Anda di halaman 1dari 11

Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara

e-ISSN 2614-2945 Volume 6 Nomor 3, Bulan September Tahun 2019

PENGELOLAAN ARSIP BERBASIS DIGITAL OLEH PEGAWAI


DI KANTOR PENGADILAN AGAMA CIAMIS

Oleh :

LINDA KALINDA
Email :Lindakalinda@yahoo.com
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh
Jl. RE Martadinata Nomor 150 Ciamis

Abstrak

Penelitian yang dilakukan di Kantor Pengadilan Agama Ciamis ini berawal dari adanya
permasalahan di lapangan seperti kurangnya pengetahuan pegawai bagian arsip dalam cara
pengarsipan surat pada komputer. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengelola
arsip di ruangan kesekertariatan, sehingga mengakibatkan adanya keterlambatan dalam
penanganan arsip, surat masuk dan surat keluar. Sehingga kinerja pegawai dalam menyelesaikan
tugasnya masih belum berjalan dengan optimal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
kualitatif dengan jumlah informan sebanyak 4 orang yang terdiri dari 3 orang
bagiankesekertariatan, 1 orang bagian resepsionis. Adapun teknik pengumpulan data
menggunakan studi kepustakaan dan studi lapangan yang terdiri dari observasi dan
wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data, dan
verifikasi data yang diinterpretasikan secara kualitatif yang bersumber dari hasil observasi di
lapangan serta hasil wawancara kepada 4 informan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
kesimpulan bahwa Pelaksanaan pengelolaan arsip berbasis digital oleh pegawai di Kantor
Pengadilan Agama Ciamis belum berjalan secara optimal, hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa masih ditemukannya permasalahan seperti
kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengelola arsip di ruangan kesekertariatan,
sehingga mengakibatkan adanya keterlambatan dalam penanganan arsip, surat masuk dan surat
keluar. Hambatan-hambatan yang ditemukan dalam pengelolaan arsip berbasis digital meliputi
sumber daya manusia masih minim, kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang serta
fasilitas-fasilitas pendukung untuk mengelola arsip, kurangnya kesadaran dan pemahaman
pegawai dalam melaksanakan kegiatan kearsipan baik dalam hal penciptaan, pemeliharaan
maupun penyusutan arsip. Upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan-hambatan
pengelolaan arsip berbasis digital meliputi pegawai yang bertugas sebagai arsiparis diikutsertakan
dalam program magang tata kelola kearsipan yang baik dan benar, mengajukan permohonan
pembuatan gedung arsip khusus dan fasilitas pengelolaan kearsipan, Mengajukan tambahan
fasilitas pendukung dalam mengelola arsip.

Kata Kunci: Pengelolaan, Arsip Digital

I. PENDAHULUAN kegiatan penyediaan informasi, guna menunjang


kelancaran pelaksanaan kegiatan disegala bidang.
Dewasa ini, kedudukan peranan kantor Berdasarkan hal tersebut, maka lebih lanjut dapat
berkembang dengan pesat dan sangat dijelaskan bahwa kantor adalah:
menentukan keberhasilan suatu organisasi dalam 1. Tempat diselenggarakannya kegiatan
rangka mencapai tujuannya baik di kantor menangani informasi.
instansi pemerintahan ataupun kantor swasta. 2. Proses menangani informasi, mulai dari
Sedarmayanti (2009: 2) mengemukakan: menerima, mengumpulkan, mengolah,
Secara umum, kantor dapat diartikan menyimpan sampai mendistribusikan
sebagai tempat dimana dilakukan berbagai informasi.
macam kegiatan pelasanaan organisasi dalam Hal tersebut selaras dengan konsep sistem
rangka mencapai tujuannya, akan tetapi dewasa informasi manajemen sebagai kumpulan
ini kantor mempunyai makna lebih dari hanya komponen dalam sebuah organisasi atau lembaga
sekedar tempat, melainkan sebagai pusat formal yang berhubungan dengan proses pen

76
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 6 Nomor 3, Bulan September Tahun 2019

akurat dengan melalui analisis yang rasional, Berdasarkan fokus penelitian tersebut,
serta ilmiah (Nursetiawan, I., & Garis, R. R, selanjutnya untuk mempermudah proses
2018). penganalisaan terkait dengan permasalahan di
Seiring dengan dinamika aktivitas atas, maka disusun rumusan masalah penelitian
organisasi, kegiatan pengelolaan arsip di kantor ini, sebagai berikut :1) Bagaimana pengelolaan
menjadi semakin dinamis, banyak sekali praktisi arsip berbasis digital oleh pegawai di Kantor
perkantoran mengalami kesulitan dalam Pengadilan Agama Ciamis? 2) Apa saja
pengelolaan arsip karena mereka kurang hambatan-hambatan yang dihadapi pada proses
memiliki pemahaman yang baik tentang pengelolaan arsip berbasis digital oleh pegawai
pengelolaan arsip baik secara konvensional di Kantor Pengadilan Agama Ciamis? 3)
maupun secara elektronik. Seiring dengan Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan guna
perkembangan dan pemanfaatan teknologi dalam mengatasi hambatan-hambatan dalam
aktivitas perkantoran, maka kegiatan pengelolaan pengelolaan arsip berbasis digital oleh pegawai
arsip elektronik semakin banyak dikelola dalam di Kantor Pengadilan Agama Ciamis?
kegiatan perkantoran yang sekarang dikenal
dengan kearsipan modern dan sudah menjadi II. LANDASAN TEORITIS
suatu keharusan disetiap instansi memanfaatkan
teknologi sebagai penunjang dalam kegiatan 2.1. Pengertian Arsip
perkantoran terutama dalam pelayanan publik Pengertiap arsip menurut Sedarmayanti
khususnya dalam hal kearsipan. (2015: 32) bahwa:
Konsep dasar kearsipan dengan Kata arsip meliputi 3 pengertian, yaitu :
pemanfaatan teknologi, pada dasarnya memiliki 1. Kumpulan naskah atau dokumen yang
konsep yang sama dengan teknik kearsipan disimpan.
konvensional, jika kearsipan konvensional 2. Gedung (ruang) penyimpanan kumpulan
memiliki kabinet yang secara fisik berfungsi naskah atau dokumen.
untuk menyimpan dokumen-dokumen penting 3. Organisasi atau lembaga yang mengelola dan
yang dimiliki perusahaan atau kantor, maka menyimpan kumpulan naskah atau dokumen.
sistem kearsipan modern ini memiliki kabinet Sedangkan, Choiriyah (2007: 5)
virtual yang didalamnya berisi map virtual yang menyatakan bahwa:
berisi lembaran-lembaran arsip yang telah Dalam istilah bahasa Indonesia, arsip
dikonversi kedalam bentuk gambar (*.bmp, jpg, terkadang disebut dengan warkat. Warkat
dll) atau dokumen (*.doc, txt, dll). merupakan setiap catatan tertulis, baik
Namun pada penelitian ini, peneliti dalam bentuk gambar ataupun bagan yang
menitikberatkan pada pengelolaan arsip berbasis memuat keterangan-keterangan mengenai
digital. Adapun pengelolaan arsip berbasis digital sesuatu subjek (pokok persoalan) ataupun
di Kantor Pengadilan Agama Ciamis diatur oleh peristiwa yang dibuat orang untuk
bagian kesekertariatan dengan melibatkan membantu daya ingatan orang itu pula.
bagian-bagian lain yang terlibat dengan aktifitas Berdasarkan pengertian di atas, maka yang
kearsipan, pelaksanaannya belum begitu termasuk dalam pengertian arsip itu
sempurna dikarenakan masih ada keterbatasan. misalnya surat-surat, kwitansi, faktur,
Sehubungan dengan uraian-uraian diatas pembukuan, daftar gaji, bagan organisasi.
berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh 2.2 Jenis Arsip
peneliti di Kantor Pengadilan Agama Ciamis Adapun jenis arsip menurut Sugiarto dan
ditemukan permasalahan-permasalahan yang Wahyono (2015: 13) mengatakan bahwa:
berkaitan dengan pengelolaan arsip berbasis 1. Jenis arsip menurut subyek atau isinya:
digital oleh pegawai di Kantor Pengadilan  Arsip keuangan, contoh: laporan
Agama Ciamis. Hal ini dapat dilihat dari keuangan, bukti pembayaran, daftar gaji,
indikator-indikator sebagai berikut: bukti pembelian, surat perintah membayar
1. Kurangnya pengetahuan pegawai bagian arsip dan sebagainya.
dalam cara pengarsipan surat pada komputer.  Arsip kepegawaian,contoh: data riwayat
2. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) hidup pegawai, surat lamaran, surat
yang mengelola arsip di ruangan pengangkatan pegawai, rekaman presensi
kesekertariatan, sehingga mengakibatkan dan sebagainya.
adanya keterlambatan dalam penanganan  Arsip pemasaran, contoh: surat penawaran,
arsip, surat masuk dan surat keluar. surat pesanan, surat perjanjian penjualan,

77
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 6 Nomor 3, Bulan September Tahun 2019

daftar pelanggan, daftar pelanggan,daftar dokumen itu harus dikelola agar


harga dan sebagainya. bermanfaat untuk organisasi dengan
 Arsip pendidikan, contoh: kurikulum, melakukan pelabelan, disortir, diindeks,
satuan pelajaran daftar hadir siswa,rapor, ditempatkan pada folder dan dimasukan
transkrip mahasiswa dan sebagainya. ke filing cabinet.
 Dan lain-lain. 4. Mengontrol akses, hal ini merupakan
2. Jenis arsip menurut bentuk dan wujudnya, ada aspek terpenting dari sistem pengarsipan
bermacam-macam arsip yaitu: secara elektronis, karena hampir setiap
 Surat, contoh: naskah perjanjian/kontrak, orang didalam organisasi mampu
akte pendirian perusahaan, surat membaca dokumen pada setiap komputer
keputusan, notulen rapat, berita acara, yang terhubungkan dengan LAN
laporan, tabel dan sebagainya. diseluruh area kantor.
 Gambar,foto,peta
 Compact Disk(CD), DVD III. METODE PENELITIAN
 Pita rekaman
3.1 Jenis Penelitian
 Mikro film Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
3. Arsip menurut fungsinya, ada dua jenis arsip, metode kualitatif, sebagaimana yang
yaitu : diungkapkan Sugiyono (2012: 7) adalah sebagai
 Arsip dinamis, yaitu arsip yang masih berikut:
dipergunakan secara langsung dalam Metode penelitian kualitatif dapat
kegiatan perkantoran sehari-hari. diartikan sebagai metode penelitian yang
 Arsip statis, yaitu arsip yang sudah tidak berlandaskan pada filsafat positivisme,
dipergunakan secara langsung dalam digunakan untuk meliputi pada populasi
kegiatan perkantoran sehari-hari. atau sampel tertentu, pengumpulan data
2.3. Manajemen Arsip Elektronis menggunakan instrumen penelitian,
Pada zaman yang sudah serba modern ini analisis data bersifat kuantitatif/statistik,
tentunya segala aspek kegiatan manusia pasti dengan tujuan untuk menguji hipotesis
melibatkan alat-alat elektronik untuk menunjang yang telah di tetapkan.
kegiatan agar lebih praktis dan mudah, termasuk 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
dalam kegiatan kearsipan yang dilaksanakan di Waktu penelitian dilakukan dimulai pada 01
perkantoran baik pemerintahan maupun swasta. Februari 2019 sampai dengan 31 Juli 2019.
Hal ini sering disebut sebagai kearsipan Tempat penelitian dilakukan di Kantor
elektronik atau kearsipan digital. Pengadilan Agama Ciamis.
Berikut adalah deskripsi komponen dasar 3.3 Subjek Penelitian
dalam memilih sistem menurut Sugiarto dan Informan yang digunakan dalam penelitian
Wahyono (2015: 97) sebagai berikut: ini sebanyak 4 (empat) orang yang terdiri dari: 3
1. Memindahkan dokumen, berikut adalah orang bagian kesekertariatan, 1 orang bagian
metode utama memindahkan data resepsionis.
kedalam sistem komputerisasi dokumen: 3.4 Prosedur
-Scanning, memindai atau men-scan Dalam penelitian ini langkah penelitian
dokumen yang menghasilkan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan
gambar yang dapat disimpan dalam indikator-indikator melalui teori ahli sebagai
komputer. acuan dalam pelaksanaan penelitian.
- Conversion, proses mengubah dokumen Teori yang dijadikan acuan adalah teori
word processor atau spreadsheet sistem kearsipan elektronik menurut Haryadi
menjadi data gambar permanen untuk (Priansa dan Garnida, 2015: 171), yang
disimpan pada sistem komputerisasi. kemudian disesuaikan dengan keadaan lokasi
- Importing, metode ini juga penelitian tersebut.
memindahkan data secara elektronik. 3.5 Data, Instrumen dan Tekhnik
2. Menyimpan dokumen, setelah Pengumpulan Data
dipindahkan kedalam sistem, dokumen Data dalam penelitian ini terdiri atas data
harus disimpan secara benar. primer dan data sekunder. Data primer diperoleh
3. Mengindeks dokumen, ketika dokumen melalui jawaban dari wawancara dengan
berupa kertas disimpan di kantor, informan, sedangkan data sekunder ini diperoleh

78
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 6 Nomor 3, Bulan September Tahun 2019

dari dokumentasi, buku-buku, jurnal ilmiah, surat 1. Data reduction (reduksi data), mereduksi
kabar dan catatan lain yang berkaitan dengan data berarti merangkum, memilih hal-hal
penelitian. Instrumen yang digunakan berupa yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
dokumen wawancara, audio rekaman, dan yang penting, dicari tema dan polanya.
foto/video. Selain itu, redaksi data merupakan proses
Teknik pengumpulan dalam penelitian ini berfikir sensitif yang memerlukan
menggunakan beberapa teknik yakni: kecerdasan dan keluasan serta kedalaman
a) Studi Kepustakaan, yaitu teknik wawasan yang tinggi.
mengumpulkan data dengan mempelajari 2. Data display (penyajian data), dalam
buku-buku dan bahan pustaka lainnya yang penelitian kualitatif, penyajian data bisa
ada hubungannya dengan masalah yang dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
sedang diteliti. bagan, hubungan antar kategori, flowchart
b) Studi Lapangan, yaitu teknik pengumpulan dan sejenisnya. Dan yang paling sering
data dan penyeleksian data secara langsung digunakan untuk menyajikan data dalam
yang di peroleh dari lokasi penelitian. penelitian kualitatif adalah dengan teks yang
Pelaksanaan studi lapangan dilakukan bersifat naratif.
dengan cara sebagai berikut: 3. Conclusion drawing (verifikation), langkah
1. Observasi ketiga dalam analisis data kualitatif adalah
Menurut Ridwan (2014: 42) penarikan kesimpulan dan verifikasi.
mengemukakan bahwa observasi adalah Kesimpulan dalam penelitian kualitatif
melakukan pengamatan secara langsung mungkin dapat menjawab rumusan masalah
ke objek penelitian bersifat perilaku dan yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin
tindakan manusia, fenomena alam, juga tidak, karena seperti telah dikemukakan
proses kerja dan penggunaan responden bahwa masalah dan rumusan masalah dalam
kecil. penelitian.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan IV. HASIL PENELITIAN DAN
data dimana pewawancara (peneliti yang PEMBAHASAN
diberi tugas melakukan pengumpulan
data) mengajukan suatu pertanyaan Berikut peneliti sampaikan pembahasan
kepada yang diwawancarai, dengan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan
menggunakan pedoman wawancara. dengan beberapa informan di Kantor Pengadilan
3.6 Teknis Analisis Data Agama Ciamis berkaitan dengan pengelolaan
Adapun proses dalam analisis data kualitatif arsip berbasis digital oleh pegawai di Kantor
yang telah disebutkan di atas, adalah sebagai Pengadilan Agama Ciamis. Untuk lebih jelasnya
berikut: dapat dilihat dalam pembahasan sebagai berikut:
1) Analisis sebelum di lapangan 1. Kecepatan Memindahkan Dokumen
Pendapat Sugiyono (2016: 245) bahwa: a. Dokumen Diarsipkan Baik Dalam Bentuk
“Dalam penelitian kualitatif telah Hard Copy (Arsip Asli) Ataupun Soft
melakukan analisis data sebelum peneliti Copy (Hasil Scanning) Dengan
memasuki lapangan dimana analisis Cara Discanning.
dilakukan terhadap data hasil studi Berdasarkan hasil penelitian, pencatatan
pendahuluan, atau data sekunder, yang akan surat masuk dan keluar di Kantor Pengadilan
digunakan untuk menentukan fokus Agama Ciamis sudah menggunakan scanner
penelitian”. sebagai inputnya dan dimasukan/disimpan
2) Analisis data di lapangan kedalam komputer sebagai wadah untuk
Dalam analisis data di lapangan menyimpan surat sehingga surat tersebut menjadi
menggunakan Model Miles dan Hubermen arsip elektronik, artinya pencatatan surat masuk
(Sugiyono, 2012: 246), mengemukakan bahwa di Kantor Pengadilan Agama Ciamis melakukan
„Aktivitas dalam analisis data kualitatif pencatatan kedalam media elektronik, hal ini
dilakukan secara interaktif dan berlangsung diungkapkan oleh Sugiarto dan Wahyono (2015:
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga 99) bahwa:
datanya sudah jenuh.‟ Aktivitas dalam analisis Pada dasarnya arsip elektronik merupakan
data, yaitu data reduction, data display, dan informasi yang direkam dan disimpan dalam
conclusion drawing/verification. media elektronik dengan wujud digital.

79
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 6 Nomor 3, Bulan September Tahun 2019

National archive and record administration 1. Kecepatan Memindahkan Dokumen.


(NARA) USA mendefinisikan arsip 2. Kemampuan Menyimpan Dokumen.
elektronik merupakan arsip-arsip yang 3. Kemampuan Mengindeks Dokumen.
disimpan dan diolah dalam suatu format, 4. Kemampuan Mengontrol Akses.
dimana hanya komputer yang dapat Dengan demikian tahapan atau proses
memprosesnya. Sedangkan menurut perubahan bentuk dokumen yang asli
Australia Archive dalam buku Managing dipindahkan kedalam komputer menjadi data
Electronic Record, arsip elektronik adalah menggunakan scanner kedalam komputer lebih
arsip yang tercipta, terpelihara, sebagai banyak manfaat dan kelebihannya sehingga
bukti dari transaksi, aktivitas dan fungsi membantu memudahkan dalam pengelolaan
lembaga atau individu yang ditransfer dan kearsipan di Kantor Pengadilan Agama Ciamis.
diolah didalam dan diantara sistem c. Memasukan Arsip Manual Kedalam Arsip
komputer. Digital Beberapa Saat Setelah Dokumen
Berdasarkan pendapat di atas bahwa Diterima
kecepatan memindahkan dokumen sangat cepat Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui
tidak memakan waktu lama. Karena setelah ada bahwa memasukan arsip manual kedalam arsip
surat masuk, pegawai bagian arsip langsung digital beberapa saat setelah dokumen diterima
mengarsipkan surat/ dokumen melalui komputer lalu di scann dan diupload melalui database atau
dengan cara scanning. website. Mencatat didalam komputer dengan
Sugiarto dan Wahyono (2015: 103) membuat folder khusus, surat yang masuk pada
mengungkapkan kelebihan arsip elektronik yaitu: umumnya hanya dicatat dalam buku pencatatan
- Pengolahan yang cepat surat masuk saja kemudian surat tersebut
- Tingkat akurasi informasi yang dihasilkan disimpan dirak arsip dengan diberi label arsip,
cukup tinggi kemudian didalam komputer dibuat folder-folder
- Kemudahan berinteraksi dengan khusus untuk lokasi penyimpanan arsip tersebut
penggunanya dengan klasifikasi arsip yang disebut cabinet
Dengan demikian pencatatan surat masuk virtual dan map virtual. Sugiarto dan Wahyono
dengan menggunakan scanner kedalam (2015: 116) mengemukakan tentang cabinet
komputer lebih banyak manfaat dan virtual dan map virtual dan lembaran arsip yaitu:
kelebihannya sehingga membantu memudahkan - Cabinet Virtual, merupakan database yang
dalam pengelolaan kearsipan di Kantor meniru bentuk dari cabinet nyata yang
Pengadilan Agama Ciamis. dipergunakan pada sistem kearsipan
b. Dilakukan Perubahan Bentuk Dokumen konvensional. Hanya bedanya jika dalam
Dari Dokumen Yang Asli Dipindahkan cabinet nyata, kemampuan menampung map
Kedalam Komputer Menjadi Data/File arsip adalah terbatas. Yang membatasi
Elektronik Dalam Komputer adalah kemampuan fisik hardisk yang
Berdasarkan hasil penelitian, tahapan atau menyimpan data digital. Atribut-atribut
proses perubahan dokumen dari dokumen asli dalam cabinet virtual adalah kode cabinet,
kedalam komputer menjadi data melalui nama cabinet, fungsi cabinet, lokasi.
scanning sebagai inputnya dan - Map Virtual, merupakan database yang
dimasukan/disimpan kedalam komputer sebagai atribut-atributnya seperti map yang
wadah untuk menyimpan surat sehingga surat sesungguhnya dalam sistem kearsipan
tersebut menjadi arsip elektronik, artinya konvensional tetapi tidak seperti pada map
pencatatan surat masuk dan keluar di Kantor konvensional yang memiliki kemampuan
Pengadilan Agama Ciamis melakukan pencatatan terbatas untuk menyimpan dokumen,
kedalam media elektronik. mapvirtual ini memiliki kemampuan
Berdasarkan pendapat di atas bahwa arsip terbatas dalam menyimpan dokumen.
elektronik sangat membantu dalam Beberapa atribut yang dicatat dalam map
penyelenggaraan administrasi perkantoran karena virtual tersebut antara lain adalah kode map,
memiliki banyak kelebihan daripada pengelolaan nama map, lokasi map, keterangan dan lain-
arsip manual. lain.
Menurut Haryadi (Priansa dan Garnida, - Lembaran arsip, yang tersimpan didalam
2015: 171) terdapat empat komponen dasar yang map virtual bisa berbentuk file dokumen
bisa dijadikan pegangan dalam memilih sistem atau gambar. File dokumen adalah file-file
kearsipan elektronik, yaitu: yang dibuat dari Microsoft word, excel,

80
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 6 Nomor 3, Bulan September Tahun 2019

power point dan sebagainya. Sedangkkan Sugiarto dan Wahyono (2015: 103)
file gambar adalah file yang berupa gambar mengungkapkan kelebihan arsip elektronik
sebagai hasil scanner atau import bitmap yaitu:
dari media yang lain. Beberapa atribut yang - Pengolahan yang cepat
dicatat didalam database yaitu kode arsip, - Tingkat akurasi informasi yang dihasilkan
nama arsip, klasifikasi, tanggal arsip tanggal cukup tinggi
terima, pengirim, penerima, gambar, lokasi - Kemudahan berinteraksi dengan
file, lokasi fisik. penggunanya
Pendapat diatas merupakan acuan untuk Dengan demikian penyimpanan arsip sudah
mencatat arsip dengan tertata, terstruktur dan sangat efektif karena pengelolaan arsipnya sudah
terkelola dengan baik sehingga pencatatan arsip berbasis digital. Lebih banyak manfaat dan
dan penyimpanannya tertib. kelebihannya sehingga membantu memudahkan
dalam penyimpanan arsip di Kantor Pengadilan
2. Kemampuan Menyimpan Dokumen Agama Ciamis.
a. Perubahan Teknologi Mampu b. Sistem Penyimpanan Arsip Digital
Mendukung Efektivitas Penyimpanan Mampu Menjamin Tertibnya
Arsip Digital Penyimpanan Arsip
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui
bahwa di Kantor Pengadilan Agama Ciamis bahwa di kantor Pengadilan Agama Ciamis peran
penyimpanan arsip sudah sangat efektif karena ketersediaan/ pelaksanaan arsip digital dengan
pengelolaan arsipnya sudah berbasis digital. Di sistem tersebut, penyimpanan arsip menjadi
zaman modern ini tentunya teknologi sangat tertib. Sistem arsip di kantor Pengadilan Agama
berpengaruh besar bagi kehidupan manusia Ciamis ini sudah tertib karena disetiap bagian
khususnya dalam dunia pemerintahan sangat sistem pengarsipannya sudah berbasis digital
efektif jika teknologi dimanfaatkan untuk yaitu sistem desentralisasi arsip. Akan tetapi
kepentingan Negara, termasuk dalam kegiatan penanggung jawab kearsipan sudah menyiapkan
pengelolaan arsip menjadi lebih efektif konsep untuk mengajukan arsip yang terpusat
dikarenakan mempermudah untuk menyimpan atau sentralisasi sehingga pengorganisasiannya
dan mencari data arsip ketika dibutuhkan serta menjadi kombinasi sentralisasi dan
menghemat penyimpanan arsip. Hal ini desentralisasi. Sugiarto dan Wahyono (2015: 21)
diungkapkan oleh Sugiarto dan Wahyono mengemukakan tentang kombinasi sentralisasi
(2015: 99) bahwa: dengan desentralisasi yaitu:
Pada dasarnya arsip elektronik merupakan
informasi yang direkam dan disimpan dalam Untuk mengatasi kelemahan dari dua cara
media elektronik dengan wujud digital. pengelolaan arsip, baik sentralisasi maupun
National archive and record administration desentralisasi, sering ditemukan
(NARA) USA mendefinisikan arsip diperkantoran penggunaan dua cara tersebut.
elektronik merupakan arsip-arsip yang Cara ini dapat disebut sebagai kombinasi
disimpan dan diolah dalam suatu format, sentralisasi dan desentralisasi arsip. Dengan
dimana hanya komputer yang dapat cara ini kelemahan-kelemahan dua cara
memprosesnya. Sedangkan menurut memang dapat diatasi.
Australia Archive dalam buku Managing Didalam penanganan arsip secara
Electronic Record, arsip elektronik adalah kombinasi, arsip yang masih aktif
arsip yang tercipta, terpelihara, sebagai dipergunakan atau yang disebut arsip aktif
bukti dari transaksi, aktifitas dan fungsi dikelola diunit kerja masing-masing
lembaga atau individu yang ditransfer dan pengolah, dan arsip yang sudah kurang
diolah didalam dan diantara sistem dipergunakan atau yang disebut arsip inaktif
komputer. dikelola di sentral arsip. Dari segi pelayanan
Berdasarkan pendapat diatas bahwa penggunaan arsip, sistem pengorganisasian
kemampuan menyimpan dokumen sangat aman secara kombinasi dapat efektif, tetapi dari
dan sangat efektif karena penyimpanan arsip atau segi penghematan peralatan masih kurang
dokumen sudah berbasis digital, memiliki efektif, karena disamping harus
banyak kelebihan daripada pengelolaan arsip menyediakan peralatan di unit kerja,
manual. organisasi juga harus menyediakan
peralatan di pusat arsip.

81
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 6 Nomor 3, Bulan September Tahun 2019

Dengan demikian dapat diketahui bahwa di kemudian surat tersebut disimpan dirak arsip
kantor Pengadilan Agama Ciamis dengan diberi label arsip, kemudian didalam
pengorganisasiannya masih desentralisasi. komputer dibuat folder-folder khusus untuk
c. Sistem Penyimpanan Dokumen Mampu lokasi penyimpanan arsip tersebut dengan
Bertahan Dalam Waktu Yang Lama klasifikasi arsip yang disebut cabinet virtual dan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui map virtual.
bahwa di kantor Pengadilan Agama Ciamis Dengan demikian kemampuan mengindeks
sistem penyimpanan dokumen mampu memberi dokumen melalui sistim kata kunci sebagai
pengaruh positif pada data yang disimpan. metode yang digunakan sangat mempermudah
Dikarenakan arsip yang berbentuk hard copy bilamana arsip dibutuhkan kembali dan tidak
selalu ada rawatan khusus berjangka maka arsip akan sulit mencarinya. Karena arsip di kantor ini
yang disimpan bisa bertahan lama kemudian penataannya sangat rapih.
untuk data arsip digital di back up secara berkala b. Indeks Perkata Seperti Proses Membaca
sehingga meminimalisir kehilangan data digital. Halaman Yang Di Scann Dan Kemudian
Penduplikasian seperti ini termasuk kedalam Mengindeks Setiap Kata Pencarian Bisa
sistem kearsipan elektronik sebagaimana Menggunakan Semua Kata Hampir
Bharthos (2014: 1) menyebutkan bahwa arsip Seperti Waktu Mencari Menggunakan
adalah: Google
Setiap catatan tertulis baik dalam bentuk Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui
gambar ataupun bagan yang memuat bahwa di kantor Pengadilan Agama Ciamis peran
keterangan-keterangan mengenai suatu indeks perkata sangat memudahkan proses
subyek (pokok persoalan) ataupun pencarian kata. Indeks perkata sangat
peristiwa-peristiwa yang dibuat orang untuk memudahkan apabila sedang membutuhkan arsip
membantu orang (itu) pula. Yang termasuk versi digital maupun hard copy hanya dengan
sebagai arsip itu misalnya: surat-surat, mengetik kata/kode sesuai arsip yang dibutuhkan
kuitansi, faktur, pembukuan, daftar gaji, maka arsip tersebut akan muncul dan alamat
daftar harga, kartu penduduk, bagan penyimpanan arsip mudah ditemukan. Indeks
organisasi, foto-foto dan lain sebagainya. adalah kata yang paling menonjol dalam surat
Dengan demikian sistem penyimpanan yang berfungsi sebagai tanda pengenal bagi
dokumen di kantor Pengadilan Agama Ciamis setiap dokumen/surat/arsip, juga berfungsi untuk
mampu memberi pengaruh positif pada data menemukan kembali arsip dengan cepat dan
yang disimpan. tepat.

3. Kemampuan Mengindeks Dokumen Menurut Dewi Anggrawati (2004: 23)


a. Indeks Bidang Arsip Menggunakan Kata penemuan kembali arsip dapat menggunakan dua
Kunci Sebagai Metode Yang Digunakan cara yaitu:
Dalam Arsip Cetak Misalnya Nomor a. Penggunaan kartu arsip (klaper)
Surat Dan Tanggal Penciptaan Tentukan kode dan masalah dari arsip
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui yang akan dicari. Diketahuinya kode dan
bahwa di kantor Pengadilan Agama Ciamis masalah arsip tersebut, dapat
sistem kata kunci sebagai metode yang dipergunakan kartu klaper dengan cara
digunakan sangat mempermudah dan bisa membaca tab kartu klaper. Dari kartu
memberi nilai positif di kantor ini. Di kantor klaper dapat langsung diketahui ciri arsip
Pengadilan Agama Ciamis, kode surat sudah berupa isi surat, nama
sesuai dengan standar Mahkamah Agung. Jadi pengiriman/alamat. Lihat kolom nomor
tidak bisa merubah kode tersebut secara urut pada kartu klaper untuk mengetahui
sembarangan karena nantinya berkaitan dengan nomor arsipnya.
administrasi negara. Sistem kata kunci sebagai b. Penggunaan kartu kendali.
metode yang digunakan sangat mempermudah Apabila permintaan arsip ini dari unit
bilamana arsip yang sewaktu-waktu dibutuhkan kearsipan, maka pengendali lebih dulu
kembali, tidak akan sulit mencarinya walaupun mencari kata kendali biru/ hijau/ kuning
surat yang berbentuk hardcopy sudah hilang. dengan kode yang telah diketahui.
Karena pengelolaan arsip nya sudah berbasis Dengan demikian indeks perkata sangat
digital. Surat yang masuk pada umumnya hanya memudahkan apabila sedang membutuhkan arsip
dicatat dalam buku pencatatan surat masuk saja versi digital maupun hard copy hanya dengan

82
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 6 Nomor 3, Bulan September Tahun 2019

mengetik kata/kode sesuai arsip yang dibutuhkan 4. Sistem Tanggal, sistem penyimpanan
maka arsip tersebut akan muncul dan alamat surat yang didasarkan kepada tanggal
penyimpanan arsip mudah ditemukan. surat diterima (untuk surat masuk) dan
c. Indeks Folder Dan Struktur File Arsip tanggal surat dikirim (untuk surat
Cetak Dapat Dicari Dengan Melihat keluar). Dalam suatu surat biasanya ada
Strukturnya Di Dalam Filling Cabinet 3 tanggal terdiri dari tanggal surat
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui dibuat/ diketik, tanggal surat dikirim/
bahwa di kantor Pengadilan Agama Ciamis cara diterima, dan tanggal yang menyebutkan
untuk mengakses arsip yang ada yaitu arsip permasalahan surat.
disusun sesuai dengan bulan dan tahun di filling 5. Sistem Wilayah/ Daerah, suatu sistem
cabinet. penyimpanan arsip berdasarkan wilayah
Menurut Haryadi (Priansa dan Garnida, atau daerah. Penyusunan arsip-arsip
2015: 171) sistem penyimpanan arsip (filling dilakukan berdasarkan pembagian
sistem) adalah: wilayah daerah yang menjadi alamat
sistem yang digunakan untuk menyimpan suatu surat.
arsip agar dapat ditemukannya dengan cepat Dengan demikian dapat diketahui bahwa di
bilamana arsip sewaktu-waktu dipergunakan. kantor Pengadilan Agama Ciamis cara untuk
Sistem kearsipan adalah pengaturan atau mengakses arsip yang ada yaitu arsip disusun
penyimpanan arsip secara logis dan sesuai dengan bulan dan tahun di filling cabinet.
sistematis, menggunakan abjad, nomor,
huruf atau kombinasi nomor dan huruf
sebagai identitas arsip yang bersangkutan. 4. Kemampuan Mengontrol Akses
Secara umum sistem kearsipan ada 5 cara a. Adanya Pengontrolan Secara Periodik
yaitu: Terhadap Perubahan Data Nama-Nama
1. Sistem Abjad, sistem penyimpanan arsip Arsip Manual Dan Arsip Digital
dengan menggunakan metode Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui
penyusunan secara abjad atau alfabetis bahwa di kantor Pengadilan Agama Ciamis ada
(menyusun nama dalam urutan nama- pengontrolan secara periodik terhadap perubahan
nama mulai dari A sampai Z). Sistem data nama-nama arsip manual dan arsip digital.
abjad lebih cocok digunakan terhadap Biasanya yang ngontrol ke kantor Pengadilan
arsip yang dasar penyusunannya Agama Ciamis dari pusat kadang dari Pengadilan
dilakukan terhadap nama orang, nama Agama bagian kesekertariatan. Pengontrolannya
organisasi, nama lokasi/ tempat. pun biasanya suka mendadak dan tidak pernah
2. Sistem Perihal/ Masalah/ Subyek, ngasih tau dulu ke pihak kantor bahwa akan
disebut juga sistem masalah merupakan adanya pengontrolan arsip. Dan waktunya tidak
sistem penyimpanan arsip yang nentu. Jika dari manfaatnya pengecekan arsip
didasarkan pada pokok masalah surat. secara periodik adalah salah satu tindakan yang
Sebelum menerapkan sistem subyek, menunjang kemudahan penyimpanan dan
terlebih dahulu harus disusun penemuan kembali arsip serta untuk memilah
pedomannya yang dijadikan sebagai arsip yang akan dimusnahkan atau dipindahkan
dasar penataan arsip pada tempat ke unit kearsipan. Hal ini sejalan dengan yang
penyimpanannya. Pedoman tersebut dikemukakan oleh Sedarmayanti (2015:105)
disebut pola klasifikasi. Dalam yaitu “mengadakan pengontrolan arsip secara
penyusunan pola klasifikasi kearsipan, periodik agar dapat memahami seluruh media
unsur fungsi, struktur dan masalah saling informasi yang ada dan mengajukan saran untuk
menunjang satu dengan lainnya. mengadakan penyusutan serta pemusnahan bila
3. Sistem Nomor, sistem penataan arsip perlu”.
berdasarkan nomor-nomor kode tertentu Dengan demikian di kantor Pengadilan
yang ditetapkan untuk setiap arsip. Agama Ciamis ada pengontrolan secara periodik
Dalam sistem nomor terdapat beberapa terhadap perubahan data nama-nama arsip
variasi, antara lain sistem nomor manual dan arsip digital dengan adanya
menurut Dewey, sistem nomor menurut pengecekan arsip secara periodik akan lebih
Terminal Digit, Middles Digit. Sistem ini mempermudah dalam penyimpanan arsip serta
bisa digunakan di Perpuastakaan untuk menemukan kembali arsip ketika dibutuhkan.
penempatan buku-buku.

83
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 6 Nomor 3, Bulan September Tahun 2019

b. Adanya Pengontrolan Secara Periodik 2. Belum memiliki depo arsip khusus, seperti
Terhadap Arsip Yang Tersimpan Baik halnya di perpustakaan mempunyai depo
Secara Manual Maupun Digital khusus arsip yang sudah diamankan, yang ada
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui hanya ruangan-ruangan tempat bekerja yang
bahwa di Kantor Pengadilan Agama Ciamis ada bersifat minimalis karena untuk membuat
pengontrolan secara periodik terhadap arsip yang depo khusus ataupun gedung khusus arsip
tersimpan baik secara manual maupun digital. harus memakan biaya yang besar dan juga
Setiap 2 minggu selalu ada pengontrolan arsip tidak ada tempat untuk penambahan bangunan
baik arsip yang ada didalam komputer maupun sehingga memanfaatkan ruangan-ruangan
arsip nyata yang disimpan. dengan tujuan yang ada.
upgrading data informasi supaya tetap aman dan 3. Tidak adanya prasarana fasilitas genset. Jadi
terkontrol. Dikarenakan data takut terkena virus ketika listrik padam pegawai tidak bisa
komputer. pengontrolan secara periodik terhadap melakukan proses pengelolaan arsip secara
arsip yang tersimpan baik secara manual maupun digital dan harus menunggu sampai listrik
digital yaitu memang selalu ada pengontrolan kembali menyala.
baik arsip yang tersimpan manual maupun arsip 4. Kurangnya kesadaran dan pemahaman
digital. Hal ini terlihat ketika peneliti sedang pegawai dalam melaksanakan kegiatan
melaksanakan observasi di kantor Pengadilan kearsipan baik dalam hal penciptaan,
Agama Ciamis jadi data tetap aman dan pemeliharaan maupun penyusutan arsip.
terkontrol. Jika dari manfaatnya pengecekan 5. Tidak ada pembinaan khusus kepada pegawai
arsip secara periodik adalah salah satu tindakan dalam hal mengelola arsip sehingga pegawai
yang menunjang kemudahan penyimpanan dan tidak mengetahui bagaimana cara mengelola
penemuan kembali arsip serta untuk memilah arsip yang baik dan benar.
arsip yang akan dimusnahkan atau dipindahkan
ke unit kearsipan. Hal ini sejalan dengan yang 3. Upaya-Upaya Yang Dilakukan Untuk
dikemukakan oleh Sedarmayanti (2015: 105) Mengatasi Hambatan-Hambatan Yang
yaitu “mengadakan pengontrolan arsip secara Dihadapi Dalam Pengelolaan Kearsipan
periodik agar dapat memahami seluruh media Di Kantor Pengadilan Agama Ciamis
informasi yang ada dan mengajukan saran untuk Berdasarkan hasil penelitian yang telah
mengadakan penyusutan serta pemusnahan bila peneliti lakukan dengan beberapa informan,
perlu”. maka dapat ditemukan upaya-upaya yang
Dengan demikian di kantor Pengadilan dilakukan untuk mengatasi hambatan hambatan
Agama Ciamis ada pengontrolan secara periodik yang dihadapi dalam pengelolaan arsip berbasis
terhadap arsip yang tersimpan baik secara digital oleh pegawai di kantor Pengadilan Agama
manual maupun digital. Setiap 2 minggu selalu Ciamis untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam
ada pengontrolan arsip baik arsip yang ada pembahasan sebagai berikut:
didalam komputer maupun arsip nyata yang 1. Pegawai yang bertugas sebagai arsiparis
disimpan di lemari arsip. diikutsertakan dalam program magang tata
kelola kearsipan yang baik dan benar di
2. Hambatan-Hambatan Pada Proses Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah
Pengelolaan Arsip Berbasis Digital Oleh agar memahami cara mengelola arsip dengan
Pegawai Di Kantor Pengadilan Agama baik serta meningkatkan kesadaran pegawai
Ciamis untuk lebih memperhatikan arsip.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa terdapat 2. Mengajukan permohonan pembuatan gedung
hambatan-hambatan yang dihadapi dalam arsip khusus dan fasilitas pengelolaan
pengelolaan arsip berbasis digital oleh pegawai kearsipan supaya arsip disimpan dalam 1
di kantor Pengadilan Agama Ciamis adalah gedung atau ruangan khusus dengan 1
sebagai berikut: penanggungjawab arsip sebagai server khusus
1. Sumber daya manusia masih minim dalam kearsipan tanpa hilir mudik pegawai lainnya
arti personil tata kelola arsip masih kurang serta ada fasilitas pendukung untuk mengelola
sehingga hanya mengandalkan pegawai- arsip.
pegawai lain yang kurang paham dalam 3. Mengajukan tambahan fasilitas pendukung
mengelola arsip dalam arti tidak ada arsiparis dalam mengelola arsip seperti: scanner, box
yang profesional serta masih kurangnya arsip, rak arsip, label kode klasifikasi, mesin
pemahaman pegawai dalam IT.

84
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 6 Nomor 3, Bulan September Tahun 2019

pemusnah arsip dan komputer khusus untuk menyimpan arsip, kurangnya prasarana
server kearsipan dan lain lain. fasilitas-fasilitas pendukung untuk
4. Memberikan pemahaman kepada pegawai mengelola arsip, kurangnya kesadaran dan
mengenai IT. pemahaman pegawai dalam melaksanakan
5. Meningkatkan kesadaran pegawai supaya kegiatan kearsipan baik dalam hal
lebih tahu pentingnya mengelola arsip dengan penciptaan, pemeliharaan maupun
baik. penyusutan arsip, serta tidak ada pembinaan
khusus kepada pegawai dalam hal
V. KESIMPULAN mengelola arsip.
Berdasarkan hasil dari penelitian yang 3. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti
dilakukan baik mulai dari pengumpulan data, lakukan bahwa upaya-upaya yang dilakukan
pengolahan data, sampai pada analisis data dalam untuk mengatasi hambatan-hambatan yang
penelitian ini, kemudian peneliti dapat menarik dihadapi dalam pelaksanaan pengelolaan
kesimpulan sebagai berikut: arsip berbasis digital oleh pegawai di Kantor
1. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti Pengadilan Agama Ciamis yaitu adanya
lakukan bahwa pelaksanaan pengelolaan program magang untuk pegawai yang
arsip berbasis digital oleh pegawaidi Kantor bertugas mengelola kearsipan di Lembaga
Pengadilan Agama Ciamis belum berjalan Kearsipan Daerah, mengajukan permohonan
secara optimal, karena kurangnya pembuatan gedung arsip dan memberikan
pengetahuan pegawai bagian arsip dalam pembinaan kepada pegawai mengenai tata
cara pengarsipan surat pada komputer. kelola kearsipan yang baik. Sedangkan
Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) berdasarkan hasil observasi yang peneliti
yang mengelola arsip di ruangan lakukan mengenai upaya-upaya yang
kesekertariatan, sehingga mengakibatkan dilakukan untuk mengatasi hambatan-
adanya keterlambatan dalam penanganan hambatan dalam pengelolaan arsip berbasis
arsip, surat masuk dan surat keluar. digital oleh pegawai di Kantor Pengadilan
Sedangkan berdasarkan hasil observasi yang Agama Ciamis adalah petugas arsiparis
peneliti lakukan bahwa pelaksanaan diikutsertakan dalam program magang tata
pengelolaan arsip berbasis digital oleh kelola kearsipan yang baik dan benar di
pegawai di Kantor Pengadilan Agama Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah,
Ciamis belum berjalan secara optimal, hal mengajukan permohonan pembuatan
tersebut dapat dibuktikan dari hasil gedung arsip khusus dan fasilitas
penelitian yang dilakukan oleh peneliti pengelolaan kearsipan, mengajukan
bahwa masih ditemukannya permasalahan tambahan fasilitas pendukung dalam
seperti pengelolaan surat masuk, surat dinas, mengelola arsip, memberikan pemahaman
nota dinas dan ekspedisi surat, lamanya kepada pegawai mengenai IT, meningkatkan
pencatatan surat masuk, dan surat keluar, kesadaran pegawai supaya lebih tahu
lemahnya daya dukung sarana dan prasarana pentingnya mengelola arsip dengan baik.
penunjang dan kelancaran peralatan
pendukung kelancaran kerja, rendahnya DAFTAR PUSTAKA
skill.
2. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti Bartos, Basir. 2014. Manajemen Kearsipan
lakukan bahwa hambatan- hambatan dalam Untuk Lembaga Negara, Swasta, dan
pelaksanaan pengelolaan arsip berbasis Perguruan Tinggi. Jakarta: Bumi Aksara.
digital oleh pegawai di Kantor Pengadilan Choiriyah, Neneng.2007. Manajemen Kearsipan.
Agama Ciamis yaitu, kurangnya tenaga Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.
arsiparis yang handal. Sedangkan Dewi Anggrawati.2004. Sistem Kearsipan.
berdasarkan hasil observasi yang peneliti Bandung: Armico.
lakukan bahwa hambatan-hambatan yang Nursetiawan, I., & Garis, R. R. (2018). Analisis
dihadapi dalam pengelolaan arsip berbasis Sistem Informasi Manajemen Pemerintah
digital oleh pegawai di Kantor Pengadilan Daerah Kabupaten Ciamis Dalam
Agama Ciamis yaitu rendahnya skill Sumber Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
Daya Manusia dalam hal pengelolaan Dari SEKTOR
kearsipan terutama yang paham IT, belum PARIWISATA. MODERAT: Jurnal Ilmiah
memiliki gedung atau ruangan khusus untuk Ilmu Pemerintahan, 4(3), 151-162.

85
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 6 Nomor 3, Bulan September Tahun 2019

Priansa dan Garnida. 2015. Manajemen Sugiarto dan Wahyono. 2015. Manajemen
Perkantoran. Bandung, ALFABETA, CV. Kearsipan Modern. Yogyakarta: GAVA
Ridwan. 2014. Pengantar Statistika Sosial. MEDIA.
Bandung: ALFABETA. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif
Sedarmayanti.2009. Dasar-dasar Pengetahuan Kualitatif dan R & D, ABandung: Alfabeta.
Tentang Manajemen Perkantoran. Bandung:
Mandar Maju. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif,
Sedarmayanti.2015. Tata Kearsipan Dengan Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA,
Memanfaatkan Teknologi Modern. Bandung: CV.
Mandar Maju. Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

86

Anda mungkin juga menyukai