Kasus 2 Askep Nurlaili Lutfiah 3b
Kasus 2 Askep Nurlaili Lutfiah 3b
Diagnosa medik :
a) susp covid 19+ TB Paru rellaps + B20 on ARV
Diagnosa medik :
- Susp covid 19+ TB Paru rellaps +B20 on ARV
- B20+Dyspnea susp MDR, infeksi sekunder+wasting syndrome
Ny Hery Paryani (49 tahun) masuk ke RSF lewat IGD pukul 12.30 wib, klien rujukan
dari Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan. Di IGD masuk kategori Triase red
zone dengan keluhan demam, sesak nafas, sesak nafas makin memberat kondisinya 3
hari SMRS, batuk berdahak. CRT > 3detik, konjungtiva anemis +/+, tampak
kandidiasis oral, ronchi basah kasar pada kedua lapang paru, abdomen supel datar.
TD 120/70 mmHg, N 130x/menit suhu 39.4 C FR 32x/menit nafas cepat dan dangkal
Sat O2 98 %.
B. Factor pencetus : -
C. Lamanya keluhan : -
D. Timbulnya keluhan: ( ) bertahap () mendadak:
e. Factor yang memperberat : sesak nafas makin memberat saat beraktifitas
B. Status kesehatan masa lalu
A. Penyakit yang pernah dialami (kaitkan dengan penyakit sekarang) :
TB Paru kurang lebih 6 tahun yang lalu, OAT putus obat dengan alasan setelah minum obat
selama 3 bulan sudah merasakan lebih baik (batuk berkurang dan badan terasa lebih sehat),
pengambil OAT dari PKM Kecamatan Mampang. Klien terdeteksi HIV (+) sejak 5 tahun yang
lalu respon saat disampaikan hasil positif klien mengaku shock dan sempat depresi dan
sedih berkepanjangan, terapi yang didapat saat itu ARV Stavudin 2X1, Lamivudin 2X1. ARV
tidak rutin diminum karena klien merasakan mual, pusing dan mata terasa panas jika
meminum obat tersebut. Klien mengakui pernah menggunakan narkoba penasum, suami
terdahulu juga mengidap HIV aids, yang pada akhirnya meninggal 3 tahun yang lalu.
1) Adanya nyeri
2) P = paliatif/provokatif (yang mengurangi/meningkatkan nyeri) : saat pemberian
injeksi ceftriaxone
3) Q = qualitas/quantitas (frekuensi dan lamanya keluhan dirasakan serta deskripsi sifat
nyeri yang dirasakan : 10 menit
4) R = region/tempat (lokasi sumber & penyebarannya) : area epigastrum
5) S = severity/tingkat berat nyeri (skala nyeri 1-10) : skala 4
6) T = time (kapan keluhan dirasakan dan lamanya) :
4) Kesemutan/kebas/kelemahan (lokasi)
5) Kejang (* ) tidak ada ( ) ada
Jelaskan ................................................................................................................
b. Tanda (obyektif)
2) Skala koma glasgow (gcs) : respon membuka mata (e) : 3 Respon motorik (m) : 6
respon verbal : 4
halusinasi .......................................
Delusi ......................
afek ...............................
jelaskan ......................................
5) Memori : saat
ini .............................................................................................................................. Masa
lalu .............................................................................................................
9) Penampilan umum tampak kesakitan : ( ) tidak ada ( ) ada, menjaga area sakit Respon
emosional ............................penyempitan fokus .....................................
2) Obat-obatan : .........................................................................................................
3) Makanan : ..............................................................................................................
kedalaman ..................................................
b) Riwayat
kehamilan ..............................................................................................................................
2) Kutil genital,
lesi ...................................................................................................................................
11. Persepsi diri, konsep diri dan mekanisme koping a. Gejala (subyektif)
1) Faktor
stres ............................................................................................................... .......................
............................................................................................................
b) Ideal
diri : ......................................................................................................... .............................
..............................................................................................
c) Harga
diri : ....................................................................................................... ...............................
............................................................................................
b. Tanda (obyektif)
12. Interaksi social a) Gejala (subyektif) 1) Orang terdekat & lebih berpengaruh
4) Kesulitan berhubungan dengan tenaga kesehata, klien lain : (*) tidak ada ( ) ada
Sebutkan : -
b) Tanda (obyektif) 1) Kemampuan berbicara : (*) jelas, ( ) tidak jelas Tidak dapat
dimengerti: - afasia : -
13. Pola nilai kepercayaan dan spiritual a) Gejala (subyektif) 1) Sumber kekuatan bagi
pasien 2) Perasaan menyalahkan tuhan : (*) tidak ada ( ) ada jelaskan
4) Menunjukan sikap permusuhan dengan tenaga kesehatan (*) tidak ada ( ) ada , jelaskan
Data penunjang
1. Laboratorium
7. T Scan
8. Pemeriksaan lain
9. Obat-obatan
10. Diit
ANALISA DATA
DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI
DS : Bersihan jalan nafas tidak Proses infesksi (B20+Dyspnea
- Klien mengeluh efektif susp MDR, infeksi
demam sekunder+wasting syndrome )
- Klien mengatakan
sesak nafas, sakit saat
bernafas
- Klien mengatakan Pembentukan sputum
batuk berdahak
DO:
- Kesadaran compos Batuk
mentis
- TD 92/55 mmHg
- Frekuensi nafas
34x/menit cepat dan Bersihan jalan nafas tidak
dangkal efektif
- HR 102x/menit, cepat
dan lemah. Suhu 38,6 C
- Suara ronchi basah
kasar pada kedua
lapang paru
- Hasil rontgen thorax :
bronkopneumonia
bilateral disertai kavitas
spesifik di apex kanan
dd/Kp dosertao viral
pneumonia
- PCO2 37.0 mmHg
- PO2 152,4 mmHg
DS : Deficit nutrisi Ketidakmampuan menelan
- Klien mengatakan tidak makanan
nafsu makan
- Klien mengatakan
kesulitan untuk makan
karena adanya oral Kurang asupan makanan
kandidiasis
B. PATWAY
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafasa tidak efektif berhubungan dengan proses infeksi ditandai
dengan klien mengeluh demam, sesak nafas, batuk berdahak, FP 34x/menit cepat
dan dangkal, terdengar suara ronkhi basah kasar, Hasil rontgen thorax :
bronkopneumonia bilateral disertai kavitas spesifik di apex kanan dd/Kp dosertao
viral pneumonia
2. Deficit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan ditandai
dengan klien mengeluh tidak nafsu makan, klien mengeluh kesulitan menelan,
tampak adanya kandidiasis oral tampak penuh,klien tampak kurus, dan nyeri
epigastrum.
D. PERENCANAAN