Anda di halaman 1dari 16

Al-Awqaf

Buletin Wakaf Badan Wakaf Indonesia Nomor 2 Tahun 2015

Wakaf Wujudkan Kemandirian Ekonomi


Pesantren Mandiri Berkat Pengelolaan
Wakaf Produktif
Menghidupi Panti Asuhan dengan Wakaf
Produktif SPBU

Terimakasih telah membaca dan menyampaikan isi buletin ini kepada yang lain.
Silahkan disimpan, mungkin suatu saat dibutuhkan.
Spirit Produktivitas Wakaf
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan An-Nasai
diceritakan, Umar r.a. memiliki tanah di Khaibar dan
ingin mendermakannya di jalan Allah. Lantas ia meminta
Daftar Isi
arahan Baginda Rasul saw. Ternyata apa kata Rasul? Beliau
menyarankan, “Tahan pokoknya, salurkan hasilnya.”
Artinya, tanah itu harus dipertahankan keberadaannya,
dikelola, lalu hasilnya disalurkan sebagai sedekah untuk
kemaslahatan. Kita bisa lihat, Baginda Rasul tidak menyuruh
Umar membangun masjid, madrasah, maupun bangunan
yang lain. Bukan karena tidak boleh, melainkan karena beliau Topik Utama
tahu potensi tanah itu untuk dikelola secara produktif dan
menghasilkan keuntungan. Keuntungan itulah yang nantinya 3 Wakaf Wujudkan Kemandirian Ekonomi
disedekahkan untuk kemaslahatan umum.
Spirit inilah yang mestinya dimiliki para wakif dan nazir. Wakaf Produktif
Tanah-tanah wakaf yang mempunyai potensi untuk dikelola
secara produktif hendaknya diproduktifkan. Kita sudah 5 Pondok Pesantren Al Ittifaq
Mandiri Berkat Wakaf Pertanian
mempunyai banyak bangunan wakaf seperti masjid, musalla,
panti asuhan, dan madrasah. Namun, biaya operasional Wacana
untuk bangunan-bangunan itu banyak yang belum jelas.
Masih banyak masjid tidak bisa menjaga kebersihan tempat 9 Kritikal Wakaf di Indonesia
wudhu; masih banyak madrasah kesulitan membayar
gaji para guru; masih banyak panti asuhan yang kesulitan Inspirasi
membiayai kehidupan anak-anak asuh.
Wakaf produktif bisa menjadi solusinya. Para wakif
13 Menghidupi Panti Asuhan dengan Wakaf
SPBU
bisa mewakafkan aset-aset produktifnya kepada nazir dan
mengikrarkan hasilnya untuk biaya operasional masjid, 16 Sekilas Badan Wakaf Indonesia
gaji guru, maupun sektor kemaslahatan lainnya. Para nazir
bisa memproduktifkan aset tanah wakaf yang diamanahkan
kepadanya, lalu hasilnya untuk membiayai lembaga-
lembaga sosial dan keagamaan yang dikelolanya atau untuk
disalurkan ke sektor kemaslahatan lainya.
Wakaf produktif bukan sekadar wacana. Wakaf
produktif sudah ada sejak zama Rasul dan terus hadir di
sepanjang zaman hingga hari ini. Pada edisi kali ini, buletin
Al-Awqaf akan menyajikan beberapa profil wakaf produktif
agar bisa sama-sama kita contoh dan kembangkan di tempat
kita masing-masing.[]

Buletin ini diterbitkan Badan Wakaf Indonesia dan tidak diperjualbelikan. Publikasi ini dimaksudkan untuk menyebarkan
pemahaman yang lebih baik tentang wakaf di masyarakat.

REDAKSI BULETIN WAKAF AL-AWQAF Pengarah Ketua Badan Pelaksana BWI Penanggung Jawab Nadratuzzaman Hosen
Redaktur Khaerul Huda, Jeje Jaenuddin, Badriyah Fayumi Editor Fahruroji, Nurkaib Desain Grafis Miranda Selvy Nasri
Sekretariat Kiki Ismanti, Supriadi.
ALAMAT REDAKSI Sekretariat Badan Wakaf Indonesia. Email: buletin@bwi.or.id

Al-Awqaf No. 2 Tahun 2015


2
Topik Utama

WAKAF WUJUDKAN
KEMANDIRIAN EKONOMI
B
erbicara mengenai ekonomi Islam diwakafkan tidak bisa langsung dikonsumsi.
bukan hanya tentang perbankan syariah. Terkait dengan wakaf, Anggota BWI Iwan Fuad
Ekonomi Islam lebih luas dari itu. Di sektor menyatakan, “Wakaf adalah instumen tertinggi
komersial, selain perbankan syariah yang ekonomi Islam.” Dikatakan demikian karena,
menghasilkan produk-produk perbankan menurutnya, wakaf adalah aset abadi umat, yang
syariah, ada juga sukuk. Adapun di sektor sosial, apabila dikelola secara produktif dan profesional,
keberadaan ekonomi Islam diwakili oleh zakat dan hasilnya bisa disalurkan untuk pembangunan masjid,
wakaf. biaya operasional madrasah dan pesantren, bantuan
Demikian disampaikan Dr. Dadang Muljawan, langsung kepada fakir miskin, pemberdayaan ekonomi
seorang peneliti ekonomi senior Bank Indonesia, mikro dan kecil, beasiswa pendidikan, tunjangan biaya
dalam beberapa kesempatan pertemuan dengan penelitian, dan berbagai sektor kemaslahatan lainnya.
Badan Wakaf Indonesia (BWI). Tidak hanya itu, penyaluran bantuan dari hasil
Baik zakat maupun wakaf mempunyai wakaf bisa berkesinambungan, terus-menerus, setiap
kemampuan untuk mengangkat perekonomian tahun atau setiap bulan, sampai penyaluran bantuan
masyarakat. Namun ada sedikit perbedaan karakter sudah dianggap tidak perlu lagi. Dengan adanya
di antara keduanya. Zakat merupakan kewajiban, sumber pendanaan dari wakaf produktif secara
sedangkan wakaf kesukarelaan. Zakat sudah ada batas berkesinambungan, suatu proyek sosial bisa terus
minimumnya—rata-rata 2,5 persen—sedangkan berlanjut, mandiri, dan tidak bergantung kepada
wakaf tidak terbatas. Zakat terbatas penyalurannya donatur.
kepada delapan golongan, sedangkan wakaf bisa Apa yang dikatakan Iwan Fuad bukan isapan
untuk semua golongan—asal demi kemaslahatan jempol belaka. Anggota BWI lainnya, Jurist Efrida
yang tidak bertentangan dengan syariah. Harta zakat Robbyantono, mencontohkan Hotel Zamzam Tower
pada dasarnya untuk disalurkan langsung kepada yang ada di sisi Masjidil Haram. Hotel ini dibangun
penerima manfaat dari delapan golongan, sedangkan Pemerintah Arab Saudi dan diwakafkan untuk
harta wakaf harus dijaga tetap utuh, dikelola, baru biaya perawatan dua masjid suci Masjidil Haram di
kemudian manfaat atau hasilnya disalurkan kepada Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah. Jadi, biaya
masyarakat. pemeliharaan dua masjid suci itu ditopang dari
Jadi, bisa dikatakan zakat merupakan solusi penghasilan hotel.
jangka pendek karena bisa langsung diberikan kepada Di Mesir, lembaga pendidikan Al-Azhar bisa
orang yang membutuhkan. Adapun wakaf merupakan tetap eksis sampai sekarang juga berkat aliran dana
solusi ekonomi jangka panjang karena harta yang yang tiada henti dari pengelolaan wakaf produktif.

Al-Awqaf No. 2 Tahun 2015


3
Topik Utama

dana wakaf Al-Azhar untuk


mengatasi defisit anggaran.
Di Kabupaten Ponorogo,
Jawa Timur, Pondok Modern
Darussalam Gontor berhasil
eksis dan terus berkembang
secara mandiri dengan
manajemen pengelolaan
wakaf produktif yang baik.
Sementara, Di Kabupaten
Bandung, Jawa Barat,
Pondok Pesantren Al-Ittifaq
bisa membebaskan biaya
pendidikan dan pemondokan
santri-santri salaf juga berkat
pengelolaan wakaf produktif.
Di Lumajang, Jawa
Timur, sebidang tanah wakaf
dikerjasamakan dengan para
investor untuk dijadikan
stasiun pengisian bahan
bakar umum (SPBU). SPBU
sudah beroperasi sejak 2009
dan memperoleh rata-rata
keuntungan bersih Rp1 miliar
per tahun. Keuntungan milik
wakaf disalurkan sebagai
bantuan operasional panti
asuhan.
Berkat pengelolaan
wakaf secara produktif dan
profesional, Masjidil Haram
dan Masjid Nabawi tidak
perlu kesulitan mendapatkan
biaya perawatan. Pondok
Pesantren Al-Ittifaq menjadi
mandiri dan bahkan bisa
memberdayakan petani-
petani di sekelilingnya. Panti
asuhan di Lumajang tidak lagi
kesulitan pembiayaan.[]
Hotel Zamzam Tower, salah satu wakaf produktif di jantung kota suci umat Islam

Tidak hanya berhasil eksis sampai lebih seribu tahun, Al-Azhar juga mampu
menyalurkan beasiswa kepada ribuan mahasiswa dari segenap penjuru
dunia setiap tahun. Bahkan, pada suatu masa, Pemerintah Mesir meminjam

Al-Awqaf No. 6 Tahun 2015


4
Wakaf Produktif

Pondok Pesantren Al Ittifaq


Mandiri Berkat Wakaf Pertanian

S
Masjid Pondok Pesantren Al Ittifaq Asrama santri Pondok Pesantren Al Ittifaq

iang itu begitu cerah. Matahari bersinar pesantren dan warga sama-sama shalat di masjid ini.
sangat terang, tetapi tidak begitu terik. Hampir sama seperti masjid desa pada umumnya.
Beberapa orang dewasa dan anak-anak Namun, ada sedikit perbedaan. Kami tidak melihat
remaja mengenakan sarung, baju lengan adanya kotak amal, baik yang dikelilingkan di antara
panjang, dan peci hitam turun menuju masjid saf-saf shalat maupun kotak amal statis di area masjid.
bercat hijau. Ada juga yang datang dari bawah hendak “Pak Kiai dari dulu tidak ingin ada kotak amal
ke masjid. Masjid ini terletak di lereng gunung, kurang di masjid. Kata beliau, tonjolkan etos kerja, bukan
lebih 40 kilometer di selatan Kota Bandung. etos hasil,” jelas Setia Irawan, Ketua Koperasi Pondok
Saat itu hari Jumat, sekitar pukul 11.50 WIB. Pesantren Al Ittifaq. Sejak memimpin pesantren
Sebentar lagi sudah masuk waktu shalat Jumat. Kami pada tahun 1970, Kiai Fuad Affandi, ingin pesantren
pun tidak mau ketinggalan shalat Jumat. Meski baru bisa mandiri dari sisi pendanaan. Ia ingin pesantren
datang dan sudah tergolong musafir, kami tidak mau mampu membiayai diri sendiri dan kalau bisa ikut
menyia-nyiakan kesempatan untuk melihat langsung memberdayakan warga sekitar.
aktivitas shalat Jumat di Masjid Pondok Pesantren Al Cita-cita itu kini sudah tercapai dan terus
Ittifaq. diupayakan lebih baik. Ada sekitar 320 santri salaf,
Pengguna masjid ini ternyata beragam. Santri yang hanya belajar di lembaga pendidikan nonformal

Al-Awqaf No. 2 Tahun 2015


5
Wakaf Produktif

pesantren, dibebaskan dari biaya-biaya pendidikan hingga madrasah aliyah. Adapun bidang ekonomi
dan asrama. Kemudian ada kurang lebih 1.200 petani bertanggung jawab mengelola kegiatan ekonomi
dari tiga kabupaten, yaitu Bandung, Bandung Barat, pondok pesantren.
dan Cianjur dibina dan dibantu pembiayaan oleh Untuk menangani ekonomi dibentuklah
koperasi pondok pesantren. koperasi pondok pesantren. Pada awalnya koperasi
secara formal berada di bawah struktur pengurus
Sekilas Pondok Pesantren yayasan. Namun karena harus mengikuti regulasi
perkoperasian, koperasi akhirnya dikeluarkan secara
Pondok Pesantren Al-Ittifaq terletak di Kampung formal dari struktur yayasan. Namun, secara de facto,
Ciburial, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, kata Ketua Koperasi Satria Irawan, koperasi adalah
Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pesantren ini tangan kanan pesantren untuk kepentingan ekonomi
didirikan pada tahun 1 Februari 1934 dengan nama pesantren.
Pesantren Ciburial oleh Kiah Haji Manshur. Pada tahun
1953 kepemimpinan pesantren dilanjutkan oleh putra Mengaji dan Bertani
beliau yang bernama Kiai Haji Rifa’i. Kepemimpinan
Kiai Haji Rifa’i berlangsung higga tahun 1970. Untuk mewujudkan cita-cita kemandirian lewat
Selama dua generasi tersebut Pesantren Ciburial pertanian, Kiai Fuad pun sampai menimba ilmu ke
tidak begitu menonjol. Santrinya hanya berasal dari Balai Penelitian Sayuran Lembang, Bandung Barat.
masyarakat sekitar dan berjumlah puluhan saja. Dengan prinsip sedikit teori dan banyak praktik, kiai
Pada tahun 1970 putra Kiai Haji Rifa’i yang Fuad akhirnya menguasai tata cara bertani sayuran.
bernama Fuad Affandi menerima mandat untuk Pada awalnya Kiai Fuad hanya menanam lima
melanjutkan kepemimpinan pesantren. Ia lulusan sampai sepuluh macam sayuran. Ia melibatkan para
Pondok Pesantren Al-Hidayah Lasem, Rembang, Jawa santri untuk bekerja mulai pukul tujuh pagi hingga
Tengah, yang saat itu diasuh oleh Kiai Haji Ma’shoem sebelas siang sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Para
Ahmad. Ketika itu ia baru berusia 22-an tahun. santri ini diajar pengetahuan ilmu keagamaan dan
Kiai Fuad Affandi membuat beberapa kebijakan juga keterampilan bertani.
baru di pesantren. Pertama, ia menamai pesantren
dengan nama Al-Ittifaq, yang berarti kesepakatan
dan kerja sama. Kedua, ia merintis kegiatan ekonomi
produktif pesantren, terutama di sektor pertanian
sayuran, karena potensi terbesar daerah yang berada
di ketinggian 1.400 meter ini adalah pertanian sayuran.
Kegiatan ekonomi ini dimaksudkan agar pesantren
mempunyai kemandirian ekonomi dalam membiayai
operasioal pesantren. Ketiga, mengembangkan
kelembagaan pesantren.
Saat ini Pondok Pesantren Al Ittifaq sudah
berbadan hukum yayasan. Karena itu, dalam struktur
yayasan ada dewan pembina, dewan pengawas, dan
pengurus. Pengurus inilah yang menjalankan roda
organisasi semua kegiatan pendidikan dan ekonomi
di pesantren.
Pengurusan yayasan membawahi bidang
kepesantrenan, pendidikan, dan ekonomi. Bidang
kepesantrenan bertanggung jawab atas pelaksanaan
pendidikan nonformal pesantren. Bidang pendidikan
mengurus unit-unit pendidikan formal yang ada
di pesantren dari jenjang taman kanak-kanak
Al-Awqaf No. 2 Tahun 2015
6
Wakaf Produktif

Sayangnya, pada masa awal-awal ini hasil santri-santri. Santri dilibatkan dalam pengelolaan
pertanian kurang bagus. Tidak semua produksi dapat pertanian sebagai bagian dari upaya pemberdayaan
dipasarkan karena faktor kualitas dan lain sebagainya. kewirausahaan santri.
Namun ia tidak putus asa. Ia pun terus belajar dan
mengevaluasi hasil kerja mereka. Ia tidak segan Memberdayakan Masyarakat dengan Tarekat
mengikuti berbagai pameran dan seminar untuk Sayuriyah
memperkenalkan produknya.
Upaya Kiai Fuad dan para santri kemudian mulai Selain mengelola lahan pertanian yang digarap
berbuah manis ketika pada 1994 ia berhasil menjual santri-santri, pesantren melalui koperasi juga turut
produksinya kepada pengelola pasar modern. serta memberdayakan petani di tiga kabupaten, yaitu
Melalui kerja sama dengan pasar modern inilah Bandung, Bandung Barat, dan Cianjur. Jumlah mereka
pertania agribisnis Pesantren Al Ittifaq menerapkan kurang lebih 1.200 petani yang tergabung dalam 9
prinsip 3K, yaitu kualitas, kontinu, dan kuantitas. kelompok tani. Setiap kelompok tani terdiri atas tiga
Artinya, produksi sayuran harus mempunyai kualitas penanggung jawab.
sesuai standar yang diminta pembeli, pasokannya Mereka pada umumnya merupakan petani yang
berkesinambungan, dan produksinya mencukupi. tidak punya lahan dan modal. Koperasi memberikan
“Grade A dan B kami pasarkan ke pasar modern, pembiayaan berupa pinjaman lunak kepada mereka
sedangkan grade C kami jual ke pasar tradisional,” untuk menyewa lahan, membeli bibit dan kebutuhan
jelas Satria Irawan. pengelolaan lainnya, dan untuk biaya operasional
Luas lahan pertanian pesantren saat ini sekitar petani sampai panen. Ketika masa panen tiba, petani
9 hektare. Sebagian berstatus tanah wakaf, sebagian menjual hasil pertanian mereka kepada koperasi.
lain dimiliki para ustad di pesantren—tetapi dengan Pendapatan petani digunakan untuk membayar
pelakuan yang setara dengan aset wakaf. Tanah itu pinjaman, menabung—koperasi mempunyai
ditanami lebih dari 100 jenis sayuran dan bumbu beberapa program tabungan untuk masyarakat—dan
dapur. Manajemen pertanian diurus oleh koperasi disimpan petani.
pondok pesantren, sementara pekerjanya diambil dari Sebagian besar petani itu kini menjadi anggota
koperasi pesantren. Namun mereka tidak dikenakan
kewajiban membayar simpanan pokok sebagaimana
lazimnya koperasi. Meski begitu, mereka tetap
mendapatkan bagian sisa hasil usaha (SHU) setiap
tahun. Namun, atas kesepakatan semua anggota
koperasi, SHU tidak dibagikan kepada setiap
anggota, tetapi disalurkan sebagai bantuan untuk
pembangunan fasilitas umum di daerah mereka
secara bergiliran dan sesuai dengan kebutuhan.
Luas lahan pertanian yang digarap kelompok
tani mencapai 100 hektare. Omzet mereka setiap
panen mencapai kisaran Rp5 juta per petani setiap
pekan. Salah satu kesulitan yang mereka hadapi saat
ini adalah sulitnya mencari lahan yang bisa disewa.
Untuk itu pesantren sedang berupaya mengakuisisi
lahan pertanian yang akan dijual.
Atas prestasinya ini, Kiai Fuad mendapatkan
banyak penghargaan. Antara lain ia mendapat
penghargaan Nahnu Ansharullah Award dari Pimpinan
Pusat Gerakan Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama. Tidak
hanya itu, kini pesantren telah ditetapkan sebagai
Lahan pertanian tumpangsari Pondok Pesantren Al Ittifaq
Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya.
Al-Awqaf No. 2 Tahun 2015
7
Wakaf Produktif

Dengan demikian, pesantren merupakan salah satu


pusat penyebaran informasi pertanian. Pesantren juga
menjalin hubungan baik dengan Penyuluh Pertanian
Lapangan Kementerian Pertanian guna mengatasi
persoalan-persoalan di bidang pertanian.
Mengenai sepak terjangnya ini, Kiai Fuad pernah
berseloroh, “Agama saya Islam karena itu saya bertani,
tarekat saya sayuriah.” Demikian dikutip dari buku
biografinya yang berjudul Entrepreneur Organik:
Rahasia Sukses KH Fuad Affandi Bersama Pesantren
dan Tarekat Sayuriahnya.

Penyaluran Hasil Wakaf Produktif

Sebagaimana dipaparkan di atas, pesantren dan


santri mengelola lahan pertanian kira seluas 9 hektare.
Menurut sekretaris Koperasi, Fauzi, omzetnya per
bulan mencapai Rp240 juta per bulan. Keuntungan
dari kegiatan agrobisnis ini disalurkan untuk bantuan
biaya operasional pesantren dan beasiswa bagi santri-
Seorang santri sedang beraktivitas di ruang pengemasan sayur

santri salaf, yaitu santri yang


hanya mengaji dan tidak
mengikuti pendidikan formal.
Jumlah santri salaf
pondok pesantren Al Ittifaq
saat ini sekitar 320 orang.
Mereka ini tidak dipungut
biaya SPP, asrama, makan,
dan kebutuhan sehari-hari.
Itu semua dibiayai dari hasil
pengelolaan aset wakaf
produktif pertanian tersebut.
Atas keberhasilannya,
pesantren ini banyak
diminati masyarakat dari
luar Bandung. Misalnya
Asep Kusnandar, seorang
petani dari Indramayu. “Saya
jauh-jauh dari Indramayu
menitipkan anak saya ke
Bapak Kiai Fuad supaya anak
saya pintar ngaji, bersekolah
dan bisa berwirausaha,”
ujarnya sebagaimana dikutip
Kantor Koperasi Pondok Pesantren Al Ittifaq
NU Online.[]

Al-Awqaf No. 2 Tahun 2015


8
WACANA

Kritikal Wakaf di Indonesia


Oleh: Muhammad Zilal Hamzah
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis Indonesia (STIEBI)

N
egara yang luas, jumlah penduduk yang besar alam yang melimpah, yang dapat digunakan untuk
dan keharusan dalam pemahaman ilmu yang kemakmuran hidup bangsa Indonesia. Dari sisi
kuat adalah modal besar kearah kemajuan jumlah penduduk, Indonesia adalah negara ke-4
dan kemaslahatan ummat. Indonesia adalah bagian terbesar di dunia dengan jumlah penduduk tertinggi.
dari kenyataan itu. Dari sisi luas, Indonesia memiliki Jumlah penduduk Indonesia (sensus 2011 pada www.
total luas 1.904.569 km². Berada setelah Rusia photius.com/ rankings/ population, Desember 2014)
(17.075.200 km²), Kanada (9.976.140km²), China lebih kurang sebesar 237.461.326 jiwa. Berada pada
(9.706.961 km²), Amerika Serikat (9.639.810 km2), urutan ke empat setelah China (1.361.090.000 jiwa),
Australia (7.687.453km²), India (3.287.590km²) India (1.236.500.000 jiwa), dan Amerika Serikat
dan negara-negara seperti: Argentina, Kazakhstan, (317.075.000 jiwa). Dari jumlah penduduk yang besar
Aljazair, Kongo dan Arab Saudi (dengan luas rata-rata ini, semua sumber daya alam yang banyak tersebut
2,3 juta km²). Dengan luas wilayah yang sedemikian seharusnya dapat dikelola dengan baik dan benar,
besar, Indonesia telah dianugerahi sumber daya sehingga bermanfaat bagi bangsa Indonesia.

http://www.thecountriesof.com/top-10-most-populated-countries-in-the-world-2014/

Indonesia adalah Negara dengan mayoritas tabel 1). Dengan populasi muslim sebesar ini, maka
penduduk beragama Islam terbesar nomor satu di sejatinya perekonomian dengan berlandaskan
dunia. Jumlah ini mencapai 209.120.000 jiwa dan syariat Islam sangat dimungkinkan dan akan dapat
setara dengan 13,% populasi muslim dunia (lihat berkembang dengan baik.

Al-Awqaf No. 2 Tahun 2015


9
WACANA

Tabel 1. Negara-negara Berpenduduk Muslim Terbesar

Perkiraan
Rangking Negara Ibukota Penduduk
Muslim 2014

1 Indonesia Jakarta

2 India New Delhi

3 Pakistan Islamabad

4 Bangladesh Dhaka

5 Nigeria Abuja

6 Mesir Kairo

7 Iran Teheran

8 Turki Ankara

9 Aljazair Algiers

10 Maroko Rabat
Sumber: http://www.thecountriesof.com/top-10-countries-with-largest-muslim-population/

Meskipun demikian, sebagai negara dengan pertumbuhan market share perbankan islam masih
sistem bukan pemerintahan Islam, maka ada ganjalan belum menampakkan geliat yang cepat. Oleh sebab itu,
kecil yang dapat menghambat teori diatas. Ganjalan sewajarnya, setelah kita menumpukan penerimaan
ini adalah lemahnya perhatian pemerintah kepada kepada Zakat, Infak, dan Sedekah, maka Wakaf,
potensi wakaf sebagai sumber dana infrastruktur menjadi pilihan yang lebih memungkinkan. Sesuai
utama dalam perekonomian islam. Ganjalan ini peruntukan dan sifatnya, maka wakaf harus menjadi
meskipun kecil, telah dirasakan dampaknya. sumber utama dalam menunjang pembangunan
Sebagai contoh adalah institusi perbankan islam, infrastruktur islam di Indonesia.
dimana institusi ini telah mendapakan perhatian Melalui institusi perwakafannya, Indonesia harus
yang lebih dahulu oleh pemerintah. Sampai saat ini, telah membangun sistem perwakafan untuk berbagai

Al-Awqaf No. 2 Tahun 2015


10
WACANA

jenis tujuan; seperti kesejahteraan ummat melalui dan BWI untuk memanfaatkan tanah wakaf tersebut
kegatan produktif, agama, pendidikan, maupun sebagai salah satu pembukaan lahan tanah kosong
sosial dan budaya. Pendirian Masjid (seperti: Masjid dan perluasan lahan pertanian untuk memberdayakan
Nasional Baitul Mukarram di Dhaka dan Masjid petani di seluruh Indonesia. Kerjasama itu tentu
Jamik Andar Qillah Shahi Jame di Chittagong), akan mewujudkan kemaslahatan bersama tanpa
Madrasah, Kuburan, Farmasi, Pertanian, Kehutanan, mengindahkan prinsip-prinsip pengelolaan tanah
Pemanfaatan Lahan Tandus, maupun Perbukitan wakaf atau harta wakaf lainnya sesuai syariat islam.
di Bangladesh adalah bersumber dari wakaf (lihat
juga Muhammad Zilal Hamzah, 2014). Pemanfaatan Hambatan Utama Pengembangan Wakaf di
Tanah untuk Perkebunan, Perumahan, Pembangunan Indonesia
real estate, atau perhotelan di Saudi Arabia, juga
bersumber dari wakaf. Pengelolaan wakaf untuk: Masalah yang dihadapi lembaga wakaf di negara
memperbaiki perumahan penduduk di beberapa kota, ini sangat banyak. Beberapa masalah utama sektor
membangun perumahan petani dan pengembangan wakaf saat ini dapat dikomplasi sebagai berikut: (a).
tanah pertanian sebagai tempat wisata di dekat Objek Wakaf Yang Tidak Tercatat.
Amman, membangun sebuah tempat suci di daerah Alasan untuk tidak mendaftarkan wakaf ini
Selatan, mendirikan percetakan mushaf al-Qur’an dan masih tidak diketahui. Namun, bisa disebabkan
percetakan di Kerajaan Yordania maupun di Mesir, oleh berbagai faktor diantaranya: badan wakaf
juga bersumber dari harta Wakaf (lihat Mannan, 1995; yang tidak diketahui oleh banyak orang terutama di
Ahmad, 2007; Karim, 2010 dan 2011; dan Ahmad dan daerah dan mungkin ada upaya yang sengaja untuk
Safiulah (2014). tidak mendaftar sebagai upaya menghindar dari
Demikian juga di Malaysia dan di Singapura, pengendalian oleh badan wakaf. Harus dibuat bank
wakaf telah dapat berkembang dengan baik. Praktek data dari tanah dan objek wakaf lainnya di Indonesia;
pelaksanaan ibadah wakaf di Malaysia mulai subur (b). Penyalahgunaan Objek Wakaf. Banyak objek
dan berkembang pada tahun 1800an yang dipelopori wakaf secara ilegal diduduki oleh perorangan dan atau
oleh para pedagang Malaysia. Malaysia memiliki organisasi dan kelompok atau bahkan oleh instansi
Johor Corporation yang mengelola harta wakaf pemerintah; (c). Tenaga Kerja yang tidak memadai.
untuk diinvestasikan di berbagai sektor ekonomi. Umumnya para pekerja di bidang wakaf tidak bekerja
Sedangkan Singapura memiliki WAREES (Waqaf Real dengan penuh waktu. Ini disebabkan oleh karena
Estate Singapore) yang mengelola semua aset wakaf kurangnya penghasilan yang diterima dari sektor
untuk kepentingan pemberdayaan masyarakat. ini; (d). Sengketa Wakaf. Sengketa wakaf biasanya
Badan Wakaf Indonesia (BWI) sebagai lembaga terkait dengan kepemilikan ilegal atau pengalihan
yang mengurus, mengelola, dan mengawasi harta wakaf, penyalahgunaan, manajemen yang tidak
perwakafan nasional harus dapat bekerjasama dengan benar, dan sebagainya. Ini adalah sengketa wakaf yang
Kementerian Agama dalam hal administrasi wakaf di muncul setiap hari; (e). Integritas dan Kualifikasi
Indonesia. Dengan aset wakaf nasional mencapai 3,49 Nazhir yang belum Standar. Kasus integritas dan
miliar m² pada 420.003 titik yang tersebar di seluruh penyalahgunaan sering muncul pada nazir. Sangat
nusantara, yang mayoritas berada di daerah Gorontalo, diperlukan sebuah standarisasi kenaziran dan
Jambi, Sulawesi Selatan dan Jawa Barat, maka BWI apabila perlu melegalkan sertifikasi terhadap nazir;
dapat memaksimalkan harta wakaf ini untuk kemajuan (f). Objek Wakaf yang Statis. Hal umum yang
ummat. Hal-hal seperti ini (Badan Pusat Statistik berlangsung di Indonesia adalah harta wakaf yang
menyatakan, setiap tahunnya kurang lebih 100.000 senantiasa terhubung kepada harta sosial, bukan
hektare lahan pertanian hilang karena beralih fungsi kepada harta produktif; (g). Penggunaan Personal
/http://www.academia.edu/ 6466837/), akan dapat dari Kompensasi Wakaf Uang. Wakaf uang yang
diselesaikan dengan pengelolaan anah wakaf yang belum mencapai sasaran karena kebuntuan dalam
lebih baik. Ini tentunya akan menjadi peluang bagi peruntukannya atau pengelolaan produktifnya; (h).
petani di Indonesia. Kementerian Pertanian dapat Kurangnya Gagasan Progresif dan Inovatif. Tidak
melakukan kerjasama dengan Kementerian Agama bisa dipungkiri bahwa masih banyak pelaku wakaf

Al-Awqaf No. 2 Tahun 2015


11
WACANA
Menara Wakaf MAIWP di Jalan Perak, kawasan segitiga
emas Kuala Lumpur Malaysia. Milik Majlis Agama Islam
Wilayah Persekutuan (MAIWP).

tidak berpikiran inovatif. muslim seperti: negara-negara di Timur Tengah,


Bahkan tidak memiliki Malaysia, Pakistan, India, Selandia Baru, maupun
konsep pemeliharaan Singapura, telah membuat perkembangan yang cukup
objek wakaf dan besar di sektor wakaf ini, maka sudah sewajarnya
pembangunan untuk dilakukan kolaborasi dan studi banding tentang
menyesuaikan objek administrasi wakaf dengan negara-negara tersebut;
wakaf di masa-masa (m). Pendidikan, Pelatihan dan Peningkatan
sekarang yang terus Manfaat untuk Nazhir. Nazir harus dididik dan dilatih
berubah. (i). Tren dimana tujuannya adalah untuk membekali mereka
Wakaf. Dalam sebuah dengan pengetahuan dan pedoman yang tepatdalam
studi tentang wakaf di rangka pemanfaatan produktif dari objek wakaf.
beberapa negara Islam Disamping itu, jaminan sosial, gaji yang memadai
yang di publikasikan dan manfaat lainnya harus dinaikkan. Apabila hal
oleh Kementrian Wakaf ini tidak dilakukan, maka Wakaf akan gagal untuk
Kuwait pada tahun menarik orang-orang muda berbakat untuk sektor ini;
1993 (Karim, 2011), (n) Pengadilan Wakaf. Apabila perselisihan wakaf
dinyatakan bahwa tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka
dana wakaf dialokasikan kepada kegiatan amal harus dipersiapkan Pengadilan Wakaf. Biaya dapat
dengan persentase sebagai berikut: (i). 27% untuk dibebankan kepada negara, karena negara adalah
masjid yang luas; (ii). 11% untuk masjid biasa; (iii). penjaga kepentingan publik.
11% untuk sekolah; (iv). 9% untuk musafir; (v).
8% untuk sekolah belajar Al-Qur’an; (vi). 7% untuk Rekomendasi
rumah sakit jiwa dan mushola; (vii). 5% untuk
biaya dua Tempat Suci Utama Islam; (viii). 5% bagi Tulisan ini mencoba untuk menelusuri
masyarakat miskin dan yang membutuhkan; dan permasalahan-permasalahan wakaf yang ada di
(ix). 17% untuk hal-hal lain-lain. Mengingat objek Indonesia. Muncul kebutuhan yang jelas untuk
wakaf harus dapat dipertahankan, maka harta wakaf meninjau seluruh sektor wakaf di Indonesia karena
haruslah di produktifkan. Untuk itu, terhadap objek peran sosial-ekonomi wakaf dalam memperbaiki
wakaf, terutama tanah, mestilah agar lebih ditujukan kondisi masyarakat muslim sangat kuat. Oleh karena
untuk hal-hal yang produktif; (j). Kebutuhan Akan itu, dalam rangka untuk merevitalisasi wakaf dan
Undang-Undang Wakaf Yang Baru. Sumber daya untuk membuatnya lebih relevan dengan proses
wakaf yang besar, tidak hanya untuk pelestarian pembangunan secara keseluruhan di Indonesia, maka
lembaga keagamaan, amal dan filantropis tetapi juga hal-hal tesebut dibawah ini harus segera dilaksanakan:
dapat digunakan untuk meningkatkan pendidikan dan (i). Mencatat semua objek wakaf dengan baik; (ii).
ekonomi masyarakat. Wakaf harus dijaga dengan baik. Peningkatan pengawasan pelaksanaan pengurusan
Oleh karena itu, adanya UU wakaf yang baru adalah wakaf; (iii). Meningkatkan Sumber Daya Manusia
penting; (k). Pengembangan Wakaf Perkotaan pengelola wakaf; (iv). Mengurang Sengketa Wakaf;
dan Penerbitan Obligasi Wakaf. Belum adanya (v). Membuat standarisasi dan sertifikasi Nazhir; (vi).
skema untuk mengembangkan jenis wakaf ini, maka Meningkatkan Produktifitas Objek/harta wakaf; (vii).
dengan undang-undang yang baru, diharapkan skema Pengaturan lebih jelas dan terstandar atas Penggunaan
wakaf ini dapat diatur. Seiring dengan pembangunan Wakaf Uang; (viii). Menciptakan terobosan atau
wakaf perkotaan yang tentunya akan membutuhkan Gagasan Progresif dan Inovatif atas harta wakaf,
modal, maka program untuk pengadaan modal dapat seperti pengembangan wakaf perkotaan dan sukuk
dilakukan dengan berbagai lembaga perbankan lokal wakaf; (ix). Senantiasa memperhatikan tren Wakaf
maupun internasional, untuk menerbitkan obligasi Internasional; (x). Meningkatkan Kerjasama Dengan
atau surat utang wakaf. Kegiatan ini bisa mencapai Negara lain di bidang Wakaf; (xi). Mempersiapkan
prospek yang cerah; (l). Kerjasama Dengan Negara Pengadilan Wakaf; dan (xii). Kebutuhan Akan Undang-
lain. Mengingat negara-negara dengan penduduk Undang Wakaf Yang Baru.[]
Al-Awqaf No. 2 Tahun 2015
12
INSPIRASI

Wakaf Produktif
Menghidupi Panti Asuhan
dengan Wakaf SPBU

SPBU Wakaf di Desa Labruk Lor, Lumajang, Jawa Timur

J
ika Anda hendak pergi ke Malang dari arah di sekitar SPBU, Anda akan menemukan bangunan
Lumajang, coba sesekali Anda mampir di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah
stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Lumajang, Panti Asuhan Yatim Piatu Putra
Pertamina di Jalan Letkol Slamet Wardoyo Muhammadiyah, dan sebuah musalla milik panti
103, Desa Labruk Lor, Lumajang. SPBU dengan asuhan tersebut.
nomor 54.673.13 ini berada di sisi kiri jalan dari arah Bukan kebetulan bangunan sosial dan pendidikan
Lumajang, kira-kira 10 kilometer dari terminal bus itu berada di sekitar SPBU ini. Bangunan SMK, panti
Lumajang. asuhan, dan musalla itu dibangun di atas tanah wakaf
SPBU ini sama saja dengan SPBU Pertamina yang yang terdaftar di Kantor Pertanahan Kabupaten
lain. Semua karyawan berseragam merah sama seperti Lumajang Nomor 175. Bangunan SPBU pun di bangun
SPBU yang lain. Harga premium dan solar juga sama di atas tanah wakaf yang sama.
saja. Namun, jika Anda memperhatikan bangunan Tanah wakaf itu diikrarkan di hadapan pejabat
Al-Awqaf No. 2 Tahun 2015
13
INSPIRASI

pembuat akta ikrar wakaf (PPAIW) kepala KUA tahun 2006-an dan mendapat tanggapan positif dari
Lumajang pada 24 Juli 1990. Luasnya 14.177 meter pengurus Muhammadiyah Lumajang meski mereka
persegi dan diperuntukkan bagi keperluan organisasi juga masih bingung dari mana biayanya.
Muhammadiyah Lumajang. Nazhirnya adalah Dengan tekad bulat kemudian berangkatlah
organisasi Muhammadiyah, yang diwakili oleh Yusuf beberapa orang ke Bojonegoro untuk belajar kepada
Wibisono sebagai ketua nazhir, Ahmad Fauzi sebagai Muhammadiyah Bojonegoro, yang sudah lebih dulu
sekretaris, dan Hasan Baqor sebagai bendahara. mempunyai SPBU—meski bukan dengan status
Oleh nazhir, di atas tanah didirikan bangunan wakaf. Dari kunjungan inilah diketahui kisaran biaya
SMK, panti asuhan, dan musalla. Masih ada sisa tanah pembangunan SPBU sekitar Rp5 miliar.
sekitar 2.500 meter persegi yang belum dimanfaatkan. Karena ketiadaan biaya, maka diumumkanlah
Kondisi tanah beberapa sentimeter di bawah tinggi ke dalam internal Muhammadiyah Lumajang bahwa
jalan raya. wakaf membutuhkan investor untuk membangun
Cukup lama tanah sisa itu tidak dimanfaatkan. Oleh SPBU. Dari situ kemudian banyak investor perorangan
pengurus ranting Muhammadiyah setempat kemudian menanamkan modal untuk pembangunan SPBU.
diusulkan kepada pengurus Muhammadiyah Lumajang Tanah wakaf tempat pembangunan SPBU itu kemudian
agar dijadikan SPBU. Usul itu kira-kira muncul pada dikonversi ke dalam saham senilai Rp500 juta atau

Panti Asuhan Penerima Manfaat Wakaf Produktif SPBU Lumajang

Al-Awqaf No. 2 Tahun 2015


14
Asrama putra panti asuhan penerima manfaat wakaf produktif SPBU Lumajang

10 persen. Saham lainnya dimiliki Muhammadiyah ketat oleh Muhammadiyah Lumajang. Karyawan CV
30-an persen dan sisanya dimiliki individu-individu. saat ini berjumlah 30 orang.
Uniknya, pemegang saham dari individu berasal dari Keuntungan bersih dari pengelolaan SPBU rata-
latar belakang NU juga ada. rata Rp1 miliar per tahun. Karena saham milik wakaf
SPBU mulai dibangun pada 2007 dan beroperasi hanya 10 persen, maka wakaf hanya mendapat bagian
sejak 2009. Tak tanggung-tanggung Ketua Umum Rp100 juta, yang kemudian disalurkan semuanya
Pengurus Pusat Muhammadiyah turun untuk untuk bantuan operasional Panti Asuhan Yatim Piatu
meresmikannya pada 2 Agustus 2009. Muhammadiyah yang ada di atas tanah wakaf yang
Karena SPBU harus dijalankan oleh badan sama, di samping kanan SPBU. Adapun nazhir sendiri,
hukum, maka dibentuklah CV Syirkah Amanah. Meski menurut keterangan Direktur Syirkah Amanah,
berbadan hukum tersendiri, CV ini tetap dikontrol Aminuddin, tidak mengambil bagian.
Selain mendapatkan
keuntungan sekitar Rp100 juta per
tahun, ada dana CSR SPBU sebesar
kurang lebih 5 persen yang bisa
dimanfaatkan untuk kepentingan
masyarakat. Dana CSR ini digunakan
untuk memberdayakan tukang
becak dan masyarakat kecil di
sekitar lokasi SPBU.
Bukan hanya itu, keberadaan
wakaf produktif juga membuka
lowongan pekerjaan bagi
masyarakat sekitar.
Keuntungan lainnya, ada saham
30 persen milik Muhammadiyah.
Dengan adanya wakaf produktif
tersebut, saham Muhammadiyah
yang 30 persen itu bisa
menghasilkan keuntungan dan
keuntungan itu disalurkan untuk
biaya operasional Muhammadiyah
Lumajang.

Kantor CV Syirkah Amanah, di sisi belakang SPBU

Al-Awqaf No. 2 Tahun 2015


15
Sekilas Badan Wakaf Indonesia
Badan Wakaf Indonesia atau BWI adalah lembaga Pemerintah dalam penyusunan kebijakan di
independen yang dibentuk berdasarkan Undang- bidang perwakafan.
Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf dalam Visi BWI adalah “terwujudnya lembaga
rangka memajukan dan mengembangkan perwakafan independen yang dipercaya masyarakat dan
nasional. Anggota atau pengurus BWI diangkat oleh mempunyai kemampuan dan integritas untuk
Presiden Republik Indonesia. mengembangkan perwakafan nasional dan
BWI berkedudukan di Ibu Kota Negara dan dapat internasional”. Atas dasar itu BWI memilikI misi
membentuk perwakilan di provinsi dan kabupaten/ “menjadikan BWI sebagai lembaga profesional yang
kota sesuai dengan kebutuhan. mampu mewujudkan potensi dan manfaat ekonomi
BWI mempunyai tugas dan wewenang untuk: harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan
• Membina nazir dalam mengelola dan pemberdayaan masyarakat”.
mengembangkan harta wakaf. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, BWI
• Mengelola dan mengembangkan harta wakaf. bermitra dengan Komisi VIII DPR, Kementerian
• Memberikan persetujuan dan/atau izin atas Agama, Bank Indonesia, Kementerian Koperasi dan
perubahan peruntukan dan status harta wakaf. UKM, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
• Memberhentikan dan mengganti nazir. Rakyat, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional,
• Memberikan persetujuan atas penukaran harta para nazir, dan lembaga-lembaga lainnya, baik swasta
wakaf. maupun pemerintah.[]
• Memberikan saran dan pertimbangan kepada

27 Oktober 15 Desember 13 Juli 9 Juni 19 Oktober

2004 2006 2007 2011 2014

Terbit UU No.41/2004 Terbit PP No.42/2006 Terbit Keppres Terbit Keppres Terbit Keppres
tentang Wakaf tentang Pelaksanaan No.75/M Tahun 2007 No III/MTahun 2011 No.177/MTahun 2014
UU 41/2004 Terbentuk BWI BWI Periode Kedua BWI Periode Ketiga
Ketua: KH. Tholhah Hasan Ketua: KH. Tholhah Hasan ketua: Dr. Maftuh Basyuni

Buletin ini juga bisa diunduh melalui www.bwi.or.id Ingin berwakaf uang? Salurkan melalui rekening wakaf:
Dapatkan juga informasi seputar BWI dan wakaf melalui www.bwi.or.id

Kontak BWI: 3012345615 333000003


Kantor: Gedung Bayt Al-Quran Lt.2,
Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta
Timur 13560 8800888108
7777888662
Telp. 021-877-99-232, 877-99-311
Faks. 021- 877-99-383 7017003939 &
Website: www.bwi.or.id 7027001100
1000011111
email: bwi@bwi.or.id 7011002010

Anda mungkin juga menyukai