Dari awal gue dilahirin ke dunia ini, gue udah ngerasa kalau gue orang terhebat di antara semua
saudara-saudara gue yang berhasil gue kalahin untuk berlomba melihat indahnya dunia ini. Dari kecil
sampai SD pikirin gue masih dangkal, ya mungkin karena gue masih ngelap ingus pake tangan gue
yang blepotan di pipi, masih doyan main kelereng bareng laki-laki, masih suka curi-curi waktu keluar
saat jam tidur siang, tapi ketika gue beranjak menjurus ke semi cabe gue udah punya pemikiran
kalau gue ingin lanjutin sekolah di luar kota. Awalnya sih hanya sepintas angan-angan, tapi ketika
gue masuk SMA dan gue sudah bertranformasi cabe yang sesungguhnya, gue pengen wujudin
angan-angan gue. Jalan demi jalan gue temuin dan tinggal gue yang milih jalan terdekat untuk
menuju keluar kota. Jalan itu ya itu dengan tes Universitas yang ada di luar kota. Dan jeng..jeng.. gue
lulus tanpa banyak kata. Akhirnya gue pun keluar kota meninggalkan kampung halaman, keluarga,
pantai, tanah, gunung, preman-preman, dan sahabat-sahabat gue yang tercinta. Sesampainya gue di
luar kota, ternyata dunia luar tak seindah bayangan gue, mereka lebih kejam daripada pengendali
api, lebih jail daripada Shincan, dan lebih mengerikan daripada Chucky. Tapi untungnya gue punya
jurus seribu bayangan yang membuat gue bisa bertahan hidup sampai sekarang. Jadi, kalo lo mau
tips dari gue, ini tips ampuh bertahan hidup di perantauan ala gue Ir. Diza.
Selamat mencoba dan menikmati kemandirian anak kuliah di rantauan kalian masing-masing. Terima
Kasih.