Anda di halaman 1dari 22

Jurnal Common | Volume 2 Nomor 1 | Juni 2018

STRATEGI PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN


CITRA POSITIF DPRD DALAM PERSEPSI RAKYAT DAERAH

Mahi M. Hikmat

Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

mmhikmat@yahoo.co.id

Abstract

The existence of social media cannot be separated from daily life because it has become part of human life, both
personal and institutional, both private and government. They are competing to develop information technology with
various types of social media because social media has great benefits. It is a great opportunity for DPRD which
represents people. DPRD can get closer to the people through social media, both to socialize activities, absorb
information and aspirations, and communicate directly to know the people wishes.
In associated with it, conducted a study titled Strategi Pemanfaatan Media Sosial untuk Meningkatkan Citra Positif
DPRD dalam Persepsi Rakyat Daerah. By using a qualitative approach and descriptive method, this study intends to
describe a strategy that can be used as a reference for DPRD as part of Local Government in utilizing social media to
improve the positive image in local people's perception.
The results of the study conclude as follows: 1) Many articles in legislation related to the People's Legislative Assembly
which mandates the urgency of disseminating DPRD performance information as part of accountability also as an
important part of improving the DPRD's positive image; 2) The existence of social media with various forms and ways
of providing great opportunities, both for the existence of DPRD institutional and personal existence of DPRD
members, both for positive image enhancement and negative image of DPRD when performing function of local
regulation, supervision, and finance in people's perception; 3) Strategy of Effective social media utilization for DPRD
as representative of the people is a persuasive strategy by using alternative model of information dissemination of Hugh
Rank persuasion which further strengthens the involvement of fundamental component, expose intensively ideas, events,
activities or substance of information which is worth the good and the excess (positive side) in the DPRD and play,
disguise, or hide (downplay) aspects of the negative side.

Keywords: existence, social media, DPRD, image, strategy

Abstrak

Eksisteni media sosial tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari karena sudah menjadi bagian kehidupan
manusia, baik personal maupun institusi, baik swasta maupun pemeritah. Mereka berlomba-lomba mengembangkan
teknologi informasi dengan bermacam jenis media sosial karena media sosial memiliki manfaat luar biasa. Hal itu
merupakan peluang besar bagi DPRD yang merepresentasikan rakyat. DPRD dapat mendekatkan diri dengan rakyat
melalui media sosial, baik untuk menyosialisasikan kegiatan, menyerap informasi dan aspirasi, maupun berkomunikasi
langsung untuk mengetahui keinginan rakyat.
Terkait dengan itu, dilakukan kajian dengan judul Strategi Pemanfaatan Media Sosial untuk Meningkatkan Citra Positif
DPRD dalam Persepsi Rakyat Daerah. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif, kajian ini
bermaksud mendeskripsikan strategi yang dapat dijadikan rujukan bagi DPRD sebagai bagian dari Pemerintahan
Daerah dalam pemanfaatan media sosial untuk meningkatkan citra positif dalam persepsi rakyat daerah.
Hasil kajian menyimpulkan sebagai berikut: 1) Banyak pasal dalam peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
Dewan Perwakilan Rakyat yang mengamanahkan urgensi penyebaran informasi kinerja DPRD sebagai bagian dari
pertanggungjawaban dan merupakan bagian penting dari upaya peningkatan citra positif DPRD; 2) Eksistensi media
sosial dengan beragam bentuk dan cara memberikan peluang besar, baik bagi eksistensi kelembagaan DPRD maupun
eksistensi personal anggota DPRD, baik bagi peningkatan citra positif maupun citra negatif DPRD ketika menjalankan
fungsi pembuatan peraturan daerah, pengawasan, dan keuangan dalam persepsi rakyat; 3) Strategi pemanfaat media

35
Jurnal Common | Volume 2 Nomor 1 | Juni 2018

sosial yang efektif bagi DPRD sebagai wakil rakyat adalah strategi persuasif dengan menggunakan model alternatif
penyebaran informasi Persuasi Hugh Rank yang lebih menguatkan pelibatan komponen pokok, mengekspose secara
intensif ide-ide, peristiwa, kegiatan atau substansi informasi yang bernilai kebaikan dan kelebihan (sisi positif) yang ada
pada DPRD serta memainkan, menyamarkan, atau menyembunyikan (downplay) aspek-aspek sisi negatif.

Kata Kunci : eksistensi, media sosial, DPRD, citra, strategi, wakil rakyat

36
Jurnal Common | Volume 2 Nomor 1 | Juni 2018

1. Pendahuluan Jepang di peringkat ke-5 yang pertumbuhan


jumlah pengguna internetnya lebih lamban.
Melejitnya teknologi informasi melalui Secara keseluruhan, jumlah pengguna internet
internet di Indonesia memang sangat di seluruh dunia mencapai 3 miliar orang pada
membanggakan sekaligus mengkhawatirkan. 2015. Tiga tahun setelahnya, pada 2018,
Keberadaannya banyak memberi manfaat diperkirakan sebanyak 3,6 miliar manusia di
sekaligus menyodorkan mudharat, sehingga bumi bakal mengakses internet setidaknya
gerakan ber-internet sehat dan cerdas pun sekali tiap satu bulan.
terus masif. Euporia dunia maya dalam Media sosial, menurut Haenlein dkk.
berbagai bentuk media sosial menembus sekat (2010:59) adalah sebuah media online. Para
dan jarak: yang jauh dapat menjadi dekat penggunanya bisa dengan mudah
yang dekat dapat menjadi jauh. berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi
Teknologi internet mewarisi daya meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan
imajinasi manusia yang tidak mengenal batas dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki
ruang dan waktu. Kendati tidak pernah merupakan bentuk media sosial yang paling
keliling dunia, tetapi siapapun dapat umum digunakan oleh masyarakat di seluruh
merambah lekuk-lekuk seluruh wilayah dunia. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein
dengan berselancar dari situs ke situs. Namun, mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah
ancaman dari makin merebaknya teknologi kelompok aplikasi berbasis internet yang
internet pun makin rentan, seperti makin membangun di atas dasar ideologi dan
bertebarannya informasi berkonten prasangka teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan
yang dapat menyesatkan yang trend disebut penciptaan dan pertukaran user-generated
hoax. content”.
Pengguna media sosial di Indonesia Teknologi media sosial dalam berbagai
makin tahun makin berkembang pesat. Fakta bentuk, termasuk majalah, forum internet,
pengguna internet di Indonesia tahun 2012 weblog, blog sosial, microblogging, wiki,
telah mencapai 63 juta orang (Okezone, 12 podcast, foto atau gambar, video, peringkat
Desember 2012) atau naik 300% dalam 5 dan bookmark sosial. Dengan menerapkan
tahun sebelumnya. Kondisi ini diperkuat satu set teori-teori dalam bidang media
dengan adanya 29 juta orang meng-akses penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan)
internet secara mobile sebagai tanda tingkat dan proses sosial (self-presentasi, self-
produktivitas pemakaian bahasa pemakainya. disclosure) Kaplan dan Haenlein menciptakan
Di sisi lain, data Kominfo April 2012 skema klasifikasi untuk berbagai jenis media
menyebutkan jumlah pengguna jejaring sosial sosial dalam artikel Horizons Bisnis mereka
di Indonesia juga sangat besar. Setidaknya diterbitkan dalam 2010.
tercatat sebanyak 44,6 juta pengguna Media sosial memiliki ciri-ciri sebagai
Facebook dan sebanyak 19,5 juta pengguna berikut: Pesan yang disampaikan tidak hanya
Twitter di Indonesia. untuk satu orang, tetapi bisa ke berbagai
Menurut lembaga riset pasar e-Marketer, banyak orang, contohnya pesan melalui SMS
populasi netter Tanah Air mencapai 83,7 juta ataupun internet; Pesan yang disampaikan
orang pada tahun 2014. Angka yang berlaku bebas, tanpa harus melalui suatu
untuk setiap orang yang mengakses internet ''Gatekeeper''; Pesan yang disampaikan
setidaknya satu kali setiap bulan itu cenderung lebih cepat dibanding media
mendudukkan Indonesia di peringkat ke-6 lainnya; Penerima pesan yang menentukan
terbesar di dunia dalam hal jumlah pengguna waktu interaksi. 1
internet. Pada 2017, e-Marketer
memperkirakan netter Indonesia bakal
mencapai 112 juta orang, mengalahkan
1
http://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial

37
Jurnal Common | Volume 2 Nomor 1 | Juni 2018

Manfaat media sosial pun tidak bisa karena di media sosial dapat ditemukan
dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari berbagai hal menarik yang menghibur, mulai
karena sudah menjadi bagian yang tidak dari cerita-cerita lucu, gambar-gambar lucu,
terpisahkan dari kehidupan manusia. Selain ataupun kutipan kutipan menarik yang dapat
secara personal, institusi pun, baik institusi membuat rileks dan bisa melupakan problem
swasta maupun pemeritah berlomba-lomba hidup untuk sementara waktu.
mengembangkan teknologi informasi dengan Kelima, media sosial pun dapat menjadi
bermacam jenis media sosial mulai dari salah satu alternatif untuk menyalurkan hobi.
website, facebook, twitter, instagram, path, Ada banyak grup dan akun dari media sosial
dan media sosial lainya. Mereka melakukan yang menjadi tempat berkumpulnya para
itu karena media sosial memiliki manfaat luar pengguna dengan minat dan hobi yang
biasa, di antaranya: sejenis. Ada komunitas kendaraan bermotor,
Pertama untuk bersosialisasi. Sesuai komunitas hobi unik, komunitas kolektor,
namanya sosial media fungsi utamanya komunitas supporter, komunitas pencinta
sebagai media untuk bersosialisasi, baik di musik, dan bahkan ada pula komunitas
antara individu denga individu, individu karyawan dengan jenis pekerjaan yang sama.
dengan kelompok, antara kelompok dengan Dalam komunitas ini, para pengguna sosial
kelompok, atau terhadap publik/khalayak. media dapat saling berbagi pengalaman, tips,
Sosialisasi ini dapat dilakukan kapan saja, dan banyak hal mengenai hobi dan kesamaan
dimana saja, tanpa batas waktu dan ruang, minat mereka.
hanya terbatas pada koneksi, sinyal, dan kuota Keenam, media sosial pun dapat
internet. memberikan kesempatan kepada setiap orang
Kedua, media sosial pun dapat atau kelompok untuk menyebarkan informasi
menggantikan fungsi buku diary atau catatan sekaligus meng-up date-nya. Oleh karena itu,
harian atau catatan perjalanan. Setiap orang berbagai media massa mainstream banyak
atau kelompok dapat mencatat, meng-upload, juga yang beralih ke media sosial, seperti
dan meng-share berbagai kegiatan yang hijrahnya surat kabar ke media sosial yang
dilakukannya setiap saat. Bahkan tidak hanya disebut media online karena mereka dapat
itu, tetapi dapat ditambah dengan colotehan, denga cepat meng-up date informasi.
komentar, sekaligus curahan isi hati (curhat) Sekaligus juga banyak masyarakat yang
penggunanya. beralih bacaan informasi dengan meng-up
Ketiga, dalam beberapa kasus dan date melalui dunia maya atau media online.
peristiwa, media sosial pun membuktikan berita terbaru, gossip, dan lowongan
dapat mempertemukan teman, walaupun pekerjaan, informasi jual beli kendaraan, dan
sudah lama tidak bertemu, bahkan dengan informasi lainnya dapat dengan mudah
sanak saudara dan handai tolan. Karena daya ditemui di media sosial.
sebarnya yang masif dan memiliki Ketujuh, media sosial pun sudah
“kecerdasan” dalam mencari identitas dan menjelma menjadi ajang kegiatan bisnis yang
entitas, maka seringkali media sosial kini tengah tumbuh pesat. Bisnis on line
dijadikan alat pencarian, bahkan berkembang sekarang menjadi salah satu trend dalam
ke kamus dan lain sebagainya yang sering kali kehidupan kekinian, dari mulai jual beli
dapat dijadikan rujukan. Bahkan, penemuan barang dan benda kebutuhan sehari-hari
baru pun dapat terjadi dan dilakukan, baik sampai kebutuhan lainnya yang lain, termasuk
teman baru, alat baru, atau ilmu-ilmu dan di antaranya terjadi juga jual beli barang
pengetahun baru lainnya. haram dan transaksi lainya.
Keempat, sebagaimana fungsi media Kedelapan, media sosial sudah menjadi
massa lainnya, media sosial pun dapat salah satu sumber pengetahuan, berbagai hal
dijadikan sarana alternatif untuk hiburan dapat diketahui, ditanyakan, bahkan sejumlah

38
Jurnal Common | Volume 2 Nomor 1 | Juni 2018

ilmuwan sudah banyak yang Memang keberadaan kekuatan media


menyosialisasikan ilmunya, baik dalam sosial tidak dapat disepelekan. Bahkan setelah
bentuk artikel atau buku atau bahan kuliah media televisi, media sosial dapat dikatakan
lainnya yang disajikan di media sosial. Dan lebih efektif dibandingkan media mainstream
sejumlah manfaat lainnnya dari media sosial lain yang sering digunakan, termasuk media
yang sangat banyak dan dapat dirasakan oleh luar ruang seperti spanduk atau baliho.
khalayak. Masyarakat pada era ini memang cenderung
Oleh karena, dengan cepat keberadaan lebih percaya pada isi media sosial. Informasi
media sosial dapat diterima, bahkan pun dapat menyebar dengan cepat dan mudah
dimanfaatkan oleh masyarakat, baik sebagai melalui media sosial, bahkan memiliki
individu maupun kelompok. Bahkan, kekuatan untuk mempengaruhi, baik dari sisi
sejumlah instansi atau lembaga, baik swasta aspek kognitif, afektif, maupun konatif
maupun pemerintah dengan serta merta khalayak.
menggunakan media sosial dengan mereguk Satu hal di antaranya yang menarik dari
berbagai manfaat dan dengan berbagai media sosial adalah dapat menjadi sarana
aplikasi yang notabene untuk mendekatkan pencitraan; menciptakan citra positif alih-alih
lembaga mereka dengan konsumen, kesan positif di mata khalayak, baik pada diri
pelanggan, nasabah, atau khalayak lainnya. seseorang maupun pada lembaga. Reinald
Kemanfaatan media sosial yang luar Khasali (2003) mendefinisikan, citra adalah
biasa, terutama dalam mendekatkan kesan yang timbul karena pemahaman akan
masyarakat, baik antar individu, antar suatu kenyataan. Pemahaman timbul karena
individu dengan institusi, institusi dengan adanya informasi. Philip Henslowe (2000)
intitusi, bahkan dengan benda dan menuturkan, citra adalah kesan yang
pengetahuan, tidak dapat disangkal lagi. Oleh diperoleh dari tingkat pengetahuan dan
karena itu, internet yang ditopang oleh pengertian terhadap fakta. Citra adalah
teknologi informasi yang sangat pesat sudah gambaran informasi tentang suatu obyek, bisa
menjadi bagian keseharian kehidupan berupa manusia, produk, lembaga dan lain-
manusia, termasuk manusia Indonesia. Oleh lain. Makin sering seseorang atau suatu
karena itu, pemerintahan pun sudah lembaga diinformasikan kebaikannya, makin
menggagas berbagai program yang fokus meningkat citra positifnya dan sebaliknya.
menggunakan media sosial dalam layanan Oleh karena itu, banyak orang atau
publik. Bahkan sejumlah pemerintahan daerah lembaga berusaha untuk menampilkan
sudah menjadikan media sosial sebagai salah gambaran dirinya masing-masing sebaik
satu misi mereka sebagaimana munculnya mungkin, agar dapat menciptakan kesan
ciber city, ciber province, dan lainnya. sesuai dengan gambaran yang diciptakannya,
Dalam kehidupan politik, media sosial sehingga persepsi orang ketika melihat
pun sering kali dijadikan alat bantu dalam dirinya akan menimbulkan suatu kesan yang
berkampanye para politisi, mulai untuk positif. Apabila citra positif melekat sesuai
meningkakan popularitas sampai menaikkan dengan kenyataannya, merupakan suatu
elektabilitas. Hal itu seiring dengan makin kelebihan yang dimiliki suatu obyek dan
meleknya literasi media pemilih pada era ini khalayak pun akan mengakui dan menerima
atas perkembangan jaman, terutama sebagai suatu kenyataan yang tidak bisa
perkembangan teknologi informasi. Informasi dibantah.
mengenai calon kepala daerah, calon Akan tetapi perkembangan teknologi
presiden, dan calon anggota Legislatif dapat informasi yang sangat pesat dapat
dengan mudah diakses kapan saja dan dimana mendorong, segala sesuatu dikonstruksi
saja melalui media sosial, seperti jejaring melalui media sosial, seperti tampilan
sosial facebook, twitter, hingga instagram. seseorang menjadi lebih cantik atau tampan

39
Jurnal Common | Volume 2 Nomor 1 | Juni 2018

karena ada unsur rekayasa (adanya publik, maka keberadaan media sosial sangat
penambahan ataupun pengurangan). Hal itu penting. Oleh karena itu, DPRD harus
sah-sah saja jika setiap orang ingin memiliki strategi khusus dalam pemanfaatan
menampilkan priofil terbaiknya; sebuah media sosial sehingga dapat meningkatkan
lembaga ingin memperlihatkan citra positif di mata publik atau khalayak atau
keberhasilannya. rakyat daerah.
Oleh karena itu, keberadaan media sosial Dalam fakta politis DPRD adalah
dengan berbagai manfaat positifnya representasi rakyat daerah karena dipilih
merupakan peluang besar bagi DPRD yang secara langsung oleh rakyat daerah melalui
merepresentasikan rakyat. DPRD dapat pemilihan umum. Namun, tidak sedikit rakyat
mendekatkan diri dengan rakyat melalui meragukan atas eksistensi DPRD dalam
media sosial, baik untuk menyosialisasikan memperjuangan harapan, keinginan, dan
kegiatan, menyerap informasi dan aspirasi, kebutuhan rakyat. Padahal, sangat mungkin
serta berkomunikasi langsung untuk banyak kegiatan dan kebijakan DPRD yang
mengetahui keinginan rakyat, sehingga pro-rakyat dalam ikut serta menjalankan roda
program-program sebagaimana fungsinya. pemerintahan di daerah. Namun, hal itu tidak
Sebagai bagian dari Pemerintahan Daerah, terungkap ke permukaan, sehingga
DPRD dapat memformat kegiatan keberhasilan pembangunan di daerah
Pemerintahan Daerah melalui kebijakan yang seringkali hanya dianggap sebagai hasil
pro-rakyat yang didapatkan dari media sosial. perjuangan kepala daerah dan Organisasi
Apalagi pasca era reformasi, keberadaan Perangkat Daerahnya. Masalah itu berangkat
DPRD pun di mata publik tidak beranjak dari asumsi berbagai permasalahan yang
lebih baik. Dialihkannya Pemilihan Kepala dihadapi DPRD, di antaranya sebagai berikut:
Daerah ke tangan rakyat merupakan salah 1. Undang-Undang Pemerintahan Daerah
satu bukti “keraguan” rakyat atas eksistensi menempatkan DPRD dalam posisi dan
DPRD untuk dapat menjadi kepanjangan sejajar dengan Kepala Daerah, tetapi
tangan rakyat. Padahal, anggota DPRD dipilih secara faktual dalam menjalankan
langsung oleh rakyat daerah melalui roda pembangunan daerah, peran
Pemilihan Umum, tetapi seolah rakyat DPRD seringkali tidak nampak;
meragukannya. Apalagi fakta di lapangan, 2. Undang-Undang Pemerintahan Daerah
kendati Undang-Undang Pemerintah Daerah mengamanahkan fungsi strategis bagi
menempatkan DPRD sebagai mitra Gubernur DPRD, tetapi implementasi fungsi
dan Organisasi Perangkat Daerah, tetapi pada tersebut tidak menyentuh pada
realitasnya DPRD seringkali “diperlakukan” wilayah praktis pembangunan daerah,
second class, sehingga setiap keberhasilan sehingga berbagai kegiatan dan
pembangunan di daerah, seringkali bukan kebijakan DPRD tidak dapat diketahui
dianggap hasil DPRD, tetapi hasil kepala oleh rakyat daerah;
daerah dan organisasi perangkat daerahnya. 3. Dominasi praktis dalam
Padahal, dalam pembangunan daerah, DPRD penyelenggaran pembangunan di
pun seringkali berkontribusi dalam bentuk daerah yang dilakukan oleh kepala
regulasi atau kebijakan-kebijakan lainnya, daerah beserta organisasi perangkat
termasuk dalam proses pengawasan daerahnya makin membenamkan
pelaksanaan pembangunan. eksistensi DPRD pada wilayah yang
Beranjak dari permasalahan DPRD lebih jauh dari menyentuh pemenuhan
tersebut, terkait dengan makin pesatnya kebutuhan rakyat;
teknologi infornasi dengan menggunakan 4. Dominasi praktis dalam
internet dan salah satunya dapat menciptakan penyelenggaran pembangunan di
pencitraan positif bagi lembaga di mata daerah yang dilakukan oleh kepala

40
Jurnal Common | Volume 2 Nomor 1 | Juni 2018

daerah beserta organisasi perangkat Daerah berdasarkan mapping yuridis


daerahnya tidak memberikan peluang terhadap peraturan perundang-
yang banyak untuk DPRD dapat eksis undangan yang terkait, terutama UUD
di media massa; 1945 dan Undang-Undang
5. Keberadaan DPR RI yang nyaris Pemerintahan Daerah;
mendominasi kebijakan pokok yang 2. Mendeskripsikan keberadaan media
menyangkut hajat hidup orang banyak, sosial dalam memberikan peluang
turut serta membenamkan eksistensi bagi peningkatan citra positif DPRD
DPRD dari perhatian rakyat daerah sesuai dengan fungsi, kebijakan, dan
dan media massa. kegiatannya dalam ikut menjalankan
roda pembangunan di daerah;
Berdasarkan pernyataan permasalahan 3. Merumuskan strategi pemanfaatan
tersebut, maka dapat dirumuskan masalah media sosial yang dapat dijadikan
yang harus dikaji sebagai berikut: rujukan bagi DPRD untuk
1. Bagaimanakah eksistensi DPRD mengangkat citra positif dalam
sebagai bagian dari Pemerintahan persepsi rakyat daerah.
Daerah berdasarkan mapping yuridis
terhadap peraturan perundang- Kajian ini menggunakan pendekatan
undangan yang terkait, terutama UUD kualitatif. Lexy J. Moleong (2004:6)
1945 dan Undang-Undang mendefinisikan, penelitian kualitatif sebagai
Pemerintahan Daerah? penelitian yang bermaksud untuk memahami
2. Bagaimanakah keberadaan media fenomena tentang apa yang dialami oleh
sosial dalam memberikan peluang subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi,
bagi peningkatan citra positif DPRD motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara
sesuai dengan fungsi, kebijakan, dan holistik, dan dengan cara deskripsi dalam
kegiatannya dalam ikut menjalankan bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
roda pembangunan di daerah? konteks khusus yang alamiah dan dengan
3. Bagaimana strategi pemanfaatan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
media sosial yang dapat dijadikan Metode yang digunakan adalah metode
rujukan bagi DPRD untuk deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan
mengangkat citra positif dalam metode penelitian yang berusaha
persepsi rakyat daerah? menggambarkan dan menginterpretasi objek
sesuai dengan apa adanya. Jalaludin Rakhmat
Maksud kegiatan Kajian Strategi (2002:22) menjelaskan, metode deskriptif,
Pemanfaatan Media Sosial untuk yaitu suatu metode dengan cara mempelajari
Meningkatkan Citra Positif DPRD dalam masalah-masalah dan tata cara yang berlaku
Persepsi Rakyat Daerah adalah untuk dalam masyarakat, serta situasi-situasi
mendeskripsikan strategi yang dapat tertentu dengan tujuan penelitian yaitu
dijadikan rujukan bagi DPRD sebagai bagian menggambarkan fenomena secara sistematis
dari Pemerintahan Daerah dalam pemanfaatan fakta atau karakteristik populasi tertentu atau
media sosial untuk meningkatkan citra positif bidang tertentu secara faktual dan cermat.
dalam persepsi rakyat daerah. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata,
Adapun tujuan kegiatan Kajian Strategi gambar, dan bukan angka-angka, sehingga
Pemanfaatan Media Sosial untuk laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan
Meningkatkan Citra Positif DPRD dalam data untuk memberikan gambaran penyajian
Persepsi Rakyat Daerah sebagai berikut: laporan tersebut. Data tersebut mungkin
1. Mendeskripsikan eksistensi DPRD berasal dari hasil wawancara, catatan
sebagai bagian dari Pemerintahan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi,

41
Jurnal Common | Volume 2 Nomor 1 | Juni 2018

catatan atau memo, tulisan di media massa demokratisasi dalam pengelolaan


dan dokumen resmi lainnya seperti peraturan pemerintahan tidak hanya terjadi pada
perundang-undangan. Berdasarkan sifat Pemerintahan Pusat, tetapi juga dalam
realitas, metode kualitatif mengandung penyelenggaraan pemerintahan di daerah.
persepsi subjektif bahwa realitas Penyelenggaraan Pemerintahan di daerah
(komunikasi) bersifat ganda, rumit, semu, tidak hanya didominasi kepala daerah, tetapi
dinamis (mudah berubah), dikontruksikan, juga wajib menyertakan DPRD yang
dan holistik; kebenaran realitas bersifat relatif merupakan representasi rakyat daerah. Hal itu
(Mulyana, 2001:147). menunjukkan implementasi demokratisasi
Secara umum, karena metode penelitian kerakyatan karena pihak-pihak yang diberikan
yang digunakan adalah metode penelitian hak dan kewajiban dalam pengelolaan
kualitatif, maka analisis data yang digunakan pemerintahan di daerah merupakan hasil
adalah analisis data secara induktif. Analisis pilihan rakyat daerah. Kepala daerah dan
data adalah proses penyederhanaan data ke wakil kepala daerah dipilih secara langsung
dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan melalui Pemilihan Kepala Daerah Langsung
diinterpretasikan. Analisis data adalah proses dan DPRD pun dipilih melalui pemilihan
pengorganisasian dan mengurutkan data ke umum.
dalam pola kategori dan satuan uraian dasar, Penyelenggaraan pemerintahan yang
sehingga dapat ditemukan tema dan dapat seperti itulah yang mengarah pada
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang perwujudan cita-cita demokrasi tertinggi,
disarankan oleh data. Dalam penelitian yakni menyelenggarakan pemerintahan dari
kualitatif, analisis data dilakukan dalam suatu rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat
proses, yang berarti pelaksanaannya sudah sebagaimana jargon yang disampaikan
mulai dilakukan sejak pengumpulan data Presiden Amerika Serikan Abraham Lincoln
dilakukan dan dikerjakan secara intensif, (1861-1865). Dalam konteks ke-Indonesiaan,
yaitu sesudah meninggalkan lapangan. konsepsi penguatan pengelolaan
pemerintahan daerah dari rakyat, oleh rakyat,
2. Pembahasan dan untuk rakyat selain diamanahkan dalam
konstitusi negara (UUD 1945) dan
2.1 Urgensi Aksebilitas Media Massa diimplementasikan dengan menyeimbangkan
Sebagai lembaga perwakilan rakyat kekuasaan representasi suara rakyat; kepala
daerah yang para anggotanya dipilih melalui daerah dan DPRD dipilih secara langsung
Pemilihan Umum, DPRD harus membuka diri oleh rakyat daerah, menurut pendiri Republik
selebar-lebarnya terhadap akses rakyat Indonesia, Mohammad Hatta, sebagai upaya
sekaligus mempertanggungjawabkan segala mengkikis kekuasaan raja yang absolut oleh
kegiatannya kepada seluruh rakyat daerah. kedaulan rakyat yang diwakilkan.
Oleh karena itu, penggunaan media massa Sebagaimana secara teoretis Benyamin
dalam setiap kegiatan DPRD merupakan hal Barber menyebutkan tentang konsepsi
yang sangat urgen. Hal itu merupakan demokrasi partisipatoris yang dipandangnya
perwujudan dari eksistensi DPRD sebagai sebagai demokrasi tertinggi karena lebih
representasi kehendak rakyat. Sebagaimana mengunggulkan aksebilitas dan partisipasi
amanah Pasal 18 ayat (3) Undang-Undang rakyat. Nilai-nilai demokrasi seperti self-
Dasar 1945 bahwa DPRD dipilih melalui government, persamaan/kesetaraan politik,
Pemilihan Umum oleh rakyat daerah, dan reasoned rule ditekankan pada partisipasi
sehingga suara DPRD merupakan suara seluruh warga negara (daerah) secara
rakyat daerah. langsung dalam pengambilan keputusan.
Realitas para anggota DPRD dipilih Demokrasi partisipatoris berpandangan bahwa
melalui Pemilu mengisyaratkan bahwa para warga negara berinteraksi secara

42
Jurnal Common | Volume 2 Nomor 1 | Juni 2018

langsung dalam membahas pilihan berbagai persuader. Hal itu sangat penting dilakukan
kebijakan untuk mengantisipasi permasalahan oleh DPRD pada era ini ketika publik/rakyat
yang mereka hadapi bersama. lebih konsen pada kinerja DPR (pusat) dan
Dalam merespresentasikan kehendak mengabaikan, bahkan menganggap “mandul”
rakyat, DPRD harus melakukan komunikasi terhadap DPRD. Perhatian rakyat ini dapat
politik yang intens dengan rakyat, termasuk tergambar dari dominasi penyebaran
mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada informasi kinerja DPR melalui media massa,
rakyat. Sebagai salah satu bentuk terutama media sosial. Derasnya penyebaran
pertanggungjawaban DPRD terhadap rakyat informasi DPR, terlepas dari substansi
adalah memberikan informasi yang jelas atas informasi kebaikan dan kekurangan, telah
segala hal yang dilakukannya terhadap rakyat. menyisihkan penyebaran informasi DPRD.
Dalam konteks ini, komunikasi politik DPRD Oleh karena itu, jika DPRD menganggap
merupakan bagian yang sangat penting guna bahwa penyebaran informasi kinerja tidak
membangun komunikasi yang sehat di antara penting, bahkan cenderung ketakutan karena
DPRD dengan rakyat yang diwakilinya. bercermin pada lebih dominannya informasi
Komunikasi politik DPRD sebagai bentuk kekurangan ketimbang kebaikan, maka
pertanggungjawaban DPRD kepada rakyat eksistensi dan citra DPRD akan makin
pemilihnya, di antaranya dengan tenggelam.
menyebarkan informasi segala hal yang Padahal, sebagaimana eksistensi DPRD
dikerjakan sebagai wakil rakyat dalam Provinsi Jawa Barat yang tercatat memiliki
menjalankan fungsinya melalui berbagai prestasi memadai sejalan dengan prestasi
jenis, khususnya media massa dengan Pemerintah Propinsi Jawa Barat, misalnya,
berbagai strategi. dalam menjalankan fungsi anggaran, sehingga
DPRD harus memberikan kesempatan hasil pemeriksaan BPK menyatakan
kepada rakyat untuk turut serta berpartisipasi pengelolaan anggaran di Pemerintahan
dalam berbagai bentuk, di antaranya Daerah Provinsi Jawa Barat WTP (Wajar
pengawasan. Dengan mendapatkan informasi Tanpa Pengecualian); Dalam hal fungsi
yang jelas, rakyat daerah dapat memonitor legislasi, Pemerintahan Provinsi Jawa Barat
berbagai hal terkait kinerja DPRD apakah pun tercatat menghasilan Peraturan Daerah
sudah sesuai dengan representasi rakyat yang “gemuk”, dapat membangun gedung
daerah. Sebagai parameter kinerja DPRD, DPRD Jawa Barat yang mandiri, dan
diberikan rujukan dalam bentuk tugas dan sejumlah prestasi lainnya. Namun, seluruh
wewenang DPRD, hak anggota DPRD, dan informasi tentang prestasi DPRD Jawa Barat
kewajiban anggota DPRD. Implementasi dari tersebut tidak banyak diketahui rakyat Jawa
tugas, wewenang, hak, dan kewajiban adalah Barat karena melimpahnya informasi DPR
kinerja DPRD yang seharusnya Pusat dan penyebaran internal yang dilakukan
dikomunikasikan secara optimal, sehingga DPRD Jawa Barat pun diindikasikan belum
rakyat tahu, paham, dan memberikan optimal.
apresiasi, baik dalam bentuk pengakuan atas Jika penyebaran informasi kinerja DPRD
eksistensi dan prestasi DPRD maupun dalam optimal, terutama dalam menggalang
bentuk partisipasi dengan memberikan kritik, informasi tentang kebaikan-kebaikan dan hal-
saran, dan masukan guna penguatan kinerja hal positif yang dilakukan DPRD, berdampak
DPRD. pula pada tumbuhnya citra positif bagi
Selain itu, penyebaran informasi juga kelembagaan DPRD yang berimbas juga pada
merupakan upaya ekspose intensif dalam citra positif Pemerintahan Daerah. Citra
kerangka mengungkap informasi kebaikan- terbentuk dari panduan antara informasi dan
kebaikan dan kelebihan-kelebihan (sisi pengalaman. Informasi yang ada atau diterima
positif) dari DPRD pada benak publik sebagai oleh rakyat mengenai DPRD akan

43
Jurnal Common | Volume 2 Nomor 1 | Juni 2018

membentuk citra DPRD sekaligus dapat juga Sebagai wakil rakyat di daerah, terkait
mengangkat citra positif pada kualitas dengan penerimaan aspirasi langsung dari
demokrasi di daerah karena rakyat sering masyarakat pun merupakan substansi
menakar kualitas demokrasi itu dari kualitas penyebaran informasi kinerja: mulai dari
kinerja lembaga demokrasi seperti DPRD. jumlah aspirasi, masalah yang disampaikan,
Bangunan penyelenggaraan pemerintahan cara penanganan dan penyelesaian, tindak
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat lanjut penanganan, sampai evaluasi terhadap
sebagaimana jargon demokrasi dapat tingkat kepuasan aspirator di lapangan.
diwujudkan dengan komunikasi politik Begitu juga semua kegiatan DPRD dalam
kinerja DPRD secara aktif dalam bingkai menjalankan tugas dan wewenangnya harus
strategi komunikasi berbasis linear, tetapi juga dijadikan substansi penyebaran informasi
sirkulair partisipatoris. DPRD sebagai sumber kinerja mulai dari input, process, sampai
informasi sehingga dengan penyebaran output bagi rakyat.
informasi kinerja dapat memberikan stimulus Dalam memenuhi hak DPRD, harus juga
positif bagi lahirnya respon yang menjadi substansi penyebaran informasi
menunjukkan tumbuhnya tingkat partisipasi kinerja. Seluruh input (yang mendorong),
rakyat daerah terhadap kebijakan-kebijakan proses (upaya dan kegiatan), serta output
dalam pengelolaan Pemerintahan Daerah. (dampaknya terhadap rakyat) dalam hal
Undang-Undang Pemerintahan Daerah DPRD memenuhi hak interpelasi, hak angket,
memberikan rambu-rambu tentang fungsi, dan hak menyatakan pendapat menjadi
tugas, wewenang, hak, dan kewajiban DPRD, informasi penting yang harus di-sharring ke
baik DPRD Provinsi maupun DPRD publik. Termasuk dalam memenuhi hak
Kabupaten/Kota. Dengan substansi yang ada anggota DPRD yang terdiri dari hak, a.
pada UU tersebut, dapat diukur kinerja Mengajukan rancangan peraturan daerah; b.
DPRD; dapat diketahui kegiatan-kegiatan Mengajukan pertanyaan; c. Menyampaikan
yang dilakukan DPRD. Oleh karena itu, usul dan pendapat; d. Memilih dan dipilih; e.
penyebaran informasi kinerja DPRD pun Membela diri; f. Imunitas; g. Mengikuti
dapat fokus pada kegiatan-kegiatan yang orientasi dan pendalaman tugas; h.
dilakukan DPRD sebagai implementasi dari Protokoler; serta i. Keuangan dan
amanah UU. administratif.
Kegiatan-kegiatan implementasi dari Semua kegiatan yang merupakan amanah
amanah UU tersebut menjadi sumber peraturan perundang-undangan dalam
substansi penyebaran informasi kinerja berbagai bentuk yang pada intinya merupakan
DPRD, mulai dari proses menjaring aspirasi, representasi yang harus dilakukan oleh
sharing persepsi, pembentukan panitia DPRD, baik kegiatan tersebut dilakukan oleh
khusus, rapat-rapat dan diskusi, baik di alat kelengkapan DPRD, komisi, fraksi,
internal DPRD maupun bersama Pemerintah maupun oleh sekretariat DPRD, bahkan oleh
Daerah, kajian yang dilakukan, sampai personal anggota DPRD merupakan bahan
penetapan kebijakan melalui paripurna, penting untuk substansi informasi kinerja.
jumlah kebijakan, isi kebijakan, manfaat Kendati pada era keterbukaan informasi ini,
kebijakan, implementasi kebijakan, sampai DPRD sebagai Badan Publik pun wajib
melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap mengacu pada peraturan perundang-undangan
kebijakan. Semua informasi kegiatan itu Keterbukaan Informasi Publik, terutama
disebarkan kepada publik, sehingga rakyat terkait kategori informasi yang layak dibuka
tahu, paham, dan memberikan berbagai (informasi publik) dan informasi yang harus
respon sebagai apresiasi dapat dalam bentuk ditutup (informasi dikecualikan).
pujian, kritikan, saran, termasuk tindak
partisipasi guna perbaikan kebijakan.

44
Jurnal Common | Volume 2 Nomor 1 | Juni 2018

2.2 Eksistensi DPRD di Media Sosial adalah:


Pada Bab sebelumnya telah dijelasan
bahwa tahapan-tahapan dalam proses
konstruksi sosial media massa terjadi melalui
beberapa tahap: tahap menyiapkan materi
konstruksi; tahap sebaran kostruksi; tahap
pembentukan konstruksi; tahap konfirmasi.
Yang masuk dalam pembahasan adalah Lembaga atau orang yang profesional
Tahap pembentukan konstruksi realitas dan adalah mereka yang mengetahui tugas
tahap konfirmasi. Tahap pembentukan pokok dan fungsinya. Citra Positif ini
kontruksi realitas, dalam konteks citra adalah yang ingin dibangun DPRD. Seluruh
tahap pembentukan citra. Pembentukkan citra DPRD, yang ditemukan Peneliti,
yang dimaksud citra baik dan buruk, positif mempublikasikan Fungsi DPRD,
dan negatif. Yang akan menjadi citra positif khususnya legislasi. Dalam laman lain3,
dan negatif. Pembentukan citra positif dan diperlihatkan pasal yang mendukung
negatif berlangsung melalui: (1) konstruksi terhadap fungsi yang dilaksanakan
realitas pembenaran; (2) kedua kesediaan DPRD.Tanpa merevisi peraturannya.
dikonstruksi oleh media massa; (3) sebagai Fungsi ini didukung dengan penyebutan
pilihan konsumtif. Peneliti berasumsi data rujukan, fungsi DPRD diatur dalam Pasal
dalam konstruksi pembentukan citra, diambil 2, 3, 9 dan 10 Peraturan Pemerintah
dari media massa yang dikelola DPRD, Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman
beserta media sosial yang termasuk anggota Penyusunan Peraturan DPRD tentang Tata
DPRD. Tertib DPRD.4 Citra positif muncul
Pembahasan kedua, Tahap Konfirmasi. dengan memperlihatkan bahwa DPRD
Dimana pencitraan yang dibentuk DPRD mengetahui akan tugasnya, terlihat
dalam media massa sendiri, direspon oleh terperincinya tugas-tugas Balega sebagai
media massa lain atau penonton. Respon badan legislasi. 5
dapat berupa argumen, berita, dan Sikap prosefional juga, terihat dari
akuntabilitas terhadap pilihannya untuk sumber daya manusia dan struktur yang
terlibat dalam pembentukan citra positif atau terorganisir. Terdapatnya badan yang
negatif. khusus melaksanakan fungsi legislasi,
a. Citra DPRD dalam Fungsi yaitu Badan Legislasi Daerah, dengan
Legislasi adanya badan ini, terlihat keseriusannya
Pembahasan pertama yaitu pada dalam melaksanakan fungsi legislasi. 6
tahap pembentukan citra yang dilakukan Citra positif ini juga akan terus
DPRD. Peneliti menemukan 2 sekitar terjaga, manakala tidak tercapai.
1.560 laman, yang memberitakan terkait Ketidakcapaian atau ketidakpuasan
berita Tugas DPRD terkait fungsi masyarakat terhadap lembaga, pasti ada.
legislasi. Konstruksi yang dibangun dari Maka DPRD mempertegas ketidakcapaian
1.560 berita terkait fungsi legislasi
3
Tersedia dalam
http://dprd.sumselprov.go.id/susunan-kedudukan-
fungsi/
4
Tersedia dalam
http://dprd.pangandarankab.go.id/profile/read/5/fungsi-
dprd.html
5
Tersedia dalam
2
Kata kunci “allintext:DPRD fungsi legislasi http://dprd.metrokota.go.id/?page=konten&&no=7
6
site:dprd.*.go.id”, diakses pada tanggal 25 Januari Tersedia dalam
2017 http://dprd.metrokota.go.id/?page=konten&&no=7

45
Jurnal Common | Volume 2 Nomor 1 | Juni 2018

fungsi legislasi, harus ada dukungan dari kinerja. Dukungan dari citra positif ini
Pemerintah Daerah. Kutipan ini, berbunyi: terdapat dalam kalimat “Memiliki visi
“Fungsi Legislasi, diwujudkan dalam meningkatkan kualitas fungsi legislasi,
membentuk peraturan daerah bersama dan misi pelaksanaan pemerintah yang
Walikota.”7 Terbukti pengesahan raperda efektif didukung dengan pelaksanaan
akan molor, karena pemerintah daerah legislasi”.11
telah mengirimkan raperda ke DPRD. Sikap Responsif dan Menaati
Kutipan beritanya berjudul “Draft Belum terhadap pelaksanaan peraturan
Masuk, Pembahasan 6 Raperda Terancam perundang-undangan yang berlaku,
Molor”.8 merupakan citra positif lain bagi DPRD.
Tidak hanya fungsi legislasi, DPRD Contoh kasus terkait perubahan Badan
menyebutkan Susunan, Kedudukan, Legislasi Daerah (Balega) menjadi Badan
Tugas Pokok serta Hak dan Kewajiban. Pembentuk Peraturan Daerah (Bapem
Hal ini, menunjukan citra positif dari Perda). Terlihat dari kutipan salah satu
sikap transaparansi dalam tugas dan Ketua Bapem Perda DPRD Jawa Timur,
fungsi. “Ini untuk menyesuaikan dengan Undang-
Citra Positif lain, DPRD dekat dengan Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang
rakyat. Ini terlihat dari definisi DPRD Pemerintahan Daerah”. Citra yang
merupakan Lembaga Perwakilan Rakyat terbangun juga, menunjukkan kesepakatan
Daerah yang berkedudukan sebagai unsur dan menerima ketetapan peraturan,
penyelenggara Pemerintahan Daerah. dengan perkataannya, “Kalau mengacu
Sebagai representasi rakyat, DPRD pada kewenangan, memang istilah baru
mempunyai fungsi legislasi, anggaran dan itu lebih baik, tapi kedengarannya masih
pengawasan.9 Representatif perwujudan agak asing." 12
dari menerima masukan, terbuka dan Citra positif dari DPRD adanya
dekat dengan rakyat. Citra ini, didukung laporan kinerja DPRD, seperti Laporan
dengan berbagai seminar, worshop atau kinerja DPRD masa persidangan pertama.
13
yang dilakukan DPRD Provinsi Jawa Terekam dari sambutan ketua-ketua
Barat, berjudul “DPRD Jabar Gelar DPRD, terkait kinerja yang telah dicapai
Hearing Dialog Dengan Mahasiswa dalam bidang legislasi. Hal ini seperti
Unikom”, dimana DPRD Provinsi Jawa kutipan sambutan berikut:
Barat diwakili Sekretaris DPRD “Fungsi DPRD dalam bidang
menggelar Hearing Dialog dengan Legislasi, yakni DPRD Kota
puluhan mahasiswa dari Universitas Gorontalo Telah berhasil melahirkan
Komputer Indonesia (Unikom). 10 6 (enam) buah Produk Hukum Daerah
DPRD juga menerima perubahan dan berupa Rancangan Peraturan Daerah
terus berusaha meningkatkan kualtas usul inisiatif Legislatif yang
merupakan usul pada Program
7 Legislasi Daerah Tahun 2015.”14
Tersedia dalam
http://dprd.semarangkota.go.id/fungsi-dprd/
8 11
Tersedia dalam Tersedia dalam http://dprd.jatengprov.go.id/
12
http://dprd.probolinggokota.go.id/2014-11-21-19-44- Tersedia dalam
52/berita-umum/16-draft-belum-masuk-pembahasan- http://dprd.jatimprov.go.id/berita/id/3978/balegda-
6-raperda-terancam-molor.html jadi-bapem-perda-prolegda-jadi-propem-perda
9 13
Tersedia dalam Tersedia dalam
http://dprd.jabarprov.go.id/profile/assignment http://dprd.sumbarprov.go.id/files/laporan_masa_p
10
Tersedia dalam ersidangan_pertama_2011.pdf.
14
http://dprd.jabarprov.go.id/sekretariat/news/read/201 Tersedia dalam
5/04/29/dprd-jabar-gelar-hearing-dialog-dengan- http://dprd.gorontalokota.go.id/sambutan-ketua-
mahasiswa-unikom.html dprd-kota-gorontalo/

46
Jurnal Common | Volume 2 Nomor 1 | Juni 2018

Dukungan maksimal dalam rakyat. Bukti dari citra positif ini, sebagai
melaksanakan sebagai fungsi legislasi. berikut:
Laporan pengesahan Raperda tepat waktu, a. Menjelaskan profil DPRD secara
beritanya sebagai berikut: terperinci dan lengkap, terkait tugas
“Untuk menjalankan kinerjanya pokok dan fungsi;
sebagai Legislatif, Pimpinan DPRD b. Mempublikasikan sosialisai setiap
Jatim menegaskan sudah perubahan yang ada, baik struktur
melaksanakannya fungsi Legislasi, organisasi, atau perubahan
Budgeting dan Kontroling. Hal ini peraturan-peraturan;
dibuktikan dengan telah diselesaikan c. Melakukan Laporan Kinerja DPRD
pengesahan 12 Raperda, pengawasan secara teratur dan tepat waktu;
terhadap Peraturan Perundang- d. Mempublikasikan laporan
undangan serta pengesahan APBD pengesahan banyaknya Raperda
2016 yang tepat waktu yaitu 10 dan tepat waktu.
Nopember 2015”.15 e. Melakukan seminar atau dialog
dengan masyarakat.
Seperti dalam bidang legislasi, selama Pembahasan yang kedua,
satu tahun ini, DPRD Surabaya merupakan tahap konfirmasi terhadap
menghasilkan 20 perda dari target 19 citra DPRD dalam fungsi legislasi.
perda. “Capaian fungsi legislasi Peneliti membagi menjadi 2, dari Media
dewan bisa dikatakan mendekati Sosial Luar Lembaga Terorganisir dan
sempurna,”16 Individual.
Untuk memperkuat citra positif Peneliti mengambil data dari pikiran-
DPRD, menambahkan rincian perda-perda rakyat.com, kompas.com dan
yang disahkan, ialah perda usulan dari republika.com. Berikut pembahasannya:
DPRD. Usulan DPRD ini dilakukan Citra Negatif DPRD didapat dari
dengan mempergunakan hak inisiatifnya. Komisi Perempuan Indonesia. Citra
Fakta ini menunjukkan bahwa DPRD Negatif ini terkait fungsi legislasinya yang
tidak hanya menunggu dari Pemerintah kurang memperhatikan pendapat
Daerah, tetapi DPRD responsif dalam perempuan. Ketidakpercayaannya
menangapi kebutuhan masyarakat. terhadap DPRD, terwujudkan dalam
Kutipan beritanya, berbunyi: “Dari 20 penolakannya terhadap sistem Pilkada
perda yang sudah dihasilkan itu, tambah melalui. Bunyi kutipannya terdalam berita
Armuji, delapan di antaranya merupakan berjudul “KPI Tolak Sistem Pilkada
perda inisiatif dewan”.17 Melalui DPRD”:
Citra Positif yang dikonstruksi DPRD Penolakan Koalisi Perempuan
dalam fungsi legislasi adalah sikap Indonesia terhadap gagasan tersebut
profesionalisme, transparansi, menaati karena kelompok perempuan sudah
peraturan perundang-undangan, Responsif pasti akan menjadi kelompok yang
terhadap perubahan dan refresentatif paling dirugikan dari sistem Pilkada
oleh DPRD.”18

15
Fungsi legislasi juga mendapat
Tersedia dalam kritikan. Fungsi legislasi tidak terdapat
http://dprd.jatimprov.go.id/berita/id/5546/dprd-jatim-
jalankan-tiga-fungsi
ketegasan dalam implementasinya di
16
Tersedia dalam
18
http://dprd.surabaya.go.id/?pages=beritadetail&id=585 Tersedia dalam http://www.pikiran-
17
Tersedia dalam rakyat.com/politik/2014/09/17/297234/kpi-tolak-
http://dprd.surabaya.go.id/?pages=beritadetail&id=585 sistem-pilkada-melalui-dprd

47
Jurnal Common | Volume 2 Nomor 1 | Juni 2018

perusahaan. Cintra negatif ini disuarakan dengan mengacu kepada UU No.


para buruh, dengan kutipan berita: 17/2014 tentang MPR, DPR, DPD,
Buruh Datangi DPRD Kabupaten dan DPRD.21
Sukabumi. Menurut koordinator
Koalisi Buruh Sukabumi (KBS), Penyimpangan lain dalam pelasanaan
Dadeng Nazarudin menuturkan DPRD dalam fungsi legislasi, adalah
selama ini fungsi legislasi dan kunjungan kerja. Kunjungan kerja dalam
pengawasan DPRD belum sepenuhnya wacana pembentukan Raperda, menjadi
tegas dan berjalan dengan baik. modus untuk DPRD. Citra Negatif DPRD
"Fungsi legislasi seperti peraturan ini menimpa DPRD Gresik, sebagamana
DPRD, kadang hal secara spesifik kutipan di bawah ini:
harusnya bisa diterapkan di DPRD Gresik Ramai-ramai Kunker.
perusahaan," ujarnya.19 Berdalih mencari masukan dan studi
banding membahas lima rancangan
Citra Negatif dalam fungsi legislasi, peraturan daerah, anggota DPRD
yang tidak mencapai target dan tidak tepat Gresik ramai-ramai mengagendakan
waktu. Hal ini, terlihat dari sambutnan kunjungan kerja ke berbagai kota di
Ketua DPRD baru yang menjadi targetnya tanah Air. Sebelumnya DPRD
ke depan semasa periodenya. membentuk lima panitia khusus
Salah satu kekurangan yang coba masing-masing membahas satu
segera diperbaikinya ialah mengejar reperda.22
target pembahasan 27 rancangan
peraturan daerah (raperda) pada Citra terakhir adalah kompetensi dan
tahun ini. Seluruh raperda tersebut kualifikasi pendidikan anggota DPRD
harus rampung tepat waktu supaya lemah. Indikator kelemahannya banyak
ketertinggalan seperti yang terjadi perda yang bermasalah.
pada tahun lalu tidak kembali Perda Bermasalah dan Kinerja
terulang. 20 Legislasi Daerah. Berdasarkan kajian
dan evaluasi yang dilakukan Komite
Anomali terjadi, Pembentuk Pemantau Pelaksanaan Otonomi
Peraturan, tetapi peraturan untuk tata Daerah tahun 2010, dari 9.714 perda
tertibnya sendiri belum dibuat. DPRD pajak daerah dan retribusi daerah,
dinilai dapat membuat aturan untuk luar terdapat 3.455 perda atau 36 persen
DPRD, tetapi tidak memiliki tatatertib yang direkomendasikan untuk
bagi anggotanya. Citra Negatif DPRD ini, dibatalkan atau direvisi. 23
makin menguat dalam fungsi legislasi.
Meski sudah dilantik sejak 25 Agustus Maka tidak aneh, jika perda hasil hak
2014, namun DPRD Kab. Bandung inisiatif minim. Dominasi raperda usulan
belum memiliki tata tertib bagi pemerintah mendominasi. Sehingga citra
anggotanya. Hal itu disebabkan
DPRD Kab. Bandung masih 21
http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-
memberlakukan tata tertib lama raya/2015/11/16/350073/dprd-kab-bandung-akan-
ubah-tata-tertibnya
22
Tersedia dalam
19
Tersedia dalam http://www.pikiran- http://olahraga.kompas.com/read/2010/10/26/20362
rakyat.com/ramadan/2012/11/06/210192/buruh- 561/dprd.gresik.ramai-
datangi-dprd-kabupaten-sukabumi ramai.kunker#tv56IhjprvuSt3j3.97
20 23
Tersedia dalam http://www.pikiran-rakyat.com/jawa- Tersedia dalam
barat/2012/05/02/186985/andi-zabidi-jadi-ketua- http://nasional.kompas.com/amp/read/2010/12/01/1
dprd-kota-bekasi 0330679/twitter.com

48
Jurnal Common | Volume 2 Nomor 1 | Juni 2018

negatif ini melekat bahwa DPRD tidak b. Citra DPRD Dalam Fungsi
dapat membentuk perda. Hal ini terlihat Pengawasan
dari: Media sosial luar lembaga teroganisir
Rudi mengatakan, selain fungsi menilai bahwa kinerja DPRD dalam
pengawasan, DPRD ke depan juga fungsi pengawasan masih lemah. Citra
harus bisa mengoptimalkan fungsi Negatif ini terkait kurangnya pengawasan
legislatif lainnya, seperti budgeting dalam implementasi perda. Salah satunya
(perencanaan anggaran). Hal-hal terkait perda buruh
tersebut, menurut dia, akan Buruh Datangi DPRD Kabupaten
dituangkan ke dalam memori akhir Sukabumi. Menurut koordinator
jabatan DPRD periode 2004-2009 ke Koalisi Buruh Sukabumi (KBS),
DPRD periode 2009-2014. ”Selain itu Dadeng Nazarudin menuturkan
juga, DPRD harus bisa memanfaatkan selama ini fungsi legislasi dan
hak inisiatifnya. Selama lima tahun pengawasan DPRD belum sepenuhnya
ini, kan hanya ada dua perda yang tegas dan berjalan dengan baik.
hasil inisiatif DPRD, yaitu perda "Fungsi legislasi seperti peraturan
trafficking dan penyandang cacat,” DPRD, kadang hal secara spesifik
ujarnya.24 harusnya bisa diterapkan di
perusahaan," ujarnya.26
Untuk membenahi dengan merekrut
kader-kader partai yang berkualitas. Citra Hal membanggakan memang prestasi
negatif akan hilang. Inilah rekomendasi DPRD telah mengesahkan banyak raperda
untuk mengatasi citra negatif DPRD dengan tepat waktu, tetapi implementasi
dalam hal SDM. perda seharusnya terdapat pengawasan.
Karena itu, untuk menyelesaikan Pelaksanaan perda suka molor 3-4 tahun,
persoalan ini, yang paling utama bahkan pejabat pelaksana belum
dibenahi adalah SDM, terutama di mengetahui perda. DPRD sebagai
pihak DPRD yang nilainya sangat pengawas implementasi perda kurang
rendah. Sebagian besar kader partai memperhatikan tahap implementasi. Sikap
yang masuk gedung dewan memiliki acuh tak acuh menkonsturk citra negatif
kapasitas legislasi pas-pasan, bahkan DPRD dalam fungsi pengawasn, sehingga
nihil. Kedua, perlu ada pembenahan DPRD mendapatkan saran sebagai
kelembagaan legislasi di internal berikut:
DPRD maupun eksekutif. DPRD harus DPRD Jawa Barat 2009-2014
membenahi badan legislasi. Badan diharapkan memperketat pengawasan
legislasi tak sekadar membuat, tapi atas pelaksanaan peraturan daerah
juga mengevaluasi semua produk (perda). Selama ini, meski ”produksi”
legislasi daerah yang dihasilkan.25 perda mencapai minimal sepuluh buah
per tahun, namun penegakan dan
pengawasannya masih belum optimal.
Wakil Ketua DPRD Jabar Rudi Harsa
Tanaya mengatakan itu di Bandung.27

24 26
Tersedia dalam http://www.pikiran- Tersedia dalam http://www.pikiran-
rakyat.com/bandung-raya/2009/08/29/95937/dprd- rakyat.com/ramadan/2012/11/06/210192/buruh-
harus-manfaatkan-hak-inisiatif datangi-dprd-kabupaten-sukabumi
25 27
Tersedia dalam Tersedia dalam http://www.pikiran-
http://nasional.kompas.com/amp/read/2010/12/01/1 rakyat.com/bandung-raya/2009/08/29/95937/dprd-
0330679/twitter.com harus-manfaatkan-hak-inisiatif

49
Jurnal Common | Volume 2 Nomor 1 | Juni 2018

Citra Negatif ini berdampak kerugian c. Citra DPRD dalam Fungsi


negara disebabkan fungsi kontrol legislatif Budgeting
tidak berjalan. Chaidir mencontohkan, Transparansi dan efisiensi, kata kunci
Fungsi pengawasan legislasi yang yang mengkonstruksi citra positif dalam
tidak berjalan adalah program fungsi budgeting. Citra positif DPRD
pembangunan kebun K2I. Program ini terbentuk dari sikap DPRD yang terbuka
untuk pengentasan rakyat dari dalam soal anggaran. Sikap efisensi
kemiskinan. ”Kebun K2I sudah dilakukan dalam perencaanaan anggaran.
menghabiskan dana puluhan miliar Citra ini, terbukti dalam dua data sebagai
rupiah sejak dimulai pada 2006, tetapi berikut:
sampai sekarang tidak ada. Memang Sekretariat DPRD Kota Cimahi
ada tanah, tetapi wujud nyata kebun memanfaatkan anggaran dewan yang
tidak ada. Yang ada hanya semak- diperkirakan akan menjadi sisa untuk
semak. Pengawasan seharusnya peningkatan fasilitas maupun sarana
28
dilakukan oleh DPRD. dan prasarana. Dengan anggaran
sekitar Rp 8 miliar, berbagai
Citra Positif DPRD terlihat dari pengembangan dan renovasi
kinerjanya menilai atau mengkritik dilakukan Sekretariat DPRD Kota
Pemerintah Daerah. Sikap kritis terhadap Cimahi guna menunjang pelaksanaan
kinerja pemerintah daerah adalah citra fungsi dewan. 30
positif DPRD. DPRD senantiasa
mengevaluasi seluruh program-program “DPRD Kota Cimahi Lakukan
pemerintahan daerah. Hal ini, yang Efisiensi Anggaran” Dewan
dilakukan, seperti: Perwakilan Rakyat Daerah Kota
DPRD DKI: Pekerjaan Pemprov DKI Cimahi akan melakukan efisiensi
Jakarta Masih Banyak. DPRD DKI anggaran. Hal ini dilakukan terkait
Jakarta menilai, ada sejumlah tidak adanya kenaikan anggaran
masalah kritis yang harus jadi meskipun volume kerja dewan
prioritas Pemprov DKI sepanjang meningkat pada 2011. DPRD Kota
tahun 2014. Tiga masalah terberat di Cimahi diperkirakan akan bekerja
Jakarta, kemacetan, banjir, dan tata ekstra dengan meningkatnya
kota, hingga kini belum bisa pembangunan infrastruktur. Untuk itu,
dipecahkan. fungsi pengawasan juga jelas akan
ditingkatkan.31
”Dari evaluasi kualitatif Dewan dan
tim ahli, penanganan kemacetan Namun akan berbanding terbalik,
mendapat skor 2,5 dari skor maksimal terdapat modus pengerukan anggaran
10. Kebijakan penanganan banjir dengan dalih aspirasi. Ini terjadi pada
baru mendapat skor 3,5 dan tata kota dana aspirasi, sehingga setiap anggota
hanya dapat skor 2,5,” kata Ketua DPRD mendapatkan anggaran segar yang
DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofyan,
Senin (30/12), di Jakarta.29 DPRD.DKI.Pekerjaan.Pemprov.DKI.Jakarta.Masih.
Banyak
30
http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-
28
Tersedia dalam raya/2016/12/15/dprd-manfaatkan-sisa-anggaran-
http://edukasi.kompas.com/read/2011/07/05/03141 untuk-peningkatan-fasilitas-387949
31
720/fungsi.kontrol.legislatif.tidak.berjalan Tersedia dalam http://www.pikiran-
29
Tersedia dalam rakyat.com/bandung-raya/2010/12/27/130788/dprd-
http://tekno.kompas.com/read/2013/12/31/0831093/ kota-cimahi-lakukan-efisiensi-anggaran

50
Jurnal Common | Volume 2 Nomor 1 | Juni 2018

masuk untuk kepentingan. Citra negatif d. Citra DPRD dalam Kinerja Non
dalam konspirasi Dana Aspirasi , terlihat Fungsi DPRD
dalam data sebagai berikut: Citra positif akan terbentuk dalam
Sejumlah catatan dan pengalaman kesimpatian DPRD terhadap pihak terkait,
pengelolaan keuangan negara yang masyarakat.
pernah ada, DPR bukanlah lembaga Pihaknya menyampaikan terima kasih
perwakilan pertama yang berupaya kepada seluruh mitra dan masyarakat
melakukan "terobosan" untuk yang setia bekerja sama selama lima
menggelontorkan uang negara dengan tahun ini. Ke depannya, menurut
dalih menindaklanjuti aspirasi rakyat. Ajang, semoga kerja sama tersebut
Pada periode 1999-2004, dengan bisa ditingkat kan dengan anggota
alasan yang nyaris sebangun dengan DPRD Kota Cimahi periode 2014-
rencana DPR, anggota DPRD 2019.34
Sumatera Barat memperkenalkan
dana aspiratif. Ketika itu, setiap Citra negatif beranggapan bahwa
anggota DPRD disediakan dana segar DPRD rajin kunjungan kerja terhadap
Rp 200 juta untuk disalurkan di miskin berprestasi. Masyarakat
tempat pemilihan.32 menganggapnya perbuatan semu.
Perbuatan yang buang-buang anggaran
Citra negatif lain adalah negara. Ini terlihat dalam tulisan berikut:
ketidaksepakatan dalam pembahasan Ini yang kemudian membuat citra
anggaran antara DPRD dan Pemda. DPRD di mata publik bukan semakin
Masyarakat menganggap fenomena ini membaik, justru semakin memburuk
berbau politik. Unsur politik yang kental akibat ulah dan tingkah polah anggota
berakibat pada terhambatnya program- DPRD sendiri.
program pemerintahan. Kejadian tersebut Dalam kaitannya dengan kinerja
dirasakan dalam data berikut: kunjungan kerja, Kompas Jatim
Konflik Lampung Rugikan pernah mengupas tuntas mulai dari
Masyarakat. Konflik berkepanjangan anggaran sampai hasil awu-awu yang
antara DPRD dan gubernur Lampung, didapat dari kunjungan DPRD
telah merugikan kepentingan tersebut. Soroton negatif atas kinerja
masyarakat di berbagai bidang. kunjungan kerja ini bukanlah hal yang
Kerugian tersebut akibat DPRD dan baru. Periode sebelumnya setiap
eksekutif tidak lagi melakukan tahun DPRD Jatim juga sering disorot
pembahasan APBD Perubahan masyarakat dan media. Akan tetapi,
maupun Rancangan Anggaran kecaman, cacian, bahkan tindakan
Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) hukum atas kunjungan kerja anggota
2006.33 DPRD oleh kelompok civil society
(baca: class action), tidak membuat
jera.35

34
Tersedia dalam
32
Tersedia dalam http://www.republika.co.id/berita/koran/kabar-
http://lipsus.kompas.com/successstory/read/2010/0 jabar/14/08/25/nauuc929-dprd-kota-cimahi-
6/07/08283873/Konspirasi.Dana.Aspirasi/757/prijo 20142019-dilantik
35
no-sugiarto Tersedia dalam
33
Tersedia dalam http://megapolitan.kompas.com/read/2010/12/30/08
http://dev.republika.co.id/berita/koran/365994 40075/rajin.kunjungan.kerja.miskin.prestasi.

51
Jurnal Common | Volume 2 Nomor 1 | Juni 2018

Sementara itu, terhadap anggota Media sosial luar lembaga yang


DPRD yang berkinerja buruk, ditandai bersifat individu adalah media sosial yang
dengan seringnya absen dari sejumlah sulit dikendalikan dan ditebak opininya.
kegiatan dan jarang mengisi daftar hadir, Namun di sisi lain, alasannya mengkritis
teguran akan diberikan. Namun DPRD senderhana. Seperti gambar
penindakan tidak akan dilakukan karena komentar terkait dengan kedisiplinan
hal tersebut menjadi kewenangan partai anggota DPRD, bahwa BK DPRD
bersangkutan.36 memberikan teguran terhadap anggota
Terdapat penelitian terkait dengan DPRD yang kurang disiplin dalam kinerja
kinerja DPRD. citra DPRD semakin mereka.
buruk. Contohnya judul berita Kinerja
DPRD Jabar Buruk!. Gambar: Komentar Facebook Terkait
Kinerja DPRD Jawa Barat periode Teguran BK DPRD
2009-2014 mengalami penurunan Terhadap Kedisiplinan Anggota DPRD
dibandingkan dengan periode
sebelumnya. Buruknya kinerja DPRD
Jawa Barat ini membuat peringkat
Indonesia Governance Index (IGI)
Jawa Barat menurun drastic dari
peringkat 6 pada 2008 menjadi
peringkat 15 pada 2012.37

Citra Negatif adalah lebih


mementingkan partai daripada rakyat.
Konflik partai mempengaruhi pada
profesionalisme dalam kinerja DPRD.
Citra ini, peneliti temukan dalam:
“Situasi Politik di DPRD Kota Banjar
Menghangat.” Tanda-tanda bakal
munculnya koalisi gabungan fraksi
tersebut sebenarnya mulai terjadi saat
DPRD Kota Banjar beberapa kali
gagal menggelar Badan Musyawarah Anggapan masyarakat terhadap
pada akhir Tahun 2016. Hal itu kedisiplinan DPRD bervariasi,
terjadi, setelah agen rapat Badan diantaranya:
Musyawarah selalu ditunda akibat 1) Jabatan anggota DPRD, sebagai
tidak pernah mencapai kuorum.38 amanah yang harus
dipertanggungjawabkan
2) Ketidakhadiran dianggap, anggota
DPRD sibuk mengurus kepentingan
36
sendiri atau partai, seperti: kampanye.
Tersedia dalam http://www.pikiran-rakyat.com/jawa- 3) Bersikap apriori, bahwa seluruh
barat/2012/05/02/186985/andi-zabidi-jadi-ketua-
dprd-kota-bekasi
kinerja DPRD jelek. Anggota DPRD
37
Tersedia dalam http://www.pikiran- tak pernah benar, sehngga
rakyat.com/politik/2014/04/06/276787/kinerja- menganggap kejadiannya ini hal biasa
dprd-jabar-buruk dan tak aneh
38
Tersedia dalam http://www.pikiran-rakyat.com/jawa- 4) Bersikap radikal yaitu pembubaran
barat/2017/01/12/situasi-politik-di-dprd-kota-
banjar-menghangat-390453 lembaga DPRD

52
Jurnal Common | Volume 2 Nomor 1 | Juni 2018

5) DPRD memiliki sifat rakus. Sehingga


setiap sikap DPRD dianggap harus
bermuatan uang, maka DPRD
bekerja.
Citra negatif yang sangat melekat
adalah poin terakhir. Anggota DPRD
memiliki sifat gila uang dan harta.
Anggota DPRD akan bekerja, jika
memiliki keungtungan terhadap dirinya
atau partai. Kepentingan pribadi dan
partai di atas kepentingan lain.
3. Kesimpulan dan Rekomendasi
Gambar: Persepsi pengguna facebook
bahwa DPRD bersifat rakus Berdasarkan pemaparan analisis dan
pembahasan pada Bab-Bab sebelumnya, maka
dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Banyak pasal dalam peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan Dewan
Perwakilan Rakyat yang mengamanahkan
urgensi penyebaran informasi kinerja
DPRD sebagai bagian dari
pertanggungjawaban dan merupakan
bagian penting dari upaya peningkatan
citra positif DPRD.
2. Eksistensi media sosial dengan beragam
bentuk dan cara memberikan peluang
Perbandingan partai dan rakyat. besar, baik bagi eksistensi kelembagaan
Keinginan masyarakat, anggota Dewan DPRD maupun eksistensi personal
adalah milik semua rakyat Indonesia, anggota DPRD, baik bagi peningkatan
sehingga kepentingan partai seharusnya di citra positif maupun citra negatif DPRD
ketika menjalankan fungsi pembuatan
bawah kepentingan rakyat. Hal ini terlihat
dalam gambar berikut: peraturan daerah, pengawasan, dan
keuangan dalam persepsi rakyat
3. Strategi pemanfaat media sosial yang
efektif bagi DPRD sebagai wakil rakyat
adalah strategi persuasif dengan
menggunakan model alternatif penyebaran
informasi Persuasi Hugh Rank yang
lebih menguatkan pelibatan komponen
Citra negatif lain adalah kurang peduli pokok, mengekspose secara intensif ide-
dengan permasalah rakyat. Cenderung ide, peristiwa, kegiatan atau substansi
diam dan tidak mengetahui kondisi informasi yang bernilai kebaikan dan
objektif yang terjadi di masyarakat. kelebihan (sisi positif) yang ada pada
DPRD serta memainkan, menyamarkan,
atau menyembunyikan (downplay) aspek-
aspek sisi negatif.

53
Jurnal Common | Volume 2 Nomor 1 | Juni 2018

Berdasarkan pemaparan analisis, Daftar Pustaka


pembahasan, dan simpulan di atas dapat
disampaikan saran-saran sebagai berikut: Asrori, Mohammad. 2009. Psikologi
1. Semua kegiatan, mulai dari input, Pembelajaran. Bandung: CV Wacana
process, dan output, yang dilakukan Prima
DPRD yang terkait dengan fungsi,
tugas dan wewenang, hak dan Arafat, Yassier. 2005. Hubungan Antara
kewajiban DPRD harus disebarkan Informasi...Program Studi Ilmu
kepada publik melalui media sosial Perpustakaan Fakultas Ilmu
sesuai dengan tingkat urgensinya; Komunikasi. Skripsi
2. DPRD harus memanfaatkan media
sosial dengan beragam bentuk dan Benyamin Barber, 1984. Strong Democracy,
cara dalam penyebaran informasi Participatory Politics for a New Age.
karena media sosial adalah media Berkeleh, CA: University of California
massa yang memiliki urgensi tinggi Press
untuk dijadikan salah satu pilar
penyebaran informasi kegiatan DPRD Bryson, John M. 2001. Strategic Planning for
dalam mengangkat citra positif dalam
Public and Nonprofit Organizations.San
persepsi rakyat.
3. DPRD sebagai lembaga wakil rakyat Francisco, CA: Jossey-Bass
harus menyusun strategi persuasi
dengan model Persuasi Hugh Rank
Budiarjo, Miriam dan Ibrahim Ambon. 1995.
dalam menggunakan media sosial:
Fungsi Legislatif dalam Sistem Politik
menonjolkan segala kegiatan yang
Indonesia. Jakarta: Raja Frafindo
positif dan menyamarkan segala
kegiatan non-positif;
DPRD Provinsi Jawa Barat. Profil DPRD
4. Pemanfaatan media sosial dengan
Provinsi Jawa Barat Periode 2009-
beragam bentuk dan cara dapat
2014. Sekretariat DPRD Jawa Barat
dilakukan tidak hanya oleh
2013
kelembagaan DPRD, tetapi juga oleh
perseorangan individu DPRD,
Bungin, Burhan, 2006, Sosiologi Komunikasi
terutama dalam melayani konstituen
Teori, Paradigma, dan Diskursus
politik;
Teknologi Komunikasi di Masyarakat
5. Substansi penyebaran informasi yang
(Kencana: Jakarta) h 191
disajikan DPRD, baik secara
kelembagaan DPRD maupun
Effendy, Onong Uchjana. 1989. Kamus
perseorangan anggota DPRD pada
Komunikasi. Bandung : PT. Mandar
media sosial dengan beragam bentuk
Maju
dan cara, harus mempertimbangkan
aspek-aspek hummant interest,
--------. 2003. Analisis Data Penelitian
sehingga sampai kepada publik sesuai
Kualitatif. Jakarta:Rajawali Press. h.14
harapan sasaran.
Fisher, B. Aubrey. 1986. Teori-Teori
Komunikasi. Bandung: Remadja Karya

Graber, Doris A.: 1984. Processing the News:


How People Tame the Information.
New York

54
Jurnal Common | Volume 2 Nomor 1 | Juni 2018

Harun, Rochajat dan Sumarno A.P. 2006. --------. 2005. Psikologi Komunikasi, edisi
Komunikasi Politik. Bandung: Mandar revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Maju
Robbins, Stephen P., 1996. Perilaku
Hikmat, Mahi M. 2010. Komunikasi Politik: Organisai : Konsep, Kontroversi,
Teori dan Praktek. Bandung: Simbiosa aplikasi, edisi Bahasa Indonesia, Jakarta
Rekatama Media : PT. Prenhalindo,

Irwanto, dkk. 1991. Psikologi Umum. Jakarta: Sarwono Wirawan, Sarlito DR., 1976.
PT Gramedia Pustaka Utama. Pengantar Umum Psikologi, Jakarta : P
T. Bulan Bintang,
_______. 2001. Metode Belajar dan
Kesulitan-kesulitan Belajar, Bandung: Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor
Tarsito yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta
Lady, Joanne Tjahyana. 2007. Teknologi
Komunikasi 3G Dari Sudut Pandang Siagian, Sondang P. 2004. Teori Motivasi dan
Computer Mediated Communication.
Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta
Jurnal Ilmiah SCRIPTURA ISSN 1978-
385X. Vol. 1 No.1 Januari 2007 Sussman, Gerald, 1997, Communication
Technology and Politic in The
Miftah Toha. (2003). Perilaku Organisasi Information Age. , California: Sage
Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Publication
Grafindo Persada.
Syafrudin, Ateng. 2001. DPRD dan Kepala
Muhtadi, Asep saeful. 2002. Dinamika Daerah dalam Bentuk dan Susunan
Komunikasi Politik NU. Disertasi. Pemerintahan Daerah Menurut UU No.
Bandung: PPS Unpad 22 Tahun 1999. Bandung: STPDN

Nimno, Dan. 1978. Political Communication UU No. 1 Tahun 1945 tentang Pemerintahan
and Public Opinion in America. Daerah
California: Goodyear Publising
Company Santa Monica UU No. 22 Tahun 1948 tentang Pemerintahan
Nimmo, Dan D., 1989. Komunikasi Politik, Daerah
terjemahan Tjun Surjaman, Bandung:
Remadja Rosdakarya UU No. 1 Tahun 1957 tentang Pemerintahan
Daerah
Parwito. 2009. Komunikasi Politik, Media
Massa, dan Kampanye Pemilihan. UU No. 18 Tahun 1965 tentang Pemerintahan
Yogyakarta: Jalasutra Daerah

Piliang, Yasraf Amir. 2004. Posrealitas: UU No. 6 Tahun 1969 tentang Pemerintahan
Realitas Kebudayaan dalam Era Daerah
Posmetafisika. Bandung: Jalasutra
UU No. 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan
Rahmat, Jallaludin. 1990. Psikologi Daerah
Komunikasi. Bandung: Remaja Karya.

55
Jurnal Common | Volume 2 Nomor 1 | Juni 2018

UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan


Daerah Walgito, Bimo. 1989. Pengantar Psikologi
Umum. Surabaya: Bina Ilmu.
UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah

UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah

56

Anda mungkin juga menyukai