Anda di halaman 1dari 4

Teks Khotbah dalam Rangka

Ujian Praktik

Nama : Budi Valentino Munthe


Kelas : XII MIA 6
Sekolah : SMAN 3 Cikarang Utara

Syalom, selamat sore saudara-saudara terkasih dalam Kristus.Pada


kesempatan ini saya akan berkhotbah mengenai kisah orang lumpuh
disembuhkan di dalam injil Markus 2: 1-12.
“Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi
kepernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-
orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat,bahkan di muka pintu pun
tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka, ada orang-orang
datang membawa kepadanya seorang lumpuh,digotong oleh empat orang.
Tetapi mereka tidak dapat membawa kepadaya karena orang banyak itu , lalu
mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan
tilam,tepat orang lumpuh itu terbaring. Ketika Yesus melihat iman mereka ,
berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai anak-Ku, dosamu sudah
diampuni!”
Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam
hatinya: “Mengapa orangini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang
dapat mengampui dosa selain dari pada Allah itu sendiri? Tetapi Yesus segera
mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata
kepada mereka: “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah
lebih mudah mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah
diampuni,atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilamu dan berjalan?
Tetapi supaya kamu tahu,bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa
mengampuni dosa” berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Kepadamu
Kukatakan,bangunlah,angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!”
Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke
luar di hadapan orang-orang itu,sehingga mereka semua takjub lalu
memuliakan Allah,katanya : “Yang begini belum pernah kita lihat.”
Pada bacaan ini, dikisahkan mengenai empat orang yang
menggotong teman mereka yang lumpuh ke hadapan Tuhan. Tidak jarang ada
pelayanan yang hancur berantakan bukan karena pelayanannya tidak baik. Ini
dapat terjadi karena ketidakpedulian diantara orang percaya, keegoisan dan
mudah menyerah pada tantangan. Melalui keteladanan mereka, kita akan
belajar tentang ciri dari pelayan yang memuliakan Tuhan.
Pertama, mereka peduli untuk berbuat sesuatu bagi orang lain.Ketika
tersiar kabar bahwa Yesus datang kembali ke Kapernaum, mereka segera
membawa temannya yang lumpuh itu agar Yesus menyembuhkannya. Hal ini
memperlihatkan adanya kasih dalam diri mereka untuk melakukan sesuatu
yang baik bagi orang lain. Kedua, mereka bekerja bersama . Tidak sulit bagi
keempat orang itu untuk menggotong seorang lumpuh, namun dibutuhkan kerja
sama yang baik untuk menurunkan si lumpuh itu dari atap ke ruangan di mana
Yesus berada. Ketiga, mereka tidak mempersoalkan siapa yang akan mendapat
penghargaan. Perhatikan bagaimana di sepanjang kisah ini, tidak sekalipun
disebutkan nama mereka. Keempat, mereka tidak mudah menyerah . Hal ini
terlihat dari bagaimana mereka berusaha membuka atap ketika tahu
bahwa mereka tidak dapat membawanya lewat pintu.

Hasilnya, Tuhan melihat iman mereka dan teman mereka disembuhkan


secara rohani dan jasmani .Peristiwa ini membuat semua orang takjub dan
memuliakan Allah. Dalam peristiwa ini ada tantangan dari ahli Taurat yang
meragukan otoritas Yesus dalam mengampuni dosa. Tetapi
Yesus menunjukkan kuasa-Nya dengan mengungkapkan isi hati mereka
dan meneruskan proses penyembuhan orang lumpuh itu . 
Sungguh benar adanya: jika mau sembuh, maka harus ada keyakinan dalam
doa dan usaha. Sebab jika tidak, maka semuanya akan sia-sia. Sama halnya
dengan iman tanpa perbuatan adalah kosong. Dalam hal berdoa juga demikian
adanya, ada orang yang sakit kemudian dilayani dan didoakan, tetapi dalam
hatinya tidak percaya akan kuasa doa itu ternyata tidak ada reaksi kesembuhan
dalam dirinya. Akan tetapi, jika ia berserah penuh dan meyakini bahwa ada
kuasa dalam doa itu terhadap dirinya, maka seketika itu juga akan sembuh.
Kemudian didukung dengan usaha yang ia lakukan, maka kesembuhan itu akan
menjadi miliknya.
Yang pertama dilakukan Yesus bukanlah menyembuhkan penyakit, tetapi
mengampuni dosanya sehingga para ahli taurat bertanya-tanya. Mengapa?
Karena dosa memutuskan hubungan manusia dengan Allah . Hubungan itu jadi
tak terkenali sehingga manusia merasa jauh di hadapan Allah , oleh sebab itu
Yesus mengaskan bahwa “ Hai anak-Ku dosamu Kuampuni .Pengampunan ini
mengartikan bahwa cinta Allah itu lebih besar daripada cinta manusia .Allah
mencintai supaya manusia mampu mencintai. Ketika orang dicintai ,ketika kita
dicintai , kasih itu dengan sendirinya muncul dan terwujud dalam setiap
tindakan dan perbuatan kita.
Ada juga pemahaman masyarakat Yahudi masa itu bahwa penyakit yang
diderita merupakan akibat dosa. Yesus memahami hal ini. Setelah menerima
pengampunan dosa, maka sakit lumpuhnya disembuhkan. Iman ada dalam diri
setiap manusia yang percaya kepada Yesus. Dengan iman kita menjalani
kehidupan tanpa ragu dan berserah kepada Tuhan. Iman yang ada dalam diri
mendorong kita untuk datang kepada Yesus dan memohon belas kasihan-Nya
Kesimpulan yang kita bisa dapat dalam renungan ini bahwa kita diajarkan
untuk saling mengasihi, saling melayani , saling menopang. Itu semua
merupakan sikap yang diperlukan untuk memperkuat sebuah komunitas,
persekutuan, pelayanan atau gerejas. Sebuah komunitas , persekutuan,
pelayanan dan bahkan gereja, sekalipun memiliki program kerja yang bagus
,tetapi jika para anggotanya tidak punya kesatuan hati, tidak hidup rukun,
berjalan sendiri-sendiri ,tidak ada kerja sama, bersikap egois , tidak punya
kepedulian satu sama lain, niscaya goalnya tidak akan pernah tercapai.
Begitu pun dengan tantangan yang ada. Seberat apapun tantangan dalam
pelayanan yang kita lakukan, jangan pernah mundur. Dalam memutuskan suatu
pilihan berarti kita harus siap menghadapi segala hal termasuk tantangan itu
sendiri. Yang perlu kita lakukan menghadapinya adalah memohon petunjuk
kepada Tuhan bukan mengeluh dan menyalahkan Tuhan apa yang telah terjadi.
Kita juga dianjurkan untuk selalu berserah dan percaya kepada Tuhan
dalam keadaan apapun. Karena Tuhan pasti membatu kita melalui orang-orang
di sekitar kita. Seperti halnya orang lumpuh itu ,ia dibantu oleh para sahabatnya
untuk berhadapan kepada Tuhan. Itu merupakan pertolongan Tuhan kepada
kita secara kita tidak sadari selama ini. Contoh bentuk nyata seperti ketika kita
sakit ,kita periksa ke dokter, mungkin juga ketika kita sedang lapar dan ada
teman yang menawarkan makanannya kepada kita. Itu semua merupakan
pertolongan Tuhan.
Perhatikan juga sesama, bekerja sama, jangan cari nama karena kita telah
membantu teman maupun orang lain. Jangan lah juga kita berharap imbalan
apa yang telah kita lakukan kepada orang lain. Karena Tuhan sendirilah yang
bekerja dengan kuasa-Nya dan memberikan yang lebih baik dari permohonan
kita.

Anda mungkin juga menyukai