Tugas Pak Makhfudz Minggu 4 GURU DAN KINERJANYA
Tugas Pak Makhfudz Minggu 4 GURU DAN KINERJANYA
A. Tugas Guru
Guru adalah aktor utama di samping orang tua dan elemen lainnya kesuksesan
pendidikan yang dicanangkan. Tanpa keterlibatan aktif guru, pendidikan kosong dari materi,
esensi, dan substansi. Secanggih apapun sebuah kurikulum, visi misi, dan kekuatan
financial, sepanjang gurunya pasif dan stagnan, maka kualitas lembaga pendidikan akan
merosot tajam. Sebaliknya, selemah dan sejelek apa pun sebuah kurikulum, visi misi,dan
kekuatan financial, jika gurunya inovatif, progresif, dan produktif, maka kualitas lembaga
pendidikan akan maju pesat. Lebih-lebih jika sistem yang baik ditunjang dengan kualitas
guru yang inovatif, maka kualitas lembaga pendidikan semakin dahsyat.
Guru memiliki peranan, tugas dan tanggungjawab terhadap peserta didiknya. Peran
guru tidak akan bisa digantikan sekalipun dengan mesin canggih. Karena tugas guru
menyangkut pembinaan sifat mental manusia yang menyangkut aspek-aspek yang bersifat
manusiawi yang unik dalam arti berbeda satu dengan yang lainnya.
Thomas J. Sergiovanni dan Robert J. Starratt menyebutkan di dalam bukuNYA
Supervision A Redefinition.
”Teachers worked harder and had better attitudes toward learning, spent more
time in actual teaching, relied more heavily on praising students, and were better able to
involve students as active learners”.
Artinya adalah seorang guru adalah bekerja lebih keras dan memiliki sikap yang
lebih baik terhadap pembelajaran, menghabiskan lebih banyak waktu dalam pengajaran
yang sebenarnya, lebih mengandalkan memuji siswa serta lebih mampu melibatkan siswa
sebagai pembelajar aktif.
Terlepas dari metode apa yang digunakan guru dalam mentransmormasi
pengetahuan kepada anak didik Broudy dan Palmer dalam Thomas J. Sergiovanni dan
Robert J. Starratt membagi tahapan proses pengajaran menjadi lima tahapan yaitu :
1. Tahapan persiapan.
Proses mempersiapkan interaksi dengan siswa di kelas., Ini termasuk
mempersiapkan rencana pelajaran, meninjau catatan, mengantisipasi kemungkinan
tanggapan siswa, dan mempersiapkan siswa untuk apa yang akan mereka pelajari
(memotivasi mereka).
2. Tahapan Presentasi.
Guru menawarkan kepada siswa apa yang mereka pelajari. Ini adalah inti dari
tindakan mengajar, dan dalam spesifikasi langkah inilah berbagai metode pengajaran
sering kali bervariasi.
3. Tahapan Diagnosis.
Guru dan / atau siswa mengamati dan menafsirkan tanggapan untuk
menentukan apakah siswa telah mempelajari materi atau tugas.
4. Tahapan Penguatan atau koreksi.
Jika tanggapannya benar, guru mencoba untuk meyakinkan siswa
mempertahankan apa yang telah mereka pelajari, tetapi jika tanggapannya iDorekt,
guru mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengoreksi tanggapan tersebut.
5. Evaluasi formal.
Prosedur dan tes digunakan oleh guru untuk menentukan seberapa baik siswa
telah mempelajari tugas yang disajikan. Identifikasi ciri-ciri umum dalam tugas
mengajar jelas tidak menghalangi metode pengajaran yang berbeda; Sebenarnya,
metode yang sesuai adalah fungsi dari jenis tugas pembelajaran, dan tujuan serta
strategi guru
B. Faktor Pengaruh Penampilan (Kinerja) Guru di Kelas.
Guru merupakan ujung tombak keberhasilan pendidikan dan dianggap sebagai orang
yang berperanan penting dalam pencapaian tujuan pendidikan yang merupakan percerminan
mutu pendidikan. Keberadaan guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya tidak lepas
dari pengaruh faktor internal maupun faktor eksternal yang membawa dampak
pada perubahan kinerja guru.
Faktor yang mempengaruhi kinerja guru yang dapat diungkap Wayne K. Hoy &
Patrick B Forsyth dalam bukunya Effective Supervision : Theory Into Practice, sebagaimana
berikut:
“Teachers have affective responses to the classroom environment that influence their
behavior. How satisfied are teachers with their jobs, their teaching, and their interactions
with students, colleagues, and superiors?”
Arti bebas:”guru memiliki tanggapan yang afektif terhadap lingkungan kelas yang
mempengaruhi perilaku mereka. Seberapa puaskah guru dengan pekerjaan, pengajaran, dan
interaksi mereka dengan siswa, kolega, serta atasan.”
C. Pengaruh Komitmen, Kompetensi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Guru
Komitmen seorang guru adalah suatu pendirian diri terhadap apa yang dilakukan
dengan penuh percaya diri dalam menjalankan peran dan tugasnya. Hal itu karena keahlian
atau kompetensi keilmuan yang dimiliki seorang guru hingga seseorang guru itu yakin
dalam menjalankan perananya sebagai pendidik para generasi penerus bangsa. Yang mana
hal tersebut akan mampu meningkatkan kinerja guru menjadi lebih baik.
Namun terkadang semua hal tersebut akan luntur dikarenakan ketidakpuasan seorang
guru terhadap sesuatu yang ia dapatkan dikarenakan sejumlah factor yang
mempengaruhinya sehingga kinerja guru menjadi menurun.
(Wayne K. Hoy & Patrick B Forsyth: 201) yang menyatakan bahwa diantara factor
yang mempengaruhu kinerja guru adalah factor Hygiene yaitu suatu keadaan guru tidak puas
dalam menjalankan pekerjaanya yang mana ketiadakpuasan tersebut dipengaruhi oleh salah
satu atau lebih factor – factor sebagai berikut ini :
1. Organizational policy and administration (Kebijakan dan administrasi organisasi).
2. Supervision (Pengawasan atau supervisi terhadap kompetensi atau ketidakmampuan
guru).
3. Salary (Kenaikan upah atau gaji atau ekspektasi gaji yang tidak terpenuhi meningat).
4. Interpersonal relations with superiors (Hubungan interpersonal dengan atasan).
5. Interpersonal relations with colleagues (Hubungan interpersonal dengan rekan kerja).
6. Interpersonal relations with subordinates. (Hubungan interpersonal dengan bawahan).
7. Working conditions (Kondisi fisik saat kerja).
8. Status (Status pekerjaan).
9. Security (Keamanan saat bekerja)
10. Personal life (Kehidupan pribadi yang mempengaruhi pekerjaan).
Milner, Karen dan Khoza, Harriet. (2008). A Comparison of Teacher Stress and School Climate
Across Schools with Different Matric Sucess Rates. South African Journal of
Education. 28. 155-173. [Online].
Tersedia: http://ajol.info/index.php/saje/article/viewFile/25151/4350
Thomas J. Sergiovanni & Robert J. Starratt. 1993. Supervision: A Redifinition Bab 5 dan 6.
Wayne K. Hoy & Patrick B Forsyth. .... Effective Supervision: Theory into Practice Bab 9 dan
13.