Anda di halaman 1dari 6

PROMOSI KESEHATAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DENGAN PENGEMBANGAN PERAN SERTA MASYARAKAT

DOSEN PENGAMPU : Hasnawati Nukuhaly, SST.,M.Kes

Di Susun oleh

NAMA : RESTI WABULA

NIM : P07124020030

KELAS/TINGKAT : 2A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PRODI KEBIDANAN AMBON

TAHUN 2021/2022
PERAN SERTA DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT

1. Definisi PPM

 Pengorganisasian masyarakat adalah suatu upaya masyarakat untuk saling mengatur


dalam mengelolah kegiatanatauprogram yangmereka kembangkan, disinimasyarakat
dapatmembentuk panitia kerja,melakukan pembagian tugas, saling mengawasi,
merencanakan kegiatandan lain-lain.
 Pengembangan Masyarakat dalah Usaha – usaha yang menyadarkan dan
menanamkan pengertian kepada masyarakat agar dapat menggunakan dengan lebih
baik semua kemampuan yang dimiliki, baik alam maupun tenaga, serta menggali inisiatif
setempat untuk lebih banyak melakukan kegiatan investasi dalam mencapai
kesejahteraan yang lebihbaik. (Yayasan Indonesia Sejahtera).
 Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat
berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi
diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila warganya ikut
berpartisipasi.

2. Definisi Peran Serta Masyarakat

 Peranserta masyarakat adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan


berdasarkan gotong royong dan swadaya masyarakat dalam rangka menolong. Mereka
sendiri mengenal,memecahkan masalah, dan kebutuhan yang dirasakan masyarakat,
baik dalam bidang kesehatan maupun dalam bidang yang lainnya dalam rangka
meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat.
 Partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan pada dasarnya merupakan suatu bentuk
keterlibatan dan keikutsertaan masyarakat secara aktif dalam keseluruhan proses
kegiatan yang bersangkutan.
 Partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan adalah kerja sama antara masyarakat
dengan pemerintah dan swasta dalam merencanakan,melaksanakan dan membiayai
pemberdayaan.
 Dalam pendekatan partisipasi, peran serta masyarakat tidak hanya terbatas dalam
pengertian ikut serta secara fisik, tetapi keterlibatan yang memungkinkan mereka
melaksanakan penilaian terhadap masalah dan potensi yang terdapat dalam lingkungan
sendiri, kemudian menentukan kegiatan yang merekabutuhkan.
 Keterlibatan masyarakat ini adalah keterlibatan yang mengarahpada tumbuhnya
kemampuan-kemampuan mereka untuk lebih berdaya dalam menghadapi tantangan
hidup tanpa harus bergantung dengan orang lain. Ketika masyarakat kuat, peran orang
luar semakin dikurangi.
 Masyarakat bisa dikatakan berpartisipasi bila masyarakat tersebut terjun langsung dan
melibatkan dirinya dalam berbagai proses pembangunan dan pemberdayaan yang
sedang dilaksanakan.

3. Tujuan Peran Serta Masyarakat


Tujuan peran serta masyarakat adalah meningkatkan peran dan kemandirian,dan
kerjasama dengan lembaga-lembaga non pemerintah yang memiliki visi sesuai:

 Meningkatkan kuantitas dan kualitas jejaring kelembagaan dan organisasinon


pemerintah dan masyarakat.
 Memperkuat peran aktif masyarakat dalam setiap tahap dan proses pembangunan
melalui peningkatan jaringan kemitraan dengan masyarakat.

4. Tingkat-Tingkat Pada Partisipasi Masyarakat

Partisipasi masyarakat mempunyai beberapa tingkatan yang dikategorikan atas tinggi


rendahnya tingkat partisipasi masyarakat,diantaranya adalah:

1. Manipulasi: tingkat partisipasi yang terendah dan dapat dikategorikan sebagai tidak
adanya partisipasi.
2. Penyebarluasan informasi: berbagai pelaku telah diinformasikan mengenai hak,
tanggung jawab, dan pilihan mereka. Namun tidak terbuka kesempatan untuk
bernegosiasi dan menyatakan pendapat.
3. Konsultasi: dapat mengekspresikan pendapat dan pandangannya, tetapi tidak ada
aminan bahwa masukan-masukan mereka akan digunakan.
4. Membangun kesepakatan: berbagai pelaku berhubungan untuk dapat saling
memahami antara satu dengan yang lainnya, bernegosiasi dan berkompromi terhadap
bermacam hal yang paling diterima oleh semua.
5. Pengambilan keputusan : konsensus dihasilkan berdasarkan kesepakatan bersama
dan terjadi pembagian tanggung jawab antara berbagai pelaku yang terlibat.
6. Kemitraan : suatu hubungan kerja yang sinergis diantara berbagai pelaku untuk
mewujudkan tujuan yang disepakati bersama. Ditingkat ini, para pelaku melakukan
pembagian tanggung jawab serta resiko dari konsensus yang mereka hasilkan.

5. Wujud Peran Serta Masyarakat (PSM)

 Tenaga: Seseorang berperan serta dalam kegiatan kelompok dengan menyumbangkan


tenaganya, misalnya menyiapkan tempat dan peralatan dan sebagainya.
 Materi: seseorang juga berperan serta dalam kegiatan kelompok dengan
menyumbangkan materi yang diperlukan dalam kegiatan kelompok tersebut, misalnya
uang, pinjaman tempat, dan sebagainya.

6. Faktor Yang Mempengaruhi Peran Serta Masyarakat (PSM)

a) Perilaku individu: Perilaku individu dipengaruhi oleh berbagai hal seperti : tingkat
pengetahuan, sikapmental, tingkat kebutuhan individu, tingkat keterikatan dalam
kelompok, tingkat kemampuan sumber daya yang ada
b) Perilaku masyarakat : Perilaku masyarakat dipengaruhi terutama oleh keadaan politik,
ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan agama.

Sementara secara umum factor-faktor yang mempengaruhi PSM adalah sebagai berikut:

1) Manfaat kegiatan yang dilakukan. Jika kegiatan yang dilakukan memberikan manfaat
yang nyata dan jelas bagi masyarakat, maka kesediaan masyarakat untuk berperan
serta menjadi lebih besar
2) Adanya kesempatan. kesediaan juga dipengaruhi oleh adanya kesempatan atau
ajakan untuk berperan serta dan masyarakat melihat memang ada hal-hal yang berguna
dalam kegiatan yang akan dilakukan.
3) Memiliki keterampilan. Jika kegiatan yang dilaksanakan membutuhkan keterampilan
tertentu dan orang yang mempunyai keterampilan sesuai dengan keterampilan tersebut
maka orang tertarik untuk berperan serta.
4) Rasa memiliki. Rasa memiliki suatu akan tumbuh jika sejak awal kegiatan masyarakat
sudah diikutsertakan, jika rasa memiliki ini bisa ditumbuh kembangkan dengan baik
maka peran serta akan dapat dilestarikan.
5) Factor tokoh masyarakat. Jika dalam kegiatan yang diselenggarakan masyarakat
melihat bahwa tokoh-tokoh masyarakat atau pemimpin kader yang disegani ikut serta,
maka mereka tertarik pula berperan serta.

Peran Serta Aktor Dalam Pengembangan Masyarakat

1. Pekerja Sosial
2. Masyarakat Setempat
3. Lembaga Donor
4. Instansi Yang Saling Bekerja Sama

1. Pekerja Sosial :

Peran pekerja sosial dalam pembimbingan sosial adalah:

a) Fasilitator : pemungkin(enabler) sebagai tanggung jawab untuk membantu klien


menjadi mampu menangani tekanan situasional atau transisional.
b) Broker: Pemahaman pekerja sosial yang menjadi broker mengenai kualitas pelayanan
sosial di sekitar lingkungannya menjadi sangat penting dalam memenuhi keinginan
kliennya memperoleh “keuntungan” maksimal.
c) Mediator: memerankan sebagai “fungsi kekuatan ketiga” untuk menjembatani antara
nggota kelompok dan sistem lingkungan yang menghambatnya.
d) Pembela: Peran pembelaan (advokasi) merupakan salah satu praktek pekerjaan sosial
yang bersentuhan dengan kegiatan politik.
e) Pelindung: Tanggung jawab pekerja sosial terhadap masyarakat didukung oleh hukum.
Hukum tersebut memberikan legitimasi kepada pekerja sosial untuk menjadi pelindung
(protector) terhadap orang-orang yang lemah dan rentan.

2. Masyarakat Setempat

 Masyarakat setempat yang berperan dalam pengembangan masyarakat adalah semua


masyarakat dapat terlibat mulai dari Kepala Desa, Perangkat Desa, Badan Perwakilan
Desa (BPD), Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Tokoh Politik, serta masyarakat umum.
 Partisipasi masyarakat adalah keperan sertaan semua anggota atau wakil-wakil
masyarakat untuk ikut membuat keputusan dalam proses perencanaan dan pengelolaan
pembangunan termasuk di dalamnya memutuskan tentang rencana- rencana kegiatan
yang akan dilaksanakan, manfaat yang akan diperoleh, serta bagaimana melaksanakan
dan mengevaluasi hasil pelaksanaannya.
 Dengan adanya partisipasi masyarakat yang optimal dalam perencanaandiharapkan
dapatmembangun rasa pemilikan yang kuat dikalangan masyarakat terhadap hasil –
hasil kerjauntuk pengembangan masyarakat.

3. Lembaga Donor

 Adalah alah satu entuk organisasi dari Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM). Lembaga
yang mengumpulkan dana untuk dapat disalurkan kepada lembaga dan masyarakat
yang membutuhkan
 Dalam fungsinya sebagai lembaga donor, LSM dimungkinkan untuk diberi kepercayaan
oleh masyarakat mengemban tugas tertentu. Seperti tempat penggalangan dana untuk
korban bencana alam, penggalangan dana dan sembako ketika hari raya keagamaan
dan lain- lain.

4. Instansi Yang Saling Bekerja Sama

 Untuk menjalankan suatu program harus mengetahui dinas – dinas atau instansi terkait
untuk dapat di ajak bekerja sama. Misalkan untuk mengatasi masalah sampah maka
membuat program pengelolaan sampah yang perlu kerjasama dengan dinas kebersihan
dan dinas lingkungan hidup.
 Dengan adanya kerjasama itu apabila kita mengalami kesulitan misalkan kurangnya
peralatan dalam pengeolahan sampah dapat dibantu dengan dinas lingkungan hidup.

7. Peranan Petugas Dalam Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat


pengorganisasian masyarakat (Murray G-Ross) Peranan petugas dalam
pengembangan dan pengorganisasian masyarakat terbagi dalam beberapa jenis, antara lain
sebagai :

 Sebagai pembimbing (guide) maka petugas berperan untuk membantu masyarakat


mencari jalan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan oleh masyarakat sendiri
dengan cara yang efektif. Tetapi pilihan cara danpenentuan tujuan dilakukan sendiri oleh
masyarakatdan bukan oleh petugas.
 Sebagai enabler, maka petugas berperan untuk memunculkan dan mengarahkan
keresahan yang ada dalam masyarakat untuk diperbaiki.
 Sebagai ahli (expert), menjadi tugasnya untuk memberikan keterangan dalam bidang-
bidang yang dikuasainya.

DAFTAR PUSTAKA

Bahaudin, N. (2006). Penggerakan dan pemberdayaan masyarakat melalui kemitraan. Jakarta:


Bakti Husada buku. 201-3

Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat, Buku Panduan Strategi Promosi Kesehatan di


Indonesia. Jakarta : 2000

Anda mungkin juga menyukai