Anda di halaman 1dari 11

Nama : Nur Stifany Kholbunnisa

NRM : 1303618025

Pendidikan Kimia B 2018

Tugas Microteaching

Bertanya Dasar

Latihan 1

1. Sebutkanlah beberapa tujuan perlunya seorang guru menguasai keterampilan


bertanya!
Jawab :
Tujuan perlunya seorang guru menguasai keterampilan bertanya yaitu:
 Untuk menimbulkan minat dan rasa ingin tahu siswa tentang topik yang akan
dibahas
 Mengembangkan pendekatan aktif untuk belajar di kelas
 Merangsang siswa untuk saling belajar dan bertanya antara satu sama lain
 Mengatur susunan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk memaksimalkan
hasil belajar
 Mengetahui kesulitan apa saja yang menghambat proses belajar siswa
 Menjalin komunikasi untuk menghidupkan interaksi di dalam kelas
 Melibatkan siswa untuk meningkatkan keterampilan berpikirnya
 Memberikan kesempatan siswa untuk mengembangkan pemikirannya dan
memberikan kritik atau komentar atas jawaban siswa lain atau guru
 Memeberikan kesempatan siswa untuk memahami sendiri topik pembelajaran
melalui diskusi kelas

2. Jelaskan dengan singkat komponen-komponen keterampilan bertanya dasar sebagai


berikut:
a. Kemahiran
Pertanyaan yang diajukan harus diatur dengan cara yang logis dan relevan
dengan topik yang sedang dipelajari atau yang akan dipelajari
b. Pengungkapan
Pertanyaan yang diajukan harus menggunakan kata-kata yang sesuai dengan
tingkap kemampuan siswa di dalam kelas
c. Penjenjangan
Guru harus mengetahui tingkat (jenjang) tugas yang harus diselesaikan untuk
mencapai tujuan mereka. Sekalipun siswa tidak dapat menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh guru, mereka harus merasa bahwa mereka dibimbing untuk
mencapai tujuan yang jelas
d. Pemusatan
Jangkauan pertanyaan harus sesuai dengan tujuan yang diharapkan (harus
sesuai dengan topik)
e. Pengalihan
Untuk menarik perhatian seluruh siswa di dalam kelas, guru harus mampu
menyusun beberapa pertanyaan yang dapat dialikan dari siswa satu ke siswa
lainnya
f. Penyebaran
Dalam mengajukan pertanyaan guru hendaknya memilih siswa secara acak
untuk menjawabnya. Hal ini untuk menimbulkan perasaan ikut terlibat pada
semua siswa dan siswa lain akan memikirkan jawabannya
g. Penyelaan waktu
Dalam mengajukan pertanyaan guru harus memberikan jeda terlebih dahulu
kepada siswanya untuk memikirkan dan meresapi pertanyaannya lebih dulu
h. Mendorong
Cara menanggapi siswa apabila mereka memberikan jawaban yang kurang
tepat atau salah, sebaikanya guru mencoba mengajukan pertanyaan yang sama
dengan cara yang lain, dengan menggunakan kata-kata yang lebih jelas bagi
siswa.  Atau dapat mengajukan pertanyaan yang lebih sederhana terkait
dengan pertanyaan sebelumnya

3. Bagaimanakah pengaruhnya kepada siswa apabila guru mengulangi jawaban siswa,


dan guru menjawab pertanyaan sendiri?
Jawab :
Apabila guru mengulangi jawaban siswa terlalu sering akan dapat menghalangi laju
pelajaran dan menghambat penanaman kebiasaan mendengarkan dengan baik serta
akan menghambat pula siswa memberi komentar atas tanggapan siswa lainnya.
Sedangkan apabila guru menjawab pertanyaan sendiri dapat menimbulkan frustasi
pada siswa dan berakibat siswa tidak perlu berpartisipasi karena semua telah dijawab
oleh guru.

Keterampilan Bertanya Lanjut

Latihan 1
1. Apakah yang dimaksud dengan pertanyaan tingkat tinggi (bertanya lanjut)?
Jawab :
Pertanyaan tingkat tinggi/sulit (high order questions) adalah pertanyaan yang
memerlukan pemikiran, bukan hanya ingatan, dan dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik. Oleh karena itu keterampilan bertanya dasar perlu ditindak
lanjuti dengan keterampilan bertanya lanjut.

2. Sebutkanlah manfaat keterampilan bertanya lanjut bagi siswa!


Manfaat keterampilan bertanya lanjut bagi siswa yaitu :
 Mengembangkan kemampuan siswa dalam menemukan, mengorganisasi, dan
menilai informasi yang diterima
 Meningkatkan kemampuan siswa dalam membentuk dan mengungkapkan
pertanyaan - pertanyaan yang didasarkan atas informasi yang lengkap dan
relevan
 Mendorong siswa untuk mengembangkan ide -ide, dan menggunakan ide -ide
itu kepada anggota kelompoknya secara timbal balik
 Memberi kesempatan kepada semua anggota kelompok memperoleh sukses
melebihi yang dicapai

3. Sebutkanlah 6 tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan dan berikan masing-


masing contohnya!
Jawab :
Pertanyaan kognitif tingkatan yang lebih rendah:
 pengetahuan (knowledge)
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan penalaran dalam kategori yang terendah,
yang hanya menuntut siswa untuk dapat mengungkapkan kembali
pengetahuan tentang fakta, kejadian, definisi dan sebagainya. Siswa hanya
dituntut mengingat kembali apa yang dipelajarinya. Kata-kata yang sering
digunakan untuk pertanyaan pengetahuan yaitu : Apa?, Siapa?, Bilamana?, Di
mana?, Sebutkan!.
 pemahaman (comprehension)
Pertanyaan ini meminta untuk menujukkan bahwa ia telah mengerti atau
memahami sesuatu. Ia dikatakan memahami sesuatu berarti ia telah dapat
mengorganisasikan dan mengutarakan kembali apa yang dipelajarinya dengan
menggunakan kalimatnya sendiri. Beberapa kata yang dapat digunakan untuk
pertanyaan pemahaman adalah: Bedakanlah, Terangkan, Simpulkan,
Bandingkanlah, Jelaskan dengan kata-katamu sendiri, Terjemahkan, Ubahlah,
Berilah contoh.
 penerapan (application)
Pertanyaan penerapan adalah pertanyaan pertanyaan yang menuntut suatu
jawaban dengan menggunakan informasi yang telah diperoleh sebelumnya.
Siswa dihadapkan pada pemecahan masalah sederhana dengan menggunakan
pengetahuan yang telah dipelajarinya. Dengan menggunakan konsep, prinsip,
aturan, hukum atau proses yang dipelajari sebelumnya, siswa diharapkan dapat
menentukan suatu jawaban yang benar terhadap masalah itu. Beberapa kata
yang sering digunakan untuk pertanyaan penerapan adalah: Gunakanlah,
Tunjukkanlah, Demonstrasikan, Buatlah sesuatu, Carilah hubungan, Tuliskan
suatu contoh, Siapkanlah, dan Klasifikasikanlah.
Pertanyaan kognitif tingkatan yang lebih tinggi:
 analisis (analysis)
Pertanyaan analisis menuntut siswa untuk berpikir secara mendalam, kritis,
bahkan menciptakan sesuatu yang baru, untuk menjawab pertanyaan analisis,
siswa harus mampu menguraikan sebab-sebab, motifmotif atau mengadakan
deduksi (dari suatu generalisasi / kesimpulan umum/hukum/teori, dicari fakta-
faktanya). Kata-kata yang sering digunakan dalam pertanyaan analisis adalah:
Analisislah, Kemukakan bukti- bukti, Mengapa, Identifikasikan, Tunjukkanlah
sebabnya, dan Berilah alasan-alasan.
 sintesis (synthesis)
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan tingkat tinggi yang menuntut siswa
untuk berpikir orisinil dan kreatif. Mereka dituntut untuk dapat mengambil
suatu kesimpulan dari informasi yang telah diberikan. Siswa tidak hanya
menerka jawaban, melainkan harus berpikir dengan sungguh-sungguh. Berikut
ini adalah kata-kata yang sering digunakan dalam pertanyaan-pertanyaan
sintesis: Ramalkanlah, Bentuk, Ciptakanlah, Susunlah, Rancanglah, Tulislah,
Bagaimana kita dapat memecahkan, Apa yang terjadi seaindainya, Bagaimana
kita dapat memperbaiki, dan Kembangkan.
 evaluasi (evaluation)
Pertanyaan ini menuntut proses berpikir yang paling tinggi dan untuk dapat
menyatakan pendapat atau menilai berbagai ide, karya seni, pemecahan
masalah serta alasan-alasan keputusannya, harus digunakan kriteria-kriteria
tertentu.

4. Sebutkan 7 teknik pertanyaan pelacak!


Jawab :
Teknik pertanyaan pelacak adalah sebagai berikut :
a) Klarifikasi : jika siswa menjawab pertanyaan guru dengan kalimat yang
kurang tepat kata-katanya, maka guru dapat mengajukan pertanyaan-
pertanyaan pelacak yang memimta siswa tersebut menjelaskan atau
mengatakan dengan kata-kata lain sehingga jawaban siswa itu menjadi baik
b) Meminta siswa memberikan alasan : guru dapat memimta siswa memberikan
bukti untuk memperkuat kebenaran suatu pandangan yang diberikan dalam
menjawab pertanyaan guru
c) Meminta kesepakatan pandangan : guru dapat memberikan kesempatan
kepada siswa lainnya untuk menyatakan persetujuannya atau penolakan
mereka serta memberikan alasan-alasan terhadap suatu jawaban yang
diungkapkan oleh seorang siswa dengan diperoleh pandangan yang benar dan
dapat diterima oleh semua pihak
d) Meminta ketepatan jawaban : apabila jawaban siswa kurang tepat dengan
pertanyaan, maka guru dapat meminta siswa untuk meninjau kembali jawaban
itu agar diperoleh jawaban yang tepat pada pertanyaan pelacak
e) Meminta jawaban yang lebih relevant : jika jawaban siswa kurang relevant,
maka guru dapat mengajukan pertanyaan yang memungkinkan siswa
mengemukakan kembali dengan kata-kata lain sehingga jawaban tersebut
relevant
f) Meminta contoh : bila seorang siswa memberikan jawaban kurang jelas atau
terlalu luas, maka guru dapat meminta siswa memberikan contoh kongkrit
tentang apa yang dimaksudkannya
g) Meminta jawaban yang lebih kompleks : jika guru menganggap jawaban siswa
ingin ditingkatkan menjadi lebih luas dan dalam, maka guru dapat meminta
siswa untuk memberikan penjelasan

Keterampilan Memberi Penguatan

Latihan 1
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penguatan!
Jawab :
Penguatan yang dimaksud disini yaitu segala bentuk respon terhadap suatu tingkah
laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku
tersebut.

2. Jelaskan pengaruh pemberian reinforcemen terhadap siswa!


Jawab :
penguatan yang tepat dalam proses belajar mengajar dapat menimbulkan pengaruh
berupa sikap yang lebih positif dari siswa sehingga partisipasinya dan motivasinya
dalam proses belajar mengajar akan meningkat, dengan demikian diharapkan
pencapaian prestasi belajar lebih tinggi. Dampak positif yang ditimbulkan akibat
pemberian penguatan guru kepada seperti disebutkan di atas, dan disertai pemberian
penguatan serta penerapannya secara bijaksana, akan dapat mencapai tujuan seperti
antara lain perhatian siswa meningkat, membangkitkan dan mempertahankan
motivasi, menunjang belajar siswa, mengontrol disiplin kelas, memperbaiki tingkah
laku siswa yang kurang positif dan mendorong munculnya tingkah laku yang
produktif.
3. Apa yang dimaksud dengan penguatan verbal dan non-verbal? Jelaskan dan berikan
contoh!
Jawab :
 Penguatan verbal
Respon yang diberikan berupa kata-kata pujian, dukungan, pengakuan dan dorongan
yang dipergunakan untuk menguatkan tingkah laku dan penampilan siswa. Contoh :
kata-kata seperti “Bagus” “Ya” “Benar” “Bagus sekali“ atau kalimat seperti “Saya
puas dengan jawaban Anda”, “ide Anda tentang pemecahan masalah ini sangat
cemerlang”.
 Penguatan Non Verbal
Yaitu bentuk penguatan yang menggunakan cara :
1) Penguatan berupa mimik dan gerakan badan (Gestural Reinforcement), antara
lain seperti tersenyum mengangguk, tepuk tangan, acungan jempol dan lain
sebagainya.
2) Penguatan dengan cara mendekati (Proximity Reinforcement) Guru
mendekatkan dirinya dengan siswa untuk menyatakan perhatian dan
kesenangannya atas pekerjaan, tingkah laku siswa
3) Penguatan dengan sentuhan (Contact Reinforcement) Guru mengadakan
kontak fisik dengan siswa misalnya menepuk bahu siswa, menjabat tangan
siswa
4) Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan (activity Reinforcement)
Guru memberikan aktivitas atau tugas-tugas yang disenangi siswa
5) Penguatan berupa simbol atau benda (To ken Reinforcement) Guru
memberikan benda-benda mainan, makanan, hadiah-hadiah, tanda (V) angka
hasil ujian, tanda tangan atau paraf pada hasil pekerjaan siswa

4. Sebutkan 4 prinsip penggunaan keterampilan memberi penguatan!


 Hangat dan antusisas
 Kebermaknaan
 Menghindari penggunaan respon yang negatif
 Penggunaannya harus bervariasi

Keterampilan Mengadakan Variasi


Latihan 1
1. Sebutkanlah beberapa manfaat menggunakan variasi dalam mengajar!
Manfaat menggunakan variasi dalam mengajar yaitu :
 Menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa pada aspek -aspek
pembelajaran yang relevan
 Memberikan kesempatan berkembangnya bakat dan rasa ingin mengetahui
serta menyelidiki dari siswa tentang hal yang baru
 Memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah dengan
berbagai cara mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang lebih
baik
 Meningkatkan kadar aktifitas belajar siswa dalam proses pembelajaran
 Memberikan kesempatan kepada siswa mendapatkan cara menerima pelajaran
yang disenangi

2. Jelaskan dengan singkat mengenai komponen-komponen keterampilan mengadakan


variasi dalam kelas!
a. Pemusatan
Dalam menjelaskan materi pelajaran kepada siswa dimana terdapat hal-hal
yang dianggap penting biasanya guru melakukan pemusatan perhatian siswa
pada hal-hal yang dianggap penting tadi. Cara yang lazim dilakukan adalah
dengan perkataan seperti : “perhatikan baik-baik” “harap diperhatikan hal ini
penting sekali” “dengar baik-baik”. Cara pemusatan dengan lisan ini
bersamaan atau diikut dengan isyarat.
b. Kesenyapan
Menghentikan sesaat secara tiba-tiba yang disengaja selagi guru menerangkan
atau menghentikan sesaat aktifitas guru, akan menimbulkan adanya
kesenyapan. Adanya kesenyapan tersebut terdapat perubahan stimulus dari
adanya suara ke dalam keadaan tenang, atau dari keadaan adanya kesibukan
lalu tiba-tiba di hentikan, merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian
siswa. Hal ini dapat dimungkinkan karena siswa ingin tahu apa yang terjadi.
Kesenyapan yang diciptakan guru ini diperlukan pula pada waktu guru
menunggu jawaban dari siswa atas pertanyaan yang diberikan guru pada siswa
terutama untuk untuk menjawab pertanyaan yang memerlukan pemikiran yang
dalam. Kesenyapan dimaksud merupakan waktu tunggu untuk memberikan
kesempatan siswa untuk berpikir.
c. Perubahan posisi
Di dalam kelas terutama pada waktu proses belajar mengajar bejalan guru
merupakan titik sentral yang menjadi pusat perhatian siswa. Dimana posisi
guru berada, disitulah pandangan dan perhatian siswa tertuju. Untuk
memanfaatkan posisi guru yang sentral di dalam kelas ini, dapat dijadikan
untuk inspirasi dalam mengadakan variası posisi guru. Jika posisi guru hanya
pada satu tempat saja dapat berakibat munculnya kebosanan karena siswa akan
melihat gurunya di tempat itu-itu juga. Oleh karena itu pergantian posisi guru
harus dilakukan untuk mempertahankan perhatian para siswa. Perhatian posisi
di sini dimaksudkan ke arah depan atau belakang, ke bagian kin atau kanan
kelas di antara siswa. Yang penting diingat adalah variasi ini dipergunakan
dengan maksud tertentu dan dilakukan secara wajar tidak berlebih-lebihan
d. Variasi penggunaan media dan alat-alat bantu mengajar
Peralihan atau pertukaran penggunaan dari jenis yang satu ke jenis yang lain,
mengharuskan siswa menyesuaikan alat inderanya sehingga dapat
mempertinggi tingkat perhatiann siswa. Karena kemungkinan besar tiap siswa
mempunyai kemampuan yang berbeda dalam menggunakan alat inderanya
untuk belajar, maka pendekatan multi indera ini akan dapat memenuhi selera
siswa yang berbeda tersebut. Jenis variasi dalam penggunaan media dan bahan
pengajar dapat digolongkan sebagai berikut :
 Variasi alat/bahan yang dapat dilihat (visual) : gambar, grafik, film
 Variasi alat/bahan yang dapat didengar (aural) : musik, rekaman suara
 Variasi alat/bahan yang dapat diraba dan dimanipulasi: model, patung,
alat mainan
e. Perubahan pola interaksi
Pola interaksi dalam proses belajar mengajar dimaksudkan dapat berbentuk
klasikal, kelompok, maupun perseorangan sesuai dengan keperluan.
Sedangkan variası kegiatan dapat berupa kegiatan menelaah materi,
melakukan diskusi, latihan, melakukan demonstrasi dan lain sebagainya.
Mengubah pola dan tingkat interaksi antara guru dengan siswa, dan antara
siswa dengan siswa secara umum pola interaksi tersebut sebagaimana
dikemukakan di atas adalah beragam, mulai dan situasi kegiatan yang
sepenuhnya didominasi oleh guru sampai kepada kegiatan yang
memungkinkan siswa bekerja sendiri sendiri secara bebas.

Keterampilan Menjelaskan

Latihan 1
1. Jelaskan dengan singkat pengertian mengenai komponen keterampilan menjelaskan
berikut ini!
a. Kejelasan
Kejelasan dalam memberikan suatu penjelasan dapat dipakai dengan beberapa
cara antara lain :
 Harus disusun secara sistimatis sehingga mudah dalam menyajikannya
 Bahasa yang diucapkan harus jelas kata-katanya, ungkapan maupun
volume suara.
 Berbicara harus yang lancar, tidak boleh tergagap-gagap, dan
hindarilah kata-kata yang tidak perlu seperti : eeee, aaa, mmm dan
sebagainya
 Istilah-istilah teknis ataupun istilah baru harus didefinisikan dengan
jelas dan hindanlah istilah dan ungkapan yang meragukan seperti
"beberapa", “kira-kira semacam itu", "dua atau tiga sudah cukup, dan
lain sebagainya
 Berhentilah sejenak untuk mengetahu apakah yang dilelaskan telah
dimengerti oleh siswa sebelum dilanjutkan dengan penjelasan lain
b. Penggunaan contoh dan ilustrasi
Penggunaan contoh-contoh dan ilustrasi dalam penyajian penjelasan akan
mampu menjembatani perbedaan kemampuan dan daya tangkap yang dimiliki
para siswa dalam menerima isi pesan (materi). Sedapat mungkin guru mencari
contoh yang digunakan yaitu contoh yang jelas nyata, dan mempunyai
hubungan dengan benda-benda yang dapat ditemui siswa dalam kehidupan
sehari-hari. Situasi khusus yang dibuat relevan dengan keadaan setempat akan
sangat membantu keberhasilan tujuan menggunakan contoh itu.
c. Pemberian penekanan
Dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa untuk mencapai
kejelasan biasanya seorang guru berusaha untuk memusatkan perhatian kepada
masalah pokok dan cara pemecahannya. Untuk menarik perhatian siswa
kepada masalah atau bagian-bagian yang penting dan membutuhkan
pemecahan masalah tadi guru memberikan penekanan-penekanan.
Memberikan penekanan-penekanan pada bagian-bagian penting ini dapat
digolongkan menjadi 2 katagon yaitu :
 Mengadakan variası dalam gaya mengajar guru
 Membuat struktur sajian
d. Balikan
Tujuan akhir dan semua proses pembelajaran adalah apakah siswa
memahami materi pelajaran yang sedang dijelaskan oleh guru. Untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tersebut guru hendaknya memberi
kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan pemahamannya ataupun
ketidak mengertiannya ketika penjelasan itu berlangsung.
Untuk mengetahui hal tersebut, guru dapat melakukan dengan cara
mengajukan pertanyaan kepada siswa dan memben waktu tunggu
(kesenyapan) sehingga dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk
menjawab, selain itu dapat pula dilakukan dengan cara memperhatikan tingkah
laku, sikap dan mimik mereka selama penjelasan itu disajikan.
e. Pola induktif
Membenkan contoh-contoh tertebih dahulu dan akhirnya dan contoh contoh
yang diberikan tadi ditarik kesimpulan umum atau dalil (rumus).
f. Pola deduktif
Menggunakan contoh-contoh untuk memperjelas atau memperinci lebih dalam
suatu hukum atau generalisasi yang telah diberikan terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai