Anda di halaman 1dari 4

PANCASILA DAN ETIKA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila


Dosen pengampu Dr. Tetep, M.Pd.

Disusun oleh:

Rifa Nuryati (21616039)


Ubaidilah Al Ansori Laka (21613002)
Wina Faujiah (21611002)

PROGRAM STUDI PPKN S1


INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
IPI GARUT
2021
PANCASILA DAN ETIKA

1. Pancasila
Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari
Sanskerta: पञ्च "pañca" berarti lima dan शीला "śīla" berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila, meskipun merupakan kristalisasi nilai yang hidup dalam realita
sosial, keagamaan, maupun adat kebudayaan bangsa Indonesia, namun sebenarnya juga
nilai-nilai yang bersifat universal dapat diterima oleh siapa pun dan kapan pun. Etika
Pancasila berbicara tentang nilai-nilai yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia.
Berikut adalah lima ideologi utama penyusun Pancasila adalah 5 sila Pancasila, yang
tercantum pada alinea ke-4 dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945:
1. Ketuhanan yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

2. Etika
Kata etika berasal dari Bahasa Yunani Kuno yang ethos, dan ethikos. Ethos sendiri
berarti kebiasaan, atau watak, sedangkan ethikos memiliki arti sebagai susila, atau perbuatan
yang baik. Sehingga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika merupakan ilmu yang
menjelaskan tentang apa yang baik, dan apa yang buruk, dan hal yang berkaitan dengan hak
dan kewajiban moral (akhlak).
Etika adalah ilmu yang mempelajari baik dan buruknya serta kewajiban, hak, dan
tanggung jawab, baik itu secara sosial maupun moral, pada setiap individu di dalam
kehidupan bermasyarakatnya. Atau bisa dikatakan juga bahwa etika mencakup nilai yang
berhubungan dengan akhlak individu terkait benar dan salahnya.
3. Pancasila sebagai Etika
Pancasila sebagai sistem etika di samping merupakan way of life bangsa Indonesia,
juga merupakan struktur pemikiran yang disusun untuk memberikan tuntunan atau panduan
kepada setiap warga negara Indonesia dalam bersikap dan bertingkah laku. Pancasila sebagai
sistem etika, dimaksudkan untuk mengembangkan dimensi moralitas dalam diri setiap
individu sehingga memiliki kemampuan menampilkan sikap spiritualitas dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Mahasiswa sebagai peserta didik termasuk
anggota masyarakat ilmiah-akademik yang memerlukan sistem etika yang orisinal dan
komprehensif agar dapat mewarnai setiap keputusan yang diambilnya dalam profesi ilmiah.
Sebab keputusan ilmiah yang diambil tanpa pertimbangan moralitas, dapat menjadi
bumerang bagi dunia ilmiah itu sendiri sehingga menjadikan dunia ilmiah itu hampa nilai
(value –free).
Pancasila sebagai sistem etika adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila
Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di
Indonesia. Oleh karena itu, di dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk
perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek kehidupannya. Pentingnya pancasia sebagai
sistem etika bagi bangsa Indonesia ialah menjadi rambu normatif untuk mengatur perilaku
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Dengan demikian,
pelanggaran dalam kehidupan bernegara, seperti korupsi (penyalahgunaan kekuasaan) dapat
diminimalkan.
Anda sebagai mahasiswa berkedudukan sebagai makhluk individu dan sosial sehingga
setiap keputusan yang diambil tidak hanya terkait dengan diri sendiri, tetapi juga
berimplikasi dalam kehidupan sosial dan lingkungan. Pancasila sebagai sistem etika
merupakan moral guidance yang dapat diaktualisasikan ke dalam tindakan konkrit, yang
melibatkan berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, sila-sila Pancasila perlu
diaktualisasikan lebih lanjut ke dalam putusan tindakan sehingga mampu mencerminkan
pribadi yang saleh, utuh, dan berwawasan moral-akademis. Dengan demikian, mahasiswa
dapat mengembangkan karakter yang Pancasilais melalui berbagai sikap yang positif, seperti
jujur, disiplin, tanggung jawab, mandiri, dan lainnya.
Pancasila sebagai sistem etika mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-
nilai pancasila, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.
Kelima nilai tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek
kehidupannya.
 Sila pertama yang berupa nilai spiritualitas yang mengandung dimensi moral
mengingatkan manusia, agar selalu dekat dengan Sang Maha Kuasa sesuai dengan
agama yang dipercayainya.
 Sila ketiga yang berarti persatuan mengandung nilai solidaritas, kebersamaan, dan cinta
tanah air yang harus dimiliki setiap warga negara.
 Sila keempat berisikan makna tentang sikap mau mendengarkan dan menghargai orang
lain untuk mewujudkan terjaganya kerukunan berbangsa.
 Terakhir, sila kelima merupakan nilai kepedulian terhadap orang lain, dan saling
membantu agar semua masyarakat dapat hidup dengan damai.

Anda mungkin juga menyukai