pada akhir periode
akuntansi sedangkan jangka waktu perjanjian konsinyasi masih berlangsung atau belum
semuanya barang-barang tersebut berhasil dijual, maka diperlukan penyesuaian terhadap
barang-barang yang terkait pada sebagian produk belum selesai dengan tuntas sampai akhir
periode akuntansi.

》CONTOH BARANG KERAJINAN YANG DIJUAL DENGAN PENJUALAN


KONSINYASI

Alamat penitipan : BENDOSEWU – TALUN

Harga Jual : 31.000

》 SURAT PERJANJIAN PENJUALAN KONSINYASI

》HASIL PENJUALAN KONSINYASI


BAB 6

6.1.KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan :

Kerajinan yang dibuat harus memiliki manfaat bagi kehidupan.Dalam pembuatan


sebuah kerajinan harus memperhatikan berbagai hal. Sebagai contoh fungsi hias dan fungsi
pakai. Agar dapat menambah nilai ekonomis nya,Kerajian fungsi pakai dapat ditambahkan
nilai keindahan atau hiasan.Dalam proses penambahan nilai keindahan pada kerajianan
fungsi pakai ada beberapa teknik, seperti tenun, batik, jahit aplikasi,dll.

  Saran :
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi para
pembaca. Semoga makalah ini bisa digunakan sebagai sumber acuan untuk makalah-
makalah lain tentang kerajinan dari bahan keras

Anda mungkin juga menyukai