ANGGOTA KELOMPOK VI
1. ANGGIT EKA PRADIPTA 3012181292
2. VIKA YULIANTI 3012xxxxxx
3. YUSPITA 3012xxxxxx
4. MIRA 3012xxxxxx
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
Kelompok VI dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pembangunan Koperasi dan
Evaluasi Keberhasilannya Dalam Setiap Bidang Usaha” dalam konteks Manajemen Koperasi ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Ahmad
Rojikun.SE,MM pada mata kuliah Manajaemen Koperasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Manajemen Koperasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad Rojikun.SE,MM, selaku Dosen pada mata kuliah
Manajemen Koperasi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan mata kuliah yang kami pelajari.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Kelompok V
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Jika Koperasi mampu mengimplementasikan jati dirinya, koperasi akan mandiri, mampu
bersaing dengan kekuatan eonomi lainnya ,mampu memproduksi produk yang sesuai dengan
kebutuhan pasar di dalam dan luar negeri. Dilihat dari dasar hukum yang tertuang dalam
Undang-Undang 1945, Koperasi memperoleh hak untuk hidup dan perkembangan di Indonesia.
Koperasi yang sudah dibangun selama ini juga jumlahnya sudah cukup besar. Jumlah ini
merupakan aset yang harus dipelihara dan diberdayakan agar dapat berkembang membantu
pemerintah untuk memerangi kemiskinan dan menyediakan lapangan kerja.
Setiap orang dewasa dapat menjadi anggota sebuah koperasi. Keanggotaan koperasi
bersifat terbuka dan sukarela. Terbuka artinya anggota koperasi terbuka bagi siapa saja sesuai
dengan jenis koperasinya. Keanggotaan koperasi tidak membedakan suku, derajat maupun
agama. Sukarela artinya keanggotaan koperasi tidak atas paksaan. Setiap anggota mempunyai
hak dan kewajiban yang sama. Sesuai dengan pengertian koperasi bahwa koperasi merupakan
kegiatan ekonomi yang berasaskan kekeluargaan.
Kelahiran koperasi di landasi oleh pikiran sebagai usaha kumpulan orang-orang bukan
kumpulan modal pada awalnya. Oleh karena itu koperasi juga tidak boleh terlepas dari ukuran
efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.
B. Rumusan Masalah
Apa pengertian pembangunan koperasi?
Bagaimana pekermbangan pembangunan koperasi di Indonesia?
Bagaimana pekermbangan pembangunan koperasi di negara berkembang?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Produktivitas, yaitu suatu ukuran kinerja yang memengaruhi keefektifan dan efisiensi.
3. Pengunduran diri (keluar masuknya karyawan), yaitu penarikan diri secara sukarela dan
tidak sukarela dari suatu organisasi.
4. Kepuasaan kerja, yaitu suatu sikap umum terhadap pekejaan seseorang atau selisih antara
banyaknya yang mereka yakini seharusnya mereka terima.
1. Variabel-variabel level individu, yaitu usia, jenis kelamin, status perkawinan, masa kerja.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Prilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam
suatu kelompok tertentu. Tujuan praktis dari penelaan studi ini adalah untuk mendeterminasi
bagaimanakah perilaku manusia itu mempengaruhi usaha pencapaian tujuan-tujuan organisasi.
Selain itu, perilaku organisasi merupakan bidang studi yang mencakup teori, metode dan prinsip-
prinsip dari berbagai disiplin guna mempelajari persepsi individu dan tindakan-tindakan saat
Dalam perilaku organisasi juga merupakan suatu cara berfikir, suatu cara untuk memahami
persoalan-persoalan dan menjelaskan secara nyata hasil-hasil penemuan berikut tindakan-
tindakan pemecahan masalah. Perilaku organisasi dapat pula dirumuskan sebagai suatu sistem
studi dari sifat organisasi seperti misalnya bagaimana organisasi dimulai, tumbuh, dan
berkembang serta bagaimana pengaruhnya terhadap anggota sebagai individu, klompok pemilik,
organisasi lainnya, dan istitusi-istitusi lainnya yang lebih besar.
B. Saran
Dalam sebuah oerganisasi kita sebagai pelaku organisasi harus terlebih dahulu memahami
tentang perilaku dalam organisasi. Memahami bagaimana tindakan-tidakan saat bekerja di dalam
organisasi agar tercapainya tujuan-tujuan organisasi.