http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jinop
Volume 5, Nomor 1, Mei 2019
P-ISSN 2443-1591 E-ISSN 2460-0873
Gigit Mujianto
FKIP Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia
Email: gigitm67@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar menyusun
teks laporan hasil observasi pada peserta didik klas X SMAN 7 Malang dengan model
pembelajaran integratif. Model pembelajaran ini diyakini dapat meningkatkan motivasi
belajar peserta didik, sehingga hasil belajar yang diperoleh menjadi lebih baik. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri
dari dua siklus. Lokasi penelitian di SMAN 7 Malang. Subyek penelitian peserta didik klas X
MIPA2. Penerapan model pembelajaran integratif dilaksanakan melalui 5 tahapan yaitu: (a)
persiapan, (b) orientasi masalah, (c) penugasan kelompok, (d) presentasi kelompok, dan (e)
evaluasi. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa lembar observasi
aktivitas guru dan peserta didik untuk merekam kegiatan mereka dalam pembelajaran.
Berdasarkan Siklus I dan Siklus II yang telah dilaksanakan, penerapan model pembelajaran
integratif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dapat terlaksana dengan baik. Hal tersebut
dapat dilihat dari lembar pengamatan pelaksanaan penelitian dan aktivitas peserta didik
saat mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar peserta didik pada materi menyusun teks
laporan hasil observasi mengalami peningkatan, dilihat dari persentase hasil belajar yang
meningkat dari ketuntasan peserta didik sebesar 85% pada Siklus I menjadi 97% pada Siklus
II. Hal ini membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran integratif dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik.
Kata kunci: Model Pembelajaran Integratif; Hasil Belajar; Menyusun Teks Laporan Hasil
Observasi.
ABSTRACT
The purpose of this research is to describe the increase in learning outcomes of
observation report text on class X students of SMAN 7 Malang with an integrative learning
model. This learning model is believed to increase students’ learning motivation to increase
the learning outcomes. The method used in this research is Classroom Action Research
(CAR) consists of two cycles. The location of the research is SMAN 7 Malang with students
of class X MIPA2 as the research subjects. The application of the integrative learning model
is carried out through 5 stages: (a) preparation, (b) problem orientation, (c) group assignment,
(d) group presentation, and (e) evaluation. Observations were made by using instruments in
the form of observation sheets of teacher and student activities to record their activities in
learning. Based on the implementation of Cycle I and Cycle II, the application of integrative
learning models in Bahasa Indonesia learning process can be well implemented. The result
can be seen from the observation sheet of the implementation of research and student
activities while following the learning process. The increase of student learning outcomes
in the material of observation report text results can be seen from the percentage of learning
outcomes from students’ learning completeness of 85% in Cycle I to 97% in Cycle II. The
result proves that the application of integrative learning models can improve student learning
outcomes.
39
40
Gigit Mujianto, Peningkatan Hasil Belajar Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi Pada Peserta Didik
Kelas X SMAN 7 Malang Dengan Model Pembelajaran Integratif
42
perlu mengerti apa makna belajar, apa bermakna, menyenangkan, dan memberi
manfaatnya, dalam status apa mereka, dan peluang bagi peserta didik untuk terlibat
bagaimana mencapainya. Peserta didik secara aktif dalam pembelajaran.
diharapkan sadar bahwa yang mereka Penerapan model pembelajaran
pelajari berguna bagi hidupnya nanti. integratif dalam kegiatan belajar mengajar
Dengan begitu mereka memposisikan menuntut guru untuk dapat membantu
sebagai diri sendiri yang memerlukan peserta didik mencapai tujuannya. Dalam
suatu bekal untuk hidupnya nanti. Mereka konteks ini, guru harus lebih banyak
mempelajari apa yang bermanfaat bagi berurusan dengan strategi dari pada
dirinya dan berupaya menggapainya. memberi materi pelajaran. Peranan guru
Dalam upaya itu, mereka memerlukan guru dalam mengelola kelas ibarat sebagai
sebagai pengarah dan pembimbing. sebuah tim yang bekerja bersama untuk
Penelitian sebelumnya telah dilakukan menemukan sesuatu yang baru bagi anggota
oleh Akbar & Sebayang, (2015) dengan kelas (peserta didik). Sesuatu yang baru
judul “Penerapan Model Pembelajaran dapat berupa pengetahuan atau keterampilan
Integratif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar harus datang dari proses menemukan
Melaksanakan Pekerjaan Dasar-Dasar Survey sendiri, bukan dari apa yang diberikan atau
Dan Pemetaan”, yang dilakukan pada siswa dikatakan guru.
Kelas X Program Keahlian Survey Pemetaan Dengan demikian, melalui penerapan
SMK N 3 Takengon Tahun Ajaran 2013/2014. model pembelajaran integratif guru dituntut
Hasil penelitian tersebut menunjukkan mampu menggunakan model pembelajaran
bahwa dengan menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi
Integratif, maka hasil belajar melaksanakan sekolah serta karakteristik peserta didik.
pekerjaan dasar-dasar survey dan pemetaan Ketepatan pemilihan model pembelajaran
pada materi pengukuran sifat datar kerangka akan memiliki dampak positif terhadap
dasar vertikal dapat meningkat dari peningkatan motivasi belajar peserta
yang semula rerata 64.44 pada siklus I didik sehingga pada akhirnya berpengaruh
menjadi 81.30 pada siklus II. Selanjutnya terhadap peningkatan kemampuan peserta
penelitian Windiatmoko (2015) yang didik dalam penguasaan konsep atau materi
berjudul “Bahasa Indonesia Dalam Model pembelajaran khususnya, bahkan diharapkan
Pembelajaran Integratif Dan Media mampu meningkatkan mutu pendidikan
Pembelajaran Inovatif Serta Kaitannya di Indonesia pada umumnya. Berdasarkan
Dengan Kecakapan Hidup (Life Skills)”, uraian di atas, maka penelitian tindakan
menghasilkan kesimpulan bahwa model kelas terkait “Peningkatan Hasil Belajar
pembelajaran integratif dan media inovatif Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi
dalam mata pelajaran bahasa Indonesia pada Peserta Didik Kelas X SMAN 7
sangat dapat meningkatkan kualitas Malang dengan Model Pembelajaran
pembelajaran baik secara proses maupun Integratif” penting dilakukan.
hasil belajar serta dapat mengembangkan
kecakapan hidup yang berguna untuk METODE
menghadapi kehidupan. Lokasi dan Waktu Penelitian
Pada penelitian ini lebih menfokuskan SMA Negeri (SMAN) 7 Malang,
pada kemampuan menyusun teks Laporan merupakan salah satu Sekolah Menengah
Hasil Observasi dipadu dengan media Atas Negeri yang ada di Jl. Cengger
yang menarik berupa keranjang bahasa dan Ayam I/14, Malang, Jawa Timur. Sekolah
metode yang bervariasi. Selain itu, peserta yang kini menjadi salah satu sekolah
didik memperoleh pembelajaran lebih adiwiyata ini memiliki slogan ’Satya
Bhakti Tansah Tresno’ yang biasa disingkat tujuan tertentu. Komponen-komponen dari
SABHATANSA. Sekolah ini menanamkan sebuah kelas adalah: (a) peserta didik itu
pendidikan karakter dan green life pada sendiri, (b) guru yang sedang mengajar,
peserta didik-siswinya. Sekolah ini juga (3) materi pembelajaran, (4) peralatan
memiliki kebun sayur organik, pemeliharaan yang digunakan, (5) hasil pembelajaran,
bibit ikan, kantin sehat tanpa plastik, dan (6) lingkungan pembelajaran, dan (7)
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di alam. pengelolaan/pengaturan yang dilakukan
Penelitian ini dilaksanakan pada mata oleh kepala sekolah, baik yang sedang
pelajaran Bahasa Indonesia materi teks berlangsung maupun tidak. Dengan demikian,
laporan hasil observasi (LHO). Kegiatan objek amatan dalam penelitian tindakan kelas
ini dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus tidak harus selalu ketika proses pembelajaran
2018 sampai dengan tanggal 21 Agustus sedang berlangsung, karena kelas bukan
2018. ruangan, tetapi sekelompok siswa.
Gigit Mujianto, Peningkatan Hasil Belajar Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi Pada Peserta Didik
Kelas X SMAN 7 Malang Dengan Model Pembelajaran Integratif
44
Gigit Mujianto, Peningkatan Hasil Belajar Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi Pada Peserta Didik
Kelas X SMAN 7 Malang Dengan Model Pembelajaran Integratif
46
Gigit Mujianto, Peningkatan Hasil Belajar Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi Pada Peserta Didik
Kelas X SMAN 7 Malang Dengan Model Pembelajaran Integratif
48
pelaksanaan pembelajaran pada Siklus I (c) peserta didik berlari ke meja tengah
adalah 2×45 menit (90 menit). untuk mengambil kertas yang terdapat
Pengamatan dilaksanakan peneliti dalam ‘bank bahasa’, secara acak; (d)
dan dibantu 2 orang observer, yaitu teman peserta didik berlari ke meja kelompoknya
sejawat dari Prodi Pendidikan Bahasa dan memasukkan kertas yang telah
dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dipilih ke dalam keranjang sesuai dengan
dan Ilmu Pendidikan Universitas kriterianya (kartu berisi kata dimasukkan
Muhammadiyah Malang. Penerapan model ke keranjang kata, kartu frasa dimasukkan ke
pembelajaran integratif dilaksanakan keranjang frasa, kartu klausa dimasukkan ke
melalui 5 tahapan yaitu: (a) persiapan, keranjang klausa, kartu kalimat dimasukkan
(b) orientasi masalah, (c) penugasan ke keranjang kalimat); (e) peserta didik
kelompok, (d) presentasi kelompok, dan kedua dan seterusnya melakukan hal yang
(e) evaluasi. Pengamatan dilakukan dengan sama secara marathon sampai waktu yang
menggunakan instrumen berupa lembar ditentukan berakhir.
observasi aktivitas guru dan peserta didik Tahapan selanjutnya adalah penugasan
untuk merekam kegiatan mereka dalam individu. Tahapan ini merupakan tahapan
pembelajaran. paling penting dalam pembelajaran dengan
Sebelum memulai pembelajaran, penerapan model pembelajaran integratif.
guru mengajak peserta didik berdoa Kegiatan ini dimulai dengan guru memberikan
sebagai rasa syukur karena mendapat lembar kerja yang berisi klasifikasi jenis kata,
kesempatan mempelajari Teks LHO. Dari jenis frasa, jenis klausa, dan jenis kalimat
sini peserta didik diharapkan termotivasi dan teks LHO. Setiap peserta didik dalam
untuk memiliki semangat dalam mengikuti kelompok berdiskusi tentang subklasifikasi
pembelajaran. Selanjutnya, guru mengawali unsur bahasa dan menyimpulkan ciri-
kegiatan dengan apersepsi, yaitu menanyakan ciri masing-masing unsur kebahasaan.
materi yang telah dipelajari pada pertemuan Berdasarkan ciri-ciri tersebut, peserta didik
sebelumnya. Selain itu, guru menjelaskan diminta mencari 4 kesalahan berbahasa
tujuan pembelajaran yang akan dicapai, dalam teks LHO dan membenahi kesalahan
cakupan materi, dan penjelasan uraian berbahasa tersebut.
kegiatan pembelajaran. Hal ini dilakukan Setelah menyelesaikan tugasnya, peserta
agar peserta didik mempunyai kesiapan didik secara bergantian mempresentasikan
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran hasil diskusi yang terwujud dalam lembar
yang akan dilakukan. kerjanya. Peserta didik dari kelompok lain
Tahap yang kedua dari proses memberikan pertanyaan, sanggahan, maupun
pembelajaran dengan penerapan model tambahan informasi dari presentasi tersebut.
pembelajaran integratif adalah tahap Akhir kegiatan dari kegiatan inti
orientasi masalah. Peserta didik diarahkan adalah peserta didik dan guru mengevaluasi
untuk menyimak video 1 tentang unsur hasil penyelidikan peserta didik dengan
kebahasaan (kata, frasa, klausa, dan kalimat) diskusi klasikal untuk memberikan masukan
dan kritis terhadap penggunaan bahasa dan menyimpulkan ketepatan unsur
dalam teks LHO: (a) setiap kelompok kebahasaan teks LHO yang telah dikerjakan
diarahkan untuk menempati posisi yang setiap kelompok. Kegiatan ini dilakukan
telah ditetapkan; (b) kelompok berbaris ke dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan
belakang di samping meja kelompoknya, kegiatan pembelajaran oleh guru sekaligus
di meja ini sudah terdapat empat keranjang mengukur tingkat keberhasilan model
yaitu keranjang kata, keranjang frasa, pembelajaran integratif dengan penugasan
keranjang klausa, dan keranjang kalimat; kelompok yang diterapkan oleh peneliti.
Dari Dari
TabelTabel
1 di1atas dapat
di atas dijelaskan
dapat dapat meningkatkan
dijelaskan bahwa ketuntasan
persentase kelulusan hasil belajar
pada Siklus I ini
bahwasudah cukup baik.kelulusan
persentase Terdapat 85%padapeserta
Siklusdidikyang mendapat
peserta didik nilai
dalamlebih besar samateks
menyusun dengan
LHO
75 yaitu, sebanyak 24 peserta didik. Diperoleh 15% peserta didik
I ini sudah cukup baik. Terdapat 85% pada kegiatan pembelajaran Siklus II. yang mendapat nilai kurang
dari 75 yaitu, sebanyak 4 peserta didik. Artinya nilai tersebut belum memenuhi rata-rata kelas,
peserta didikyang
sehingga peneliti mendapat
berkeinginannilai
untuklebih
terus meningkatkan prestasi peserta didik secara
besarkeseluruhan
sama dengan 75 yaitu,
pada siklus II. sebanyak 24 Siklus II
peserta didik. Diperoleh 15% peserta didik 1. Tahap perencanaan
yang4.mendapat
Refleksi nilai kurang dari 75 yaitu, Pelaksanaan kegiatan pada siklus II
Berdasarkan hasil observasi dan
sebanyak 4 peserta didik. Artinya nilai dirancang analisis pada siklus I, maka1 kali
sebanyak peneliti masih ingin
pertemuan (4×45
melanjutkan penelitian tindakan kelas ini, walau hasil yang diperoleh sudah cukup maksimal.
tersebut belum peserta
Peningkatan memenuhididik rata-rata
baik dalamkelas, menit), hasil
proses maupun dalam hal dapat
belajar ini yang
dilihatdipersiapkan
pada hasil
sehingga
analisis lembar observasi peserta didik dan hasil tes akhir siklus yang penelitiini.
peneliti berkeinginan untuk terus penulis adalah sebagai berikut lakukan.
meningkatkan prestasi
Analisis hasil pesertadididik
tes penelitian secara a. bahwa,
atas menyatakan Menentukan materididikpokok
terdapat 4 peserta yaitu
yang belum
keseluruhan pada siklus II. 10 menyusun teks LHO.
b. Menentukan Kompetensi Dasar (KD),
4. Refleksi Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Berdasarkan hasil observasi dan serta tujuan pembelajaran mata pelajaran
analisis pada siklus I, maka peneliti masih Bahasa Indonesia materi pokok yaitu
ingin melanjutkan penelitian tindakan menyusun teks LHO.
kelas ini, walau hasil yang diperoleh sudah c. Membuat Rancangan Pelaksanaan
cukup maksimal. Peningkatan peserta Pembelajaran (RPP) sesuai materi yang
didik baik dalam proses maupun hasil akan diajarkan, yaitu materi pokok
belajar dapat dilihat pada hasil analisis menyusun teks LHO pada mata pelajaran
lembar observasi peserta didik dan hasil tes Bahasa Indonesia yang terdiri dari kegiatan
akhir siklus yang peneliti lakukan. Analisis awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
hasil tes penelitian di atas menyatakan d. Membuat instrumen penilaian peserta didik
bahwa, terdapat 4 peserta didik yang belum yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan,
tuntas. Hal ini disebabkan peserta didik dan penilaian kepeterampilan.
masih kurang memahami materi yang e. Menyusun lembar penilaian individu.
disampaikan oleh peneliti. Oleh karena Siklus II dirancang dengan
itu, kegiatan pembelajaran selanjutnya menggunakan indikator: (a) membenahi
akan menggunakan model pembelajaran kesalahan berbahasa dalam teks LHO, dan
integratif dengan metode penugasan (b) menulis teks LHO dengan memperhatikan
individu. Penerapan model pembelajaran isi dan aspek kebahasaan. Pertemuan siklus
integratif dengan metode penugasan individu II dirancang untuk melakukan pembelajaran
pada proses pembelajaran diharapkan akan dengan menggunakan model pembelajaran
Gigit Mujianto, Peningkatan Hasil Belajar Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi Pada Peserta Didik
Kelas X SMAN 7 Malang Dengan Model Pembelajaran Integratif
50
integratif dengan tanya jawab dan diskusi rasa syukur karena mendapat kesempatan
klasikal tentang tentang penulisan teks mempelajari Teks LHO. Dari sini peserta
LHO dan hal-hal yang harus diperhatikan didik diharapkan termotivasi untuk memiliki
dalam penulisan teks LHO. Kemudian semangat dalam mengikuti pembelajaran.
dilanjutkan penugasan individu untuk Selanjutnya, guru mengawali kegiatan
menulis teks LHO berdasarkan kerangka dengan apersepsi, yaitu menanyakan materi
yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya yang telah dipelajari pada pertemuan
dengan memperhatikan struktur dan aspek sebelumnya. Selain itu, guru menjelaskan
kebahasaan teks LHO. Di akhir kegiatan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
menulis teks LHO, guru meminta peserta cakupan materi, dan penjelasan uraian
didik untuk kerja berpasangan melakukan kegiatan pembelajaran. Hal ini dilakukan
koreksi dan perbaikan terhadap teks LHO agar peserta didik mempunyai kesiapan
pasangan masing-masing. Selain itu, guru dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
juga menyiapkan lembar penilaian proses yang akan dilakukan.
untuk merekam aktivitas dan keaktifan Tahap yang kedua dari proses
peserta didik selama proses pembelajaran pembelajaran dengan penerapan model
berlangsung. pembelajaran integratif adalah tahap
orientasi masalah. Pada orientasi masalah
2. Tahap pelaksanaan ini peserta didik diarahkan untuk mengingat
Pelaksanaan proses belajar mengajar kembali materi sebelumnya menggunakan
untuk siklus II dilaksanakan sebanyak 1 media papan True-False: (a) guru membagikan
kali pertemuan yang dilaksanakan pada papan True-False kepada peserta didik,
hari Selasa, 21 Agustus 2018 jam pelajaran (b) guru menjelaskan bahwa akan ada 10
ke 7-8 pada pukul 13.45 sampai dengan pernyataan berkaitan dengan materi teks
pukul 15.15 WIB. Peneliti memasuki LHO yang telah dipelajari kemudian
kelas didampingi 2 orang observer dari peserta didik diminta merespon dengan
teman sejawat yang bertindak sebagai menunjukkan papan B jika jawaban benar
pengamat selama penelitian tindakan kelas dan papan S jika jawaban salah, (c) guru
berlangsung. Alokasi waktu dalam 1 jam menayangkan satu per satu pernyataan
pelajaran adalah 45 menit, sehingga total dalam tayangan PPT, (d) peserta didik
pelaksanaan pembelajaran pada Siklus II merespon pernyataan melalui papan True-
adalah 2×45 menit (90 menit). False, (e) guru dan peserta didik membahas
Pengamatan dilaksanakan peneliti ketepatan jawaban. Setelah itu, peserta
dan dibantu 2 orang observer, yaitu teman didik dan guru berdiskusi secara klasikal
sejawat dari Prodi Pendidikan Bahasa dan tentang penulisan teks LHO dan hal-hal
Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan yang harus diperhatikan dalam penulisan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah teks LHO.
Malang. Penerapan model pembelajaran Tahapan selanjutnya adalah penugasan
integratif dilaksanakan melalui 5 tahapan individu. Tahapan ini merupakan tahapan
yaitu: (a) persiapan, (b) orientasi masalah, (c) paling penting dalam pembelajaran
penugasan kelompok, (d) presentasi kelompok, dengan penerapan model pembelajaran
dan (e) evaluasi. Pengamatan dilakukan dengan integratif. Kegiatan ini dimulai dengan
menggunakan instrumen berupa lembar guru membagikan kerangka teks LHO
observasi aktivitas guru dan peserta didik untuk (pertemuan sebelumnya) dan lembar
merekam kegiatan mereka dalam pembelajaran. kerja penulisan teks LHO. Peserta didik
Sebelum memulai pembelajaran, mengecek kelengkapan dan ketepatan
guru mengajak peserta didik berdoa sebagai informasi dalam kerangka teks LHO yang
Tabel 3. Perbandingan Nilai Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II adalah sebagai guru, peneliti harus lebih
No. No. Urut Nama Nilai Nilai
Siklus 1 Siklus 2 memahami kondisi sosio-psikologis peserta
1. 2. ADW 80 79 didik yang tentunya membutuhkan waktu
2. 3. AHP 77 80
3. 4. AAU 82 80 yang cukup lama untuk merealisasikannya.
4. 6. ADBS 79 76 Oleh karena itu, peneliti harus lebih
5. 7. BTAPr 80 77
cermat dalam mengatur waktu yang sudah
6. 8. BrLPr 72 79
7. 9. ChGR 80 85 direncanakan sebelumnya. Kekurangan
8. 11. ELY 80 78
yang lain adalah peserta didik akan bosan
9. 12. HKS 84 90
10. 13. HRVK 70 85 kalau model pembelajaran integratif tidak
11. 14. ILTr 79 80 disertai dengan metode yang bervariasi
12. 15. ITH 73 84
13. 16. Ipr 90 87 dan media yang menarik bagi peserta
14. 17. KhMA 85 87 didik, maka guru dituntut untuk lebih
15. 18. KhKh 74 82
kreatif inovatif dalam menjalankan model
16. 19. LABN 89 80
17. 20. MKH 75 79 pembelajaran integratif.
18. 21. MJP 70 73
Adapun keunggulan pembelajaran
19. 22. MADF 78 80
20. 23. MBF 80 86 Bahasa Indonesia materi menyusun teks
21. 26. NM 88 83 LHO dengan model pembelajaran integratif
22. 27. NRR 86 89
23. 28. NAN 78 85 adalah peserta didik lebih termotivasi dalam
24. 29. PChDhPrW 84 87 belajarnya, karena peserta didik dituntut
25. 30. RNA 82 86
26. 31. RASyS 79 80
dapat memahami materi dengan keadaan
27. 32. SNP 80 80 yang sebenarnya dan dituntut dapat berbicara
28. 33. SChS
Presentase nilai memenuhi KKM
85
85%
82
97%
mengutarakan pendapat tentang teks LHO
Presentase nilai kurang dari KKM 15% 3% peserta didik lain. Model pembelajaran
integratif
Berdasarkan tabel di atas, hasil penelitian yang sudah dilaksanakan yang dikolaborasikan dengan
pada mata
pelajaranBerdasarkan tabelmenyusun
Bahasa Indonesia materi di atas,teks LHO, hasil
dengan penugasan
menggunakan model individu dapat memberikan
penelitian yang
pembelajaran integratif sudah dilaksanakan
dapat meningkatkan pada
hasil belajar peserta didik. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa pada Siklus I terdapat 85% peserta didik stimulan kepada peserta didik untuk memiliki
yang mememenuhi
mata pelajaran
KKM meningkat menjadiBahasa Indonesia
97% pada siklus materi
II, yaitu peserta didik yang memperoleh nilai lebih
rasa bertanggung jawab terhadap tugasnya.
menyusun teks LHO, dengan menggunakan 14
Gigit Mujianto, Peningkatan Hasil Belajar Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi Pada Peserta Didik
Kelas X SMAN 7 Malang Dengan Model Pembelajaran Integratif
54