Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

L ATA R B E L A K A N G D A R I PA N C A S I L A S E H I N G G A
MENJADI DASAR NEGARA RI

Nama:RINI ALFRIANI

NIM:A1C219032

VAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS MEGAREZKY T.A 2019-2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I         PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang .................................................................... 2

B.    Rumusan Masalah ................................................................ 2

C.    Tujuan Penulisan ................................................................. 3

BAB II       PEMBAHASAN

A.   Pengertian Pancasila ............................................................. 4

B.   Pengertian Dasar Negara ....................................................... 4

C.   Pancasila Sebagai Dasar Negara ............................................. 4

D.   Rumusan Pancasila .............................................................. 5

E.    Nilai-nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara ................................. 6

F.    Kelebihan Pancasila .............................................................. 8

G.   Perkembangan Pancasila Sebagai Dasar Negara ........................ 8

H.   Makna Revitalisasi Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia ...... 10

BAB III      PENUTUP

Kesimpulan ............................................................................. 12

SARAN………………………………………………………..12

DAFTAR PUSTA
KATA PENGANTAR

          Segala puji bagi Allah SWT.Tuhan semesta alam yang telah


melimpahkanrahmatdanhidayahnyasehingga kami mampu untuk
menyelesaikankaryatu”.Walaupundalamproses
pembuatankaryatulisinipenulismendapatbeberapahambatandanmasalahtapidenganbantuanbeb
erapapihakdandenganseizinDzat yang
mahakuasaakhirnyapenulisbisamenyelesaikankaryatulisini.

Karyatulisinidibuatsebagaipelengkaptugaspelajaran pancasila semester


satudansebagaibuktibahwapenulismengertiteoridarimateri.

Semogakaryatulisinidapatbermanfaatbagipara pembaca.Kami
menyadaribahwadalamkaryatulisinimasihbanyakkekurangandanterdapatbanyakkelemahan.Ol
ehkarenaitukritik dan saran
dariparapembacasangatdiharapkandanakanditerimadengansenanghati demi
penyempurnaankaryatulisinidimasamendatang. 
BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu pancasila yang memiliki
sebuah arti penting memiliki ideologi.Setiap bangsa dan negara ingin berdiri kokoh, tidak
mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara.Tidak
terkecuali negara Indonesia.Negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki
ideologi negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh. Di
era yang serba modern ini, makna pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia
sedikit dilupakan oleh sebagian rakyat Indonesia dan digantikan oleh perkembangan
tekhnologi yang sangat canggih.

Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia,
yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam
mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur. Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara
seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan
pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga
tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan
bangsa Indonesia.

Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-masing
sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah.Bagi bangsa Indonesia, pancasila merupakan
pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia.Mempelajari Pancasila lebih dalam
menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwijudkan
dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih
bermatabat dan berbudaya tinggi.

B.     Rumusan Masalah

1.  Apa yang dimaksud dengan Pancasila dan Dasar Negara?


2.  Apa peran Pancasila sebagai Dasar Negara?

3.  Apa saja rumusan Pancasila?

4.  Apa saja nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara?

5.  Apa saja kelebihan Pancasila sebagai Dasar Negara?

6.  Bagaimana perkembangan Pancasila sebagai Dasar Negara?

7.  Apa saja makna revitalisasi Pancasila sebagai Dasar Negara?

C.     Tujuan Penulisan

1.  Untuk mengetahui arti Pancasila dan Dasar Negara

2.  Untuk mengetahui peran Pancasila sebagai Dasar Negara

3.  Untuk mengetahui rumusan Pancasila

4.  Untuk mengetahui nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara

5.  Untuk mengetahui kelebihan Pancasila sebagai Dasar Negara

6.  Untuk mengetahui perkembangan Pancasila sebagai Dasar Negara

7.  Untuk mengetahui makna revitalisasi Pancasila sebagai Dasar Negara


BAB II

PEMBAHASAN

A.     Pengertian Pancasila

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
dariSanskerta : panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas.Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar
1945.

B.     Pengertian Dasar Negara

Dasar Negara adalah landasan kehidupan bernegara.Setiap negara harus mempunyai


landasan dalam melaksanakan kehidupan bernegaranya.Dasar negara bagi suatu negara
merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara.

Dasar negara bagi suatu negara merupakan sesuatu yang amat penting.Negara tanpa dasar
negara berarti negara tersebut tidak memiliki pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan
bernegara, maka akibatnya negara tersebut tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas,
sehingga memudahkan munculnya kekacauan.

Dasar negara sebagai pedoman hidup bernegara mencakup cita-cita negara, tujuan negara,
norma bernegara.

C.     Pancasila sebagai Dasar Negara

Apa jadinya bangunan yang berdiri tanpa dasar atau fondasi? Tentu bangunan itu akan
mudah runtuh, bukan? Sebuah bangunan tanpa dasar pasti mudah runtuh.Oleh karena itu,
sebuah bangunan memerlukan dasar atau fondasi.Bangunan yang kokoh tentunya berdiri di
atas dasar yang kokoh dan kuat.
Seperti bangunan, setiap negara memerlukan dasar negara agar tetap tegak berdiri.Bagi
sebuah negara, dasar negara menjadi landasan pokok dalam penyelenggaraan
pemerintahan.Dengan demikian, penyelenggaraan pemerintahan dapat terarah dan
teratur.Kegiatan bernegara harus memiliki landasan yang kuat.Hal ini penting terutama bagi
sebuah negara baru.Oleh karena itu, dasar negara dirumuskan sebelum sebuah negara
didirikan.

Pancasila sebagai dasar negara berfungsi penting dalam kehidupan bernegara.Pancasila


menjadi penentu arah dan cita-cita luhur bangsa Indonesia.Pancasila juga menjadi tuntunan
untuk menjalankan kehidupan bernegara.Segenap warga Indonesia harus menjunjung tinggi
nilai-nilai Pancasila. Bila semua dapat melakukannya maka cita-cita luhur bangsa Indonesia
akan terwujud. Cita-cita luhur yang dimaksud yaitu masyarakat adil dan makmur.

D.    Berbagai rumusan pancasila

1. Rumusan 1 (Mr. Moh. Yamin, secara lisan 29 Mei 1945)

a)     Peri Kebangsaan.

b)     Peri Kemanusiaan.

c)     Peri Ketuhanan.

d)     Peri Kerakyatan.

e)     Kesejahteraan Rakyat (Keadilan Sosial).

2. Rumusan 2 (Mr. Moh. Yamin, secara tertulis 29 Mei 1945)

a)     Ketuhanan Yang Maha Esa.

b)     Kebangsaan persatuan Indonesia.

c)     Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab.

d)     Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

e)     Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


3. Rumusan 3 (Dr. Supomo, 31 Mei 1945)

a)     Persatuan.

b)     Kekeluargaan.

c)     Keseimbangan Lahir dan Batin.

d)     Musyawarah.

e)     Keadilan Sosial.

4. Rumusan 4 (Ir. Soekarno, 1 Juni 1945)

a)     Kebangsaan Indonesia.

b)     Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan.

c)     Mufakat atau Demokrasi.

d)     Kesejahteraan Sosial.

e)     Ketuhanan Yang Maha Esa.

5.  Rumusan 5 (Panitia 9/Piagam Jakarta, 22 Juni 1945)

a)     Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari'at Islam bagi pemeluk-pemeluknya.

b)     Kemanusiaan yang adil dan beradab.

c)     Persatuan Indonesia.

d)     Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusuawaratan/perwakilan.

e)     Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

6. Rumusan 6 (Pembukaan UUD 1945, 18 Agustus 1945)

a)     Ketuhanan Yang Maha Esa.

b)     Kemanusiaan yang adil dan beradab.


c)     Persatuan Indonesia.

d)     Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

e)     Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

E.     Nilai-Nilai Pancasila sebagai Dasar Negara

Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara menjadikan setiap tingkah laku dan setiap
pengambilan keputusan para penyelenggara negara dan pelaksana pemerintahan harus selalu
berpedoman pada Pancasila, dan tetap memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur serta
memegang teguh cita-cita moral bangsa. Pancasila sebagai sumber nilai menunjukkan
identitas bangsa Indonesia yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang luhur, hal ini
menandakan bahwa dengan Pancasila bangsa Indonesia menolak segala bentuk penindasan,
penjajahan dari satu bangsa terhadap bangsa yang lain. Bangsa Indonesia menolak segala
bentuk kekerasan dari manusia satu terhadap manusia lainnya, dikarenakan Pancasila sebagai
sumber nilai merupakan cita-cita moral luhur yang meliputi suasana kejiwaan dan watak dari
bangsa Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila sebagai sumber acuan dalam menyusun etika kehidupan berbangsa
bagi seluruh rakyat Indonesia, maka Pancasila juga sebagai paradigma pembangunan,
maksudnya sebagai kerangka pikir, sumber nilai, orientasi dasar, sumber asas serta arahdan
tujuan dari suatu perkembangan perubahan serta proses dalam suatu bidang tertentu.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan mempunyai arti bahwa Pancasila sebagai sumber
nilai, sebagai dasar, arah dan tujuan dari proses pembangunan. Untuk itu segala aspek dalam
pembangunan nasional harus mendasarkan pada hakikat nilai-nilai sila-sila Pancasila dengan
mewujudkan peningkatan harkat dan martabat manusia secara konsisten berdasarkan pada
nilai-nilai hakikat kodrat manusia.

Pancasila mengarahkan pembangunan agar selalu dilaksanakan demi kesejahteraan umat


manusia dengan rasa nasionalisme, kebesaran bangsa dan keluhuran bangsa sebagai bagian
dari umat manusia di dunia.Pembangunan disegala bidang selalu mendasarkan pada nilai-
nilai Pancasila.
Di bidang Politik misalnya, Pancasila menjadi landasan bagi pembangunan politik, dan
dalam prakteknya menghindarkan praktek-praktek politik tak bermoral dan tak bermartabat
sebagai bangsa yang memiliki cita-cita moral dan budi pekerti yang luhur.Segala tindakan
sewenang-wenang penguasa terhadap rakyat, penyalahgunaan kekuasaan dan pengambilan
kebijaksanaan yang diskriminatif dari penguasa untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya
merupakan praktek-praktek politik yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Demikian
juga sikap-sikap saling menghujat, menghalalkan segala cara dengan mengadu domba rakyat,
memfitnah, menghasut dan memprovokasi rakyat untuk melakukan tindakan anarkhis demi
kepuasan diri merupakan tindakan dari bangsa yang rendah martabat kemanusiaannya yang
tidak mencerminkan jati diri bangsa Indonesia yang berPancasila.

Di bidang Hukum demikian halnya.Pancasila sebagai paradigma pembangunan hukum


ditunjukkan dalam setiap perumusan peraturan perundang-undangan nasional yang harus
selalu memperhatikan dan menampung aspirasi rakyat.Hukum atau peraturan perundang-
undangan yang dibentuk haruslah merupakan cerminan nilai-nilai kemanusiaan, kerakyatan
dan keadilan.Nilai-nilai Pancasila menjadi landasan dalam pembentukan hukum yang
aspiratif. Pancasila menjadi sumber nilai dan sumber norma bagi pembangunan hukum.
Dalam pembaharuan hukum, Pancasila sebagai cita-cita hukum yang berkedudukan sebagai
peraturan yang paling mendasar (Staatsfundamentalnorm) di Negara Kesatuan Republik
Indonesia.Pancasila menjadi sumber dari tertib hukum di Indonesia.Pancasila menentukan isi
dan bentuk peraturan perundang-undangan di Indonesia yang tersusun secara
hierarkhis.Pancasila sebagai sumber hukum dasar nasional. Sebagai sumber hukum dasar,
Pancasila juga mewarnai penegakan hukum di Indonesia, dalam arti Pancasila menjadi acuan
dalam etika penegakan hukum yang berkeadilan yang bertujuan untuk menumbuhkan
kesadaran bahwa tertib sosial, ketenangan dan keteraturan hidup bersama hanya dapat
diwujudkan dengan ketaatan terhadap hukum dan seluruh peraturan yang berpihak kepada
keadilan. Dengan demikian perlu diwujudkan suatu penegakan hukum secara adil, perlakuan
yang sama dan tidak diskriminatif terhadap setiap warga negara di hadapan hukum, dan
menghindarkan penggunaan hukum dengan cara yang salah sebagai alat kekuasaan dan
bentuk-bentuk manipulasi hukum lainnya.

F.     Kelebihan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pancasila sebagai ideologi memiliki karakter utama sebagai ideologi nasional.Ia adalah
cara pandang dan metode bagi seluruh bangsa Indonesia untuk mencapai cita-citanya, yaitu
masyarakat yang adil dan makmur. Pancasila adalah ideologi kebangsaan karena ia digali dan
dirumuskan untuk kepentingan membangun negara bangsa Indonesia. Pancasila yang
memberi pedoman dan pegangan bagi tercapainya persatuan dan kesatuan di kalangan warga
bangsa dan membangun pertalian batin antara warga negara dengan tanah airnya.

G.    Perkembangan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Jepang menjanjikan kemerdekaan Indonesia di kemudian hari melalui pembentukan


BPUPKI dan PPKI.Generasi Soekarno-Hatta menunjukan ketajaman intelektual dengan
merumuskan gagasan vital seperti yang tercantum di Pembukaan UUD 1045 dimana
Pancasila ditegaskan sebagai kesatuan integral dan integratif.Prof. Notonagoro sampai
menyatakan Pembukaan UUD 1945 adalah dokomen kemanusiaan terbesar setelah American
DeclaratiomofIndependence (1776).

Isi Pembukaan UUD 1945 adalah nilai-nilai luhur yang universal sehingga Pancasila di
dalamnya merupakan dasar yang kekal dan abadi bagi kehidupan bangsa.Gagasan vital yang
menjadi isi Pancasila sebagai dasar negara merupakan jawaban kepribadian bangsa sehingga
dalam kualitas awalnya Pancasila merupakan dasar negara, tetapi dalam perkembngannya
menjadi ideologi dari berbagai kegiatan yang berimplikasi positif atau negatif.Pancasila
bertolak belakang dengan kapitalisme ataupun komunisme.Pancasila justru merombak
realitas keterbelakangan yang diwariskan Belanda dan Jepang untuk mewujudkan masyarakat
adil dan makmur.

Pancasila sudah berkembang menjadi berbagai tahap semenjak ditetapkan pada tanggal
18 Agustus 1945, yaitu :

1.     Tahun 1945-1948 merupakan tahap politis.


Orientasi Pancasila diarahkan pada nationandcharacterbuilding.Semangat perstuan
dikobarkan demi keselamatan NKRI terutama untuk menanggulangi ancaman dalam negeri
dan luar negeri.Di dalam tahap dengan atmosfer politis dominan, perlu upaya memugar
Pancasila sebagai dasar negara secara ilmiah filsafati. Pancasila mampu dijadikan pangkal
sudut pandangan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang dalam karya-karyanya
ditunjukkan segi ontologik, epismologik dan aksiologiknya sebagai raisond’etre bagi
Pancasila (Notonagoro, 1950)
2.     Tahun 1969-1994 merupakan tahap pembangunan ekonomi sebagai upaya mengisi
kemerdekaan melalui Pembangunan Jangka Panjang Pertama (PJP I). Orientasinya diarahkan
pada ekonomi, tetapi cenderung ekonomi menjadi “ideologi”

Secara politis pada tahap ini bahaya yang dihadapi tidak sekedar bahaya latent sisa G
30S/PKI, tetapi efek PJP 1 yang menimbulkan ketidakmerataan pembangunan dan sikap
konsumerisme.Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial yang mengancam pada disintegrasi
bangsa.Distorsi di berbagai bidang kehidupan perlu diantisipasi dengan tepat tanpa perlu
mengorbankan persatuan dan kesatuan nasional.Tantangan memang trerarahkan oleh Orde
Baru, sejauh mana pelakasanaan “Pancasila secara murni dan konsekuen” harus ditunjukkan.

Komunisme telah runtuh karena adanya krisis ekonomi negara “ibu” yaitu Uni Sovyet dan
ditumpasnya harkat dan martabatmanusia beserta hak-hak asasinya sehingga perlahan
komunisme membunuh dirinya sendiri.Negara-negara satelit mulai memisahkan diri untuk
mencoba paham demokrasi yang baru.Namun, kapitalisme yang dimotori Amerika Serikat
semakin meluas seolah menjadi penguasa tunggal.Oleh karena itu, Pancasila sebagai dasar
negara tidak hanya sekedar dihantui oleh bahaya subversinya komunis, melainkan juga harus
berhadapan dengan gelombang aneksasinya kapitalisme.

3.     Tahun 1995-2020 merupakan tahap “repostioning” Pancasila. Dunia kini sedang dihadapkan
pada gelombang perubahan yang cepat sebagai implikasi arus globalisasi.

Globalisasi sebagai suatu proses pada hakikatnya telah berlangsung jauh sebelum abad
ke-20 sekarang, yaitu secara bertahap, berawal “embrionial” di abad 15 ditandai dengan
munculnya negara-negara kebangsaan, munculnya gagasan kebebasan individu yang dipacu
jiwa renaissance dan aufklarung.

Hakikat globalisasi sebagai suatu kenyataan subyektif menunjukkan suatu proses dalam
kesadran manusia yang melihat dirinya sebagai partisipan dalam masyarakat dunia yang
semakin menyatu, sedangkana kenyataan obyektif globlaisasi merupakan proses
menyempitnya ruang dan waktu, “menciutnya” dunia yang berkembang dalam kondisi penuh
paradoks. Menghadapi arus globalisasi yang semakin pesat, keurgensian Pancasila sebagai
dasar negara semakin dibutuhkan.Pancasila dengan sifat keterbukaanya melalui tafsir-tafsir
baru kita jadikan pengawal dan pemandu kita dalam menghadapi situasi yang serba tidak
pasti.
H.    Makna Revitalisasi Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia

Nilai-nilai luhur yang telah dipupuk sejak pergerakan nasional kini telah tersapu oleh
kekuasaan Orde Lama dan Orde Baru. Orde Lama mengembangkan Pancasila sebagai dasar
negara tidak sebagai sesuatu substantif, melainkan di-instumentalisasi-kan sebagai alat politik
semata. Demikian pula di Orde Baru yang “berideologikan ekonomi”, Pancasila dijadikan
asas tunggal yang dimanipulasikan untuk KKN dan kroni-isme dengan mengatasnamakan
sebagai Mandatoris MPR.Kini terjadi krisis politik dan ekonomi karena pembangunan
amenghadapi jalan buntu.Krisis moral budaya juga timbul sebagai implikasi adanya krisis
ekonomi.Masyarakat telah kehilangan orientasi nilai dan arena kehidupan menjadi hambar,
kejam, gersang dalam kemiskinan budaya dan kekeringan piritual.Pancasila malah
diplesetkan menjadi suatu satire, ejekan dan sindiran dalam kehidupan yang penuh paradoks.

Pembukaan UUD 1945 dengan nilai-nilai luhurnya menjadi suatu kesatuan integral-
integratif dengan Pancasila sebagai dasar negara. Jika itu diletakkan kembali, maka kita akan
menemukan landasan berpijak yang sama, menyelamatkan persatuan dan kesatuan nasional
yang kini sedang mengalami disintegrasi. Revitalisasi Pancasila sebagai dasar negara
mengandung makna bahwa Pancasila harus diletakkan utuh dengan pembukaan, di-
eksplorasi-kan dimensi-dimensi yang melekat padanya, yaitu :

Realitasnya: dalam arti bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dikonkretisasikan


sebagai kondisi cerminan kondisi obyektif yang tumbuh dan berkembang dlam masyarakat,
suatu rangkaian nilai-nilai yang bersifat sein imsollen dan sollenim sein. Idealitasnya: dalam
arti bahwa idealisme yang terkandung di dalamnya bukanlah sekedar utopi tanpa makna,
melainkan diobjektivasikan sebagai “kata kerja” untuk membangkitkan gairah dan optimisme
para warga masyarakat guna melihat hari depan secara prospektif, menuju hari esok lebih
baik.

Fleksibilitasnya: dalam arti bahwa Pancasila bukanlah barang jadi yang sudah selesai dan
mandeg dalam kebekuan oqmatis dan normatif, melainkan terbuka bagi tafsir-tafsir baru
untuk memenuhi kebutuhan zaman yang berkembang. Dengan demikian tanpa kehilangan
nilai hakikinya, Pancasila menjadi tetap aktual, relevan serta fungsional sebagai tiang-tiang
penyangga bagi kehidupan bangsa dan negara dengan jiwa dan semangat “Bhinneka tunggal
Ika”
Revitalisasi Pancasila Pancasila sebagai dasar negara harus diarahkan pada pembinaan
moral, sehingga moralitas Pancasila dapat dijadikan sebagai dasar dan arah dalam upaya
mengatasi krisis dan disintegrasi.Moralitas juga memerlukan hukum karena keduanya
terdapat korelasi. Moralitas yang tidak didukung oleh hukum kondusif akan terjadi
penyimpangan, sebaliknya, ketentuan hukum disusun tanpa alasan moral akan melahirkan
sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara dan pemersatu bangsa Indonesia yang
majemuk.Pancasila juga merupakan rangkaian kesatuan dan kebulatan yang tidak dapat
terpisahkan karena setiap SILA dalam pancasila mengandung empat sila lainnya dan
kedudukan dari masing-masing sila tersebut tidak dapat ditukar tempatnya atau dipindah-
pindahkan.Hal ini sesuai dengan susunan sila yang bersifat sistematis yang berarti bahwa
kelima sila pancasila itu menunjukkan suatu rangkaian urutan-urutan yang bertingkat-tingkat,
dimana tiap sila mempunyai tempatnya sendiri didalam rangkaian susunan kesatuan itu
sehingga tidak dapat dipindahkan.Begitu banyak hal yang bermanfaat untuk negara ini karena
adanya pancasila di Indonesia.Selain itu, didalam setiap sila yang ada pada pancasila,
terdapat pula makna yang harus kita amalkan di kehidupan sehari-hari guna mewujudkan
Indonesia menjadi negara yang makmur, aman dan nyaman untuk kita rakyat Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

SARAN

Dengan dibuatnya makalah ini penulis mengharapapkan kepada pembaca agar


pembaca senantiasa dapat membaca makalah ini dengan teliti agar pembaca dapat
mengetahui tentang selut belut dari pancasila adapun harapan dari penulis agar pembaca
dapat memberikan saran dan kritikan,
DAFTAR PUSTAKA

        

   https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pancasila

         http://joeshapictures.blogspot.co.id/2017/07/makalah-pancasila-sebagai-dasar-negara.html?
m=1

        Sundawa, Dadang. 2008. ContextualTeachingandLearning PENDIDIKAN


KEWARGANEGARAAN Sekolah Menengah Pertama/ MadrasahTsanawiyah Kelas VIII
Edisi 4. Semarang: Aneka Ilmu.

        http://belajarserbaneka.blogspot.co.id/2013/12/perumusan-pancasila-sebagai-dasar-negara-
republik-indonesia.html?m=1

       http://permatapc.blogspot.co.id/2016/11/makalah-pancasila-sebagai-dasar-negara.html?m=1

http://dhirmanimmank.blogspot.co.id/2012/11/makalah-pancasila-sebagai-dasar-negara.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai