Anda di halaman 1dari 4

N Kualitatif Asumsi Dasar/Pengertian N Kuantitatif Asumsi Dasar/Pengertian

O O
1 Fenomenologi "Asumsi dasar dari pendekatan 1 Agenda 1. Jika media memberi tekanan pada suatu
Fenomenologi adalah bahwa manusia dalam peristiwa, maka media itu akan
Setting
berilmu pengetahuan tidak lepas dari mempengaruhi khalayak untuk
pandangan moralnya, baik taraf mengamati, menganggapnya penting. Jadi apa yang
menghimpun data, menganalisis atau pun dianggap penting media, maka penting juga
dalam membuat kesimpulan" (Muhajir 1998). bagi masyarakat. Dalam hal ini media di
asumsi kan memiliki efek yang sangat kuat,
terutama karena asumsi ini berkaitan dengan
proses belajar bukan dengan perubahan sikap
dan pendapat. Khalayak tidak hanya
mempelajari isu-isu pemberitaan, tetapi juga
mempelajari seberapa besar arti penting
diberikan pada suatu isu atau topik
berdasarkan cara media massa memberikan
penekanan terhadap isu atau topik tersebut.
Media massa mempunyai kemampuan untuk
menyeleksi dan mengarahkan perhatian
masyarakat pada gagasan atau peristiwa
tertentu.
2. Masyarakat pers dan mass media tidak
mencerminkan kenyataan; mereka menyaring
dan membentuk isu.
3. Konsentrasi media massa hanya pada
beberapa masalah masyarakat untuk
ditayangkan sebagai isu-isu yang lebih
penting dari pada isu-isu lain.

2 Teori Grounded 1. apabila ingin memahami tindakan 2 Uses and 1. Audiens adalah aktif, dan penggunaan media
manusia dengan benar maka tidak berorientasi pada tujuan.
Gratificatio
dapat digunakan teori atau konsep 2. Inisiative yang menghubungkan antara
tentang tindakan sosial yang n kebutuhan kepuasan dan pilihan media
dirumuskan terlebih dahulu sebelum spesifik terletak di tangan audien.
penelitian itu sendiri dimulai. Konsep 3. Media bersaing dengan sumber-sumber lain
dan hipotesis itu muncul dari data itu dalam upaya memuaskan kebutuhan audiens.
sendiri, dimana kategori, penjelasan, 4. Orang-orang mempunyai kesadaran-diri yang
dan keterangan tidak pernah dibuat memadai berkenaan penggunaan media,
sebelum penelitian terjadi. kepentingan dan motivasinya yang menjadi
2. Tidak ada teori apriori yang mampu
bukti bagi peneliti tentang gambaran
mencakup kenyataan yang berbeda-
keakuratan penggunaan itu.
beda dalam kehidupan manusia;
3. Peneliti sebagai instrument penelitian 5. Nilai pertimbangan seputar keperluan
tahu persis apa yang terjadi di lapangan audiens tentang media spesifik atau isi harus
dan ia mempercayai apa yang dibentuk.
dilihatnya, oleh karena itu peneliti
seoptimalnya bersikap netral
4. Teori dasar lebih dapat responsive
atau lebih sesuai dengan nilai-nilai
kontekstual.
3 Teori 1. manusia bertindak terhadap sesuatu atas 3 Metode 1. pencarian fakta dengan interpretasi yang
dasar makna atau manusia sebagai tepat. Penelitian deskriptif mempelajari
Interaksionisme Deskriptif
subyek masalah-masalah dalam masyarakat, serta
Simbolik 2. makna yang didapat kemudian dibentuk tata cara yang berlaku salam masyarakat
dan diubah dalam proses interaksi serta situasi-situasi tertentu, termasuk
mereka sehari-hari tentang hubungan kegiatan, sikap,
3. pemaknaan terhadap sesuatu bukan hal pandangan, serta proses-proses yang
yang begitu saja terjadi melainkan sedang berlangsung dan pengaruh dari
bergantuing dari interpretasi yang suatu fenomena.
dilakukan oleh manusia. Menurut teori 2. Penelitian deskriptif adalah metode
ini segala sesuatu yang dilakukan penelitian yang berusaha
manusia cenderung bersifat situasional. menggambarkan objek atau subjek yang
diteliti sesuai dengan apa adanya (Best,
1982:119)

4 Teori tentang 1. budaya sebagai suatu sistem atau 4 Metode 1. Menurut Zikmund (1997) “metode
organisasi dimana budaya diibaratkan penelitian survei adalah satu bentuk
Budaya Survei
seperti lapisan-lapisan. teknik penelitian di mana informasi
2. Teori ini dapat dibedakan ke dalam dua dikumpulkan dari sejumlah sampel
kelompok besar. berupa orang, melalui pertanyaan-
3. Budaya bervariasi dalam organisasi- pertanyaan”
Lapisan terluar adalah produk yang 2. menurut Gay & Diehl (1992) “metode
dihasilkan oleh kelompok budaya, penelitian survei merupakan metode yang
lapisan tengah merupakan norma atau digunakan sebagai kategori umum
aturan yang terdapat pada kelompok penelitian yang menggunakan kuesioner
tersebut. Pada lapisan inti terdapat dan wawancara”
kepercayaan yang dipegang oleh 3. sedangkan menurut Bailey (1982)
masyarakat. “metode penelitian survei merupakan
4. Kelompok kedua memandang budaya satu metode penelitian yang teknik
sebagai sistem adaptasi suatu kelompok pengambilan datanya dilakukan melalui
terhadap lingkungannya dimana budaya pertanyaan – tertulis atau lisan”
merupakan gabungan dari segi-segi yang
bersifat kognitif dan segi-segi yang
bersifat behavioral.

5 Teori 1. manusia bertindak terhadap sesuatu atas 5 Metode 1. metode yang digunakan dalam penelitian
dasar makna atau manusia sebagai yang diarahkan untuk mengetahui apakah
Interaksionisme Komparatif
subyek; antara dua variable ada perbedaan dalam
Simbolik 2. makna yang didapat kemudian dibentuk suatu aspek yang diteliti.
dan diubah dalam proses interaksi 2. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi
mereka sehari-hari; dari peneliti. Penelitian dilakukan secara
3. pemaknaan terhadap sesuatu bukan hal alami, dengan mengumpulkan data
yang begitu saja terjadi melainkan dengan suatu instrument. Hasilnya
bergantuing dari interpretasi yang dianalisis secara statistik untuk mencari
dilakukan oleh manusia. Menurut teori
ini segala sesuatu yang dilakukan perbedaan variable yang diteliti
manusia cenderung bersifat situasional.

Anda mungkin juga menyukai