KTSP
Penyusunan KTSP madrasah perlu mengikuti langkah-langkah yang logis dan sistematis.
Adapun langkah-lang tersebut yaitu :
Pada dasarnya analisis situasi juga melibatkan penilaian kebutuhan untuk menentukan
perbedaan antara situasi yang nyata/sekarang dengan situasi yang diharapkan. Analisis
kebutuhan dilakukan dengan cara menjaring informasi dari berbagai kelompok yang berbeda
dalam masyarakat seperti komunitas masyarakat, para pemberi kerja (DUDI), pengelola
pendidikan, guru, orang tua, dan peserta didik. Informasi yang dicari berkaitan dengan apa
yang sekarang dibutuhkan dalam kurikulum untuk membantu peserta didik belajar
menyesuaikan diri dalam masyarakat modern secara lebih baik. Analisis kebutuhan mencakup
penentuan akan pengetahuan, keahlian, sikap dan nilai apa yang dibutuhkan oleh para peserta
didik ketika mereka menyelesaikan suatu program pendidikan? Selain itu, analisis konteks
juga melakukan penjaringan/ analisis terhadap (a) harapan masyarakat terhadap masa depan
anak-anaknya, (b) analisis terhadap potensi peserta didik yang masuk ke madrasah, (c)
analisis terhadap karakteristik daerah, dan (d) analisis terhadap karakteristik satuan
pendidikan.
Pada tahap selanjutnya, tim pengembang kurikulum madrasah (kepala madrasah , guru,
komite, stakeholder) melakukan analisis potensi peserta didik, madrasah, daerah, unggulan
lokal, dan unggulan global. Tahap ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Kepala
Madrasah sebagai ujung tombak akan memfasilitasi dan mengarahkan tahap analisis ini
bersamaan dengan penyusunan Rencana Pengembangan Madrasah (RPM) secara keseluruhan.
Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang telah dilakukan terhadap madrasah
dan Rencana Kerja Madrasah (RKM) termasuk Kelompok Kerja Guru (KKG) dan
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang berperan dalam penyusunan dokumen 2.
Sedangkan analisis potensi ini dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan analisis
kondisi madrasah. Komite madrasah mendukung analisis kondisi sosial ekonomi dan
kebutuhan, serta harapan orang tua/ masyarakat. Hasil analisis konteks (keadaan peserta didik,
madrasah, kebutuhan/ kondisi masyarakat/ unggulan lokal maupun global) ini digunakan
sebagai dasar penyusunan kurikulum yang akan dibuat.
3. Penentuan Aspek Khusus dalam Rancangan Kurikulum
Dari analisis konteks dihasilkan rancangan hal-hal khusus yang akan dikembangkan dalam
kurikulum madrasah. Dari berbagai hasil analisis penyusun kurikulum akan memilih
beberapa hal yang akan dikemas dalam kurikulum di madrasahnya. Hasil analisis konteks dan
penentuan hal-hal khusus dicontohkan pada tabel berikut.
Komponen KTSP
Analisis Konteks Aspek khusus hasil Analisis Implikasi pada Penyusunan KTSP
Konteks masyarakat Harapan masyarakat peserta didik Bahasa Arab dan Inggris
bisa menghadapi tantangan global Ditambah jam formalnya dan di asrama
Masyarakat sekitar merupakan disusun program peningkatan
produsen krupuk ikan dan kemampuan berbahasa Inggris dan Arab
makanan olahan dari ikan Unggulan lokal dalam muatan
kurikulum akan mengaitkan dengan
kondisi masyarakat sebagai produsen
makanan olahan dari ikan
Harapan Kondisi Kepeloporan kader organisasi pengembangan diri untuk
madrasah /yayasan Menyiapkan calon pendidik, mengembangkan kepemimpinan kader
ulama, zu’ama yang mampu Program Mubalig hijrah
mengembangkan ilmu Wajib memimpin di organisasi sekecil
apa pun
Mulok kemuhamadiyahan/ aswaja
Kajian kitab kuning
Harapan Akhlakul karimah dan mampu Pengembangan diri rutin
orangtua/masyarakat/ beribadah dengan baik ( menjadi untuk meningkatkan kemandirian dan
komite madrasah di anak sholeh) kesalehan dalam asrama (puasa sunnah,
tengah keterpurukan sholat sunnah, baca Al-Quran)
akhlak
Konteks daerah Kota wisata (banyak turis Ada program hunting tourist untuk
berdatangan) memperkuat kemampuan berbahasa
rawan gempa Bahasa Inggris Wisata,
Memasukkan masalah gempa dan
penyelamatannya secara khusus dalam
berbagai mata plajaran yang relevan
Kondisi peserta didik Rata-rata kemampuan peserta KKM disesuaikan ( tidak terlalu tinggi)
didik kurang (intake rendah) Ada program remedial yang lebih
Perempuan semua intensif untuk peserta didik
Mulok keputrian
Kebutuhan masa kini Pembelajaran PAKEM/ CTL dan Melaksanakan pakem
dan masa depan model pembelajaran bermakna Kecakapan hidup diintegrasikan ke
(perkembangan ilmu Kecakapan hidup diintegrasikan dalam semua mata pelajaran
pembelajaran) dan Belajar terampil menggunakan Mulok TIK/ muatan global dengan
perkembangan teknologi tekonologi menggunakan internet
Karakteristik madrasah kepesantrenan Struktur dan muatan kurikulum
sebagai lembaga pendidikan watak/ akhlak menambah muatan keagamaan/
dakwah/syiar, pengerak membentuk kader dakwah kepesantrenan
masyarakat, pembentuk
akhlakul karimah