Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN KURIKULUM”

TELAAH KURIKULUM

DOSEN PENGAMPU:

Dr.karya Sinulingga.MSc

Kelompok 2

Nama : Despriyani br ginting (4202121009)

Nindhya Faramadina (4203321013)

Theresia Natalia Sari (4202421015)

Kelas : PSPF-20-A

Prodi : Pendidikan Fisika

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

1
2021

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugas
ini.

Jika dalam penulisan makalah kami terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam
penulisannya ,maka kepada para pembaca,penulis memohon maaf sebesar- besarnya atas
koreksi- koreksi yang telah dilakukan .Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu evaluasi
dalam pembuatan tugas ini .

Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat berupa
ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Medan, 25 Maret 2021

KELOMPOK 2

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kurikulum merupakan hal yang pokok dalam dunia pendidikan. Hal-hal yang berhubungan
dengan pencapaian tujuan pendidikan dipandang sebagai kurikulum. Pengertian kurikulum yang
semakin meluas, sehingga membuat para pelaksana kurikulum memberikan batasan sendiri
terhadap kurikulum.

Namun perbedaan pengertian tersebut tidak menjadi masalah yang besar terhadap pencapaian
tujuan pendidikan, apabila kurikulum tetap berpegang pada prinsip-prinsip yang mendasarinya,.
Perwujudan prinsip, aspek dan konsep kurikulum tersebut terletak pada guru. Sehingga guru
memiliki tanggung jawab terhadap tercapainya tujuan kurikulum itu sendiri.

Oleh karena itu, seseorang pelaksana kurikulum perlu mengetahui dan melkasanakan
prinsip=prinsip apa saja yang terdapat dalam kurikulum. Namun hal ini sering diabikan oleh para
pelaksana kurikulum, sehingga pencapaian tujuan pendidikan tidak optimal atu bahkan
melenceng dari tujuan sebenarnya. Hal ini yang mendasari penulis untuk menyusun makalah
yang berjudul prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Salah satunya yaitu agar para pelaksana
kurikulum dapat memahami dan melaksanakan prinsip-prinsip tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari prinsip pengenbangan kurikulum ?

2. Apa saja sumber prinsip kurikulum ?

3. Apa saja prinsip-prinsip pengembangan kurikulum ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui makna dari pengertian pengembangan kurikulum.

2. Untuk mengetahui sumber prinsip kurikulum.

3
3. Untuk mengetahui prinsip-prisip pengembangan kurikulum.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Prinsip Pengembangan kurikulum

Pengembangan kurikulum adalah sebuah proses yang merencanakan, menghasilkan suatu alat
yang lebih baik dengan didasarkan pada hasil penilaian terhadap kurikulum yang telah berlaku,
sehingga dapat memberikan kondisi belajar mengajar yang baik. Dengan kata lain
pengembangan kurikulum adalah kegiatan untuk menghasilkan kurikulum baru melalui
langkah0langkah penyusunan kurikulum atas dasar hasil penilaian yang dilakukan selama
periode waktu tertentu.

Prinsip kurikulum dapat juga dikatakan sebagai aturan yang menjiwai pengembangan kurikulum.
Prinsip tersebut mempunyai tujuan agar kurikulum yang didesain atau dihasilkan sesuai dengan
permintaan semua pihak yakni anak didik, orang tua, masyarakat dan bangsa.

Pada umumnya ahli kurikulum memandang kegiatan pengembangan kurikulum sebagai suatu
proses yang kontinu, merupakan suatu siklus yang menyangkut beberapa kurikulum yaitu
komponen, tujuan, bahan, kegiatan dan evaluasi. Kurikulum diindonesia mengalami perubahan
dari masa kemasa sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan dalam
masyarakat.

B. Macam-macam sumber prinsip pengembangan kurikulum

Menurut Oliva 1995:28 dalam ( komaruddin dan kurniawan 2011:65) mengemukakan


setidaknya ada empat sumber prinsip pengembangan kurikulum, yaitu :

1. Data empiris (empirical data )

2. Data eksperimen (eksperimen data)

3. Cerira atau legenda yang hidup dimasyarakat (folklore of currukulum)

4. Akal sehat ( common sense)

Data empiris merujuk pada pengalaman yang terdokumentasi dan terbukti efektif, data
eksperimen menunjuk pada temuan-temuan hasil penelitian. Data hasil temuan penelitian
merupakan data yang di pandang valid dan reliaple, sehingga tingkat kebenaran lebih
meyakinkan untuk di jadikan prinsip dalam pengembangan kurikulum. Namun demikian fakta
kehidupan, data hasil penelitian ( hard data) itu sifatnya sangat terbatas.

4
Disamping itu banyak data-data lainya yang diperoleh bukan dari hasil penelitian yang di
gunakan juga terbukti efektif untuk memecahkn masalah-masalah kehidupan yang kompleks
diantaranya yaitu adat kebiasaan yang hidup dimasyarakat ( folklore of currikulum ) dan hasil
pertimbangan dan penilaian akal pikiran (common sense). Bahkan data yang diperoleh dari
penelitian sendiri digunakan setelah melalui proses pertimbangan dan penilaian akal sehat
terlebih dahulu.

C. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum

dalam pengembangan kurikulum terdapat banyak prinsip yang dapat digunakan kurikulum yang
dihasilkan benar-benar sesuai dengan yang diinginkandan yang diharapkan semua pihak.
Prinsip-prinsip ini biasanya dibedakan dalam dua katergori yaitu prinsip umum dan prinsip
khusus.

1. Prinsip-prinsip umum

Sukmadinata (2012:150-151) menjelaskan bahwa terdapat lima prinsip umum pengembangan


kurikulum, yaitu prinsip relevansi, fleksibelitas, kontinuitas, praktis atau efisiensi dan efektivitas.

a. Prinsip relevansi

Dalam hal ini dapat dibedakan relevansi keluar yang berarti bahwa tujuan, isi, dan proses
belajar harus relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan perkembangan masyarakat dan
relevansi kedalam berarti bahwa terdapat kesesuaian atau konsistensi antara komponen-
komponen kurikulum, yaitu antar tujuan, isi, proses, penyampaian dan penilaianyang
menunjukan keterpaduan kurikulum.

b. Prinsip fleksibilitas

Kurikulum hendaknya bersifat fleksibel. Kurikulum mempersiapkan anak untuk kehidupan


sekarang dan akan datang, disini dan ditempat lain, bagi anak yang memiliki latar belakang dan
kemampuan yang berbeda. Bahwa kurikulum harus berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam
pelaksanaanya memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuain berdasarkan kondisi daerah,
waktu maupun kemampuan dan latar belakang anak.

c. Prinsip kontinuitas

Terkain dengan Perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara berkesinambungan,
tidak terputus-putus atau berhenti-henti.oleh karena itu, pengalaman-pengalaman belajar yang
disediakan kurikulum juga hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan

5
kelas lainnya, antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang lainya, juga antara pendidikan
dengan pekerjaan.

d. Prinsip praktis

Mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan biayanya juga murah. Prinsip ini
juga di sebut prinsip evisiensi. idealnya suatu kurikulum kalu menurut keahlian dan peralatan
yang sangat khusus dan mahal pula biayanya, maka kurikulum tersebut tidak praktis dan sukar
dilaksankan. Kurikulum dan pendidikan selalu dilaksankan dalam keterbatasan-keterbatasan,
baik keterbatasan waktu, biaya, alat, maupun personalia. Kurikulum bukan hanya harus ideal
tetapi juga prektis.

e. Prinsip efektivitas

Berkaitan dengan sejauh mana perencanaan kurikulum dapat sesuai dengan keinginan yang
ditentukan. Dalam proses pendidikan efektifitas dapat dilihat dari dua sisi, yaitu

Efektif mengajar pendidikan berkaitan dengan sejauh mana kegiatan belajar mengajar yang
telah direncanakan dapat dilaksankan dengan baik.

Efektifitas belajar anak didik berkaitan dengan sejauh mana tujuan-tujuan pelajran yang
diinginkan telah dapat dicapai melalui kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan.

Walaupun kurikulum tersebut sederhana tetapi keberhasilannya tetap harus diperhatikan.


Keberhasilan pelaksanaan kurikulum ini baik secara kualitas maupun kuantitas. Keberhasilan
kurikulum akan mempengaruhi keberhasilan pendidikan.

2. Prinsip-prinsip Khusus

Ada beberapa prinsip yang lebih khusus dalam pengembangan kurikulum. Prinsip-prinsip ini
berkenaan dengan penyusunan tujuan, isi, pengelaman belajar, dan penilaian.

a. Prinsip yang berkenaan dengan tujuan pendidikan

Tujuan menjadi pusat kegiatan dan arah semua kegiatan pendidikan. Perumusan komponen-
komponen kurikulum hendaknya mengacu pada tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan
mencakup tujuan yang bersifat umum atau jangka panjang, jangka menengah dan jangka
pendek(khusus). Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada :

1) Ketentuan dan kebijaksanaan pemerintah, yang dapat di temukan dalam dokumen-dokumen


lembaga negara mengenai tujuan, dan strategi pembangunan termasuk didalamnya
pendidikan.

6
2) Survai mengenai persepsi orang tua atau masyarakat tentang kebutuhan mereka yang
dikimkan melalui angket atau wawancara dengan mereka.

3) Survai tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu, dihimpun melalui angket,
wawancara, observasi, dan dari berbagai media massa.

4) Pengalaman negara-negara lain dalam masalah yang sama

5) penelitian

b. Prinsip yang berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan.

Memilih isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang telah ditentukan para
perencana kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal.

1) Perlu penjabaran tujuan pendidikan atau pengajaran bentuk perbuatan hasil belajar yang
khusus dan sederhana. Makin umum suatu perbuatan hasil belajar dirumuskan semakin sulit
menciptakan pengalaman belajar;

2) Isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan:

3) Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistemati. Ketiga ranah
belajar, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan diberikan secara simultan dalam urutan
situasi belajar. Untuk hal tersebut diperlukan buku pedoman guru yang memberikan
menjelaskan tentang organisasi bahan dan alat pengajaran secara lebih mendetail.

c. Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar

Pemilihan proses belajar mengajar yang digunakan hendaknya memperhatikan beberapa hal
yaitu :

1) Apakah metode atau teknik belajar mengajar yang digunakan cocok.

2) Apakah metode atau teknik tersebut memberikan kegiatan yang berfariasi dehingga dapat
melayani pembedaan individual siswa.

3) Apakah metode atau teknik tersebut memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-tingkat.

4) Apakah metode atau teknik tersebut dapat menciptakan kegiatan untuk mencapai tujuan
kognitif, afektif dan psikomotor.

5) Apakah metode atau teknik tersebut lebih mengaktifkan siswa, atau mengaktifkan atau
kedua-duanya.

6) Apakah metode atau teknik tersebut mendorong berkembangnya kemampuan baru.

7
7) Apakah metode atau teknik tersebut menimbulkan jalinan kegiatan belajar disekolah dan
dirumah, juga mendorong penggunaan sumber yang ada dirumah dan masyarakat.

8) Untuk belajar keterampilan sangat dibutuhkan kegiatn belajar yang menekankan “learning by
duing” disamping “ learning by seeing and knowing’.

d. Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran

Proses belajar mengajar yang baik perlu didukung oleh penggunaan media dan alat-alat bantu
pengajaran yang tepat.

1) Alat atau media pengajaran apa yang diperlukan. Apakah semuanya sudah tersedia? Bila alat
tersebut alat tidak ada apa penggantinya.

2) Kalau ada alat yang harus dibuat, hendaknya memperhatikan : gabaimana pembuatannya,
siapa yang membuat, pembiayaannya, waktu pembuatan .

3) Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan pelajaran, apakah dalam bentuk modul, paket
belajar, dan lain-lain.

4) Bagaimana pengintregasiannya dalam keseluruhan kegiatan belajar .

5) Hasil yang terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multi media.

e. Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian

Penilaian merupakan bagian integral dari pengajaran:

1) Dalam penyusunan alat penilaian (test) hendaknya mengikuti prosedur mulai dari perumusan
tujuan umum, dalam ranah-ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Uraikan kedalam bentuk
tingkah laku siswa yang dapat diamati. Hubunbgkan dengan bahan pelajaran. Tuliskan butir-
butir tes.

2) Selain itu, terdapat beberapa hal yang perlu juga di cermati dalam perencanaan penilaian
yang meliputi bagaimana kelas, usia, dan tingkat kemampuan kelompok yang akan di test,
Berapa lama waktu dibutuhkan pelaksanaan test, Apakah test tersebut berbentuk uraian atau
objektif, Berapa banyak butur test perlu sisusun, Apakah test tersebut di administrasikan oleh
guru atau murid.

3) Dalam pengolahan hasil penilaian juga perlu mempertimbngkan beberapa hal yaitu norma
apa yang digunakan didalam pengolahan hasil test , apakah digunakan formula quesing,
Bagaimana pengubahan sekor ke dalam skor masak? Skor standart apa yang digunakan , untuk
apakah hasih-hasil test yang digunakan.

8
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengertian prinsip pengenbangan pendidikan

Prinsip kurikulum diartikan sebagai aturan yang menjiwai pengembangan kurikulum. Prinsip
tersebut mempunyai tujuan agar kurikulum yang didesain atau dihasilkan sesuai dengan
permintaan semua pihak yakni anak didik, orang tua, masyarakat dan bangsa.

2. Sumber prinsip pengembangan kurikulum

a. Data empiris (empirical data )

b. Data eksperimen (eksperimen data)

c. Cerira atau legenda yang hidup dimasyarakat (folklore of currukulum)

d. Akal sehat ( common sense)

3. Peinsip-prinsip pengembangan kurikulum

a. Prinsip Umum

1) Prinsip relevansi

2) Prinsip fleksibilitas

3) Prinsip kontinuitas

4) Prinsip praktis

5) Prinsipefektif

b. Prinsip Khusus

1) Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan

2) Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan

3) Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar

4) Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran

9
5) Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian

DAFTAR PUSTAKA

Nurhayati,Anin,kurikulum Inovasi,Yogyakarta:Teras,2010

Sukmadinata,Saodih,Nana,Kurikulum Inovasi,Bandung:Remaja,Rosdakarya,2012

https//dewkunt.wordpress.com prinsip pengembangan kurikulum

10

Anda mungkin juga menyukai