L ATA R B E L A K A N G D A R I PA N C A S I L A S E H I N G G A
MENJADI DASAR NEGARA RI
Nama:RINI ALFRIANI
NIM:A1C219032
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 2
B. Rumusan Masalah ................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila ............................................................. 4
D. Rumusan Pancasila .............................................................. 5
F. Kelebihan Pancasila .............................................................. 8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ............................................................................. 12
SARAN………………………………………………………..12
DAFTAR PUSTA
KATA PENGANTAR
Semogakaryatulisinidapatbermanfaatbagipara pembaca.Kami
menyadaribahwadalamkaryatulisinimasihbanyakkekurangandanterdapatbanyakkelemahan.Ol
ehkarenaitukritik dan saran
dariparapembacasangatdiharapkandanakanditerimadengansenanghati demi
penyempurnaankaryatulisinidimasamendatang.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu pancasila yang memiliki
sebuah arti penting memiliki ideologi.Setiap bangsa dan negara ingin berdiri kokoh, tidak
mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara.Tidak
terkecuali negara Indonesia.Negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki
ideologi negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh. Di
era yang serba modern ini, makna pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia
sedikit dilupakan oleh sebagian rakyat Indonesia dan digantikan oleh perkembangan
tekhnologi yang sangat canggih.
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia,
yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam
mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur. Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara
seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan
pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga
tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan
bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-masing
sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah.Bagi bangsa Indonesia, pancasila merupakan
pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia.Mempelajari Pancasila lebih dalam
menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwijudkan
dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih
bermatabat dan berbudaya tinggi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
dariSanskerta : panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas.Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar
1945.
Dasar negara bagi suatu negara merupakan sesuatu yang amat penting.Negara tanpa dasar
negara berarti negara tersebut tidak memiliki pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan
bernegara, maka akibatnya negara tersebut tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas,
sehingga memudahkan munculnya kekacauan.
Dasar negara sebagai pedoman hidup bernegara mencakup cita-cita negara, tujuan negara,
norma bernegara.
Apa jadinya bangunan yang berdiri tanpa dasar atau fondasi? Tentu bangunan itu akan
mudah runtuh, bukan? Sebuah bangunan tanpa dasar pasti mudah runtuh.Oleh karena itu,
sebuah bangunan memerlukan dasar atau fondasi.Bangunan yang kokoh tentunya berdiri di
atas dasar yang kokoh dan kuat.
Seperti bangunan, setiap negara memerlukan dasar negara agar tetap tegak berdiri.Bagi
sebuah negara, dasar negara menjadi landasan pokok dalam penyelenggaraan
pemerintahan.Dengan demikian, penyelenggaraan pemerintahan dapat terarah dan
teratur.Kegiatan bernegara harus memiliki landasan yang kuat.Hal ini penting terutama bagi
sebuah negara baru.Oleh karena itu, dasar negara dirumuskan sebelum sebuah negara
didirikan.
a) Peri Kebangsaan.
b) Peri Kemanusiaan.
c) Peri Ketuhanan.
d) Peri Kerakyatan.
a) Persatuan.
b) Kekeluargaan.
d) Musyawarah.
e) Keadilan Sosial.
a) Kebangsaan Indonesia.
d) Kesejahteraan Sosial.
c) Persatuan Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara menjadikan setiap tingkah laku dan setiap
pengambilan keputusan para penyelenggara negara dan pelaksana pemerintahan harus selalu
berpedoman pada Pancasila, dan tetap memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur serta
memegang teguh cita-cita moral bangsa. Pancasila sebagai sumber nilai menunjukkan
identitas bangsa Indonesia yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang luhur, hal ini
menandakan bahwa dengan Pancasila bangsa Indonesia menolak segala bentuk penindasan,
penjajahan dari satu bangsa terhadap bangsa yang lain. Bangsa Indonesia menolak segala
bentuk kekerasan dari manusia satu terhadap manusia lainnya, dikarenakan Pancasila sebagai
sumber nilai merupakan cita-cita moral luhur yang meliputi suasana kejiwaan dan watak dari
bangsa Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila sebagai sumber acuan dalam menyusun etika kehidupan berbangsa
bagi seluruh rakyat Indonesia, maka Pancasila juga sebagai paradigma pembangunan,
maksudnya sebagai kerangka pikir, sumber nilai, orientasi dasar, sumber asas serta arahdan
tujuan dari suatu perkembangan perubahan serta proses dalam suatu bidang tertentu.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan mempunyai arti bahwa Pancasila sebagai sumber
nilai, sebagai dasar, arah dan tujuan dari proses pembangunan. Untuk itu segala aspek dalam
pembangunan nasional harus mendasarkan pada hakikat nilai-nilai sila-sila Pancasila dengan
mewujudkan peningkatan harkat dan martabat manusia secara konsisten berdasarkan pada
nilai-nilai hakikat kodrat manusia.
Pancasila sebagai ideologi memiliki karakter utama sebagai ideologi nasional.Ia adalah
cara pandang dan metode bagi seluruh bangsa Indonesia untuk mencapai cita-citanya, yaitu
masyarakat yang adil dan makmur. Pancasila adalah ideologi kebangsaan karena ia digali dan
dirumuskan untuk kepentingan membangun negara bangsa Indonesia. Pancasila yang
memberi pedoman dan pegangan bagi tercapainya persatuan dan kesatuan di kalangan warga
bangsa dan membangun pertalian batin antara warga negara dengan tanah airnya.
Isi Pembukaan UUD 1945 adalah nilai-nilai luhur yang universal sehingga Pancasila di
dalamnya merupakan dasar yang kekal dan abadi bagi kehidupan bangsa.Gagasan vital yang
menjadi isi Pancasila sebagai dasar negara merupakan jawaban kepribadian bangsa sehingga
dalam kualitas awalnya Pancasila merupakan dasar negara, tetapi dalam perkembngannya
menjadi ideologi dari berbagai kegiatan yang berimplikasi positif atau negatif.Pancasila
bertolak belakang dengan kapitalisme ataupun komunisme.Pancasila justru merombak
realitas keterbelakangan yang diwariskan Belanda dan Jepang untuk mewujudkan masyarakat
adil dan makmur.
Pancasila sudah berkembang menjadi berbagai tahap semenjak ditetapkan pada tanggal
18 Agustus 1945, yaitu :
Secara politis pada tahap ini bahaya yang dihadapi tidak sekedar bahaya latent sisa G
30S/PKI, tetapi efek PJP 1 yang menimbulkan ketidakmerataan pembangunan dan sikap
konsumerisme.Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial yang mengancam pada disintegrasi
bangsa.Distorsi di berbagai bidang kehidupan perlu diantisipasi dengan tepat tanpa perlu
mengorbankan persatuan dan kesatuan nasional.Tantangan memang trerarahkan oleh Orde
Baru, sejauh mana pelakasanaan “Pancasila secara murni dan konsekuen” harus ditunjukkan.
Komunisme telah runtuh karena adanya krisis ekonomi negara “ibu” yaitu Uni Sovyet dan
ditumpasnya harkat dan martabatmanusia beserta hak-hak asasinya sehingga perlahan
komunisme membunuh dirinya sendiri.Negara-negara satelit mulai memisahkan diri untuk
mencoba paham demokrasi yang baru.Namun, kapitalisme yang dimotori Amerika Serikat
semakin meluas seolah menjadi penguasa tunggal.Oleh karena itu, Pancasila sebagai dasar
negara tidak hanya sekedar dihantui oleh bahaya subversinya komunis, melainkan juga harus
berhadapan dengan gelombang aneksasinya kapitalisme.
3. Tahun 1995-2020 merupakan tahap “repostioning” Pancasila. Dunia kini sedang dihadapkan
pada gelombang perubahan yang cepat sebagai implikasi arus globalisasi.
Globalisasi sebagai suatu proses pada hakikatnya telah berlangsung jauh sebelum abad
ke-20 sekarang, yaitu secara bertahap, berawal “embrionial” di abad 15 ditandai dengan
munculnya negara-negara kebangsaan, munculnya gagasan kebebasan individu yang dipacu
jiwa renaissance dan aufklarung.
Hakikat globalisasi sebagai suatu kenyataan subyektif menunjukkan suatu proses dalam
kesadran manusia yang melihat dirinya sebagai partisipan dalam masyarakat dunia yang
semakin menyatu, sedangkana kenyataan obyektif globlaisasi merupakan proses
menyempitnya ruang dan waktu, “menciutnya” dunia yang berkembang dalam kondisi penuh
paradoks. Menghadapi arus globalisasi yang semakin pesat, keurgensian Pancasila sebagai
dasar negara semakin dibutuhkan.Pancasila dengan sifat keterbukaanya melalui tafsir-tafsir
baru kita jadikan pengawal dan pemandu kita dalam menghadapi situasi yang serba tidak
pasti.
H. Makna Revitalisasi Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia
Nilai-nilai luhur yang telah dipupuk sejak pergerakan nasional kini telah tersapu oleh
kekuasaan Orde Lama dan Orde Baru. Orde Lama mengembangkan Pancasila sebagai dasar
negara tidak sebagai sesuatu substantif, melainkan di-instumentalisasi-kan sebagai alat politik
semata. Demikian pula di Orde Baru yang “berideologikan ekonomi”, Pancasila dijadikan
asas tunggal yang dimanipulasikan untuk KKN dan kroni-isme dengan mengatasnamakan
sebagai Mandatoris MPR.Kini terjadi krisis politik dan ekonomi karena pembangunan
amenghadapi jalan buntu.Krisis moral budaya juga timbul sebagai implikasi adanya krisis
ekonomi.Masyarakat telah kehilangan orientasi nilai dan arena kehidupan menjadi hambar,
kejam, gersang dalam kemiskinan budaya dan kekeringan piritual.Pancasila malah
diplesetkan menjadi suatu satire, ejekan dan sindiran dalam kehidupan yang penuh paradoks.
Pembukaan UUD 1945 dengan nilai-nilai luhurnya menjadi suatu kesatuan integral-
integratif dengan Pancasila sebagai dasar negara. Jika itu diletakkan kembali, maka kita akan
menemukan landasan berpijak yang sama, menyelamatkan persatuan dan kesatuan nasional
yang kini sedang mengalami disintegrasi. Revitalisasi Pancasila sebagai dasar negara
mengandung makna bahwa Pancasila harus diletakkan utuh dengan pembukaan, di-
eksplorasi-kan dimensi-dimensi yang melekat padanya, yaitu :
Fleksibilitasnya: dalam arti bahwa Pancasila bukanlah barang jadi yang sudah selesai dan
mandeg dalam kebekuan oqmatis dan normatif, melainkan terbuka bagi tafsir-tafsir baru
untuk memenuhi kebutuhan zaman yang berkembang. Dengan demikian tanpa kehilangan
nilai hakikinya, Pancasila menjadi tetap aktual, relevan serta fungsional sebagai tiang-tiang
penyangga bagi kehidupan bangsa dan negara dengan jiwa dan semangat “Bhinneka tunggal
Ika”
Revitalisasi Pancasila Pancasila sebagai dasar negara harus diarahkan pada pembinaan
moral, sehingga moralitas Pancasila dapat dijadikan sebagai dasar dan arah dalam upaya
mengatasi krisis dan disintegrasi.Moralitas juga memerlukan hukum karena keduanya
terdapat korelasi. Moralitas yang tidak didukung oleh hukum kondusif akan terjadi
penyimpangan, sebaliknya, ketentuan hukum disusun tanpa alasan moral akan melahirkan
sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara dan pemersatu bangsa Indonesia yang
majemuk.Pancasila juga merupakan rangkaian kesatuan dan kebulatan yang tidak dapat
terpisahkan karena setiap SILA dalam pancasila mengandung empat sila lainnya dan
kedudukan dari masing-masing sila tersebut tidak dapat ditukar tempatnya atau dipindah-
pindahkan.Hal ini sesuai dengan susunan sila yang bersifat sistematis yang berarti bahwa
kelima sila pancasila itu menunjukkan suatu rangkaian urutan-urutan yang bertingkat-tingkat,
dimana tiap sila mempunyai tempatnya sendiri didalam rangkaian susunan kesatuan itu
sehingga tidak dapat dipindahkan.Begitu banyak hal yang bermanfaat untuk negara ini karena
adanya pancasila di Indonesia.Selain itu, didalam setiap sila yang ada pada pancasila,
terdapat pula makna yang harus kita amalkan di kehidupan sehari-hari guna mewujudkan
Indonesia menjadi negara yang makmur, aman dan nyaman untuk kita rakyat Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
SARAN
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pancasila
http://joeshapictures.blogspot.co.id/2017/07/makalah-pancasila-sebagai-dasar-negara.html?
m=1
http://belajarserbaneka.blogspot.co.id/2013/12/perumusan-pancasila-sebagai-dasar-negara-
republik-indonesia.html?m=1
http://permatapc.blogspot.co.id/2016/11/makalah-pancasila-sebagai-dasar-negara.html?m=1
http://dhirmanimmank.blogspot.co.id/2012/11/makalah-pancasila-sebagai-dasar-negara.html?m=1