Anda di halaman 1dari 6

NAMA : SEPTIAN PAJRIN MUKTI

NIM : 19.13.0076
SEMESTER :5
MATA KULIAH : ORGANISASI BANK DAN KEPEMIMPINAN
DOSEN PENGAMPU : AKHMAD, S.E.I., M.H

MIDDLE TEST – ORGANISASI BANK DAN KEPEMIMPINAN


1. Jelaskan secara jelas tahapan penyelenggaraan RUPS, dari undangan RUPS sampai dengan
keputusan RUPS dianggap sah
Jawab:
TATACARA PENYELENGGARAAN RUPS:

1. Usulan Permintaan Penyelenggaraan RUPS


a. Pemegang Saham 1 (satu) atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 atau lebih
jumlah seluruh saham diajukan ke Direksi.
b. Dewan Komisaris.
2. Pemberitahuan Mata Acara RUPS
Penyampaian mata acara ke OJK paling lambat 5 (lima) Hari Kerja sebelum pengumuman
RUPS.
3. Pengumuman RUPS
Pengumuman RUPS kepada pemegang saham paling lambat 14 Hari sebelum
pemanggilan.
a. Informasi pengumuman RUPS
b. Ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dan mengusulkan mata acara rapat,
tanggal penyelenggaraan dan pemanggilan RUPS.
c. Media pengumuman melalui surat kabar harian, situs Web Bursa Efek dan
Perusahaan.
4. Pemanggilan RUPS
a. Pemanggilan RUPS kepada pemegang saham paling lambat 21 Hari sebelum
pelaksanaan RUPS.
b. Informasi Pemanggilan RUPS :
c. tanggal, a. waktu dan tempat RUPS, ketentuan pemegang saham yang berhak hadir,
mata acara termasuk penjelasan atas setiap mata acara rapat.
d. Media pemanggilan RUPS melalui surat kabar harian, situs Web Bursa Efek dan
Perusahaan.

PROSES PELAKSANAAN RUPS:


1. Kehadiran
Ditunjuk berdasarkan Surat Kuasa.
2. Hak dan Kewajiban
Berhak memperoleh informasi mata acara rapat dan bahan terkait mata acara rapat
sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan perusahaan terbuka.
3. Pimpinan Rapat
Anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris.
4. Tata Tertib
a. Tata tertib harus diberikan kepada pemegang saham yang hadir. Pokok-pokok
tata tertib harus dibacakan sebelum RUPS dimulai.
b. Informasi yang disampaikan saat pembukaan RUPS:
c. Kondisi Umum Perusahaan Terbuka.
5. Keputusan, Kourum Kehadiran dan Kourum Keputusan
a. Proses Pengambilan Keputusan Berdasarkan musyawarah mufakat, Jika tidak
tercapai, melalui pemungutan suara.
b. Kourum Kehadiran
1. Dihadiri lebih dari ½ bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara
yang hadir atau diwakili.
2. Kourum Keputusan, Disetujui oleh lebih dari ½ bagian dari seluruh saham
dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.

2. Sebutkan syarat-syarat untuk menjadi Dewan Komisaris, dan apa saja tugasnya (Nilai 15)
Jawab:
a. Syarat-syarat menjadi Dewan Komisaris
1. Tidak termasuk dalam daftar orang-orang yang dilarang menjadi pemegang
saham atau pengurus bank sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia
2. Menurut penilaian Bank Indonesia, yang bersangkutan memiliki kompetensi dan
integritas yang baik, yaitu:
1) Memiliki akhlak dan moral yang baik.
2) Memenuhi peraturan perundangan yang berlaku.
3) Memiliki komitmen yang tinggi dalam mengikuti fatwa Dewan Syariah
Nasional.
4) Mempunyai kemampuan dalam emnjalankan tugas dan atau reputasi
mengawasi aktivitas usaha bank agar sesuai dengan prinsip Syariah.
b. Tugas Dewan Komisaris
Mengenai dewan komisaris, terdapat tugas dan wewenang yang melekat pada
jabatan komisarisnya. Berdasrakan Undang-Undang PT No. 40 tahun 2007, dijelaskan
bahwa Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan,
jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai perseroan maupun usaha
perseroan, dan memebri nasihat kepada direksi.

3. Sebutkan syarat-syarat untuk menjadi Dewan Pengawas Syariah, dan apa saja tugasnya
Jawab:
a. Syarat-syarat DPS
Menurut Pasal 21 PBI No. 6/24/PBI/2004 anggota Dewan Pengawas Syariah
wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Integritas, yaitu:
1) Memiliki akhlak dan moral yang baik
2) Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan
yang berlaku
3) Memiliki komitmen yang tinggi terhadap pengembangan operasional
bank yang sehat
4) Tidak termasuk dalam daftar tidak lulus sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia.
2. Kompetensi, yaitu memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang syariah
muamalah dan pengetahuan di bidang perbankan dan atau keuangan secara
umum.
3. Reputasi keuangan, yaitu pihak-pihak yang:
1) Tidak termasuk dalam kredit/ pembiayaan macet
2) Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi direksi atau komisaris yang
dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit,
dalam waktu 5 tahun terakhir sebelum di calonkan.
b. Tugas DPS

1. menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman operasional


dan produk yang dikeluarkan Bank;
2. mengawasi proses pengembangan produk baru Bank;
3. meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional untuk produk baru Bank yang
belum ada fatwanya;
4. melakukan review secara berkala atas pemenuhan prinsip syariah terhadap
mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa
bank; dan
5. meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja
Bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya

1.
4. Sebutkan syarat-syarat untuk menjadi Direksi, dan apa saja tugasnya
Jawab:
a. Syarat-syarat Direksi
1. Tidak termasuk dalam daftar orang-orang yang dilarang menjadi pemegang
saham atau pengurus bank sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia
2. Menurut penilaian Bank Indonesia, yang bersangkutan memiliki kompetensi
dan integritas yang baik, yaitu:
1) Memiliki akhlak dan moral yang baik.
2) Memenuhi peraturan perundangan yang berlaku.
3) Memiliki komitmen yang tinggi dalam mengikuti fatwa Dewan Syariah
Nasional.
4) Mempunyai kemampuan dalam emnjalankan tugas dan atau reputasi
mengawasi aktivitas usaha bank agar sesuai dengan prinsip Syariah.
b. Tugas Direksi
1. Memimpin dan mengurus perusahaan sesuai dengan kepentingan dan tujuan
perusahaan
2. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan
3. Direksi mengatur pola pembagian tugas masing-masing.

5. Dalam mempermudah tugasnya, Dewan Komisaris dapat membentuk 2 komite, yakni


komite audit dan komite remunerasi dan nominasi. Sebutkan pengertian dan fungsi ke 2
komite tersebut!
Jawab:
Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan
Komisaris dalam membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris. Dalam
menjalankan fungsinya, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab paling sedikit
meliputi
a. melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Emiten atau
Perusahaan Publik kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan
keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Emiten
atau Perusahaan Publik;
b. melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik;
c. memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara
manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya;
d. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan
yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan imbalan jasa;
e. melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan
mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal;
f. melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang
dilakukan oleh Direksi, jika Emiten atau Perusahaan Publik tidak memiliki fungsi
pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris;
g. menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan
keuangan Emiten atau Perusahaan Publik;
h. menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya
potensi benturan kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik; dan
i. menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Emiten atau Perusahaan Publik.

Komite remunerasi dan nominasi adalah komite yang dibentuk Dewan Komisaris dengan
fungsi untuk membantu pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang berkaitan
dengan remunerasi dan nominasi sesuai dengan Anggaran Dasar Bank dan peraturan yang
berlaku.

Terkait dengan kebijakan nominasi:


1. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur
pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada
Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
2. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau
Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham;
3. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota
Komite Audit dan Komite lainnya (jika ada) kepada Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan;
4. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
Terkait dengan kebijakan remunerasi:
1. Melakukan evaluasi serta menyusun dan memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai sistem/kebijakan remunerasi dan nominasi bagi Komisaris dan
Direksi Perseroan.
2. Komite juga menelaah dan menentukan penghargaan bagi semua karyawan yang
memenuhi persyaratan untuk berpartisipasi dalam Program Stock Option, Program
Performance Share, serta rencana dan program kompensasi serupa lainnya di
Perseroan yang menekankan kesetaraan.
3. Komite setiap tahun menelaah serta menetapkan tujuan dan sasaran kinerja
tahunan atau berkala yang berkaitan dengan kompensasi untuk Dewan Komisaris
dan Direksi.

6. Jelaskan pengertian dan fungsi Divisi SDM


Jawab:
Divisi sumber daya manusia memiliki aktifitas yang secara langsung menyediakan
pelayanan pada orang orang yang berada di tingkat manajerial. Contoh dari wujud nyatanya
adalah adanya pelatihan orientasi, penarikan pegawai, pencatatan mengenai performa dari
pegawai dan juga pelaporan dari setiap pekerjaan
Divisi sumber daya manusia mempunyai fungsi penting karena divisi inilah yang nantinya
akan mengatur proses dan sistem perekrutan tenaga kerja, pendidikan tenaga kerja,
melakukan analisa kebijakan yang berkaitan dengan tenaga kerja, hingga kesejahteraan
setiap tenaga kerja

7. Jelaskan pengertian dan fungsi Divisi Pembiayaan


Jawab:
Divisi Pembiayaan adalah divisi yang melakukan fasilitasi permodalan, pengembangan
usaha pendanaan serta pembiayaan

Fungsi Divisi Pembiayaan


1. Penyusunan kebijakan teknis fasilitasi permodalan, pengembangan usaha simpan
pinjam dan koperasi bank perkreditan rakyat, serta pembiayaan non bank dan jasa
keuangan;
2. Pelaksanaan fasilitasi permodalan;
3. Pelaksanaan fasilitasi pembiayaan dan jasa keuangan;
4. Pelaksanaan fasilitasi penjaminan kredit;
5. Pelaksanaan koordinasi dengan lembaga perbankan dan non perbankan;
6. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan usaha simpan pinjam koperasi dan koperasi
bank perkreditan rakyat; dan
7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas
dan fungsinya

Anda mungkin juga menyukai