Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ALAMSEMESTA
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian IPA SD
Dosen Pengampu: Kuncahyono, M.Pd

KELOMPOK 8

Zaituninda Nur Arifina (202110430311020)

Naja Rizky Shalsabilla (202110430311022)


Putri Puspitasari (202110430311027)
Diah Ayu Mutmainnah (202110430311031)

Aisyah Dewi Rahmawati (201810430311294)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka dari

penulis kelompok 8 dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Alamsemesta”

Dalam Penulisan makalah ini dari penulis kelompok 6 merasa masih banyak kekurangan-

kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki

penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan

pembuatan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka

yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin

Yaa Robbal ‘Alamiin.

Penulis

Kelompok 8
ii.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR… …………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. iii

BAB I   PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………… ……. 1


1.2 Rumusan masalah …………………………………………………… 1

BAB II     PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Alamsemesta ………………….…………………………… 2


2.2 Asal Usul Pembetntukan alam semesta……………………………………3
2.3 .Macam Penyebaran pada populasi dan komunitas …………………… 4

BAB III      PENUTUP

3.1 Simpulan ………………………………………………………………. 6


3.2 Saran ………………………………………………………………….. 6

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 7     


iii.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam alam semesta, terdapat berbagai kehidupan biotik maupun abiotik
serta fenomena atau peristiwa alam baik yang bisa diungkapkan maupun yang tidak
dapat diungkapkan oleh akal manusia. Adanya fenomena-fenomena tersebut, tentu
tidak lepas dari adanya benda-benda atau komponen yang ada di dalamnya. Terdapat
begitu banyak benda-benda yang berada didalam alam semesta atau tata surya.
Dalam makalah ini kita akan membahas tentang berbagai komponen di dalam alam
semesta/tata surya beserta peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalamnya. Tidak hanya
itu disini juga akan dibahas mengenai teori-teori pembentukan alam semesta.

1.2 Rumusan Masalah

1) Apa yang di maksud Alam semesta?

2) Bagaimana Asal usul alam semesta?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ALAM SEMESTA

Alam semesta (disebut pula jagat raya atau universum adalah seluruh ruang waktu


kontinu tempat kita berada, dengan energi dan materi yang dimilikinya. Usaha untuk
memahami pengertian alam semesta dalam lingkup ini pada skala terbesar yang
memungkinkan, ada pada kosmologi, ilmu pengetahuan yang berkembang
dari fisika dan astronomi.
Alam Semesta juga dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dianggap ada secara
fisik, seluruh ruang dan waktu, dan segala bentuk materi serta energi. Istilah semesta atau
jagat raya dapat digunakan dalam indra kontekstual yang sedikit berbeda, yang menunjukkan
konsep-konsep seperti kosmos, dunia, atau alam.
Alam semesta adalah seluruh ruang waktu kontinu tempat kita berada, dengan energi
dan materi yang dimilikinya. Usaha untuk memahami pengertian alam semesta dalam lingkup
ini pada skala terbesar yang memungkinkan, ada pada kosmologi, ilmu pengetahuan yang
berkembang dari fisika dan astronomi. Di alam semesta tidak hanya terdapat planet, bintang,
bulan dan matahari saja, terdapat banyak benda-benda langit
Objek Astronomi atau dikenal dengan nama Benda Langit adalah objek fisik atau
struktur yang ada di alam semesta teramati.[1] Contoh benda langit adalah 

● Planet
● Bintang

● Asteroid

● Komet

● Meteor

● Galaksi

● Matahari

.
Selain benda-benda langit, terdapat beberapa fenomena alam didalamnya , seperti :
Gerhana Bulan, Gerhana Matahari.

 PLANET

Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri berikut:

 mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang;


 mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat
mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk
kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat);
 tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap deuterium
di intinya; dan,
 telah "membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood; mengosongkan
orbit agar tidak di tempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya
selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya
 Berdiameter lebih dari 800 km
Ada 8 Planet di tata surya kita yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus
.
MACAM MACAM PLANET
1. Merkurius

Planet merkurius (sumber: nasa.gov)

Planet yang pertama adalah Merkurius. Kamu tahu nggak kalau planet merkurius ini
planet yang terkecil di tata surya kita? Ya, selain menjadi yang terkecil, merkurius juga planet
yang paling dekat dengan matahari. Wah, nggak kebayang ya gimana panasnya kalo kita
tinggal di planet ini? Planet Merkurius memiliki beberapa ciri-ciri yaitu:

 Merkurius merupakan planet yang memiliki predikat sebagai planet terkecil dan


terdekat dari Matahari.
 Berwarna abu-abu.
 Memiliki jarak 57 juta km dari Matahari.
 Terdiri dari 70% logam dan 30% silikat.
 Berdiameter sekitar 4.879 km.
 Bersuhu 430° C untuk bagian planet yang menghadap Matahari dan -180° C untuk
yang membelakangi Matahari.

2. Venus

Planet venus (sumber: nasa.gov) 

Lalu, planet selanjutnya adalah Venus. Planet Venus merupakan planet kedua yang
terdekat dari Matahari lho!  Karena planet venus sering muncul pada pagi dan sore hari,
planet venus ini juga dikenal sebagai bintang fajar atau bintang senja. Adapun ciri-cirinya
sebagai berikut:

 Biasa dikenal sebagai “bintang fajar” atau “bintang senja”.


 Berwarna putih kekuningan.
 Memiliki jarak 108 juta km dari Matahari.
 Memiliki diameter 6.052 km.
 Berotasi melawan arah rotasi planet-planet lain.

 
3. Bumi

Planet bumi (sumber: nasa.gov)

Selanjutnya adalah planet tempat kita tinggal, yaitu bumi. Bumi terdapat pada urutan
planet ketiga yang terdekat dari Matahari. nah seperti yang kamu tau, bumi terdiri dari 70%
air dan 30% daratan. ciri-ciri planet kesayangan kita ini adalah:

 Berwarna biru kehijauan.


 Memiliki jarak 149,6 juta km dengan Matahari.
 Memiliki diameter sebesar 12.742 km.
 Memiliki 1 buah satelit alami bernama bulan.

4. Mars

Planet mars (sumber: nasa.gov)

Planet mars merupakan planet yang berada pada urutan keempat dari matahari. tapi apa
kamu tau bahwa planet ini memiliki atmosfer yang hampir menyerupai bumi? Iya, tapi itu
dulu. Sekarang planet mars memiliki atmosfer yang sangat tipis, dengan sebagian besar terdiri
dari karbon dioksida (95,3%), nitrogen (2,7%), argon (1,6%), oksigen (0,15%), dan air
(0,03%).

 Sering disebut sebagai “planet merah” karena memiliki permukaan yang berwarna
kemerah-merahan.
 Jarak antara mars dan Matahari adalah 227 juta km.
 Memiliki diameter sekitar 6.779 km.
 Memiliki 2 satelit, yaitu Phobos dan Demos.

 
5. Yupiter

Planet yupiter (sumber: nasa.gov)

Planet yupiter merupakan planet yang berada pada urutan kelima dari matahari. Tidak
hanya itu, planet yupiter juga merupakan planet yang terbesar pada tata surya kita loh. Nah,
ciri-ciri dari planet yupiter ini adalah:

 Merupakan planet terbesar pada tata surya.


 Memiliki warna yang tampak berlapis-lapis dengan kombinasi warna orange dan
putih.
 Memiliki jarak sejauh 778,55 juta km dengan Matahari.
 Diameternya adalah sekitar 14.890 km.
 Merupakan planet yang memiliki satelit terbanyak pada tata surya, yaitu sebanyak
67 satelit.

6. Saturnus

Planet saturnus (sumber: nasa.gov)

Selain menjadi planet yang berada pada urutan keenam dari matahari, saturnus juga
terkenal dengan cincin yang mengelilinginya. Cincin yang mengelilingi saturnus ini
merupakan gumpalan-gumpalan es yang melayang dan mengelilingi atmosfer
planet. Nah, berikut adalah ciri-ciri planet saturnus:

 Berwarna kuning pucat.


 Memiliki cincin yang terbuat dari gumpalan-gumpalan es yang mengelilingi
atmosfernya.
 Jarak planet saturnus dan Matahari adalah sejauh 1,4 milyar km.
 Berdiameter sebesar 116.463 km.
 Memiliki satelit sebanyak 56 satelit.
7. Uranus

Planet uranus (sumber: nasa.gov)

Planet Uranus merupakan planet yang berada pada urutan ketujuh pada sistem tata
surya kita. tapi tahu kah kamu, jika planet ini merupakan planet dengan suhu terdingin loh,
yaitu sekitar -224° Celcius.

 Merupakan planet yang memiliki suhu terendah & terdingin yaitu sekitar -224°
Celcius.
 Berwarna biru muda.
 Memiliki cincin unik yang melingkari planet secara vertical.
 Berdiameter 50.724 km.
 Memiliki satelit sebanyak 27 buah satelit.

8. Neptunus

Planet neptunus (sumber: nasa.gov)

Planet neptunus merupakan planet dengan urutan terakhir dari sistem tata surya kita.
Nah, tahu kah kamu seberapa jauh jarak antara planet neptunus dengan matahari? Yup, sekitar
4.450 juta km lho!

 Merupakan planet yang berwarna biru.


 Memiliki jarak sejauh 4,5 milyar km dari Matahari.
 Ber diameter 49.530 km
 Dikelilingi oleh 8 buah satelit, di antaranya adalah Triton, Proteus, Nereid, dan
Larissa.

 BULAN

Bulan terbentuk sebagai akibat dari tabrakan yang dikenal sebagai Dampak
Raksasa atau Big Whack. Teorinya seperti ini: Sebuah benda raksasa seukuran Mars
menghantam Bumi 4,6 miliar tahun yang lalu tak lama setelah adanya matahari dan
tata surya. Awan batu menguap lalu hilang (campuran Bumi dan benda lainnya) dan
menuju ke orbit di sekitar Bumi. Awan itu mendingin dan mengembun menjadi cincin
kecil dan padat, yang kemudian membentuk bulan.

Bulan adalah satelit alami Bumi satu-satunya dan merupakan satelit terbesar
kelima dalam Tata Surya. Bulan juga merupakan satelit alami terbesar di Tata Surya
menurut ukuran planet yang diorbitnya, dengan diameter 27%, kepadatan 60%, dan
massa ¹⁄₈₁ dari Bumi.

 BINTANG

Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya yang disebabkan oleh


reaksi fusi nuklir yang menghasilkan energi yang terjadi intinya. [1] Perlu diperhatikan bahwa
'bintang semu' bukanlah bintang, tetapi planet yang memantulkan cahaya dari bintang lain dan
terlihat bercahaya di langit seperti sebuah bintang.
Menurut ilmu astronomi, definisi bintang adalah:
Semua benda masif (bermassa antara 0,08 hingga 200 massa matahari) yang sedang
dan pernah melangsungkan pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir.
Oleh sebab itu bintang katai putih dan bintang neutron yang sudah tidak menghasilkan
energi tetap disebut sebagai bintang. Bintang terdekat dengan Bumi adalah Matahari pada
jarak sekitar 149,680,000 kilometer, diikuti oleh Proxima Centauri dalam rasi
bintang Sentaurus berjarak sekitar empat tahun cahaya.

Gambar Bintang

 GALAKSI
Galaksi adalah sebuah sistem masif yang terikat gaya gravitasi yang terdiri
atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang
hitam), gas dan debu medium antarbintang, dan materi gelap–komponen yang penting namun
belum begitu dimengerti.[1][2] Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani galaxias (γαλαξίας),
yang berarti "seperti susu," yang merujuk pada galaksi Bima Sakti (bahasa Inggris: Milky
Way).
Galaksi yang ada berkisar dari galaksi katai dengan hanya sepuluh juta (107)
bintang[3] hingga galaksi raksasa dengan seratus triliun (1014) bintang, yang semuanya
mengorbit pada pusat massa galaksi masing-masing. Matahari adalah salah satu bintang
dalam galaksi Bima Sakti; tata surya termasuk bumi dan semua benda yang mengorbit
Matahari.
Kemungkinan terdapat lebih dari 170 miliar (1,7 × 1011) galaksi dalam alam semesta
teramati. Sebagian besar berdiameter 1000 hingga 100.000 parsec dan biasanya dipisahkan
oleh jarak beberapa juta parsec (atau megaparsec). Ruang antargalaksi diisi oleh gas tipis
dengan kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik. Sebagian besar galaksi
diorganisasikan ke dalam sebuah hierarki himpunan yang disebut kelompok dan gugus, yang
pada gilirannya membentuk himpunan yang lebih besar yang disebut gugus raksasa.

Gambar Glaksi

 ASTEROID
Asteroid, disebut juga planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran lebih
kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian
dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus). Asteroid berbeda
dengan komet dari penampakan visualnya. Komet menampakkan koma ("ekor") sementara
asteroid tidak. Istilah ini secara historis ditujukan untuk semua objek astronomis yang
mengelilingi matahari dan setelah diobservasi tidak memiliki karakteristik komet aktif.
Ada jutaan asteroid, yang menurut pemikiran banyak orang adalah sisa-sisa
kehancuran planetisimal, material di dalam solar nebula matahari muda yang tidak pernah
tumbuh besar untuk menjadi planet. Mayoritas asteroid yang telah diketahui mengorbit
pada sabuk asteroid di antara orbit Mars dan Jupiter atau berbagi orbit dengan Jupiter
(Asteroid Troya Jupiter). Tetapi, terdapat keluarga orbit lainnya dengan populasi signifikan,
termasuk asteroid dekat-Bumi. Asteroid individual diklasifikasikan berdasarkan
karakteristik spektrum emisi mereka, dengan mayoritas terbagi menjadi tiga kelompok utama:
tipe-C, tipe-M, dan tipe-S. Kelompok ini diberi nama dan umumnya diidentifikasi dari
komposisi karbon, logam, dan silikat.
Hanya satu asteroid, 4 Vesta, yang memiliki permukaan relatif reflektif, secara normal dapat
dilihat dengan mata telanjang dan ini hanya pada langit yang sangat gelap dan posisinya
memungkinkan. Asteroid-asteroid kecil yang melintas dekat dengan bumi jarang dapat dilihat
dengan mata telanjang dalam waktu yang singkat.[2] Hingga April 2016, Pusat Planet
Minor memiliki data lebih dari 1,3 juta objek di dalam dan luar Tata Surya, 750.000 di
antaranya telah memiliki informasi yang cukup untuk penamaan bernomor
 KOMET
Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahri dengan garisedar berbentuk
lonjong ,parabolis, atau hiperbolis.
Istilah "komet" berasal dari bahasa Yunani, kometes (κομήτης) yang berarti "rambut
panjang".Istilah lainnya adalah bintang berekor] yang tidak tepat karena komet sama sekali
bukan bintang. Orang Jawa menyebutnya sebagai lintang kemukus karena memiliki ekor
mirip 'kukus' atau berdebu. Di samping itu, ekornya juga mirip buah kemukus yang
dikeringkan.
Komet terbentuk dari es dan debu. Komet terdiri dari
kumpulan debu dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari Matahari. Ketika
mendekati Matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas
dan ekor.
Komet dapat dilihat ketika masih jauh dari matahari, bagian yang pertama kali dilihat adalah
inti komet. Komet merupakan benda angkasa yang mirip asteroid, tetapi hampir seluruhnya
terbentuk dari gas (karbon dioksida, metana, air) dan debu yang membeku.
Komet sering juga disebut dengan bintang berekor. Komet memiliki orbit atau lintasan yang
berbentuk elips, lebih lonjong dan panjang daripada orbit planet. Komet merupakan benda
angkasa seperti lapisan batu yang terlihat mempunyai cahaya dikarenakan adanya gesekan-
gesekan atom-atom di udara.

Gambar Komet

 MATAHARI
Matahari atau Surya adalah bintang di pusat tata surya. Bentuknya nyaris bulat dan
terdiri dari plasma panas bercampur medan magnet. Diameternya sekitar 1.392.684 km,
[17]
 kira-kira 109 kali diameter Bumi, dan massanya (sekitar 2×1030 kilogram, 330.000 kali
massa Bumi) mewakili kurang lebih 99,86 % massa total tata surya.[28]
Secara kimiawi, sekitar tiga perempat massa matahari terdiri dari hidrogen, sedangkan
sisanya didominasi helium. Sisa massa tersebut (1,69%, setara dengan 5.629 kali massa
Bumi) terdiri dari elemen-elemen berat seperti oksigen, karbon, neon, dan besi.[29]

Gambar berwarna semu yang diambil pada tahun 2010 yang diproyeksikan oleh sinar


ultraungu (panjang gelombang 30,4 nm)
Diproyeksikan dalam cahaya tampak dengan filter surya pada tahun 2013 dengan bintik
matahari dan penggelapan tepi

2. FENOMENA YANG TERJADI DI LUAR ANGKASA


Gerhana atau dalam bahasa Inggris disebut eclipse, adalah sebuah fenomena alam
ketika suatu benda langit bergerak ke dalam bayangan benda langit lainnya. Dalam hal ini
terjadi pada bulan, bumi, dan matahari. Gerhana dibagi menjadi 2 yaitu gerhana matahari dan
gerhana bulan.
 Gerhana Matahari : Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara
bumi dan matahari sehingga terlihat menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari di
langit bumi. Gerhana matahari total adalah kejadian langka. Rata-rata, sebuah gerhana
matahari total terjadi setiap 18 bulan sekali di suatu tempat di bumi, tetapi untuk
tempat yang sama diperkirakan hanya terjadi rata-rata setiap 360 hingga 410 tahun.
 Gerhana Bulan : Gerhana Bulan terjadi ketika Bulan terutup oleh bayangan Bumi.
Peristiwa ini hanya dapat terjadi ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan tepat atau
hampir membentuk garis lurus dan Bulan berada dalam fase Bulan purnama. Jenis dan
durasi gerhana Bulan bergantung pada jarak Bulan terhadap simpulnya di orbit.
Terjadi 2,5 Tahun Sekali

TEORI PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA


1.Teori Steady State
Teori ini berpendapat bahwa materi yang hilang melalui resesi galaksi-galaksi,
karena pengembungan alam yang berlangsung terus menerus digantikan oleh materi yang
baru saja tercipta sehingga alam semesta yang terlihat tetap berada dalam keadaan tidak
berubah (stady state), artinya bahwa materi secara terus menerus tercipta diseluruh alam
semesta. Teori ini sama sekali tidak menyebut peristiwa awal yang bersifat khusus pada
waktu atau ruang. Tidak ada awal maupun akhir karena materi diperbarui secara terus
menerus di satu tempat sementara di tempat lain dihancurkan.
2.Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori ini berpendapat bahwa ada suatu siklus di jagat raya. Satu siklus mengalami
satu masa ekspansi dan satu masa kontraksi. Satu siklus diperkirakan berlangsung selama 30
milyar tahun. Dalam masa ekspansi terbentuklah galaksigalaksi serta bintang-bintang di
dalamnya. Ekspansi ini diakibatkan oleh adanya reaksi inti hydrogen yang pada akhirnya
membentuk unsur-unsur lain yang komplek. Pada masa kontraksi, galaksi-galaksi dan
bintang-bintang yang telah terbentuk meredup dan unsure-unsur yang telah terbentuk
menyusut dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Disebut juga
Oscillating Theory (teori mengembang dan memampat).
3.Teori Big – Bang
Keberadaan awal pada peristiwa besar ini melengkapi ketidaktahuan manusia
tentang awal mula alam semesta dan merupakan bahan dari spekulasi sesungguhnya yang
mempunyai dasar kuat. Teori ini mengasumsikan sekitar 15 milyar tahun lalu dimulai dari
ledakan yang dahyat dan dilanjutkan dengan pengambangan alam semesta. Point penting 9
Albert Einstain : Ilmuwan pertama kali yang mencetuskan teori Big Bang dari semua
peristiwa ini adalah waktu, materi , energi dan ruang merupakan satu keterpaduan. Kejadian
ini bukan ledakan biasa tetapi cukup memenuhi semua peristiwa dari ruang dengan semua
partikel yang menjadi embrio alam semesta yang mendesak keluar dari masing-masing yang
lain.
Telah dijelaskan sebelumnya Big bang adalah teori ilmu pengetahuan yang
menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam semesta. Ide sentral dari teori ini
adalah bahwa teori relativitas umum dapat dikombinasikan dengan hasil pemantauan dalam
skala besar pada pergerakan galaksi terhadap satu sama lain, dan meramalkan bahwa suatu
saat alam semesta akan kembali atau terus. Konsekuensi alami dari Teori Big Bang yaitu pada
masa lampau alam semesta punya suhu yang jauh lebih tinggi dan kerapatan yang jauh lebih
tinggi. Teori Big-Bang juga dikenal teori Super Dense, menyatakan bahwa jika alam semesta
mengembang pada skala tertentu, maka ketika kita pergi kembali ke dalam waktu, kelompok-
kelompok galaksi akan semakin mendekat dan tentu akan sampai pada suatu saat di mana
semua materi, energi dan waktu yang membentuk alam semeseta terkonsentrasi pada suatu
tempat dalam bentuk gumpalan yang sangat padat ( super dense agglomeration).
Teori berkonsentrasi pada peristiwa spesifik sebagai „awal‟ alam semesta dan
10 menampilkan suatu evolusi progresif sejak titik itu hingga sekarang. Selama satu abad
terakhir, serangkaian percobaan, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan
menggunakan teknologi mutakhir, telah mengungkapkan tanpa ragu bahwa alam semesta
memiliki permulaan. Para ilmuwan telah memastikan bahwa alam semesta berada dalam
keadaan yang terus mengembang. Dan mereka telah menyimpulkan bahwa, karena alam
semesta mengembang, jika alam ini dapat bergerak mundur dalam waktu, alam semesta ini
tentulah memulai pengembangannya dari sebuah titik tunggal. Sungguh, kesimpulan yang
telah dicapai ilmu pengetahuan saat ini adalah alam semesta bermula dari ledakan titik
tunggal ini. Ledakan ini disebut “Dentuman Besar” atau Big-bang

BAB III
PENUTUP

3.1 SIMPULAN
Dari hasil diskusi ini kami jadi mengetahui tentang berbagai komponen alam
semestada, dan fenomena-fenomena yang terdapat didalamnya. Komponen atau benda-benda
langit tersebut antara lain, planet, bulan, bintang, asteroid, komet, meteor, galaksi, dan
matahari. Benda-benda langit tersebut memiliki ukuran yang berbeda-beda, dan memiliki ciri
serta jenis yang berbeda pula.
Selain itu terdapat fenomena-fenomena atau peristiwa luar angkasa yang terjadi, yang
berkaitan dengan benda-benda langit yang sudah di sebutkan tadi. Peristiwa yang paling
sering terjadi atau sudah tidak asing di telinga kita yaitu gerhana matahari dan gerhana bulan.
Terbentuknya alam semesta tak luput dari teori=teori yang di temukan oleh para
ilmuan. Teori-teori ini yang kemudian dijadikan dasar penelitian untuk meneliti tentang
terbentukannya alam semesta.

3.2 SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembacanya. Jika
ada saran atau kritik bisa disampaikan kepada kami. Apabila terdapat kesalahan dalam
penyusunan makalah ini, mohon dimaafkan.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.ruangguru.com/blog/ciri-ciri-planet
https://id.wikipedia.org/wiki/Objek_astronomi
https://id.wikipedia.org/wiki/Matahari

Anda mungkin juga menyukai