Anda di halaman 1dari 9

Kasus Proses Keperawatan

Nama : Zela Adelia Damayanti

Kelas : 1B Prodi D3 Keperawatan

Dosen pengampu : Yellyanda,M.Kep

POLTEKKES KEMENKES JAMBI

Tahun Akademik 2019/2020


KASUS

Ny M umur 40 tahun mengalami inkontinensia urine akibat pasca stroke yang di


alaminya, Ny M datang ke poli stroke dan mengeluhkan sering kencing tanpa disadari,
akibatnya klien merasa terganggu dalam beraktivitas sehari – hari. Sebelum
mengalami serangan stroke kebiasaan eliminasi Ny M normal yaitu : frekwensi BAK
(siang 5 x/ hari dan malam 2-3 x/ hari ), volume urine ± 100 – 150 cc tiap BAK dengan
warna dan bau normal, sekarang akibat inkontinensia urine tersebut pola eliminasi klien
berubah : frekswensi BAK tidak tentu (10-13 x dalam sehari), volume urine 30-50 cc tiap
kali BAK dan kadang-kadang mengeluh nyeri pada area genitalia saat urine keluar.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan data BB Ny M adalah 60 Kg, TD 130/90mmHg,
Nadi 80 x/menit, respirasi 18 x/menit dan suhu 36, 5 derajat C.

Ny M adalah seorang ibu rumah tangga yang juga bekerja sebagai seorang kepala
sekolah pada suatu institusi pendidikan swasta, ,dia menanyakan dengan ekspresi
tegang dan cemas terkait seringnya ia tidak dapat menahan respon BAK, akibatnya
klien selalu membawa banyak pakaian dalam pengganti, merasa tidak nyaman dan
sering gatal pada daerah genetalianya. Klien sering mengulang pertanyaannya tentang
kenapa ia jadi seperti ini. Klien merasa malu dan membatasi aktivitasnya di luar
ruangan. Klien mengatakan akibat masalah ini dia sering membatasi minum, sehingga
BAK menjadi sedikit. Klien menanyakan pada perawat, apakah penyakitnya ini bisa
disembuhkan dan apakah dia bisa beraktifitas normal lagi. Klien merasa cemas karena
akibat penyakit ini mennyebabkan penurunan aktifitas kerja klien sehingga menurunkan
pendapatan keuangannya.

Klien datang ke poli stroke untuk kedua kalinya pasca dirawat dengan diganosa stroke.
Kunjungan sebelumnya klien telah mengeluhkan inkontinensia tersebut, dan telah
diberikan obat untuk keluhan gatal dan nyeri pada area genitalianya. Tapi klien tidak
meminumnya dengan teratur, klien mengatakan “kalau minum obat berarti harus
banyak minum, nanti saya kencing terus”. Akhirnya setelah diberikan resep oleh dokter,
perawat mengajarkan klien untuk melakukan senam keagel untuk dilaksanakan
dirumah. Dan klien diminta untuk kembali datang untuk kunjungan berikutnya untuk
mengetahui perkembangan penyakitnya setelah diberi obat dan intervensi.

ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN

 Analisa Data
NO DATA PENYEBAB MASALAH

1 Data Subjektif Akibat pasca stroke Inkontinensia urine

Pasien datang dengan keluhan


sering kencing

Data Objektif

Inkontinensia urine

Napas : 18×/menit

Nadi : 80×/menit

2 Data Subjektif Tidak meminum obat Nyeri dan gatal pada


secara teratur area genitalia
- Pasien mengeluh nyeri saat
urine keluar

- Pasien sering sering merasa


gatal dan nyeri digenitalia

- Pasien mengeluh tidak dapat


menahan respon BAK

Data Objektif

- Pasien terlihat tegang dan


cemas

- Nadi 80×/menit
NO DATA PENYEBAB MASALAH

- Suhu tubuh normal 36,5°C

NO DATA PENYEBAB MASALAH

3 Data Subjektif Volume urine Kecemasan urine


berlebihan dan berlebih
- Pasien mengatakan bahwa ia meningkat
tidak banyak minum karena
cemas BAK berlebih

- Pasien mengatakan jika ia


minum obat maka ia akan
BAK berlebihan

Data Objektif

- BB pasien 60 Kg

- Frekuensi urine pasien


sebelum sakit 5× disiang
hari dan 2- 3 kali disiang
hari. Sementara saat sakit
frekuensinya bertambah
menjadi 10- 13 kali dalam
sehari

4 Data Subjektif Tidak dapat menahan Aktivitas terganggu


respon BAK
- Pasien mengeluh sering
BAK

-Pasien mengeluh nyeri saat


BAK

- Pasien mengeluh aktivitas


terganggu
NO DATA PENYEBAB MASALAH

Data Objektif

- Volume urine sebelum sakit


100- 150 CC, setelah sakit
menjadi 30- 50 CC dalam
sekali BAK dengan frekuensi
10- 13 kali sehari

- Pasien menanyakan dengan


ekspresi tegang dan cemas
tidak dapat menahan respon
BAK

5 Data Subjektif Penurunan aktivitas Penurunan


dan merasa malu pendapatan
- Pasien mengulang
pertanyaan mengapa ia bisa
seperti ini

- Pasien mengatakan ia merasa


malu

- Pasien mengatakan
membatasi aktivitas luar
ruangan

- Pasien cemas karena


penurunan aktivitas kerja
yang berpengaruh pada
penurunan pendapatan
keuangan

Data Objektif

- Frekuensi BAK tidak tentu


bisa 10- 13 kali dalam sehari
NO DATA PENYEBAB MASALAH

- Nyeri saat urine keluar

 Diagnosa Keperawatan
1) Resiko konfusi akut b.d tidak dapat menahan respon BAK
2) Isolasi diri b.d penurunan aktifitas dan malu
3) Termoregulasi tidak efektif b.d akibat pasca stroke
4) Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b.d tidak meminum obat secara
teratur
5) Inkontinensia urine refleks b.d volume urine berlebih dan meningkat

 Perencanaan (Intervensi)
NO DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL

1 Resiko konfusi akut Mandiri Senam kegel dapat


memperkuat otot
Perawat mengajarkan
dasar panggul dan
klien untuk
Membantu menjaga
melakukan senam
kontrol otot untuk
keagel untuk
buang air.
dilaksanakan
dirumah. Penyuntikan Botox
dilakukan langsung
ke dalam otot
Kolaborasi kandung kemih
untuk melemaskan
Pemberian suntik
otot kandung kemih
botox
yang terlalu aktif.

2 Isolasi diri Mandiri Dengan memberikan


pemahaman kepada
NO DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL

- Perawat memberikan pasien terkait


pemahaman terkait kondisinya, pasien
kondisi pasien akan mengerti dan
memiliki motivasi
- Mengajak pasien
untuk sembuh.
menghadapi kondisi
saat ini tanpa
mengisolasikan diri
dan menjelaskan
indikasi dari
pengisolasian dir

NO DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL

Termoregulasi Mandiri viral dan antijamur


tidak efektif mungkin digunakan
Mengkaji apakah ada Pasca stroke, otot
bila penumonia
ada syaraf yang yang mengendalikan
diakibatkan oleh
mempengaruhi otot kandung kemih bisa
organisme
peekemihan menjadi menjadi lemah. Selain
campuran
lemah itu, saraf yang
mengirim dan
Kolaborasi
menerima pesan dari
Tes urine otak terkait keinginan
untuk BAK maupun
Tes ini dilakukan
NO DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL

untuk mendeteksi BAB mengalami


gangguan saluran gangguan, sehingga
kemih, seperti infeksi proses pelepasan urine
atau perdarahan. menjadi tidak
terkontrol.

Pemeliharaan Mandiri Dengan meminum obat .


kesehatan secara teratur akan
Perawat menjelaskan
tidak efektif membantu
bahwa meminum obat
mempercepat
secara teratur itu
penyembuhan dan
penting untuk
pemberian obat
mendukung proses
penghambat alfa dan
penyembuhan
suntik botox guna
Perawat melemaskan otot
mendemonstrasikan kandung kemih yang
cara meminum obat terlalu aktif dan
yang benar sampai mengurangi kontraksi
pasien memahaminya otot panggul dan
dengan benar kelenjar prostat.

Kolaborasi :

Pemberian obat
penghambat alfa dan
pemberian suntik
Botox
NO DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL

Inkontinensia Mandiri :
urine refleks
Menyarankan kepada Dengan pemberian
pasien untuk popok dewasa, maka
menggunakan aman menampung
popok dewasa urine yg kekuar
tanpa disengaja, dan
Mengajari pasien
melakukan USG
Melaksanakan
saluran kemih untuk
senam kegel untuk
melihat adanya
dilakukan dirumah
kelainan pada
struktur saluran
kemih pasca stroke.
Kolaborasi :

USG saluran kemih

Anda mungkin juga menyukai