Anda di halaman 1dari 21

PERANCANGAN TAPAK

MUSEUM
Nama kelompok:
Nama dosen: Arfiani Syari’ah, S.T, M.T Fatimatus zahro w. H73217028
Kamilatin Nisa A. H731217008
Firdha Amaliah H73217030
Hanifah Uzdah S. H73217032
Bayu Muhsonol J. H73217052
Dzaky Fahmi Z. H73217056
Naufal Iqbal A. S. H73217064
Analisa Kualitatif dan
Kuantitatif
TROPER

8102
LAUNNA
Standart Luas Besaran
No NamaRuangan Kapasitas Lantai Zonasi Syarat Kualitatif
Ruangan (m2) Ruangan

Pencahayaan buatan dan alami sangat


1 R. Informasi 2 orang 6m2/org (A) 12 m2 1 Publik diperlukan untuk penerangan saat
pengecekan informasi
Pencahayaan buatan lebih baik dari pada
2 R.P. Obyek 3d 100 orang 9,5m2/org (A) 950 m2 1 Publik pencahayaan alami supaya tidak
merusak
Pencahayaan buatan lebih baik dari pada
3 R.P. Obyek 2d 100 orang 14m2/org (A) 1400 m2 1 Publik pencahayaan alami supaya tidak
merusak
Menggunakan pencahayaan buatan dan
4 R. Perpustakaan 30 orang 2,25m2/org(A) 67,5 m2 1 Publik
penghawaan buatan
Menggunakan pencahayaan buatan dan
5 R. Audio Visual 30 orang 2,42m2/org(A) 72,6 m2 1 Publik
penghawaan buatan
Menggunakan pencahayaan alami dan
6 Musholla 10 Orang 1m2/org(A) 10 m2 1 Publik
buatan dengan penghawaan alami

Menggunakan pencahayaan buatan,


7 Lavatory 5 orang 2,4m2/org (A) 12 m2 1 Publik karena ruang servis tidak memiliki
banyak bukaan

Menggunakan penghawaan buatan dan


8 R. Direktur 1 orang 18 m2/org (A) 18 m2 1 Privat
pencahayaan buatan
R. Wakil Menggunakan penghawaan buatan dan
9 1 orang 18 m2/org (A) 18 m2 1 Privat
Direktur pencahayaan buatan
Menggunakan penghawaan buatan dan
10 R. Bend & Sekre 2 orang 18 m2/org (A) 36 m2 1 Privat
pencahayaan buatan
Menggunakan penghawaan buatan dan
11 R.S. Tata Usaha 8 orang 4,5 m2/org (A) 36 m2 1 Privat
pencahayaan buatan
Menggunakan penghawaan buatan dan
12 R.S. Kurator 4 orang 4,5 m2/org (A) 18 m2 1 Privat
pencahayaan buatan
Menggunakan penghawaan buatan dan
13 R.S. Konservasi 4 orang 5 m2 /org (A) 20 m2 1 Privat
pencahayaan buatan
Menggunakan penghawaan buatan dan
14 R.S. Preparator 4 orang 5 m2/org (A) 20 m2 1 Privat
pencahayaan buatan
Menggunakan penghawaan buatan dan
15 R.S. Edukator 4 orang 4,5 m2/org (A) 18 m2 1 Privat
pencahayaan buatan
Menggunakan penghawaan buatan dan
16 R.StafLab. 5 orang 5 m2/org (A) 25 m2 1 Privat
pencahayaan buatan
Menggunakan penghawaan buatan dan
17 R.Rapat 17 orang 4 m2/org (A) 58 m2 1 Privat
pencahayaan buatan
Menggunakan penghawaan buatan dan
18 R. Tamu 4 orang 2,3 m2/org (A) 9,2 m2 1 Privat
pencahayaan alami
Menggunakan penghawaan alami dan
19 R.Serba Guna 200 orang 2,1m2/org (A) 420 m2 1 Publik
pencahayaan buatan
R. Staff Menggunakan penghawaan buatan dan
20 10 orang 4,5 m2/org (A) 45 m2 1 Privat
Kebersihan pencahayaan buatan
Menggunakan penghawaan alami dan
21 R. Satpam 2 orang 9 m2/org (A) 18 m2 1 Publik
pencahayaan buatan dan alami
Menggunakan penghawaan alami dan
22 Parkir Roda 2 45 orang 2 m2/org (A) 90 m2 1 Publik
pencahayaan alami
Menggunakan penghawaan alami dan
23 Parkir Roda 4 12 orang 18 m2/org (A) 216 m2 1 Publik
pencahayaan alami
Menggunakan penghawaan alami dan
24 Genset - - 32 m2 1 Privat
pencahayaan buatan
Menggunakan penghawaan buatan dan
25 R. Penerimaan 2 Buah 5 m2/buah(A) 10 m2 1 Publik
pencahayaan alami dan buatan

Pencahayaan buatan lebih baik dari pada


pencahayaan alami supaya tidak
Privat
26 R. Penyimpanan - - 40 m2 1 merusak koleksi. Sebaiknya
menggunakan AC karena dapat
mengatur temperature dan kelembaban.

Menggunakan penghawaan buatan dan


27 R. Perawatan 3 Buah 5 m2/buah (A) 15 m2 1 Privat
pencahayaan buatan
Menggunakan penghawaan buatan dan
28 R. Pengawetan 3 Buah 5m2/buah (A) 15 m2 1 Privat
pencahayaan buatan
ZONA PUBLIK

R.P. OBYEK 2D PERPUSTAKAAN R.P. OBYEK 3D

R.AUDIO R.SERBA
LAVATORY
VISUAL GUNA

R.PENERIMAAN R.INFORMASI MUSHOLA

ENTRANCE

PARKIR PARKIR

R.SATPAM
ZONA PRIVAT

R.S. TATA
R.S. STAF.LAB R.S. PREPARATOR
USAHA

R. BEND &
R.S. KURATOR
SEKRE

R. WAKIL
R.S. EDUKATOR
DIREKTUR

R. DIREKTUR R.S. KONSERVASI

R. RAPAT
ZONA PRIVAT

R. PENGAWETAN R. PENYIMPANAN R. PERAWATAN

R. STAF
R. GENSET R. TAMU
KEBERSIHAN
ANALISIS
TAPAK
Ukuran dan bentuk persil
Tapak berada di sekitar telogo dowo (daerah yang berwarna coklat) memiliki luas
kurang lebih 19 hektar
TROPER

8102
LAUNNA
GEOLOGI
• Analisis Eksis ng : terdapat tanah jenis kapur pada bibir danau dan
tebing curam yang sifatnya mudah menyerap air. Berdasarkan RZWP
Kabupaten Gresik 2010, lokasi perancangan diketahui merupakan
satuan batuan formasi lidah tersusun atas batu lempung, batu pasir
dll
• Sintesis : lebih memerha kan pemilihan struktur baik pondasi hingga
sistem struktur.
TROPER

8102
LAUNNA
HIDROLOGI
• Analisis Eksis ng : terdapat danau yang cukup luas dengan jenis air
tawar. Disekelilingnya terdapat daratan dengan kemiringan cukup
curam sehingga dapat disimpulkan bahwa arah aliran air hujan
tertampung di danau ini.
• Sintesis : membuat view yang bagus pada daerah dekat danau,
menambah area aliran air hujan pada daratan curam untuk keperluan
yang berkaitan dengan ditambah daknya volume air pada danau
TROPER

8102
LAUNNA
Telogo dowo Telogo dowo
Telogo dowo

U U U
TROPER

8102

Iklim
LAUNNA

Matahari : matahari bergerak dari mur ke barat sedang telaga dawa berbentuk ver kal dari
selatan ke utara ,Hal ini memberi keuntungan pada bangunan karena seluruh bangunan bisa
mendapat cahaya matahari yang cukup pada se ap arah hadap bangunannya
Hujan : curah hujan di kota gresik cenderung sedang dengan intensitas air cukup nggi , banyak
genangan air di sekitar site Dan jika hujan memungkinkan muka air naik
Arah angin : di kota gresik arah angin cenderung berhembus dari barat ke mur ataupun selatan
dengan kecepatan rela f rendah
analisa aspek biologi
1. vegetasi
Terdapat banyak vegetasi pada tapak ini. Ukuran pohon-pohon tersebut cukup besar. Pohon-
pohon yang tumbuh merupakan pohon peneduh.

2. satwa
banyak terdapat jenis ikan namun disana juga masih terdapat hewan seperti ular dan
TROPER

8102

garangan.
LAUNNA
analisa aspek kebudayaan
1. penggunaan lahan
Lahan ini merupakan bekas tambang dari Semen Gresik dan saat ini lahan dijadikan tempat
memancing oleh warga sekitar.
2. potensi penggunaan lahan
Ш Air telaga dapat dimanfaatkan sebagai sumber air bersih
Ш Ikan yang berada di dalam telaga dapat dimanfaatkan atau dibudidayakan.
Ш Tanah aluvial dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian karena kandungan unsur
hara yang relatif tinggi.
Ш Dapat dijadikan sebagai tempat wisata.
3. Peraturan daerah

Dalam peta RTDR lokasi site memiliki warna orange dengan keterangan semak belukar dan
belum ada perancangan kedepan mengenai site yakni PT. Semen Indonesia maupun
pemerintah. Dalam RTRW 2010-2030 pasal 29 tentang kewajiban untuk mengembalikan
TROPER

8102

rona alam melalui penghijauan pada area semula digunakan penambangan menjadi
peruntukan budidaya diantaranya sebagi pariwisata yang potensial.
LAUNNA

Peraturan peruntukan lahan:

a. KDB : 60%
b. KDH : 30%
c. KLB : 2
d. Ketinggian Lantai : 4 lantai
e. GSB : 4.5 m
Kesimpulan:
Luas Lahan = 5 ha – 1,9 ha ( Luas Danau) = 3, 1 ha / 31.000 m2
KDB = 60% x 31.000 m2 = 18.600 m2
KDH = 30% x 31.000 m2 = 9.300 m2
4. utilitas
Ш Air bersih
sistem supply air bersih pada bangunan dari PDAM/meteran dan karena tapak berada
dekat dengan telaga maka dapat memanfaatkan air telaga tersebut menjadi air bersih.
Dengan cara water treatment terhadap air telaga bekas tambang untuk kebutuhan air
sebagai penyiraman tanaman.

air bersih dari PDAM air bersih dari telaga


Ш Air kotor
Perencanaan sistem pembuangan limbah pada bangunan dimulai dengan pembuatan
sistem pengelolahan sisa limbah yang umumnya berasal dari pembuangan dari WC
(Floor drain), wastafel cuci tangan atau limbah dapur dan buangan dari kotoran
closed toilet yaitu dengan membuat sistem Sewage Treatment Plant (STP)
berupa septick tankyang merupakan jenis utilitas modern yang berfungsi tidak hanya
dalam menampung melainkan dapat mengelolah sisah limbah agar sisa buangan
tersebut aman bagi lingkungan dan dapat pula digunakan kembali/recycleuntuk
keperluan air untuk operasional penyiraman tanaman.
TROPER

8102
LAUNNA

Ш Sistem kebakaran
Pada bangunan ini menggunakan Fire Fighting Sistem Hydradan fire alarm
protection. serta usaha evakuasi terhadap kebakaran berupa jalur evakuasi dan titik
kumpul.

Fire alarm protection Fire Fighting Sistem Hydra


Ш Penangkal petir
Penangkal petir ini harus dipasang pada bangunan-bangunan yang tinggi, minimal
bangunan 2 lantai, terutama yang paling tinggi di antara sekitarnya.

Ш Instalasi listrik
Di tapak sudah terdapat instalasi listrik. Maka PLN adalah sumber listrik utama ke
bangunan dan kawasan.

Tenaga surya dapat digunakan sebagai tambahan daya listrik atau dapat dijadikan
sebagai salah satu penghematan. Sedangkan untuk sumber listrik cadangan berasal
dari genset yang digerakkan oleh mesin diesel dan memiliki system otomatis
mengalihkan aliran listrik ketika terjadi pemadaman listrik dari jaringan PLN.
TROPER

8102
LAUNNA

Ш Perancangan CCTV dan Sekuriti Sistem


Ш Penghawaan

Pada museum sendiri Suhu rendah dapat menolong dalam mengurangi pembusukan
secara kimiawi dan biologis, tapi suhu yang di inginkan sering di atur oleh permintaan
kenyamanan manusia yang harusnya tidak boleh lebih dari 19oC dan kebanyakan
artefak akan lebih aman jika di tempatkan pada ruangan dengan kelambaban 45%-
60%. Maka dari itu penghawaan sangat penting dalam bangunan museum. Terdapat
penghawaan alami dan buatan.

Ш Pencahayaan

Terdapat pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan pada bangunan museum pada
umunnya sama dengan bangunan lainnya kecuali pada area pameran.

Ш Sampah
TROPER

8102
LAUNNA

Ш PJU

Di sekitar tapak sudah ada beberapa PJU (penerangan jalan umum). Jarak antar tiang
PJU adalah 40 meter. Dengan jarak tersebut keberadaan PJU mampu memenuhi
standar kuat penerangan dan kerataan pencahayaan. Kerataan pencahayaan yang
distandarkan adalah tidak boleh terjadi dalam satu ruas jalan dengan kondisi terang
gelap - terang gelap. Sehingga dengan jarang antar tiang 40 m dan tinggi tiang 13 m,
maka sudah sesuai dengan standar yang ditentukan.
Ш Utilitas Telekomunikasi
TROPER

8102
LAUNNA

Di sekitar tapak sudah ada tiang listrik dan telepon. Utilitas telekomunikasi harus
mempertimbangkan kepada perencanaan sistem komunikasi antara ruangan
(intercom) dan perencanaan sistem komunikasi luar. Perancangan ini juga harus
memperhatikan sistem pengaturan pemasangan kabel dalam bangunan sedemikian
rupa sehingga tidak menggangu estetika pada bangunan serta untuk memudahkan
dalam perawatan.
Kebisingan

Lokasi tapak yang berada jauh dari jalan raya, hanya membuat
kebisingan dengan tingkat yang rendah dan tidak terlalu mengganggu
aktivitas di dalam site. Sehingga menambah potensi untuk dibangunnya
rancangan museum di kawasan tersebut.
Namun tetap ditanamani tanaman yang bersifat meredam kebisingan di
sekitar site untuk meredam kebisingan dari jalan yang ada di samping
site, seperti bambu jepang, pohon tanjung, dan pohon mahoni.

Pola sirkulasi yang digunakan ialah sirkulasi


yang radial. Jadi pengunjung dapat secara
bebas melakukan alur perjalanan saat di dalam
bangunan tanpa ada batasan ataupun ikatan
tetapi tetap teratur.

Anda mungkin juga menyukai