Anda di halaman 1dari 5

Prosiding Presentasi Ilmiah Teknologi Keselamatan Nuklir-V ISSN No.

: 1410-0533
Serpong. 28 Juni 2000 _ . PITVALJL&TAII

ID0200232

PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP LAJU KOROSI


I N C O L O Y 800 D A L A M LARUTAN K H L O R I D A

Oleh : Febrianto, Sriyono, Puradwi I.W

ABSTRAK

PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP LAJU KOROSI INCOLOY 800


DALAM LARUTAN KHLORIDA. Sifat -sifat elektrokimia paduan dasar nikel diteliti
dengan teknik potensiodinamik dalam laivtan khlorida pada berbagai variasi
temperatur. Teknik elektrokimia pada temperatur dan tekanan tinggi diharapkan
dapat digunakan untuk mengevaluasi pengaruh khlorida terhadap sifat korosi pada
paduan dasar nikel khususnya Incoloy 800. Dari data yang didapat terlihat Incoloy
800 mengalami korosi lubang dalam media yang mengandung khlorida.

ABSTRACT

THE TEMPERA TURE EFFECT ON CORROSION RA TE OF INCOLOY 800


IN SOLUTION CONTAINING CHLORIDE. Electrochemical behaviours of nickel-
based alloys were investigated by potentiodynamic technique in chloric^
environments at several temperature condition. Electrochemical technique at high
temperature and pressure can be used to evaluate chloride effect on corrosion
mechanism at nickel based alloys material such as; incoloy 800. It was fcund that
the Incoloy 800 was attacked by pitting in chloride containing solution.

72
Prosiding Pnsentasi llm.ah Teknologi Keselamatan Nukl'r-V ISSN No. : 1410-0533
Serpong, 28 J'inl 2000 P2TKN-BATAN

PENDAHULUAN

Telah banyak usaha yang dilakukan untuk pengendalian korosi y a n g terjadi

pada material infrastruktur seperti, pembangkit panas, jaringan pipa, tangki

petroleum. Korosi merupakan fenomena alam dimana material cenderung kembali

ke keadaan semula dengan tingkat energi yang lebih rendah. Korosi tidak bisa

dihilangkan secara keseluruhan tetapi dapat dikendalikan d e n g a n memahami

aspek; m e k a n i s m e korosi, desain, pemilihan material dan metoda proteksi material.

Kimia air temperatur tinggi merupakan issu yang kritis d a l a m m e n e n t u k a n

"life assessment dari tabung penukar panas yang terbuat dari paduan d a s a r nikel

seperti Inconel 6 0 0 , 6S0, Incoloy 800 dan 825. Kinerja material, p a d u a n nikel

terhadap korosi sangat dipengaruhi oleh dua kontaminan utama dalam pendingin

reaktor air bertekanan (PWR), yakni; khlorida dan sulfat.

TEORI

Incoloy 800 (30 - 35 % nikel, 19 -23 % khromium dan 44 % besi) m e r u p a k a n

paduan yang tahan terhadap oksidasi dan karburisasi pada temperatur tinggi j u g a

tahan terhadap srruss crac/c/ng.serangan sulfur, scalling dan korosi pada berbagai

suhu tinggi. Incoloy 800 mempunyai struktur austenitik yang stabil, dengan
0
temperatur kritis antara 1200 - 1600 F. Incoloy 800 sebagaimana juga Incoloy 825

d i k e m b a n g k a n untuk digunakan untuk lingkungan korosi yang agresif. K a n d u n g a n

nikel dari paduan ini cukup untuk menahan stress corrosion cracking yang

disebabkan ion khlorida. Kombinasi antara nikel dengan k a n d u n g a n molibdenum

dan copper t a h a n tarhadap a s a m - a s a m pereduktor. Kandungan k h r o m sebesar 19

- 23 % m e m b e r i k a n ketahanan terhadap zat -zat pengoksidasi.

Incoloy 800 adalah salah satu jenis dari paduan nikel yang p e n g g u n a a n n y a

sebagai material pembangkit uap masih dalam penelitian, dimana sebelumnya

m e n g g u n a k a n Inconel 600 dan 690. Bagian dari pembangkit uap yang terbuat dari

paduan nikel ini antara lain; pengikat tabung dan tube


3
Menurut Speller ' pada dasarnya laju korosi meningkat d e n g a n naiknya

temperatur media tetapi sebaliknya kelarutan oksigen akan berkurang dengan

nr.iknya temperatur (gambar 1. Pada sistem terbuka, diatas temperatur 80°C, laju

korosi m e n u r u n karena dengan naiknya temperatur, oksigen a k a n keluar dari

sistem namun pada sistem tertutup laju korosi terus meningkat walaupun

temperatur telah melebihi 80°C sampai semua oksigen habis dikonsumsi.


4
Penelitian y a n g dilakukan oleh Uhlig - pada baja karbon menyimpulkan bahwa ratio
r
laju k o o s i menjadi dua kali lebih besar dengan naiknya temperatur sebesar 20°C.

73
Prosiding Presentasi Ilmiah Teknologi Keselamatan Nuklir-V ISSN No. : U 1 0 - 0
Serpong, 28 Juni 2000 P2TKN-BATAN

Meningkatnya konsentrasi/kelarutan oksigen dalam larutan akan meningkatkan laJL

3
korosi material. Menurut Leckie ' adanya garam dalam larutan pada

umumnya/cenderung untuk meningkatkan laju korosi dari material dengan:

mempengaruhi; polarisasi anodik, konduktifitas larutan, difusi dan kelarutan

oksigen.

?5

U 1*
5 % -

0 lu «o II m iiu i k nu iio m>

Gambar 1. Pengaruh temperatur Gambar 2. Pengaruh konsentrasi


terhadap laju korosi berdasarkan kelarutan oksigen terhadap laju korosi
konsen trasi oksigen dalam larutan

TATA KERJA

BAHAN DAN ALAT

Material Inc-jloy 800

Epoksi resin dan Hardener

Ampelas grade 200, 400, 600, 800 dan 1000

Larutan NaCI

CMS 100

Pemanas Listrik

Alat kontrol temperatur

CARA KERJA

Spesimen uji yang digunakan berdiameter 1,5cm dan tebal 0,6cm. Spesimen

uji ini diampelas dengan kertas ampelas dari grit 400, 600, 800sampai dengan giv

1000 dan dipoles dengan pasta Metadi II ukuran 1/4 mikron. Benda uji dipersiapkan

dengan resin epoksi sehingga bagian yang akan berkontak dengan larutan uji saja

yang dibiarkan terbuka. Pada benda dipasang Kabel sebagai hubungan arus. Uji

korosi dilakukan dengan metoda Potensiodinamik dari CMS 100. Benda uji

ditempatkan dalarn media larutan uji dan diukur laju korosinya dengan potensiostat.

74
Prosiding Presentasi Ilmiah Teknologi Keselamatan Nuklir-V ISSN No.: 1410-0S33
Senpong, 28 Juni 2000 P2TKN-BATAN

HASIL

Dari tabel d i b a w a h terlihat paduan Incoloy 800 mengalami korosi d a l a m

larutan khlorida.

No. Konsentrasi Ch (%) Corr rate (mpy) Corr rate (rerata)


1 1 0,007

2 1 0,007 0,0066
3 1 0,006

No. Konsentrasi Ch (%) Corr rate (mpy) Corr rate (rerata)


1 3 0,013
2 3 0,011 0,0110
3 3 0,012

No. Konsentrasi Cl" (%) Corr rate (rr.py) Corr rate (rerata)
1 5 0,010
2 5 0,009 0,0096

3 5 0,009

Dari data diatas, laju korosi yang terjadi pada konsentrasi khlorida 1 %

sebesar 0,0066 m p y dan meningkat pada konsentrasi khlorida 3% yaitu 0,0110

mpy dan turun menjadi 0,0096 mpy pada konsentrasi 5%.

KESIMPULAN

Pada awal p e n a m b a h a n NaCI laju korosi akan meningkat karena akan

mempertinggi konduktifitas larutan sehingga arus korosi y a n g ada antara a n o d a

dan katoda semakin besar.. Pada konsentrasi ion Cl" 1 % , oksigen terlarut d a l a m

larutan masih c u k u p banyak tetapi d e n g a n semakin besarnya konsentrasi NaCI

y a n g berupa g a r a m ini akan menurunkan kelarutan oksigen dalam larutan sehingga

laju korosi secara perlahan akan turun ini dapat dilihat pada konsentrasi NaCI 3 -

3,5%.

75
Prosiding Presentasi Ilmiah Tc knologi Keselamatan Nuklir-V I S S N No. : ( 4 ) 0 - 0 5 3 3
Serpong, IB Juni 2000 P2TKN-BATAN

DAFTAR PUSTAKA

1. PWR Primary Water Chemistry, EPRI Special Report, Palo Alto, California,

September, 1986.

2. Uhlig, Herbert H Revie R Winston, Corrosion and Corrosion Control, 3

rd ed, Oohn Wiley & Sons, New Yor*, 1 9 9 1 .

3. McNaughton, K.J.," Selecxting Material for Process Equipment", McGraw-Hill

Publication Cc, New York, 1980.

4. Jones, A.D., "Principles and Prevention of Corrosion Macmillan Publishiiv.,

Company, Toronto, 1992.

76

Anda mungkin juga menyukai