Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA NY “ W “

DENGAN MASALAH GIZI PADA BALITA

DI TATURA SELATAN

DI SUSUN OLEH :

Rizkia Alifa

201802034

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN STIKES WIDYA NUSANTARA PALU

TAHUN AJARAN 2020/2021


LEMBAR PERSETUJUAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA TN “ F “
DENGAN MASALAH GIZI PADA BALITA
KECAMATAN MARAWOLA

Dengan Ini Menyatakan Bahwa Penyuluhan Asuhan Kebidanan Komunitas Di Kelurahan


Kabonena Telah Dilaksanakan

Palu 18 Desember 2020

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Mahasiswa Keluarga binaan

Rizkia Alifa KK
201802934

Pembimbing

HADIDJAH BANDO,SST.KES
NIK.................
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................i


TINJAUAN TEORI ..................................................................................................
A DEFENISI GIZI PADA BALITA.................................................................
B NUTRISI PENTING PADA BALITA .........................................................
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BALITA
D. DAMPAK GIZI TIDAK SEIMBANG..........................................................
TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI GIZI BALITA

Pengertian Status Gizi


Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan
antara asupan zat gizi dengan kebutuhan.Keseimbangan tersebut dapat dilihat dari
variabel pertumbuhan, yaitu berat badan, tinggi badan/panjang badan, lingkar
kepala, lingkar lengan, dan panjang tungkai (Gibson, 1990).

Beberapa pengertian gizi menurut para ahli yaitu :

1. Deswarni Idrus dan Gatot Kunanto (1990)


Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,
penyimpangan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ,
serta menghasilkan energi.
2. Harry Oxorn dan William R. Forte
Gizi meliputi pengertian yang luas, tidak hanya mengenai jenis-jenis pangan dan
gunanya bagi badan melainkan juga mengenai cara-cara memperoleh serta
mengolah dan mempertimbangkan agar kita tetap sehat
3. Tuti Sunardi
Gizi adalah sesuatu yang mempengaruhi proses perubahan semua jenis makanan
yang masuk ke dalam tubuh, yang dapat mempertahankan kehidupan
4. Nirmala Devi
Gizi merupakan substansi yang diperoleh dari makanan dan digunakan untuk
pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh
5. Chairinniza K. Graha
Gizi adalah unsur yang terkandung dalam makanan, dimana unsur-unsur itu dapat
memberikan manfaat bagi tubuh yang mengkonsumsinya sehingga menjadi sehat
6. Ida Purnomowati, Diana H, Cahyo S
Gizi adalah zat yang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk pertumbuhan,
mempertahankan dan memperbaiki jaringan tubuh, mengatur proses dalam tubuh,
dan menyediakan energi bagi fungsi tubuh, atau bisa juga diartikan sebagai
komponen pembangun tubuh manusia.
7. Asep Kurnia Nenggala
Gizi merupakan zat hara dalam makanan yang bernilai dan diperlukan makhluk
hidup untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan kegiatan hidupnya
8. Lioni Ioni Ellis H
Gizi merupakan komponen penting yang diperlukan tubuh untuk tumbuh dan
berkembang
9. Joyce James, Colin Baker, Helen Swain
Gizi adalah komponen kimia dalam makanan yang digunakan oleh tubuh sebagai
sumber energi dan membantu pertumbuhan, perbaikan, dan perawatan sel-sel
tubuh
10. DR. I.K.G. Suandi, SpA
Gizi merupakan bagian dari proses kehidupan dan proses tumbuh kembang anak,
sehingga pemenhhan kebutuhan gizi secara akurat turut menentukan kualitas
tumbuh kembang, sebagai sumber daya manusia dimasa yang akan datang
Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian gizi adalah
komponen kimia yang terdapat dalam zat makanan yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh untuk perkembangan dan pertumbuhan.

B. NUTRISI PENTING PADA BALITA


Beberapa nutrisi penting yang sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan dan
perkembangan bayi seperti :

1. Vitamin A, D, E, K
Vitamin ini sangat vital bagi balita.Jadi, usahakan agar asupan vitamin ini
terpenuhi setiap harinya.Seperti kita ketahui, vitamin A sangat baik untuk
penglihatan dan kesehatan kulit balita.Sedangkan vitamin D berperaan penting
dalam meningkatkan penyerapan kelsium serta membantu pertumbuhan tulang
dan gigi.Serta vitamin E memiliki anti oksidan yang membantu pertumbuhan
system syaraf dan pertumbuhan sel. Vitamin K berpengaruh dalam pembekuan
darah.

2. Kalsium
Mineral yang sangat dibutuhkan dalam pembentukan massa tulangnya. Kalsium
sangat penting untuk membentuk tulang yang kuat sehingga balita terhindar dari
patah tulang. Sumber kalsium yaitu : susu, keju, tahu, dll.

3. Vitamin B dan C
Fungsi dari vitamin B antara lain meningkatkan system syaraf dan imun tubuh
balita, meningkatkan pertumbuhan sel, serta mengatur metabolisme
tubuh.Sementara vitamin C berfungsi untuk meningkatkan penyerapan zat besi
dalam tubuh balita serta mencegah sariawan.Sumber makanan yang banyak
mengandung vitamin B antara lain beras merah, pisang, kacang-kacangan, ikan,
daging dan telur.Sementara untuk memenuhi gizi balita dengan vitamin C dapat
diperoleh dari tomat, kentang, stroberi, dll.

4. Zat Besi
Balita sangat membutuhkan zat besi terutama untuk membantu perkembanga
otaknya. Jika kebutuhan gizi balita akan zat besi tidak terpenuhi, kemungkinan ia
akan mengalami kelambanan dalam ungsi kerja otak. Sumber makanam yang
yang mengandung zat besi antara lain daging, ikan, brokoli, telur, bayamkedelai
serta alpukat.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BALITA


Begitu banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi status gizi balita
diantaranya yaitu
1. Ketersediaan pangan ditingkat keluarga
Status gizi dipengaruhi oleh ketersediaan pangan ditingkat keluarga,hal ini sangat
tergantung dari cukup tidaknya pangan yang dikonsumsi oleh setiap anggota
keluarga untuk mencapai gizi baik dan hidup sehat (Depkes RI, 2004 : 19). Jika
tidak cukup bias dipastikan konsumsi setiap anggota keluarga tidak terpenuhi
(Depkes RI, 2002 : 13). Padahal makanan untukanak harus mengandung kualitas
dan kuantitas cukup untuk menghasilkan kesehatan yang baik.
2. Pola Asuh Keluarga
Pola asuh keluarga adalah pola pendidikan yang diberikan oleh orang tua terhadap
anak-anaknya. Setiap anak membutuhkan cinta, perhatian, kasih saying yang akan
berdampak pada perkembangan fisik, mental dan emosional. Pola asuh terhadap
anak berpengaruh terhadap timbulnya masalah gizi. Perhatian yang cukup dan
pola asuh yang tepat akan memberipengaruh yang besar dalam memperbaiki
status gizi . Anak yang mendapat perhatian lebih, baik secara fisik maupun
emosional misalnya selalu mendapat senyuman, mendapat respon ketika
berceloteh, mendapat ASI dan makanan yang seimbang maka keadaan gizinya
lebih baik dibandingkan dengan teman sebayanya yang kurang mendapatkan
perhatian orang tuanya.
3. Kesehatan Lingkungan
Masalah gizi timbul tidak hanya kerena dipengaruhi oleh ketidakseimbangan
asupan makanan, tetapi juga dipengaruhi oleh penyakit infeksi.Masalah kesehatan
lingkungan merupakan determinan penting dalam bidang kesehatan. Kesehatan
lingkungan yang baik seperti penyediaanair bersih dan perilaku hidup bersih dan
sehat akan mengurangi resiko kejadian penyakit infeksi. Sebaliknya lingkungan
yang buruk seperti air minum tidak bersih, tidak ada saluran penampungan air
limbah, tidak menggunakan kloset yang baik dapat menyebabkan penyebaran
penyakit.Infeksi dapat menyebabkan kurangnya nafsu makan menjadi rendah dan
akhirnya menyenankan kurang gizi.
4. Pelayanan Kesehatan Dasar
Pemantauan pertumbuhan yang diikuti dengan tindak lanjut berupa konseling,
terutama oleh petugas kesehatan berpengaruh pada pertumbuhan
anak.Pemanfanan fasilitas kesehatan seperti penimbangan balita, pemberian
suplemen kapsul vitamin A, penanganan diare dengan oralit serta imunisasi.
5. Budaya Keluarga
Budaya berperan dalam sttus gizi masyarakat karena ada beberapa kepercayaan
seperti tabu mengkonsumsi makanan tertentu oeh kelompok umur tertentu yang
sebenarnya makanan tersebut justru bergizi dan dibutuhkan oleh kelompok umur
tertentu. Unsure-unsur budaya mampu menciptakan suatu kebiasaan makan
masyarakat yang kadang-kadang bertentangan dengan prinsip-prinsip ilmu
gizi.Misalnya, seperti budaya yang memprioritaskan anggota keluarga untuk
mengkonsumsi hidangan keluarga yang telah disiapkan yaitu umumnya kepala
keluarga.Apabila keadaan tersebut berlangsung lama dapat berakibat timbulnya
masalah gizi kurang terutama pada golongan rawan gizi seperti ibu hamil, ibu
menyusui, bayi dan anak balita.
6. Social Ekonomi
Banyaknya anak balita yang kurang gizi dan gizi buruk disejumlah wiayah
ditanah air disebabkan ketidaktahuan orang tua akan pentingnya gizi seimbang
bagi anak balita yang pada umumnya disebabkan pendidikan orang tua yang
rendah serta factor kemiskinan. Kurangnya asupan gizi bias disebabkan oleh
terbatasnya jumlah makanan yang dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi
unsure gizi yang dibutuhkan dengan alasan social ekonomi yaitu kemiskinan.
7. Tingkat Pengetahuan Dan Pendidikan
Permasalahan kurang gizi tidak hanya menggambarkan masalah kesehatan saj,
tetapi lebih jauh mencerminkan kesejahteraan rakyat termasuk pendidikan dan
pengetahuan masyarakat. Tingkat pendidikan akan mempengaruhi pengetahuan
seseorang sehingga berpandangan luas, berfikir dan bertindak rasional.
D. DAMPAK GIZI TIDAK SEIMBANG
1. Dampak gizi lebih
Jika tidak teratasi akan berlanjut samai remaja dan dewasa, hal ini akan
berdampak tingginya kejadian berbagai penyakit infeksi. Pada orag ewasa tampak
dengan semakin meningkatnya penyakit degenerative seperti jantung kroner
diabetes mellitus, hipertensi dan penyakit hati.
2. Dampak gizi buruk
Gizi buruk akan mempengaruhi banyak organ dan system organ yang akan
merusak system pertahanan tubuh terhadap mikroorganisme maupun pertahanan
mekanik. Serta dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan mental serta
penurunan IQ.Penuruna fungsi otak berpengaruh terhada kemampuan belajar,
kemampuan anak berinteraksi dengan lingkungan dan perubahan kepribadian
anak.
3. Dampak Gizi Kurang Pertumbuhan Fisik Terlambat, perkembangan mental dan
kecerdasan terhambat, daya tahan anak akan menurun sehingga mudah terserang
penyakit infeksi.
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA “ W ”
DENGAN MASALAH GIZI PADA BALITA
KECAMATAN MARAWOLA
A. Struktur dan Sifat Keluarga
1. Struktur
Nama KK : Tn. F
Umur             : 31 Tahun
Nikah : 4 Tahun
Suku             : Kaili
Agama        : Islam
Pendidikan  : SMA
Pekerjaan      : Wiraswasta
Alamat        : jln. Padende
Daftar anggota keluarga.
No Nama Hubungan Umur L/P Status Pendidikan Pekerjaan Agama
1 Wulan Istri 25 Tahun P Kawin SMA IRT Islam
2 Farlin Suami 16 Tahun P Kawin SMA Pelajar Islam
3 Fairul Anak 3 Tahun L Anak - - Islam

Genogram Keluarga
2. Sifat Keluarga
a. Tipe keluar
Merupakan keluarga inti yang terdiri dari 6 orang dengan suami yang paling
dominan dalam pengambilan keputusan.
b. Hubungan dengan anggota keluarga cukup harmonis.
3. Kegiatan sehari-hari
a. Kebiasaan tidur
1) Tn. F tidur siang kadang-kadang, tidur malam ± 8 jam/hari.
2) Ny. W tidur siang 1 jam, tidur malam ± 8 jam/hari.
3) An. F tidur siang ± 3 jam, tidur malam ± 9 jam/hari.
b. Kebiasaan makanan
Semua anggota keluarga makan 3x sehari dengan pokok beras, lauk pauk. Yang
sesuai dengan kemampuan keluarga (ikan, tahu, tempe, telur, mie dan sayur ).
Namun dalam keluarga jarang makan bersama-sama, karena kesibukan masing-
masing.
c. Pola eliminasiSemua anggota keluarga menyatakan BAB ± 2 x sehari dan BAK
± 5-6 x sehari.
d. Kebiasaan rekreasi, keluarga pernah melakukan rekreasi ke matantimali, pada
waktu suami libur kerja, dan waktu santai lebih banyak digunakan untuk menonton
TV bersama di rumah.
e. Kebiasaan hidup sehari-hari : Tn. Farlin bekerja sebagai wiraswasta dengan
aktifitas sehari-hari yaitu bangun tidur, sholat, mandi, kemudian sarapan pagi,
kemudian berangkat kerja sekitar pukul 07.00 wita, sedangkan istrinya melakukan
pekerjaan rumah yaitu memasak, mencuci dan membersihkan rumah.
f. Kebersihan diri (Personal hygien), kebersihan diri anggota keluarga baik, mandi 2x
sehari dengan memakai sabun dan menyikat gigi memakai pasta gigi.
B. Faktor-faktor Sosial, Ekonomi dan Budaya.
1. Penghasilan
a. Wiraswasta
b. Penghasilan : Rp 1,500.000 juta/bulan
c. Pemenuhan kebutuhan keluarga cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
d. Simpanan keluarga, tidak ada
2.  Suku dan agama
Bapak dan ibu berasal dari Kaili, Bapak dan Ibu cukup taat melaksanakan ajaran agama
yang dianutnya.
3. Peranan anggota keluarga. 
a. Ayah sebagai pencari nafkah. 
b. Ibu seagai pengasuh untuk anak-anaknya dan mengatur urusan rumah tangga.
4. Hubungan keluarga dengan masyarakat.
Hubungan keluarga dengan masyarakat sekitar cukup baik.
C. Faktor Lingkungan
1. Rumah
Keluarga sudah memiliki rumah sendiri dengan bentuk rumah permanen dengan ukuran
luas tanah tidak diketahui
a. Contoh Denah rumah

Dapur dan R Makan

Kamar Tidur 1

Ruang keluarga

                                                 
Kamar Tidur 2
Teras

Rumah tidak jauh dari jalan raya, dengan luas yang tidak diketahui yang terdiri dari 1
teras, 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, , dan 1 dapur.
a. Jenis rumah : Permanen
b. Atap rumah : Seng
c. Lantai rumah : Mesel
d. Ventilasi rumah cukup sehingga pertukaran udara keluar masuk cukup
e. Ruangan dalam rumah cukup mendapatkan cahaya sinar matahari
f. Kebersihan dan kerapian cukup bersih dan rapi
2. Sumber air
Sumber air yang digunakan sehari-hari : Dari mata air
Penggunaan air : Untuk Air minum dan
keperluan sehari hari
Tempat penyimpanan air : Tertutup
Pengurasan tempat air : 2 x sehari
Kualitas air tidak terasa, tidak berbau, dan tidak ada endapan
Saluran pembuangan air limbah : > 10 meter
Keadaan : Terpelihara
3. Tempat pembuangan
a. Keluarga tidak mempunyai WC
b. Keluarga membuang sampah di sungai.
c. SPAL keluarga adalah SPAL terbuka.
d. Lingkungan rumah cukup baik, jarak rumah keluarga dengan tetangga berjarak ± 2
meter dan cukup aman dari gangguan kejahatan.
4.  Fasilitas hiburan  Keluarga memiliki TV 20 inci sebagai sarana hiburan dan sumber
informasi keluarga.
5. Transportasi
Keluarga Tn. F dalam kegiatan sehari-hari menggunakan motor
6. Fasilitas sosial dan kesehatan yang ada
Lingkungan sosial keluarga tidak begitu ramai, fasilitas sosial yang cukup jauh dari
rumah yaitu mesjid dan sekolah sedangkan transportasi kurang lancar, sarana kesehatan
tidak terlalu jauh dari rumah.
D. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan keluarga umumnya cukup baik, kepala keluarga merokok dan tidak
minum minuman beralkohol dan tidak mengkonsumsi narkoba. Keluhan utama yang
sering dialami adalah badan terasa pegal-pegal karena terlalu capek dan apabila diurut
maka akan hilang dengan sendirinya.
2. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu.
Ny. “W” mengatakan anaknya lahir ditolong oleh bidan dengan usia kehamilan 9 bulan
dan persalinan berjalan lancar
3. Keluarga berencana Sebelum hamil ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi. Setelah 40
hari melahirkan ibu berencana menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan
4. Status Gizi. Status gizi pada anak nya belum terpenuhi
E. Pengkajian / Pemeriksaan Fisik
Sehubungan dengan riwayat kesehatan umum keluarga, maka dilakukan pemeriksaan fisik
anggota keluarga yaitu
Kepala keluarga
a. Tn. F
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital ( TTV )
1) TD : 120/80 mmHg
2) Suhu : 36,4
3) Nadi : 84 kali/menit
4) Respirasi : 18 kali/menit
Kepala : Bersih, tidak ada rambut rontok dan ketombe
Wajah : bersih, tidak ada oedema
Mata : simetris kiri dan kanan dan tidak ada oedema
Hidung : simetris, bersih, tidak ada benjolan
Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen
Mulut dan Gigi : bersih, tidak ada caries
Leher : tidak ada pembengkakan
Ketiak : bersih dan tidak ada benjolan
Dada : simetris kiri dan kanan, tidak ada benjolan
Perut : membesar dalam batas normal dan tidak ada kelainan
Punggung :
Genetalia : tidak di lakukan pemeriksaan
Ekstremitas :
b. Ny. W
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital ( TTV )
1) TD : 120/80 mmHg
2) Suhu : 36,5
3) Nadi : 80 kali/menit
4) Respirasi : 18 kali/menit
Kepala : bersih, tidak ada rambut rontok dan ketombe
Wajah : bersih tidak ada oedema
Mata : simetris kiri dan kanan, tidak ada oedema
Hidung : simetris, bersih, tidak ada benjolan
Telinga : simetris, bersih tidak ada serumen
Mulut dan Gigi : bersih, tidak ada caries
Leher : tidak ada pembengkakakan
Ketiak : bersih, tidak ada benjolan
Dada : simetris kiri dan kanan, tidak ada benjolan
Perut : membesar dalam batas normal, tidak ada kehamilan
Punggung :
Genetalia : tidak di lakukan pemeriksaan
Ekstremitas :
c. An. F
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda Vital ( TTV )
1) Suhu : 35,6
2) Nadi : 75x/i
3) Respirasi : 20x/i
Berat badan : 12 kg
Tinggi badan : 89 cm
Kepala : bersih
Wajah : bersih, tidak ada oedema
Mata : simetris kiri dan kanan, bersih , tidak ada oedema
Hidung : simetris, bersih, tidak ada benjolan
Telinga : simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen
Mulut dan Gigi : bersih, tidak ada casies
Leher : tidak ada pembengkakan
Ketiak : bersih, tidak ada benjolan
Dada : simetris kiri dan kanan, tidak ada pembengkakan
Perut : tidak ada pembengkakan
Punggung :
Genetalia : tidak di lakukan pemeriksaan
Ekstremitas :

F. Pengkajian / Pemeriksaan Psikososia


1. Status Emosional Tingkat emosional anggota keluarga baik dan bila ada masalah
umumnya dapat diselesaikan dengan baik, hanya anak (Fairul) sangat rewel dan
manja. Bila ada kemauannya dan ibu belum bisa mengerti sehingga menangis sebagai
kompensasinya.
2. Konsep diri
Bapak cenderung agak cerewet banyak bicara dan ibu juga sangat sibuk mengurus
keluarga dan lain-lain sehingga agak repot dalam pekerjaan sehari-hari.
3. Pola Interaksi/Komunikasi.
Pola interaksi keluarga cukup baik dan bahasa yang digunakan sehari-hari adalah
bahasa Indonesia dan kadang-kadang pakai bahasa Kaili
4. Pola pertahanan dalam keluarga.
Sebagai kepala keluarga suami disegani oleh isterinya dan anggota keluarga,
permasalahan dan konflik yang terjadi dalam keluarga dibicarakan dan diselesaikan
dengan baik (dimusyawarahkan) demikian pula dengan permasalahan dengan tetangga /
masyarakat disekelilingnya.

G. Pengkajian Pengetahuan Keluarga Tentang Imunisasi dan Tumbuh Kembang Kesehatan.


Keluarga tahu tentang pentingnya imunisasi dan menyadari gizi penting untuk pertumbuhan
dan perkembangan anak.
H. Harapan Keluarga Terhadap Bidan.
Agar ibu sering datang jika waktu posyandu tiba sehingga bidan dapat membantu mengatasi
masalahnya dalam bidang kesehatan khususnya dalam hal pemberian imunisasi.
II. Analisa Data
A.    Format analisa data keluarga.
No DATA ANALISA DATA
1. Ds: Ibu Mengatakan Umur anak nya 3 tahun Anak sudah mendapat penyuluhan
dan msalah gizi tentang pentingnya gizi pada anak.
Do: terdapata bukti fisik bahwa anak
mengalami penurunan berat badan dan anak
malas makan.

Ds : Ibu Mengatakan BAB wc. Ibu sudah mengerti tentang pentingnya


2. Do: Terdapat WC di rumah. lingkungan yang sehat.
III. Prioritas Masalah
1. Gizi Pada Balita
No Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran
Sifat masalah dan Anak sudah mendapatkan penyuluhan
1. ancaman kesehatan    2/3 x 1     0,7 tentang gizi

Kemungkinan Setelah mendapatkan penyuluhan ibu


masalah untuk di     sudah bisa memberikan anak nya
2. ubah     ½ x 2        1 makan

Adanya kemauan keluarga untuk


Potensi penegahan memperbaiki status gizi pada anak
3.    3/3 x 1        1 tersebut
Keluarga (ibu) menyadari masalah
4. Masalah yang     2/2 x 1        1 dan ingin segera diatasi
menonjol
TOTAL    3,7

IV. Prioritas Masyarakat.


      Berdasarkan hasil pembobotan masalah di atas maka urutan profil masalah kesehatan
“ Tn. Farlin” dapat disusun sebagai berikut :
Prioritas I     : Gizi pada Balita
V. Rencana Asuhan Kebidanan Komunity Pada Keluarga Tn. F
      Data I
      Masalah : balita belum mendapat gizi yang cukup
      Ds           : Ibu mengatakan umur anaknya 3 tahun dan status gizi nya belum terpenuhi
      Do          : ada bukti fisik bahwa berat badan anaknya turun
      Tujuan    : Ibu mengerti dan mengetahui pentingnya gizi pada balita
Kriteria   : Diharapkan ibu dapat mengetahui manfaat gizi pada balita, pentingnya gizi pada
balita, faktor yang mempengaruhi gizi pada balita,dampak jika gizi tidak
terpenuhi pada balita.
Intervensi, tanggal
1. Beritahu ibu tentang manfaat gizi pada balita.
Rasional : Agar ibu dapat mengetahui manfaat gizi pada balita.
2. Beritahu ibu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi gizi pada balita
Rasional : Diharapkan ibu dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi gizi pada
balita
3. Beritahu ibu tentang dampak gizi tidak seimbang pada balita
Rasional :Dengan mengetahui dampak yang dapat terjadi, ibu termotivasi untuk
memenuhi nutrisi pada anaknya

VI. Implementasi
Tanggal 18 Desember 2020 Jam 10:00 WITA
Data I
1. Memberikan penjelasan tentang manfaat gizi pada balita yaitu sangat penting untuk
pertumbuhan normal serta perkembangaan fisik dan kecerdasan. Dengan gizi yang
seimbang maka diharapkan anak memiliki tubuh yang sehat, tidak mudah terserang
penyakit infeksi dan lain sebagainya.
2. Menjelaskan pada ibu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi gizi pda balita, yaitu
tentang ketersediaan pangan di tingkat keluarga, pola asuh keluarga, kesehatan
lingkungan, pelayanan kesehatan dasar, budaya keluarga, social ekonomi, tingkat
pengetahuan dan pendidikan.
3. Memberitahu ibu tentang dampak gizi tidak seimbang pada balita yaitu, tentang dampak
gizi lebih, dampak gizi buruk, dampak gizi kurang/pertumbuhann fisik terlambat.
4. Dts sesuai intervensi

VII. Evaluasi
Tanggal 18 Desember 2020 Jam 10:00 WITA
(Data I)
1. Ibu dapat mengulang kembali penjelasan yang telah diberikan tentang manfaat gizi pada
balita
2. Ibu dapat mengulang kembali penjelasan yang telah diberikan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi gizi pada balita
3. Ibu dapat mengulang kembali penjelasan yang telah di berikan tentang dampak gizi tidak
seimbang pada balita
4. dst

( SATUAN ACARA PENYULUHAN )


IMUNISASI

Materi penyuluhan : Gizi pada Balita


Sasaran : Keluarga Binaan
Waktu penyuluhan : 10: 00 WITA
Hari/Tanggal : Jumat 18 Desember 2020

1. Tujuan Instrusional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu mampu, mengerti dan memahami tentang
pentingnya gizi pada balita
2. Tujuan Instrusional Khusus
Setelah ibu mengikuti penyuluhan ibu dapat:
Ibu mengeti tentang pentingnya gizi pada balita
Ibu mengetahui tentang perkembangan balita yang yang gizi nya terpenuhi
Ibu memahami bagaimana pengaruh gizi pada pertumbuhan balita
Ibu memahami efek samping jika gizi balita tidak terpenuhi
Ibu mengetahui jadwal yang tepat dalam pemerian imunisasi

3. Materi
Pengertian gizi pada balita
Nutrisi penting pada balita
Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita
Dampak gizi tidak seimbang
4. Metode
Penyuluhan

5. Media
Leaflet
Poster

6. Uraian Kegiatan
No Kegiatan penyuluhan Tujuan Kegiatan ibu Waktu Metode
1 Pembukaan:
 Memberi salam  Menjawab salam 5 menit Ceramah
 Perkenalan  Memperkenalkan
 Menyampaikan diri
tujuan umum dan  Memperhatikan
khusus dan memahami

2 Kegiatan inti
menyampaikan
penyuluhan:
15 menit
 Pengertian gizi  Agar ibu  Memperhatikan
pada balita memahami dan menyimak
konsep gizi
pada balita

Ceramah
 Nutrisi penting  Untuk  Memperhatikan
pada balita mengetahui dan memahami
tentang nutrisi
penting pada
balita

 Faktor-faktor
 Agar ibu
yang
mengetahui
mempengaruhi
apa saja Tanya
status gizi balita
3 faktor-faktor 10 menit jawab
yang
mempengaruhi
status gizi
balita

5 menit
 Membuka sesi  Bertanya
pertanyaan  Memberikan
kesempatan
4 pada ibu untuk
bertanya

5.  Penutup  Membalas
menyampaikan ucapan
ucapan terimakasih
terimakasih dan membalas
salam

Evaluasi
Essay
1. Apa yang dimaksud dengan gizi pada balita?
2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi gizi balita dan dampak gizi tidak
seimbang untuk kesehatan ?
MATERI PENYULUHAN
Pengertian gizi pada balita
Nutrisi penting pada balita
Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita
Dampak gizi tidak seimbang

DOKUMENTASI (foto kegiatan penyuluhan)

Anda mungkin juga menyukai