Anda di halaman 1dari 5

1. Hadits Shahih.

Kata shahihmenurutbahasadari kata shahha, yashihhu, shuhhan,


washihhatanwashahahan, yang menurutbahasaberarti yang sehat, yang selamat, yang benar,
yang sah, dan yang sempurna. Para ulamaniasamenyebut kata shahihinisebagailawan kata
darisaqim(sakit). Maka kata haditsshahihmenurutbahasa, berartihadis yang sah, hadis yang sehat,
atauhadis yang selamat.

1.1 Syarat-syarat Hadits Shahih.


1. Diriwayatkanoleh para perawi yang adil
2. Kedhabithan para perawinyaharussempurna
3. Antarasatusanaddengansanadlainnyabersambung
4. Tidakmengandungcacatatauillat
5. Matannyatidakjanggalatausyadz
Macamhaditsshahihdibagimenjadi 2
bagianberdasarkanperbedaandalamsoalkedhabithanperawinyayaitu :Shahih li-dzatihdanShahih
li-gairih.

1.2 Kehujjahan Hadits Shahih.


Para ulamasependapat, bahwahaditsahadyang
shahihdapatdijadikanhujahuntukmenetapkansyari’atislam. Namunmerekaberbedapendapat,
apabilahaditskategoriinidijadikanhujahuntukmenetapkansoal-soalakidah.
Perbedaanpendapatdiatasberpangkalpadaperbedaanpenilaianmerekatenangfaidah yang
diperolehdarihaditsahadyang shahih,
yaituapakahhaditssemacaminimemberifaidahqath’iatauzhanni. Ulama yang
menanggaphaditssemacaminimemberifaidahqath’isebagaimanahaditsmutawattir ,makahadits-
haditstersebutdapatdijadikanhujahuntukmenetapkanmasalah-masalahakidah. Akan tetapi, yang
menganggaphanyamemberifaidahzhanni, berartihadits-
haditstersebuttidakdapatdijadikanhujahuntukmenetapkansoalini.

1.3 Hadits shahih dari kualitas Sanadnya.


Melihatkualitasmasing-masingperawiantarasatudengan yang lainnyatidaksama,
begitujugaantarasilsilahsanad yang satudengansilsilahsanadlainnya, makadiantara para ulamaada
yang berusahamenyusun ranking ataumartabatkualitasmerekasejak yang paling
tinggikualitasnyaatau yang disebutdengana’ladarajahatauashah al-asanid, ahsan al-
asanid,sampaikepadaadh’af al-asanid. Akan tetapi,
sesuaidenganhasilpenelitiandanvisipandanganmasing-masing,
diantaramerekatidaksamadalammenentukansiapa yang menduduki ranking tertinggi.
Diantaramerekaada yang memandang, bahwasilsilahsanadtertinggi, adalahhadits yang
diriwayatkanmelaluiIbnSyihabaz-Zuhri, dariSalim bin Abdillahbin Umar, dariIbn Umar, menurut
yang lainnya, ialahhadits yang diriwayatkanmelaluiSulaiman al-A’masy, dari Ibrahim an-
Nakhai, dariAlkamah bin Qais, dari Abdullah bin Mas’ud; menurut yang lainnyalagi, ialahhadits
yang diriwayatkanmelalui Malik bin Anas, dariNafi’ (Maulaibn Umar), dariibn Umar.
Silsilahsanad yang disebutterakhirini yang dipegangolehal-Bukhari.
Berdasarkanpenilaianterhadapmartabatatauranking-ranking sepertidiatas, para
ulamaahlihaditsmembagitingkatankualitashaditsshahihmenjadi 7, denganurutansebagaiberikut:
pertama, hadits yang disepakatioleh al-Bukharidan Muslim (muttafaq ‘alaih), keduahadits yang
di-takhrij (diriwayatkan) oleh al-Bukharisendiri; ketiga, hadits yang di-takhrijoleh Muslim
sendiri; keempat, hadits yang di –takhrijatasdasarsyarat-syarat al-Bukharidan Muslim,
akantetapikeduanyatidak men-takhrij-nya; kelima, hadits yang di-takhrijatasdasarsyarat al-
Bukhari,akantetapi al-Bukharitidak men-takhrij-nya; keenam, hadits yang di-takhrij atas dasar
syarat Muslim, akan tetapi Muslim tidak men-takhrij-nya; dan ketujuh, hadits yang disahihkan
oleh para ahli hadits selain al-Bukhari dan Muslim dengan tanpa berpegang kepada syarat-syarat
keduanya.

1.4contohhaditsshahih ;
َ‫م قَ َرأ‬.‫س ْو َل هللاِ ص‬
ُ ‫س ِم ْعتُ َر‬ ْ ‫ب َع ْن ُم َح َّم ِد ب ِْن ُج َبي ِْر ب ِْن ُم‬
َ ‫ط ِع ِم َع ْن أ َ ِب ْي ِه قَا َل‬ ٍ ‫ف قَا َل أ َ ْخ َب َرنَا َما ِلكٌ َع ِن اب ِْن ِش َها‬ ُ ‫َحدَّثَنَا َع ْبدُهللاِ ْبنُ ي ُْو‬
َ ‫س‬
ُّ ‫ب ِبال‬
‫ط ْو ِر‬ ِ ‫(رواه البخاري)“ ِفي ْال َم ْغ ِر‬

“Telahmenceritakankepada kami Abdullah bin yusufiaberkata: telahmengkhabarkankepada kami


malikdariibnusyihabdari Muhammad bin jubair bin math’amidariayahnyaiaberkata:
akupernahmendengarrasulullah saw membacadalamshalatmaghribsurat at-thur” (HR. Bukhari,
KitabAdzan).

Analisisterhadaphaditstersebut:

1. Sanadnyabersambungkarenasemuarawidarihaditstersebutmendengardarigurunya.

2. Semuarawipadahaditstersebutdhobit, adapunsifat-sifat para rawihaditstersebutmenurut para


ulamaaj-jarhuwata’dilsebagaiberikut :

a) Abdullah bin yusuf = tsiqatmuttaqin.

b) Malik bin Annas = imam hafidz

c) IbnuSyihabAj-Juhri = AhlifiqihdanHafidz

d) Muhammad bin Jubair = Tsiqat.

e) Jubair bin muth’imi = Shahabat.


2.PengertianHadisHasan
Kata hasandari kata hasuna, yashunu, yang menurutbahasaberarti “sesuatu yang
diinginkandanmenjadikecenderunganjiwaataunafsu”. Makasebutanhadishasan,
secarabahasaberartiHadis yang baikatau yang sesuaidengankeinginanjiwa. Ada juga yang
mengembangkanpengertian yang diambilmelaluipendekatankebahasaanini yang mengatakan,
bahwadisebutHadisHasaninikarena, menurutsangkaansanadHadistersebutadalahbaik.
Menurutdefinisi at-Turmidzi,
iatidaksecarategasmenyebutkanterjadinyapersambungansanad, atauke- adil-an, danke-dhabith-
annya. Denganinidapatmelhirkanpengertianbahwasanadhadistersebutbisajaditidakmemilikike-
dhabith-an yang sempurna, sebagaimana yang disyaratkandalamHadisSha’hih. Akan
tetapiiaselanjutnyamenyebutkanadanyasanadataura’wi lain yang jugameriwayatkanhadisini.
Denganpernyataaniniiamemandang, bahwakelemahan yang
dimilikisanadtersebutdapatdibantuolehadanyasanad lain yang jugameriwayatkanHadis yang
sama. Olehkarenaitu, iamenyebutkanHadisHasan.
Baik at-Turmidzimaupunath-thibikeduanyamenyebutkanadanyasanad lain yang
meriwayatkanHadis yang sama. Tambahanketeranganinimenunjukkan,
bahwaHadisinisemulalemahatauDha’ifdarisudutsanad-nya, yang
kemudianmenjadikuatsetelahadasanad lain yang menguatkannya. Definisisepertiini,
adalahsesuaidengandefinisiHadisHasan li-ghairih (HadisHasankarenadibantuolehketerangan
lain).
Berbedadengandefinisi yang dikemukakanolehkeduaulama di atas, yang dikemukakanoleh al-
Asqalanitidakmemperlihatkanadanyakelemahandalamsanad-sanad-nya, keualipadakekurang-
sempurnaanhafalannya. Dilihatdarisudutini, definisi al-
AsqalaniterlihatlebihketatataulebihtinggidalammemberikanbatasantentanghadisHasan.
Hanyasaja, iatidakmengemukakantambahandefinisitentangadanyasanad lain terhadapHadis yang
diriwayatkannya. Iniartinya,
untukmemasukkanHadismenjadiHadisHasaniatidakmengharuskanadanyasya’hidataumutabi.
Definisiini, sebagaimanaakandilihat, sesuaidengandefinisiHadisHasan li-dzatih.

2.1Syarat-syaratHadisHasan
Berdasarkandefinisi yang dikemukakan al-Asqalani, bahwasyarat-syarat yang
harusterpenuhibagisuatuHadis yang dikategorikansebagaiHadisHasanialah :
1. Para pe-rawi-nyaadil.
2. Ke-dhabith-an pe-rawi-nyadibawahpe-rawiHadisShahih.
3. Sanad-sanad-nyabersambung.
4. Tidakterdapatkejanggalanatausyadz
5. Tidakmengandung ‘illad.

Macamhaditshasandibagimenjadi 2 yaitu :Hasan li-dzatihdanHasan li-gairih.


edangkanpersyaratan yang mengacukepadadifinisi yang di kemukakanoleh at-Turmudzi,
makapersyaratan yang harusterpenuhiialah :
1. Para pe-rawi-nyatidaktertuduhdusta
2. Matan-nyatidaksya’dzataujanggal
3. Ada pe-rawi lain yang meriwayatkanHadistersebut.

2.2kehujjahanHadisHasan
SebagaimanHadisShahih, menurut para ulamaahliHadis, bahwaHadisHasan,baikHasan li-
dzathmaupunnHasan li-ghirih, jugadapatdijadikanhujahuntukmenetapkansuatukepastianhukum.
Yang harusdiamalkan.
Hanyasajaterdapatperbedaanpandangandiantaramerekadalamsoalpenempatanruthbahatauurutann
ya, yang disebabkanolehkualitasnyamasing-masing. Ada ulama yang
tetapmembedakankualitaskehujahan, baikantaraShahih li-dzatihdenganshahih li-gairihdanHasan
li-dzatihdenganHasan li-gairih, maupunantaraHadisShahihdenganHadisHasanitusendiri.
Tetapiadajugaulama yang memasukkannyakedalamsatukelompok,
dengantanpamembedakanantarasatudengan yang lainnya, yakniHadis-
hadistersebutdikelompokkankedalamHadisShahih. Pendaat yang disebutkeduainidianutoleh al-
hakim, IbnHibbandanIbnHuzaimah.

2.3MartabatHadisHasan.
SepertihalnyapadasilsilahsanadHadisShaih,
padaHadisHasanjugaterdapattingkatansilsilahsanad, mulaidari yang paling tinggimartabatnyake-
hasan-annyasampaikemartabat yang paling rendah.
Menurut adz-Dzahabi, martabat yang tinggiialahpertama, Bahadz bin Hakimdariayahnya,
kemudiandarikakeknya; kedua, Amr bin Syu’aibdariayahnya, darikakeknya; ketiga, IbnIshaq,
dari at-Tamimi. Selainitu, masihbanyaklagisilsilahpe-rawilainnya yang sederajatdenganmartabat
di atasyaitu, para pe-rawi yang berada di jajaran paling bawahpadamertabatHadisShaih yang
mendudukimartabatberikutnya, ialahpe-rawi yang diperselisihkantentang , apakahtermasukpe-
rawiHasanatauDha’ifseperti al-Harits bin Abdillah, AshimninDhannah, danHajjaj bin Arthah.
2.4Contohhaditshasan:
‫س ِم ْعتُ أَبِي‬ ْ ‫سي ْاْل َ ْشعَ ِر‬
َ : ‫ي قَا َل‬ َ ‫ان ْال َج ْونِي َع ْن أَبِي بَ ْك ِر ب ِْن أَبِي ُم ْو‬ ِ ‫ع ْن أَبِ ْي ِع ْم َر‬َ ‫ضبَ ِعي‬ُّ ‫سلَ ْي َمانَ ال‬ ُ ُ‫حدَّثَنَا قُت َ ْيبَةُ َحدَّثَنَا َج ْعفَ ُر ْبن‬
‫ف‬
ِ ‫سي ُْو‬ُّ ‫اب ْال َجنَّ ِة تَحْ تَ ِظالَ ِل ال‬َ ‫ إِ َّن أَب َْو‬: ‫س ْو ُل هللاِ ص م‬ ُ ‫ قَا َل َر‬: ‫ الحديث… بِ َحض َْرةِ العَد ُ ِّ ِو يَقُ ْو ُل‬.. “

“Telahmenceritakankepadakamuqutaibah, telahmenceritakankepadakamuja’far bin sulaiman,


dariabuimron al-jaunidariabubakar bin abimusa al-Asy’ariiaberkata:
akumendengarayahkuberkataketikamusuhdatang :Rasulullah Saw bersabda : sesungguhnyapintu-
pintusyurgadibawahbayanganpedang…” (HR. At-Tirmidzi, Bab AbwabuFadhailil jihadi).
KESIMPULAN

Haditsshahihberartihadits yang sah, hadis yang sehat, atauhadis yang selamat.Adapunsyarat-


syaratuntukhaditsbisadinyatakankeshahihannya, haditsshahihdibagimenjadi 2
berdasarkanperbedaandalamsoalkedhabithanperawinyayaitu :Shahih li-dzatihdanShahih li-
gairih. Para ulama’ berpendaptbahwahaditssanad yang
shahihdapatdijadikanhujjahuntukmenetapkansyari’atislamdansoalakidah,
perawihaditsshahihmemilikikualitasmasing-masingdanulama’ pun sudahmenyusun ranking para
perawimulaidari yang tertinggikualitasnya.
Haditshasanberartihadits yang baikatau yang sesuaidengankeinginanjiwa, adapunsyarat-
syarathaditshasanberdasarkandefinisi yang dikemukakan al-Asqalanidan at-Turmudzi,
SebagaimanaHadisShahih, menurut para ulamaahliHadis,
bahwaHadisHasandijadikanhujahuntukmenetapkansuatukepastianhukum.
SepertihalnyapadasilsilahsanadHadisShaih, padaHadisHasanjugaterdapattingkatansilsilahsanad,
mulaidari yang paling tinggimartabatnyake-hasan-annyasampaikemartabat yang paling rendah.

Anda mungkin juga menyukai