Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ANTROPOLOGI

Disusun oleh;

Nama; Arfiza Diani Putri Ardi

Ruang/semester; Ruang III semester I

Mata kuliah; Pengantar Ilmu Antropologi

Dosen; Rudi Paus Paus S.Sos,M.Si

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA)

ASY-ASYAFI'IYAH FAKFAK

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK


DAFTAR ISI

Kata pengantar.......................................................................

Daftar isi.................................................................................

Bab I PENDAHULUAN............................................................

A. Latar belakang masalah..............................................

B. Rumusan masalah.......................................................

C. Tujuan penulisaan.......................................................

Bab II PEMBAHASAAN............................................................

A. Manusia Di Antara Makhluk Lain...............................

B. Evolusi Ciri-ciri Biologis...............................................

C. Evolusi primate dan Manusia.....................................

D. Aneka Ragam Manusia...............................................

E. Organ Dalam Manusia................................................

Bab III PENUTUP.....................................................................

A. Kesimpulan..................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa.atas rahmat dan hidayah nya,kita dapat
menyelesaikan tugas makalah tentang "Makhluk Manusia"

Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas,selain itu makalah ini bertujuan menambah
wawasan bagi para pembaca dan penulis.

Saya mengucapkan terimakasih kepada Pak Rudi Paus Paus S.Sos,M.Si selaku dosen mata kuliah
pengantar ilmu antropologi dan ucapan terimahkasih juga kepada teman-teman yang sudah
membaca dan memahami makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna oleh sebab itu,saran dan kritik di
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Fakfak papua Barat,12 Oktoberr 2021

Penulis,

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Makhluk manusia diantara makhluk-makhluk lain dipandang dari sudut biologis manusia
hanya merupakan suatu macam makluk diantara lebih dari sejuta macam.Pada
pertengahan abad ke-19 para ahli biologi, dan salah satunya adalah Charles Darwin,
mengumumkan teori tentang proses evolusi biologi. Menurut teori itu bentuk- bentuk
hidup tertua dimuka bumi ini, terdiri dari makhluk-makhluk satu selyang sangat
sederhana misalnya protozoa.Lalu teori ini berkembang lagi dan menjelaskan bahwa
terdapat evolusi yang memakan waktu sangat lama dari organisme manusia. Dalam
masa yang amat lamamakhluk Primata induk tadi bercabang lebih lanjut ke dalam
berbagai sub-suku daninfra suku khusus, dan diantaranya telah terjadi proses
percabangan antara keluargakera-kera Pongid atau kera-kera besar dari keluarga
Hominid yang mempunyai sebagai anggota makhluk nenek moyang manusia.Jika dilihat
dari panjangnya dan juga lamanya waktu yang dianggap sebagai evolusi menuju
manusia saat ini, tentu harus ada beberapa tahapan-tahapan yang layak untuk
dijelaskan seperti apa perkembangan dan bagaimana masa-masa perkembangan
tersebut sampai pada pengertian saat ini. Berangkat dari latar belakang tersebut, maka
akan dijelaskan dalam makalah ini mengenai kedudukan manusia diantara makhluk lain
secara lebih rinci.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kedudukan manusia diantara makhluk-makhluk lain di dunia dipandang dari segi
antropologi khususnya berdasarkan teori evolusi?

2. Bagaimana proses evolusi ciri-ciri biologis terjadi?

3. apa saja perbedaan evolusi evolusi primate dan evolusi manusia

4. Apa saja keanekaragaman makhluk manusia yang ada di muka bumi? 5. Apa perbedaan
organisme manusia dengan organisme binatang?
C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui kedudukan manusia diantara makhluk-makhluk lain di dunia dipandang dari segi
antropologi khususnya berdasarkan teori evolusi.

2. Mengetahui bagaimana proses evolusi ciri-ciri biologis terjadi.

3. Mengetahui apa perbedaan antara evolusi primate dengan evolusi manusia.

4. Mengetahui apa saja keanekaragaman makhluk manusia yang ada di muka bumi.

BAB II

ISI

A. Manusia Diantara Mahluk Mahluk Lain


Dipandang dari sudut biologi manusia hanya merupakan suatu macam makhluk diantara lebih dari
sejuta macam makhluk lain, yang pernah atau masih menduduki alam dunia ini. Pada pertengahan
abad ke 19 para ahli biologi, dan yang terenting diantara mereka C.Darwin yang mengumumkan
tentang sebuah teori mereka tentang proses evolusi biologi. Menurut teori itu bentuk bentuk tertua
di muka bumi ini terdiri dari mahluk-mahluk atau sel yang sangat sederhana seperti misalnya
protozoa. Dalam jangka waktu beratus ratus juta tahun lamanya timbul dan berkembang bentuk
bentuk hidup berupa mahluk mahluk dengan organisasi yang lama yang makin kompleks dan pada
kala terakhir ini telah berkembang atau berevolusi mahluk-mahluk seperti kera atau manusia.

Dalam proses evolusi biologi yang telah berlangsung sangat lama itu, banyak bentuk mahluk yang
sederhana itu telah hilang dan punah dari muka bumi, akan tetapi banyak juga yang bertahan
macamnya dan hidup langsung sampai sekarang, sekarang bentuk bentuk baru yang bercabang dari
bentuk bentuk lama itu menjadi sekian banyak nya hingga macam mahluk sekarang menduduki
bumi kita ini hamper mendekati angka satu juta. semua jenis kera, mulai dari yang kecil sebesar
tupai seperti tarsi, sampai kepada kera kera besar seperti gorila, dikelaskan menjadi satu golongan
dengan manusia.

Sebelum zaman Darwin para ahli biologi telah mengobservasi banyaknya persamaan ciri ciri antara
organisme kera dan organisme manusia. Suku primat dibagi menjadi dua sub suku yaitu sub suku
prosimi dan suku Antrhopoid, oleh para ahli Antropologi manusia dikelaskan ke dalam sub suku
Antrhopoid, yang sebaliknya dibagi khusus menjadi tiga infra suku cerchopitechoid, hominoid dan
ceboid. Ceboid menggolongkan menjadi satu semua kera baik yang sudah punah maupun yang
masih hidup langsung di daerah tropis di benua Amerika. Cercophitecoid menggolongkan menjadi
satu semua kera baik yang sudah punah maupun yang hidup langsung di daerah tropis di benua Asia
dan Afrika sedangkan Hominoid menjadi satu kera kera besar dengan manusia. Hominoid kemudian
dibagi menjadi lebih khusus lagi kedalam dua keluarga yaitu keluarga pongidae dan keluarga
Hominidae. Fosil fosil itu oleh para antropologi disebut pithecanthropus erectus. Selain itu, Hal
yang membedakan manusia dengan mahluk-mahluk lainnya yaitumanusia mempunyai hak
asasi, mempunyai mata pencaharian. Manusia juga dapatdibedakan dengan manusia lain
yaitu dengan aneka warna misalnya ada warna putih,kuning, coklat dan hitam.

B. Evolusi Ciri-ciri Biologis


Pemikiran terhadap bagaimana munculnya makhluk baru menyebabkan timbulnya pertanyaan
yang sangat mendasar sebab tanpa kita sadari telah muncul beberapa spesies induknya. Banyak di
antara makhluk itu telah hilang dan punah sama sekali. Sebagian lagi makhluk yang bertahan hidup
melanjutkan proses perkembangbiakannya. Proses percabangan yang demikian banyak
menyebabkan sekarang ini di muka bumi terdapat hampir satu juta macam bentuk makhluk hidup.

1. Sumber ciri-ciri organisme fisik

Setelah melalui proses kontrasepsi, sel telur bertemu dengan sel buah. Dalam proses mitosis terjadi
pembelahan (meiosis) yang secara periodic berulang sampai akhirnya menghasilkan makhluk baru.
Hanya saja khusus sel penentu kelamin (sex) dengan demikian senantiasa adalah tetap.

2. Perubahan dalam Proses Keturunan

Dari analisis yang dilakukan para ahli, munculnya bentuk makhluk baru adalah akibat percabangan
dari bentuk makhluk sebelumnya. Percabangan ini secara khusus menampilkan bentuk baru dari
organisme sebelumnya. Bahkan, tidak jarang muncul suatu makhluk suatu makhluk baru yang secara
fisik berbeda dari makhluk sebelumnya.

a. Proses mutasi

Proses mutasi adalah proses yang berasal dari dalam tubuh organisme suatu kondisi penerusan
keturunannya yang telah berabad-abad lamanya dalam penerusan keturunannya berbentuk
penyimpangan genetis dalam zygote-nya. Lahirnya muncul dengan cirri tubuh yang berbeda dengan
induknya.

b. Proses seleksi alamiah dan adaptasi

Seleksi dan adaptasi merupakan proses yang diuraikan dalam teori Charles Darwin, yaitu memilih
individu yang dapat bertahan dan beradaptasi dengan lingkungan. Populasi yang tidak punah
biasanya menjadi lebih cocok dengan lingkungannya. Makhluk yang dapat bertahan hidup akibat
seleksi, dialah yang mampu melahirkan keturunan dan memperkembangkan jenisnya.

c. Proses menghilangnya gen secara kebetulan

Proses menghilangnya gen secara kebetulan juga dikenal dengan proses penyimpangan genetis.
Proses ini terjadi pada suatu makhluk dan memang benar-benar secara kebetulan belaka(random
genetic drift). Pada manusia dapat dikemukakan, misalnya gen rambut keriting dan lurus ini terjadi
pada suatu proses penerusan keturunan dalam bagan berikut:

Ayah (lurus/lurus) Ibu (keriting/keriting)

Pada pasangan keluarga di atas seorang ayah dengan rambut lurus pembawa sifat lurus kawin
dengan seorang ibu berambut keriting pembawa sifat keriting akan melahirkan anak-anak dengan
struktur sebagai berikut:

1, anak 1, rambut lurus pembawa sifat keriting 2, anak 2, rambut lurus pembawa sifat lurus. 3, anak
3, rambut keriting pembawa sifat lurus. 4, anak 4, rambut keriting pembawa sifat keriting.

C. Evolusi Primate dan Manusia

Sumber Ciri-ciri Organisma Fisi. Dalam proses evolusi itu makhluk makhluk yang baru timbul
sebagai proses percabangan dari bentuk-bentuk yang lebih tua. Dalam proses tersebut ciri-ciri
biologi yang baru berwujud pada organisma suatu makhluk tertentu dan menyebabkan terjadinya
bentuk baru yang agak berbeda dari bentuk organisme induk yang lama. Bentuk baru tadi terus
berubah, dan dalam jangka waktu yang cukup lama perbedaan bentuk organisme makhluk induk
yang lama dengan makhluk cabang yang baru makin lama makin besar.

Pada waktu konsepsi, apabila sel sperma berpadu dengan sel telur, maka akan terjadi suatu sel
buah, atau zygote. Seluruh tubuh organisme baru akan timbul dari zygote tadi, dengan suatu proses
yang disebut dengan mitosis. Tiap-tiap kromasom akan membelah diri menjadi dua sampai
beberapa trilyun sampai membentuk organism yang lengkap.

Proses mitosis bagi semua sel itu sama, tetapi ada pengecualian tampak pada timbulnya sel-sel
gamete, atau sel-sel sex (yaitu sel-sel sperma dengan sel telur pada wanita). Disini sel-sel baru tidak
timbul karena pembelahan diri tiap krhomosom, tetapi karena pemisahan dari ke-46 kromosom.
Kromosom memiliki dua golongan, A dan A1 yang masing-masing terdiri dari 23 kromosom, dan
masuk ke dalam dua sel sex yang berbeda. Dari ciri-ciri ayah dan ibu yang kebetulan dibawa oleh sel-
sel sex tadi, juga tidak akan semua tampak dalam organisme yang baru melainkan hanya ciri-ciri
pada gen yang kuat atau dominan, yang akan tampak, sedangkan pada ciri-ciri gen yang tidak kuat
atau resesif, tidak akan tampak pada organism yang baru. Misalnya, Ayah mempunyai gen rambut
keriting yang dominan sedangkan ibu mempunyai gen rambut kejur yang resesif, maka anak akan
mempunyai rambut keriting.

Ada anggapan bahwa ciri-ciri tubuh tidak turun melalui darah melainkan dari saluran lain, diajukan
oleh seorang pendeta bangsa Austria bernama Gregor Mendel, yang hidup dalam suatu biara di
Moravia.

Ayah secara genotipe mempunyai rambut keriting dan secara fenotipe mempunyai rambut keriting
pula. Ibu secara genotipe mempunyai gen untuk rambut kejur dan secara fenotipe mempunyai
rambut kejur pula. Anak secara genotipe mempunyai gen-gen keriting dari ayah dan kejur dari ibu,
tetapi karena gen untuk rambut itu dominan, maka secara fenotipe akan mempunyai rambut
keriting.

Perubahan dalam proses keturunan suatu ciri yang berasal dari suatu nenek moyang laki-laki atau
perempuan tak pernah dapat dicampur, tetapi selalu dapat tersimpan dalam gen yang diturunkan
dan disebarkan kepada generasi berikutnya. Percabangan itu bisa terjadi karena beberapa proses
evolusi yang menurut analisa para ahli biologi dapat dibagi kedalam 3 golongan yaitu proses mutasi,
proses seleksi dan adaptasi, serta proses menghilangnya gen secara kebetulan. Individu yang baru
tumbuh dari zygote tadi akan mendapat suatu ciri tubuh baru yang tidak ada pada nenek-nenek
moyangnya.

Seleksi dan Adaptasi adalah suatu prosesevolusi yang berasal dari sekitaran alam. Dasar-dasar dari
proses ini telah sejak lama diuraikan oleh C. Darwin. Menurut para ahli sekarang, banyak ciri baru
yang terjadi karena mutasi pada kelompok-kelompok manusia itu, sering terbukti lebih cocok
dengan sekitaran alam yang juga selalu berubah-ubah itu. Individu-individu dengan ciri lama dengan
lambat laun akan berkurang angka kelahirannya. Menghilangnya suatu gen tertentu sering juga
disebabkan oleh peristiwa yang berasal dari dalam organisme atau dari sekitaran alam, tetapi yang
disebabkan oleh peristiwa-peristiwa kebetulan. Contoh: dalam suatu kelompok manusia yang
semuanya mempunyai rambut keriting ada beberapa individu yang mempunyai gen resesif untuk
rambut kejur. Kebetulan beberapa individu ini yang pada saat lahirnya juga mempunyai rambut
keriting, memisahkan diri dari kelompok induk. Dengan peristiwa kebetulan tadi gen resesif untuk
rambut kejur terbawa, dan pada suatu ketika akan menyebabkan timbulnya individu-individu yang
secara lahir juga mempunyai rambut kejur. Sebaliknya, dalam kelompok induk, gen untuk rambut
kejur sudah hilang. Untuk selanjutnya dalam kelompok yang baru orang-orang dengan rambut kejur
mungkin akan selalu bertambah jumlahnya, sedangkan dalam kelompok induk semua individu dalam
generasi selanjutnya akan selalu mempunyai rambut keriting sampai timbul suatu saat atau zaman
ketika dimana mutasi atau seleksi alam membawa perubahan. Ada beberapa faktor pengarah, yaitu:

1. Dalam setiap species terdapat banyak penyimpangan yang menurun, karenanya dalam satu
spesies tidak ada dua individu yang tepat sama dalam susunan genetiknya (pada saudara kembar
misalnya, susunan genetiknya tetap tidak sama).

2. Pada umumnya proses reproduksi menghasilkan jumlah individu dalam tiap generasi lebih
banyak daripada jumlah individu pada generasi sebelumnya.

3. Penambahan individu dalam tiap species ternyata dikendalikan hingga jumlah suatu populasi
species dalam waktu yang cukup lama tidak bertambah secara drastis. viabilitas yang tinggi. Di
samping viabilitas juga fertilitas yang tinggi merupakan faktor yang penting dalam seleksi alam.
Terbentuknya spesies baru dapat terjadi karena :

a. Isolasi waktu

Misalnya adalah kuda. Kuda jaman eosen yaitu Eohippus -Mesohippus - Meryhippus – Pliohippus -
Equus. Dari jaman eosin hingga sekarang seorang ahli palaentolog menduga telah terjadi 150 ribu
kali mutasi yang menguntungkan untuk setiap gen kuda. Dengan demikian terdapat cukup banyak
perbedaan antara nenek moyang kuda dengan kuda yang kita kenal sekarang. Oleh sebab itu kuda-
kuda tersebut dinyatakan berbeda species.

b. Isolasi geografis

Burung Fringilidae yang mungkin terbawa badai dari pantai Equador ke kepulauan
Galapagos. Karena pulau-pulau itu cukup jauh jaraknya maka perkawinan populasi satu
pulau dengan pulau lainnya sangat jarang terjadi. Akibat penumpukan mutasi yang berbeda
selama ratusan tahun menyebabkan kumpulan gen yang jauh berbeda pada tiap- tiap
pulaunya. Dengan demikian populasi burung di tiap-tiap pulau di kepulauan Galapagos
menjadi spesies yang terpisah.

c. Domestikasi
Hewan ternak yang dijinakkan dari hewan liar dan tanaman budi daya dari tumbuhan liar
adalah contoh domestikasi. Domestikasi memindahkan makhluk-makhluk tersebut dari
habitat aslinya ke dalam lingkungan yang diciptakan manusia. Hal ini mengakibatkan muncul
jenis hewan dan tumbuhan yang memiliki sifat menyimpang dari sifat aslinya.

d. Mutasi kromosom

Peristiwa terjadinya species baru secara cepat.

e.Isolasi Reproduksi

Isolasi reproduksi terjadi karena isolasi ekologi, isolasi musim, isolasi terlihat nyata.

D.Aneka Ragam Manusia

1. Konsep Ras Manusia yang tersebar di seluruh permukaan bumi dan


berbagaimacam kondisi alam, menunjukkan suatu aneka warna yang secara fisik
terlihat nyata. Ciri-ciri lahir seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut,bentuk muka,
dan sebagainya menunjukkan bahwa aneka warna tersebutterlihat secara jelas
dan menyebabkan timbulnya pengertian ras. Dengan demikian, ras disini merupakan
suatu golongan manusia yang menunjukkan berbagai ciri tubuh yang tertentu dengan suatu
frekuensi yang besar.

2. Metode-Metode Untuk mengklasifikasikan Aneka Ras Manusia

Untuk mengklasifikasikan aneka warna ras manusia di duni didasarkan pada ciri lahir (ciri
morfologi) yang terdapat pada tubuh individu. Ciri-ciri morfologi itu yang dalam praktik ciri-ciri
fenotipe, terdiri dari dua golongan, yaitu ciri-ciri kualitatif (seperti warna kulit, bentuk rambut), dan
ciri-ciri kuantitatif (seperti berat badan, ukuran badan).

Selain ciri morfologi, ada juga metode yang mengklasifikasikan aneka ras dengan filogenik. Metode
ini tidak hanya menggambarkan persamaan persamaan dan perbedaan-perbedaan antar ras, tetapi
juga menggambarkan hubungan asal-usul antar ras serta percabangannya. Untuk membangun suatu
klasifikasi berdasarkan filogenik, diperlukan pengetahuan mengenai ciri-ciri genotipe. Ciri-ciri
genotipe dapat diketahui pada gen yang tidak mudah diubah oleh pengaruh proses-proses mutasi,
seleksi, dan sebagainya. Seperti gen untuk golongan darah, gen untuk tipe darah, dan lainnya.

3. Klasifikasi Aneka Ras Manusia

Mengkombinasikan ciri-ciri morfologi dengan geografi, klasifikasi J. Deniker (1889) yang memakai
warna dan bentuk rambut. Selain itu, metode yang mempergunakan unsur-unsur filogenik baru
tampak sekitar 30 tahun yang lalu, dan yang paling terkenal adalah metode E. Von Eickstedt dan
metode E.A. Hooton.

D. Organ Manusia Dan Hewan

Perbedaan Organisme Manusia dan Organisme hewan , mahluk manusia adalah mahluk yang hidup
dalam kelompok dan mempunyai organism yang secara biologis sangat kalah kemampuan fisiknya
dengan jenis-jenis hewan berkelompok yang lain. Walaupun demikian otak manusia telah
berevolusi, otak manusia telah dikembangkan oleh bahasa tetapi juga mengembangkan bahasa.
Bahasa menyebabkan bahwa manusia tidak hanya dapat belajar secara kongkret peristiwa yang
bersangkutan dengan keadaan-keadaan tadi, tetapi juga secara abstrak tanpa menyelami sendiri
peristiwa tersebut.

Dengan demikian bahasa manusia itu mengabstraksikan dan menyimpan tiap pengetahuan baru ke
dalam lambang vocal atau kata-kata baru, yang makin lama makin menjadi banyak jumlahnya.
Dengan bahasa pula, pengetahuan manusia selama berpuluh-puluh ribu generasi sejak zaman
mahluk induk Australopitcheus berkeliaran di daerah-daerah sabana di Afrika selatan hingga
sekarang itu. Kemampuan organisme memang terbatas jika di bandingkan dengan mahluk lain.
Kemampuan daripada semua panca inderanya menyebabkan bahwa ia tidak dapat lari, loncat,
memanjat pohon, menyelam dalam air ataupun terbang, tapi walaupun demikian kapasitas otaknya
yang unggul yang berupa akal, menyebabkan ia dapat mengembangkan system pengetahuan yang
menjadi dasar dari kemampuannya untuk membuat macam-macam alat hidup seperti senjata, alat-
alat produksi, alat-alat berlindung, alat-alat transport dan sebagainya serta sumber-sumber energi
lain. Peralatan hidup dan sistem teknologi manusia inilah yang menjadi penyambung dari
keterbatasan kemampuan organismenya.
Kemampuan otak manusia untuk membentuk gagasan dari konsep-konsep dalam akalnya
menyebabakan bahwa manusia dapat membayangkan dirinya sendiri sebagai suatu identitas
tersendiri, lepas dari lingkungan dan alam sekelilingnya. Kemampuan ini merupakan dasar dari
kesadaran identitas diri dan kesadaran kepribadian diri sendiri. Suadah tentu banyak binatang yang
mempunyai identitas diri, namun kesadaran itu tidak setajam yang dimiliki manusia, karena manusia
juga mempunyai kemampuan untuk membayangkan dengan akalnya peristiwa-peristiwa yang
mungkin dapat terjadi terhadapnya, baikk yang bahagia dan menyenangkan, maupun yang sengsara
dan menakutkan, rasa takut terbesar adalah rasa takut terhadap peristiwa yang ia sadari pasti akan
terjadi padanya, ialah tibanya maut. Keasadaran akan tibanya maut inilah yang merupakan salah
satu sebab timbulnya suatu unsure penting dalam kehidupan manusia, yaitu religi.Kehidupan
manusia juga berbeda dengan kehidupan organism binatang dengan adanya pula penyambung
hasrat alamiahnya untuk keindahan, akal manusia mengadakan suatu reaksi yang sadar dan kreatif,
sehingga menjadi suatu unsure khas dalam hidupnya, yaitu kesenian.

Walaupun manusia memang kalah kemampuannya dengan banyak jenis hewan jenis berkelompok
lainnya namun kemampuan otaknya, yang kita sebut dengan akal budi itu, telah menyababkan
berkembangnya system-sistem yang dapat membantu dan menyambung keterbatasan kemampuan
organismenya itu, keseluruhan dari system-sistem tersebut yaitu :

1. Sistem perlambangan vocal atau bahasa

2. Sisem pengetahuan

3. Organisasi sosial

4. Sistem peralatan hidup dan tekhnologi

5. Sistem mata pencaharian

6. Sistem religi

7. Kesenian

manusia dapat menjadi mahluk yang paling berkuasa dan berkembang biak paling luas di muka bumi
ini.
BAB III

KESIMPULAN

Manusia merupakan mahluk yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk lainya, karena
manusia memang diciptakan dengan berbagai kesempurnaan dari Tuhan. Namun dalam hal ini
menurut ilmuwan C. Darwin bahwa manusia memiliki proses evolusi yang diawali dari primata atau
sejenis kera hingga akhir dari evolusinya menjadi yang paling sempurna yaitu manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat. 1979. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru. Koentjaraningrat. 2009.
Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai