Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL KEGIATAN PENYULUHAN

TINGKAT II A
KELOMPOK 3

Fadlia Hamani

Febriani Ismail

Nita Nurjanah

Novika Sri Endang Maleo

PRODI DIPLOMA III KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKESGORONTALO
T.A 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manfaat buah naga untuk ibu menyusui Ternyata selain bermanfaat untuk
ibu hamil, buah yang memiliki kulit berwarna merah mudah ini juga ternyata
bermanfaat untuk ibu menyusui .Buah naga kaya akan kandungan zatbesi .zat
besi ini tidak hnya membantu ibu pulih lebih cepat pasca melahirkan ,tetapi
juga membantu perkembangan bayi baru lahir agar lebih sehat .Selain itu,buah
naga juga kaya akan kalsium yang dapat membantu ibu sesama menyusui dan
juga perkembangan tulang sikecil, kandungan vitamin C dan antioksidan
lainya yang terkandung dalam buah naga dan membantu meningkatkan sistem
kekebalan tubuh ubu menyusui dan juga bayi .
Manfaat buah naga pada ibu nifas yang anemia yaitu membentuk Sel
Darah Merah : Buah naga mengandung zat besi yang sangat tinggi, sehingga
dapat membantu ibu menyusui untuk memproduksi sel darah merah sehingga
terhindar dari penyakit anemia. Tentu ini juga akan membantu perkembangan
sel darah pada anak.
Manfaat buah naga pada ibu nifas yang tidak anemia yaitu Meningkatkan
Kekebalan Tubuh : Ibu menyusui lebih sering terserang penyakit karena
memang kekebalan tubuhnya menjadi turun. Maka dari itu, buah naga dapat
membantu ibu menyusui agar tetap fit dan sehat sehingga bayi yang disusui
juga akan menjadi kebal terhadap penyakit dan aktivitas menjadi lebih lancar.
Menjadi Sumber Vitamin A yang cukup untuk Ibu dan Bayi sehingga
terhindari dari gangguan penyakit mata dan kulit. Buah Naga mengandung
Vitamin A yang cukup tinggi, maka Ibu menyusui sangat dianjurkan untuk
mengkonsumsi buah naga setiap hari, boleh dimakan langsung atau dibuat jus.
Memberikan Energi yang Cukup : Selain makan Nasi, ibu menyusui juga
perlu energi tambahan dari sumber lainnya. Buah naga juga bisa menjadi
pilihan, dengan mengkonsumsi buah naga setiap hari, insyallah dijamin tubuh
akan tetap kuat dan segar (tidak lemes).
Menyusui adalah suatu proses yang alamiah namun tetap harus di pelajari
bagaimana cara menyusui yang baik dan benar, Karena menyusui sebenarnya
tidak saja memberikan kesempatan kepada bayi untuk tumbuh menjadi
manusia yang sehat secara fisik saja tetapi juga cerdas, mempunyai emosional
yang stabil, perkembangan spiritural yang baik serta perkembangan sosial
yang lebih baik. Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber gizi yang sangat ideal
dengan komposisi yang seimbang dan sesuai dengan pertumbuhan bayi,
Karena ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna baik secara kualitas
maupun kuantitas. ASI sebagai makanan tunggal akan mencukupi kebutuhan
tumbuh kembang bayi normal sampai usia 4-6 bulan.
Menyusui adalah pemberian sangat berharga yang dapat diberikan seorang
ibu terhadap bayinya. Dalam keadaan sakit atau kurang gizi, menyusui
mungkin pemberian yang dapat menyelamatkan hidup bayi. Dalam
kemiskinan, menyusui mungkin pemberian satu-satunya. Menyusui bayi
adalah suatu upaya sangat sederhana dan alami, yaitu “Dekaplah bayi dan
tawarkan payudara ibu”.
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah memberi kesempatan bayi menyusu
sendiri dalam 1 jam kelahran. Kontak ulit bayi dan ibu (meningkatkan
hormone ositoksin).Yang dimaksud dengan pemberian ASI ekslusif adalah
menyusui bayi secara murni. Bayi hanya diberi ASI tanpa tambahan cairan
lain, seperti susu formula, jeruk, madu dan air teh, air putih dan tanpa
pemberian makanan tambahan yang lain, seperti pisang, bubur susu, biscuit,
bubur, nasi tim. Pemberian ASI secara ekslusif di anjurkan untuk jangka
waktu minimal hingga bayi berumur enam bulan (jika mungkin sampai enam
bulan).Berdasarkan penilitan WHO (2000) dienam negara berkembang resiko
kematian bayi antara usia 9-12 bulan meningkat 40% jika bayi tersebut tidak
disusui. Untuk bayi usia di bawah 2 bulan, angka kematian ini meningkat
menjadi 48%. Sekitar 40% kematian balita terjadi satu bulan pertama
kehidupan bayi. IMD dapat mengurangi 22% kematian bayi 28 hari, berarti
IMD mengurangi kematian balita 8,8 %.. Manfaat pemberian ASI, khususnya
ASI secara eksklusif bagi bayi, ibu, keluarga, negara, bahkan dunia, sangat
banyak untuk disebutkan satu per satu. Manfaat yang terpenting bagi bayi
antara lain : ASI merupakan nutrisi dengan kualitas atau kuantitas yang
terbaik, ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh, ASI dapat meningkatkan
kecerdasan, dan Pemberian ASI dapat meningkatkan jalinan kasih sayang atau
bounding.
Menurut Heryati (2012), posisi ibu saat menyusui adalah : Posisi Ibu
Berbaring, Posisi Duduk, Posisi Ibu Telentang, Posisi Madonna/Cradle Hold
(Menggendong), Posisi Menggendong Menyilang (Cross Cradle Atau Posisi
Transisi), Posisi Football (Mengapit), Posisi Lying Down (Posisi Tidur), Bayi
Kembar.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan dari
pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah ‘Bagaimana pengetahuan
masyarakat terutama ibu menyusui tentang posisi menyusui.
C. Tujuan Kegiatan
Memberikan penyuluhan tentang bagaimana posisi menyusui yang baik
dan benar dan manfaat buah naga bagi ibu menyusui.

D. Manfaat Kegiatan
1. Meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya manfaat dari buah naga
pada ibu nifas
2. Meningkatkan pengetahuan tentang cara menyusui yang benar
3. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang posisi menyusui
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Menyusui
Menyusui adalah pemberian sangat berharga yang dapat diberikan orang
ibu kepada bayinya.Dalam keadaan sakit atau kurang gizi, Menyusui mungkin
pemberian yang dapat menyelamatkan hidup bayi.Dalam kemiskinan,
menyusui mungkin pemberian satu-satunya (Danuadmaja, 2003).Manfaat
pemberian ASI, khususnya ASI secara eksklusif bagi bayi, ibu, keluarga,
negara, bahkan dunia, sangat banyak untuk disebutkan satu per satu. Manfaat
yang terpenting bagi bayi antara lain : 1. ASI merupakan nutrisi dengan
kualitas atau kuantitas yang terbaik, 2. ASI dapat meningkatkan daya tahan
tubuh, 3. ASI dapat meningkatkan kecerdasan, dan 4. Pemberian ASI dapat
meningkatkan jalinan kasih sayang atau bounding (Danuadmaja, 2003)
Teknik menyusui adalah langkah-langkah tertentu dalam pemberian ASI
langsung dari payudara kepada bayi agar pemasukan ASI lebih efektif.Teknik
menyusui sangat berpengaruh pemberian ASI eksklusif. Karena bila seseorang
ibu tidak dapat menyusui bayinya pada saat-saat awal maka ASI ekslusif juga
tidak dapat diberikan (Soetjiningsih, 2007).Sebaiknya dalam menyusui bayi
tidak di jadwalkan, sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan di setiap saat
bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu
harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing,
kepanasan/kedinginan atau sekedar ingin di dekap) atau ibu sudah merasa
perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat menggosokan satu payudara
sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2
jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang teratur dalam mennyusui
akan mempunyai pola tertentu setelah 1-2 minggu kemudiaan. Menyusui yang
di jadwalkan akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat
berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui
tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan mencengah timbulnya masalah
menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui pada
malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu produksi
ASI (Mitami, 2010). Bagi bayi menghisap secara naluriah akan tetapi pada
awalnya mungkin dia mengalami kesulitan menemukan puting ibunya. Cara
menolong yang paling mudah adalah dengan menempelkan pipinya ke
payudara.lalu, masukkan puting ke mulut bayi. Pastikan bayi menghisap
seluruh area gelap dari payudara (areola) dan bukan hanya putingnya saja. Air
susu keluar dengan banyak selama beberapa menit awal menyusui tetapi bayi
akan terus menghisap beberapa saat lagi. Selesai menghisap payudara tersebut,
Pindahkan dia ke payudara yang satu lagi sampai selesai menyusui.Di sisi
menyusui berikutnya, mulailah dari payudara terakhir tempat menyusui
sebelumnya, dan berakhir di payudara satunya. Dengan demikian, bayi
menerima air susu dalam volume yang sama dari setiap payudara setiap hari.
Ibu pun terhindar dari pembengkakan payudara akibat terlalu penuh dengan
air susu (Kristiyanasari, 2009).
B. Macam-macam Posisi Menyusui
Menurut Heryati (2012), posisi ibu saat menyusui adalah :
1. Posisi Ibu Berbaring
Posisi ini baik dilakukan pada saat pertama kali atau ibu dalam
keadaan lelah atau nyeri.
2. Posisi Duduk
Pada saat pemberian ASI dengan posisi duduk di maksudkan
untuk memberikan topangan/sandaran pada punggung ibu dalam posisi
tegak lurus (900) terhadap pangkuannya. Posisi ini dapat dilakukan dengan
bersila di atas tempat tidur atau lantai, ataupun duduk di kursi.
3. Posisi Ibu Telentang
Seperti halnya pada saat dilakukan inisiasi menyusui dini, maka
posisi ini juga dapat dilakukan oleh ibu.Posisi bayi berada di atas dada ibu
diantara payudara ibu.
4. Posisi Madonna/Cradle Hold (Menggendong)
Posisi ini adalah Posisi normal atau posisi menggendong bayi yang
sering dilakukan oleh ibu menyusui pada umumnya, yaitu kedua kedua
tangan ibu menggendong bayi untuk menyusui.Posisi ini sangat baik untuk
bayi baru lahir.Bayi berbaring miring, menghadap ibu, Kepala, leher, dan
punggung atas bayi diletakkan pada lengan bawah lateral payudara.Ibu
menggunakan tangan sebelahnya untuk memegang payudara jika
diperlukan.
5. Posisi Menggendong Menyilang (Cross Cradle Atau Posisi Transisi)
Bayi berbaring miring menghadap ibu.Posisi ini dilakukan
dengan /lengan berlawanan dengan payudara.Dimana lengan bawah ibu
menyangga tubuh bayi, lalu telapak tangan ibu menyangga kepala bayi
bagian bawah setinggi telinga bayi atau lebih rendah.Posisi ini berguna
untuk bayi yang sangat kecil, bayi sakit atau lahir dengan kelainan fisik.
6. Posisi Football (Mengapit)
Posisi ini biasanya dilakukan pada bayi kembar atau jika ibu
mengalami kesulitan melekatkan bayi melintang di depan tubuhnya. Pada
posisi ini telapak tangan ibu menyangga kepala bayi bagian bawah
setinggi telinga bayi atau lebih rendah.
7. Posisi Lying Down (Posisi Tidur)
Posisi tidur ini pun dapat dilakukan dengan lengan menopang
kepala ibu atau bayi dapat ditopang dengan lengan bawah dan bila ASI
berlebihan maka proses menyusui dapat dilakukan dengan terlentang dan
bayi tengkurap. Posisi ini berguna untuk ibu yang ingin berbaring atau
setelah melahirkan sesar.
8. Bayi Kembar
Sebagian ibu menganggap bahwa apabila ia melahirkan bayi
kembar maka ASI-nya pasti tidak dapat memenuhi kebutuhan bayi
kembar. Ibu akan memberikan tambahan kepada bayi kembarnya tanpa
mencoba dahulu. Menyusui bayi kembar dapat langsung bersamaan atau
bergantian.Kalau menyusui bergantian sebaiknya dimulai dengan yang
lebih kecil dahulu (Yuliarti, 2010).

Posisi menyusui yang benar


1. Tubuh bagian depan bayi menempel pada tubuh ibu
2. Dagu bayi menempel pada payudara
3. Dada bayi menempel pada dada ibu yang berada di dasar payudara
4. Telinga bayi berada dalam satu garis dengan leher dan lengan bayi
5. Mulut bayi terbuka leher dengan bibir bawah yang terbuka
6. Sebagian besar areola tidak tampak
7. Bayi menghisap dalam dan perlahan
8. Bayi puas dan tenang pada akhir menyusui
9. Terkadang terdengar suara bayi menelan
10. Puting susu tidak terasa sakit atau lecet ( Kristiyanasari, 2009).
Resep pembuatan bolu kukus chocolatos
Bahan-bahan:
1. 60 gram terigu pros sedang
2. 6 sdm akan gula pasir
3. 6 sdm minyak goreng
4. 2 butir telur
5. ¼ sdt soda kue
6. ¼ sdt garam
7. 2 shcaset skm coklat
8. 2 shcaset chokolatos

Cara pembuatan:
1. Masukan 2 butir telur kedalam wadah yang teelah disediakan
kemudian masukan gula pasir kemudian kocok manual hingga gula
larut dan hingga telur sedikit mengembang.
2. Setelah itu masukkan tepung terigu sambil diayak agar tidak ada
tepung yang bergerintil dan masukkan juga garam, baking soda.
3. Kemudian cmapurkan tepungnya larut dan rata
4. Setelah itu masukkan chokolatos yang sudah dilarutkan kedalam
adonan. Dan masukkan juga 2 shcaset skm coklat. Campurkan
5. Tambahkan minyak goreng. Aduk kembali sampai benar-benar
tercampur rata.
6. Siapkan wadah untuk mengukus dan olesi margarin
7. Masukkan adonan kedalam wadah
8. Adonan siap untuk dikukus

Resep pembuatan bolu pisang kukus


Bahan-bahan
1. 5 sdm gula pasir
2. 2 butir telur
3. 5 pisang ambon sedang matang banget, haluskan dengan garpu
4. 7 sdm tepung segitiga
5. 1 sdm soda kue
6. 0,5 sdt vanili
7. 1 sdm SKM putih
8. 5 sdm minyak sayur

Cara pembuatan:
1. Campur telur dengan gula aduk
2. Campur bahan tepung, skm, vanili, soda kue
3. Aduk rata campuran telur (langkah 1) dan tepung (langkah 2),
masukkan pisang, aduk, masukkan minyak aduk rata
4. Tuang di loyang, oles margarin
5. Kukus 30 menit (api sedang), pastikan kukusan udah panas dan tutup
kukusan udah dibungkus lap bersih/serbet
6. Angkat bila agak suhu ruang, dan sajikan.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Nama Kegiatan
Nama kegiatan ini adalah Penyuluhan Mengenai posisi menyusui pada ibu
nifas.
B. Sasaran Kegiatan
Sasaran dalam kegiatan ini adalah ibu nifas
C. Metode Kegiatan
Metode pelaksanaan ini akan dilakukan dalam beberapa kegiatan yaitu
tahap survei sosialisasi dilakukan dengan menyusun berbagai hal yang akan
disampaikan pada saat kegiatan penyuluhan diantanya meliputi: penyusunan
materi yang akan diberikan, penyusunan jadwal pemberian materi, pembagian
tugas masing-masing orang yang akan melakukan penyuluhan dan survei
lokasi penyuluhan. Tim pelaksana penyuluhan pada ibu nifas adalah
Mahasiswa DIII Kebidanan semester III Poltekkes Gorontalo dengan jumlah
peserta sekitar 30 orang.
D. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Kegiataan ini akan dilaksanakan pada:
Hari / Tanggal :
Waktu :
Tempat :
E. Rencana Kegiatan

N KEGIATAN WAKTU (BULAN)


O
AGUSTUS
19 20 21
1 Persiapan proposal X
2 Survei lokasi sebelum
kegiatan
3 Pelaksanaan kegiatan
4 Pembuatan laporan X
F. Susunan Acara

No Waktu Acara Pemateri Moderator Penanggung


jawab
1. 08.30- Pembukaan: Faadlia Moderator
08.45 Perkenalan Hamani
Sambutan dari salah satu
Mahasiswa

2. Pembagian leafleat kepada Panitia


setiap peserta penyuluhan
3. 08.45- Pemaparan materi dari Panitia
10.30 kelompok 3 2A DIII
kebidanan
Novika
Inti: Maleo
Pengertian Menyusui Nita
Macam-macam Posisi Nurjanah
Menyusui Febriani
Ismail
4. ISTIRAH
AT
5. 10.30- Pelaksanaan kuis dan hiburan Panitia
10.50 kecil untuk peserta
penyuluhan dan
mempraktekan posisi
menyusui
6. 10.50- Penutupan acara Panitia
11.00
7. Penyerahan cendramata oleh Panitia
kelompok 3 penyuluhan
kepada peserta penyuluhan
G. Rencana Biaya

Jenis Rincian Jumlah Satuan Harga Total Harga


Satuan (Rp)
(Rp)
Persiapan Spanduk 1 Buah Rp. Rp. 100.000
Pemberdayaa 100.000
n Masyarakat

Masker 30 Buah Rp. 5000 Rp. 150.000

Hand 30 Buah Rp. 10.000 Rp. 60.000


Sanitizer

Fotocopy Leaflet 30 Lembar Rp. 2.500 Rp. 75.000

Konsumsi Makanan 30 Dus Rp. 15.000 Rp. 450.000


Berat
Air Mineral 2 Dus Rp. 25.000 Rp. 50.000

Buah Naga 4 Kg Rp. 15.000 Rp.60.000

Tepung 2 Kg Rp. 15.000 Rp. 30.000


Terigu
Gula Pasir 2 Kg Rp. 18.000 Rp. 36.000

Telur 15 Butir Rp. 2.500 Rp. 37.500

Soda Kue 2 Sachet Rp. 5000 Rp. 10.000

Susu Kental 2 Sachet Rp. 12.000 Rp. 24.000


Manis
Chocolatos 8 Sachet Rp. 3000 Rp. 24.000
Bubuk
Vanili 3 Sachet Rp. 2000 Rp. 6.000

Minyak 1 Kg Rp. 15.000 Rp. 15.000


Sayur
Margarin 1 Sachet Rp. 10.000 Rp. 10.000

Pisang 1 Sisir Rp. 15.000 Rp. 15.000


Ambon
TOTAL Rp. 1.152.500
H. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dimaksudkan untuk melihat kembali apakah
suatu program atau kegiatan telah dapat dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan dan tujuan yang diharapkan. Evaluasi dilakukan terhadap proses
kegiatan yang meliputi kesesuaian jadwal dengan pelaksanaan dan kehadiran
ibu nifas serta evaluasi hasil kegiatan yang meliputi kegiatan Penyuluhan
Mengenai posisi menyusui pada ibu nifas dengan baik dan benar.

I. PERSONALIA
PELAKSANA
Mahasiswa DIII Kebidanan Poltekkes Kemenkes Gorontalo

J. SUSUNAN PANITIA
Terlampir

K. SUSUNAN ACARA
Terlampir
BAB IV

PENUTUP

Bermula dari tujuan mulia untuk meminimalisir masalah yang ada terutama
pada ibu nifas, maka terbentuklah kegiatan ini. Keberhasilan sebuah acara yang
dilandasi semangat dan doa tentunya didapatkan dari semua pihak, baik dalam
bentuk dukungan moril maupun bentuk partisipasi aktif pada kegiatan ini.

Tanpa adanya doa dan dukungan dari semua pihak tentunya acara ini tidak
dapat berlangsung dengan baik, terutama kunci sukses dari sebuah acara adalah
ridho Allah SWT. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat khususnya bagi
mahasiswi kebidanan tingkat III prodi DIII Kebidanan sesuai apa yang sama-
sama kita harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Nasution,eva yusnita .2020. Akademi kebidanan darmais
padangsidimpuan. Jurnal ilmiah kohesi. Vol 4 (3).hal 4-5
Monika, F.B.2014. BUKU PINTAS ASI MENYUSUI. Jakarta.Nours
books
LAMPIRAN 1

SUSUNAN PANITIA

Ketua : Febriani Ismail

Sekretaris : Fadlia Hamani

Bendahara : Nita Nurjanah

Seksi Acara

Koordinator : Novika Sri Endang Maleo

Anda mungkin juga menyukai