Anda di halaman 1dari 21

EKONOMI DAN PERUSAHAAN

DISUSUN

OLEH :

Nama : Nim

1. Pahmi Amhar 201914069

2. Indah Lestary 201914046

3. Asmaul Husnah 201914084

4. Sukmawati 201911033

5. Kismawati 201914048

POLITEKNIK INFORMATIKA NASIONAL MAKASSAR


ADMINISTRASI PERKANTORAN 35
TAHUN AJARAN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Proposal

Bisnis dengan ini penulis mengangkat judul Ekonomi dan Perusahaan.

Kami sebagai penulis mengakui bahwa ada banyak kekurangan pada makalah kami ini. Oleh

karna itu, kritik dan saran dari seluruh teman teman senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan

makalah kami. Semoga makalah kami ini dapat membawa pemahaman dan pengetahuan bagi kita

semua.

Makassar, 16 Maret 2021


DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekonimi

B. Pengertian Perusahaan

C. Pengertian Bisnis

D. Prinsip Ekonomi

E. Sistem Teori

F. Hubungan Antara Perusahaan Dan Rumah Tangga

G. Tujuan Perusahaan

H. Tujuan Perusahaan Menurut Jangka Waktunya

I. Cara Mencapai Tujuan

J. Perbedaan Antara Badan Usaha, Koperasi Dan Yayasan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulam

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan ekonomi dan bisnis yang berkembang pesat seperti saat ini, perusahaan

tidak hanya beroperasi untuk menghasilkan laba yang sebesar-besarnya tetapi perusahaan

juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa

kekayaan pemegang saham tersebut dianggap menjadi tujuan utama, perusahaan tentunya

memerlukan tambahan modal untuk keberlangsungan kegiatan operasionalnya. Hal ini tidak

terlepas dari kontribusi pasar modal yang memiliki peran besar terutama bagi kelangsungan

hidup perusahaan dalam pemenuhan dana untuk semua pembiayaan kegiatan operasional

perusahaan, karena pasar modal menjadi tempat bertemunya perusahaan yang membutuhkan

dana dan menyalurkan dana melalui investasi.

Dimana pasar modal merupakan suatu perdagangan surat-surat berharga, dalam artian

pasar modal adalahtempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham

(stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan saham tersebut kedepannya

akan dipergunakan untuk memperkuat dana atau menjadi tambahan dana bagi perusahaan.

Dengan adanya peluang dipasar modal perusahaan berlomba-lomba untuk

memperdagangkan saham mereka. Dengan memperdagangkan sahamnya dipasar modal yang

terdapat di Bursa Efek Indonesia, maka perusahaan dapat memperoleh dana. Bagi investor,

investasi yang dipilih dalam sekuritas yang diharapkan memberikan tingkat pengembalian

(return) yang besar pula sesuai risiko yang dapat ditanggung olehpara investor. Dan dari sisi

investor, yang dijadikan faktor utama adalah menanamkan modal kepada perusahaan yang

membutuhkan dana agar memperoleh keuntungan dari yang diinvestasikan, hal ini disebut

dengan return.

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi yang diperoleh dari investor. Di

pasar modal terdapat salah satu jenis sekuritas yang banyak diminati pihak investor adalah

sekuritas saham. Sahm adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalama
perusahaan. Saham yang mampu memberikan return realisasi yang tidak terlalu jauh ari return

ekpektasi adalah saham yang dinilai baik.

B. Rumusan Masalah

Program pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja perlu diadakan di dalam

organisasi , serta agar karyawan dapat meningkatkan kemampuan bekerja , yaitu bekerja

denga lebih efektif dan efisien sehingga mampu meningkatkan produktivitas kerja.

C. Tujuan

Untuk mengetahui pengaruh pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja yang

dilaksanakan terhadap produktivitas kerja karyawan.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekonomi

Ekonomi perusahaan merupakan gabungan dari dua kata yang masing-masing

memiliki pengertian, yaitu ekonomi dan perusahaan. Ilmu ekonomi, atau yang sering

disingkat dengan Ekonomi, adalah terjemahan dari kata Economics dalam Bahasa Inggris.

Untuk memahaminya, berikut ini disajikan beberapa pengertian.

Menurut Webster’s Dictionary

Economics: The science that treats of the production and management of public

wealth, distribution of goods, satisfaction of human needs, political economy.

Menurut Pakar Ekonomi

 Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk memenuhi

kebutuhannya yang tidak terbatas, dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas.

 Ekonomi adalah ilmu yang mempeajari perilaku manusia dalam memilih dan

menciptakan kemakmuran.

Inti permasalahan ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan

manusia yang tidak terbatas dan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.

Selanjutnya, ilmu ekonomi dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :

1. Ekonomi Makro, yang membahas ekonomi secara keseluruhan (agregatif), seperti

Ekonomi Umum dan Ekonomi Negara/Pemerintahan. Topik pembahasannya meliputi

Produksi Nasional, Pendapatan Nasional, Perdagangan Internasional, Masalah

Tenaga Kerja, Inflasi, Devaluasi, dan sebagainya.

2. Ekonomi Mikro, yang membahas ekonomi secara fungsional, seperti Ekonomi

Perusahaan, Ekonomi Rumah Tangga. Topik pembahasannya meliputi Fungsi


Organisasi, Produksi, Pemasaran, Keuangan, Pembelian, Pengendalian, Personalia,

atau Sumber Daya Manusia, dan Fungi Sosial dalam suatu perusahaan.

Beberapa istilah-istilah dalam ilmu ekonomi (makro ekonomi):

Inflasi, adalah penurunan yang tajam terhadap nilai mata uang dari suatu Negara, yang

mengakibatkan terjadinya kenaikan tingkat harga-harga dengan cepat.

Devaluasi, penurunan nilai uang sendiri terhadap mata uang luar negeri. Indonesia

berorientasi pada mata uang US$. Sebagai contoh, pada 1993 nilai 1 US$ adalah Rp. 2.100,-

kemudian pada 1997 (juni) menjadi Rp. 2.500,- dan setelah krisis moneter tahun 1997 pernah

mencapai hamper Rp. 15.000,- walaupun sekarang (2009) berkisar antara Rp. 9.000,- sampai

Rp. 10.000,-

GDP/Gross Demostic Product (Income per Capita), adalah produk bruto yang dihasilkan oleh

oleh penduduk atau perusahaan yang berada/tingal di wilayah Negara Republik Indonesia

(PMA termasuk).

GNP/Gross National Product (Pendapatan Nasional), adalah produk bruto yang dihasilkan

oleh penduduk atau perusahaan warga Negara Indonesia (WNI), baik yang tinggal/berada di

Indonesia maupun di luar negeri (PMA tidak termasuk). GNP China 2006 US 1.740,- (Suara

Pembaruan 6/10/06), sedangkan tarket GNP Indonesia 2030 adalah US 18.000,- yang

merupakan Visi Indonesia 2030 (Kompas 23/3/07).

B. Pengertian Perusahaan

Perusahaan adalah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini

disebabkan karena ‘ kebutuhan ‘ manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus melewati

sebuah ‘ proses ‘ di suatu tempat, sehingga inti dari perusahaan ialah ‘tempat melakukan proses ‘

sampai bisa langsung digunakan oleh manusia.


Perusahaan merupakan kesatuan teknis yang bertujuan menghasilkan barang atau jasa. Perusahaan

juga disebut tempat berlangsungnya proses produksi yang menggabungkan faktor – faktor produksi

untuk menghasilkan barang dan jasa. Perusahaan merupakan alat dari badan usaha untuk mencapai

tujuan yaitu mencari keuntungan. Orang atau lembaga yang melakukan usaha pada perusahaan

disebut pengusaha, para pengusaha berusaha dibidang usaha yang beragam.

Dalam UU No. 8 Tahun 1997 tentang dokumen perusahaan, yang dimaksud dengan perusahaan

adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan tujuan

memperoleh keuntungan dan atau laba, baik yang diselenggarakan perseorangan maupun badan usaha

yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam

wilayah NKRI.

Menurut Webter’s Dictionary, perusahaan adalah business establishment or commercial house, yaitu

lembaga bisnis atau badan komersial. Sementara itu, banyak pakar ekonomi, baik dari luar negeri

maupun dari Indonesia sendiri, yang mengajukan pendapat mengenai pengertian perusahaan.

Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Menurut J.C. Rietveldt

Perusahaan atau Badan Usaha adalah suatu organisasi perusahaan yang ditujukan

untuk memperoleh pendapatan atau penghasilan.

2. Menurut Basu Swastha D.H. dan Ibnu Sukotjo W.

Perusahaan adalah suatu organisasi produksi yang menggunakan dan

mengoordinasikan sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang

menguntungkan.

3. Menurut Murti Sumarni dan John Soeprihanto

Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yan mengolah sumber-sumber

ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk

memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat.


Apabila antara Ilmu Ekonomi dan Perusahaan dihubungkan, maka Ilmu Ekonomi

Perusahaan mempunyai pengertian sebagai berikut.

 Ilmu yang mempelajari gejala-gejala ekonomi di dalam perusahaan.

 Bagian dari ilmu ekonomi mikro yang mempelajari gejal-gejala perusahaan.

Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari faktor-faktor ektern yang

mempengaruhi perusahaan, baik organisasi maupun kegiatannya. Sedangkan secara luas

mencakup  semua faktor ekstern yang mempengaruhi individu, perusahaan, dan masyarakat.

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam lingkungan perusahaan:          

 1.   Lingkungan Fisik, Energi, dan Konservas

 Di lingkungan fisik berdampak negatif yaitu terjadinya pencemaran udara, pencemaran air, atau

pencemaran sampah. Dari sumber energi dan konservasi perusahaan harus melakukan penghematan

energi dan konservasi energi yang akan berpengaruh pada kelestarian sumber-sumber yang ada untuk

jangka panjang.                                                                                            

 2.  Lingkungan Perekonomian dan Perpajakan  Kota sebagai industri yang banyak memberikan

lapangan pekerjaan dan menjadi daerah pemasaran. Berdirinya perusahaan dapat meningkatka

penghasilan pemerintah melalui pembayaran pajak.

3. Lingkungan Hukum                                                                                           

Kegiatan perusahaan  berada di dalam suatu kerangka hukum, sehingga faktor hukum mempengaruhi

keputusan-keputusan serta transaksi-transaksi dalam perusahaan.                                       

 4. Lingkungan Pemerintah

Hubungan antara perusahaan dan pemerintah telah berkembang dari usaha-usaha untuk menggali dan

menggunakan sumber-sumber ekonomi yang ditujukan untuk menciptakan kondisi perekonomian

yang sehat.   
5.  Lingkungan Internasional 

Merupakan suatu konsep keseluruhan yang luas meliputi kegiatan dan masalah perekonomian.

Kekuatan ekonomi Negara-negara tersebut di dukung oleh kegiatan dari perusahaan-perusahaan

internasional, yaitu membuat barang dan jasa untuk melayani konsumen di seluruh dunia.

Lingkungan Internal dan Exsternal

A. Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah kejadian dan kecenderungan dalam suatu organisasi yang mempengaruhi

manajemen, karyawan dan budaya organisasi. Yang termasuk lingkungan internal adalah :

a.    Tenaga kerja

b.    Peralatan dan mesin

c.    Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)

d.   Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan

B. Lingkunan Exsternal

Lingkungan eksternal adalah semua kejadian di luar perusahaan yang memiliki potensi untuk

mempengaruhi perusahaan (Chuck Williams, 2001; 51) lingkungan eksternal terbagi menjadi 2 yaitu :

a.    Lingkungan ekstern mikro, merupakan unsur-unsur tindakan langsung atau lingkungan khusus.

Lingkungan ekstern mikro terdiri dari :

a. Pelanggan (customer)

b. Pesaing (competitors)

c.  Pemasok (supplier)

d.    Perwakilan-perwakilan pemerintah
e.    Lembaga keuangan

b.    Lingkungan ekstern makro, yang merupakan unsur-unsur tindakan tak langsung atau lingkungan

umum. Lingkungan ekstern makro terdiri dari :

a. Ekonomi

b.Teknologi

c. Politik hukum

d. Sosial budaya.

C. Pengertian Bisnis

Menurut Skinner (1992), bisnis adalah pertukaran barang, jasa atau uang yang saling

menguntungkan atau memberikan manfaat. Pada dasarnya, bisnis memiliki makna sebagai

“the buying and selling of goods and service”. Sedangkan perusahaan bisnis adalah suatu

organisasi yang terlibat dalam pertukaran barang, jasa, atau uang untuk menghasilkan

keuntungan.

Sedangkan Raymond E. Glo et.al (1976) menyebutkan bahwa bisnis adalah jumlah

seluruh kegiatan yang diorganisasi oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang

perniagaan dan industry, menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan

memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka.

Secara sederhana, bisnis adalah semua kegiatan yang dilakukan seseorang atau lebih

yang terorganisasi dalam mencari laba melalui penyediaan produk yang dibutuhkan oleh

masyarakat.

Tujuan Bisnis

 Bagi para wiraswasta ataupun pengusaha tujuan mereka berbisnis yakni berusaha mengolah bahan

untuk dijadikan produk yang diperlukan oleh konsumen yaitu berupa barang dan jasa.

Namun tujuan berbisnis  bagi sebuah perusahaan yakni mendapatkan laba maksimum yang

merupakan suatu imbalan yang diperoleh oleh perusahaan dari penyediaan suatu produk bagi para
konsumen. Kegiatan bisnis meliputi semua aspek kegiatan untuk menyalurkan barang dan jasa

melalui saluran produktif, dari membeli bahan baku (bahan mentah) sampai dengan menjual barang

jadi.

Pada pokoknya, kegiatan bisnis memiliki cakupan sebagai berikut.

 Perdagangan (meliputi pedagang),

 Pengangkutan (dengan alat-alat transportasi),

 Penyimpanan (sampai barang terjual),

 Pembelanjaan (meliputi bank atau kreditor), dan

 Pemberian informasi (dengan promosi)

   Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis

Meskipun bentuk kepemilikan bisnis berbeda-beda pada setiap negara, ada beberapa bentuk yang

dianggap umum:

 Perusahaan perseorangan:  Bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang. Pemilik

perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan.

Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian, pemilik lah yang harus menanggung seluruh

kerugian itu.

 Persekutuan:  Bentuk bisnis dimana dua orang atau lebih bekerja sama mengoperasikan

perusahaan untuk mendapatkan profit. Sama seperti perusahaan perseorangan, setiap sekutu

(anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan.

Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi persekutuan komanditer dan firma.

 Perseroan:  Bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang dan diawasi

oleh dewan direktur. Setiap pemilik memiliki tanggung jawab yang terbatas atas

harta perusahaan.

 Koperasi: Bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan

melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi


rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan

anggotanya. Karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain adalah

anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi

merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.

D. Prinsip Ekonomi

Dalam melaksanakan kegiatan ekonomi, setiap pelaku ekonomi cenderung berpikir,

bersikap atau mempunyai cara pandang, dan bertindak sesuai prinsip ekonomi, yaitu efisien

dan efektif. Arti perinsip ekonomi adalah “dengan penorbanan yang sekecil-kecilnya untuk

memperoleh hasil yang maksimal.”

Yang dimaksud dengan efisien adalah bahwa kegiatan ekonomi bertitik berat pada

segi pengorbanan, yaitu menekan biaya seminimal mungkin, tetapi tidak mengurangi hasil

yang direncanakan. Seangkan pengertian efektif bertitik berat pada sasaran (tujuan atau hasil),

yaitu bagaimana memperoleh hasil yang maksimal , dengan tidak menambah biaya.

Dengan demikian , prinsip ekonomi selalu berkaitan dengan efisiensi biaya dan

efektivitas hasil usaha. Bagi setiap perusahaan, efisiensi meliputi faktor-faktor produksi yang

terdiri atas sumber daya alam (natural resources),sumber daya manusia (human

resources),modal (capital), dan manajemen. Sedangkan efektivitas merupakan hasil usaha

suatu perusahaan yang tercermin dari kemampuannya menghasilkan output yang berwujud

barang dan jasa secara menguntungkan.

Jadi, kegiatan yang efektif dan efisien hendaknya dilakukan dalam satu kesatuan .

penekanan hanya pada efisiensi dapat mengakibatkan sasaran atau target perusahaan tidak

tercapai . sebaliknya tanpa menghentikan efisiensi, efektivitas perusahaan akan tercapai

dengan pengorbanan yang besar. Perusahaan yang telah menerapakan prinsip ini antara lain

adalah PT Garuda Indonesia yang memiliki Panca Progaram berbunyi “Perusahaan

memerlukan armada yang efektif, armada mana harus dioperasikan secara efisien “.

E. System Theory
Untuk menggambarkan keterkaitan antara efektif dan efisien dalam prinsip ekonomi

tersebut, kita dapat menggunakan bagan System Theory dari James L.Gibson dibawah ini.

Input Process Output

Feedback

Gambar 1.1 Bagan System Theory

Bagan di atas menunjukkan hubungan antara Input, Process, Output, dan Feedback

dalam kegatan produkasi, yang saling memengaruhi dan berlangsung terus-menerus. Apabila

dikaitkan dengan prinsip ekonomi suatu perusahaan, yaitu efisien dan efektif, hubungan

tersebut dapat diterangkan sebagai berikut.

Efisiensi dilaksanakan pada input dan process. Efisiensi input berarti bagaimana

memepergunakan faktor-faktor produksi yang minimal, baik jumlah maupun nilainya.

Efisiensi dalam proses dimaksudkan agar proses produksi dilaksanakan dengan cara atau

system yang tepat, antar lain dengan memilih apakah secara manual,

masinal,elektrik,mengomputerkan (computerized), conveyer, robotic, dan sebagainya.

Sedangkan efektivitas diberlakukan pada output (hasil) dan feddbak (umpan balik),

anatara lain dengan cara output usaha berupa barang dan jasa diupayakan sesuai rencana. Dan

umpan balik dari masyarakat hendaknya diperhatikan untuk memperbaiki atau meningkatkan

kualitas input produksi.

Rasio antara output dan input disebut produktivitas. Sebagai gambaran, dimisalkan

output pabrik garmen sehari 2.000 lusin dengan input (karyawan) 2.000 orang. Maka,

produktivitas pabrik tersebut adalah 2.000/2.000 = 1 lusin per orang per hari. Semakin besar

outputnya, semakin tinggi atau semakin baik produktivitas perusahaan itu. Demikian pula
sebaliknya, semakin menurun jumlah output yang dihasilkan maka produktivitas perusahaan

itu semakin rendah. Produktivitas dapat dibandingkan secara internal perusahaan dari eaktu

ke waktu maupun dengan melihat rata-rata produktivitas industry sejenis.

System Theory ini dapat diterapakan pada setiap perusahaan. Contohnya pada

perusahaan penerbangan, umpan balik (feedback) dari masyarakat berupa keluhan terhadap

pelayanan pramugari (in-fligh services) atau keterlambatan (delay) keberangkatan pesawat

terbang perlu diperhatikan demi perbaikan dalam proses maupun penentuan input produksi.

Selanjutnya, dengan melihat System Theory tersebut, dapat disimpulkan bahwa dlam kegiatan

ekonomi ada dua kegiatan pokok yang saling memengaruhi, yaitu kegiatan produksi

(dinyatakan dengan output) dan kegiatan konsumsi (dinyatakan melalui penilaian umpan

balik).

Lebih jauh, dengan ekonomi mikro ada dua pihak yang selalu berhubungan, yaitu

perusahaan dan rumah tengga. Hal ini tidak berarti mengabaikan pelaku kegiatan ekonomi

antarperushaan atau antara perusahaan dengan pemerintah/Negara, tetapi hanya untuk

memudahkan pembahasan.

F. Hubungan antara Perusahaan dan Rumah Tangga

Hubungan antara perusahaan dan rumah tangga dijelaskan oleh Richard G. Lipsey

dalam buku Economics dengan bagan sebagai berikut.

PERUSAHAAN

FACTOR MARKET PRODUCT MARKER

RUMAH TANGGA
Keterangan: = arus barang dan jasa
= arus uang atau pendapatan

Gambar 1.2 Bagan Hubungan antara Perusahaan dan Rumah Tangga

Dalam bagan tesebut terlihat ada dua pelaku yang saling berinteraksi teru-

menerus,yaitu Perusahaan dan Rumah Tangga. Perusahaan sebagai produsen barang dan jasa

menwarkan produk ke rumah tangga melalui product market, dan menerima pembayaran

(uang) dari rumah tangga atas barang danjasa yang dijual. Sebaliknya, rumah tangga

menawarkan jasa melalui factor market yang meliputi faktor-faktor produksi (sumber daya

alam, tenaga kerja, modal dan manajemen)kepada perusahaan, dan menerima pembayaran

dari perusahaan atas barang dan jasa yang diberikan, bisa dalam bentuk pendapatan sewa,

upah kerja (gaji), dividen, dan fee. Sudah tentu jumlah pendapatan yang diterima oleh

perusahaan tidak optimis sama besarnya dengan yang diterima oleh rumah tangga, tergantung

pada prinsip ekonomi yang dijalankan oleh masing-masing pihak, serta kondisi di masing-

masing pasar, apakah buyer’s market atau seller’s maket.

G. Tujuan Perusahaan

Apabila ditanyakan kepada pengusaha atau karyawan suatu perusahaan tentang apa

tujuan didirikannya perusahaan tersebut, maka akan diperoleh bermacam-macam jawaban.

Berikut ini disajikan bebeapa pendapat mengenai tujuan perusahaan.

Menurut para ekonomi klasik, tujuan didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

memaksimalka keuntungan (to maximize profit).

Sementara itu, dari hasil penelitian George W. England terhadap 1.072 pimpinan

perusahaan di Amerika Serikat, diperoleh pendapat yang lebih beragam tentang tujuan

perusahaan, yaitu:

 Profitability (menghasilkan keuntungan).

 Productivity (menghasilkan produk dengan kualitas atau jumlah tertentu).

 Growth (tumbuh dan berkembang).

 Employee satisfaction (memuaskn karyawan).


 Community interest (memenuhi kebutuhan masyarakat).

Pada praktiknya, tujuan setiap perusahaan tentu bervariasi dan sangan tergantung

pada banyak faktor,terutama pada pandangan pemlik (owner) ataupun pengelolanya. Namun,

bagi usaha bisnis, tujuan utamanya adalah memperoleh keuntungan. Di Indonesia, dari tujun-

tujuan di atas agaknya masih dapat ditambahkan satu tujuan lagi, yaitu untuk beribadah,

karena masyarakat Indonesia memiliki pndangan religious atau keberagamaan yang kuat.

Sedangkan menurut Skinner (1992), tujuan bisnis adalah: (1) mencari keuntungan

atau profit, (2) mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, (3) pertumbuhan

perusahaan, dan (4) tanggung jawab social.

Keuntungan dapat dipandang dari dua sisi, yaitu keuntungan bisnis dan keuntungan

ekonomis. Keuntungan bisnis merupakan selisih antara pendapatan (penghasilan) dengan

pegeluaran (biaya-biaya), yaitu selisih antara harga jual dengan semua biaya produksi dan

biaya penjualan produk termasuk pajak. Sedangkan keuntungan ekonomis adalah sisa hasil

usaha setelah pengeluaran nyata dan biaya oportunitas diperhitungkan dari pendapatan yang

diterima. Yang dimaksud dengan biaya oportunitas (opportunity cost) adalah biaya dari

pemilihan alternative terbaik penggunaan sumber daya-sumber daya yang ada untuk

mencapai tujuan dengan mengorbangkan alternative terbaik lainnya bagi penggunaan sumber

daya ersebut.

Mempertahankan kelngsungan hidup perusahaan merupkan tujuan yang wajar,

Karena tujuan yang lain dapat dicapai hanya apabila bisnis tetap bertahan hidup. Tumbuh

merupakan suatu tujuan karena bisnis tidak dapat tetap seperti semula adanya. Seperti halnya

manusia, bisnis juga perlu tumbuh. Peningkatan market share, pengembangan pribadi dan

individu, dan peningkatan produktivitas merupakan tujuan pertumbuhan yang penting.

Pertanggungjawaban sosial juga merupakan tujuan yang penting. Bisnis, sebagaimana

manusia di masyarakat, harus mengemban tanggung jawab sosial seperti pengendalian polusi
atau mencegah pencearan lingkungan, penghapusan praktik-praktik diskriminasi,

penghematan energy, dan sebagainya.

H. Tujuan Perusahaan Menurut Jangka Waktunya

Apabila dihubungkan dengan jangka waktu usaha, maka tujuan mendirikan

perusahaan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

1) Jangka Pendek (kurang dari 1 tahun), mencari keuntungan (profitability)

2) Jangka menengah (1 sampai 5 tahun), tumbuh dan berkembang (growth)

3) Jangka Panjang (lebih dari 5 tahun), berkesinambungan (continuity)

Dengan demikian, apabila suatu perusahaan ingin dapat berumur panjang, maka

haruslah mempunyai kemampuan melaksanakan setiap tahap tujuan usaha, yaitu agar

memperoleh keuntungan, tumbuh dan berkembang, serta berkesinambungan.

I. Cara Mencapai Tujuan

Di tengah globalisasi ekonomi dunia dan kondisi internal serta eksternal yang

senantiasa berubah dengan cepat, persaingan yang semakin berat, sudah tentu diperlakukan

kemmpuan yang prima untuk mencapai tujuan. Dari sedikit perusahaan yang berumur

panjang, PT H.M Sampoerna (produsen rokok Jie Sam Soe yang berdiri pada 1912), PT Jamu

Jago (1918), dan Bakrie Group (1941) adalah beberapa perusahaan yang telah mampu

mencapai tujuan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang dari sebuah bisnis. Demikian

pula denga PT Garuda Indonesia, perusahaan penerbangan tertua di Indonesia yang didirikan

pada 1949. Di Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, banyak perusahaan yang tumbuh

berkesinambungan dan mampu mencapi usia antara 200 hingga 300 tahun. Prestasi tersebut

dapat dicapai antara lain karena Negara tersebut telah lama merdeka dan perusahan tersebut

merupakan public company yang melakukan penjualan saham kepada masyarakat, sehingga

dapat dikelola secara professional.

J. Perbedaan antara Badan Usaha, Koperasi, dan Yayasan


Di Indonesia, selama ini sebagian masyarakat masih belum memperoleh gambaran

yang jelas mengenai perbedaan antara Badan Usaha, Koperasi dan Yayasan. Apalagi dalam

praktiknya, ketiga lembaga tersebut melakukan kegiatan dalam bidang yang sama atau sulit

dibedakan. Untuk membedakan ketiga lembaga tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Perbedaan antara Badan Usaha, Koperasi, dan Yayasan

Kriteria Badan Usaha Koperasi Yayasan

1 Kegiatan Bisnis Bisnis Non Bisnis

2 Fungsi Ekonomi Ekonomi + Sosial Sosial

3 Pengesahan Dep. Hukum & Kementrian Akte Notaris

HAM Koperasi & UKM

4 Hubungan Ada yang Dibantu Ada yang

Keuangan membantu, ada Pemerintah membantu, ada

dengan yang dibantu yang di bantu

Pemerintah

Contoh:

Badan Usaha : PT Garuda Indonesia, PT Merpati Nusantara Airlines, PT Batavia Air, PT Mandala

Airlines, PT Air Asia Indonesia. PT Pelni, PT Djakarta Lloyd, PT Arpeni Pratama

Ocean Line. Tbk,PT Sepatu Bata, PT National Gobel, PT Astra Internasional, dan

lain-lain.

Koperasi :KUD (Koperasi Unit Desa), KUT (Koperasi Uaha Tani), KOPMA (Koperasi

Mahasiswa), KOPAS, dan lain-lain.

Yayasan : Yayasan Supersemar, Yayasan Dharmais, Yayasan Trisakti, dan lain-lain.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap orang memiliki berbagai pendapat yang berbeda dalam mengambil keputusan. Ada

orang yang menganggap pendekatan terbaik adalah dengan menggunakan rasio semata. Ada pula

yang beranggapan bahwa penggunaan naluri adalah yang terbaik untuk mengambil keputusan. Namun

tidak jarang juga orang mengambil keputusan berdasarkan pendekatan kombinasi antara rasio dan

naluri. Apapun bentuk pendekatan yang diambil dalam mengambil keputusan, lakukanlah dengan

penuh penuh tanggung jawab dan terimalah konsekuensinya dengan penuh tanggung jawab pula.

B. Saran

Berdasarkan pada kesimpulan yang diambil diatas, maka saran-saran yang dapat di

kemukakan sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan, perusahaan diharapkan dapat lebih mempertimbangkan faktor-faktor seperti

struktur badan usaha, profitabilitas dan risiko bisnis dalam pengambilan keputusan struktur modal.

2. Pentingnya peran serta pemerintah dalam pembangunan industri mikro di Indonesia, terutama

dalam menentukan kebijakan-kebijakan perdagangan dan proteksi terhadap produk hasil

kerajinan asli Indonesia baik kebijakan harga, pemasaran dan kebijakan lainnya yang bersifat

positif dan bertujuan ntuk memajukan industri mikro, mengusahakan agar bisnis dan

usahanya menjadi lebih produktif, efisien, serta nilai dari produknya bisa naik sehingga memberi

dampak tingkat pendapatan dan penghidupan ekonomi dan bisnis menjadi lebih baik serta tingkat

kesejahteraan yang lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA

Anoraga Pandji, Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi, Cetakan Pertama. PT

Rineka Cipta 2007.

Brealey Richard A, Stewart C Myers. Principle of Corporate Finance 4th Edition, USA: Mc Graw-

Hill Inc, 1991.

Anda mungkin juga menyukai