Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi (Dimasadiputra) - Dikonversi
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi (Dimasadiputra) - Dikonversi
DISUSUN OLEH:
DOSEN PENGAMPU:
FAKULTAS FISIPOL
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan atas rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa,berkat
izinnya saya dapat menyelesaikan makalah “Pengantar ilmu ekonomi ”.Saya menyadari
bahwa makalah ini belum bisa dikatakan sempurna,karna saya masih dalam proses
pembelajaran.
Syarfan,SE,M.Si.Ak selaku dosen bidang studi pengantar ilmu ekonomi Universitas Islam
Riau.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Seperti halnya
pepatah “ tak ada gading yang tak retak”, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah yang
selanjutnya. Apabila ada kekuranga ataupun kesalahan dalam penulisan ataupun dalam ejaan
penulis mohon maaf. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Pekanbaru, 24 Mei 2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………ii
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB II PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………….………………...……….7
3.2 Saran………………………………………………………………………………….7
DAFTARPUSTAKA……………………………………………………………....……..8
BAB 1
PENDAHULUAN
Berjalannya seiring waktu covid-19 yang telah menyebar luas, dibeberapa negara
hingga menimbulkan sebuah pengaruh bagi ekonomi di indonesia, termasuk dalam sektor
perdagangan pasar dan jasa, pemasukan dari sektor cukai/pajak dan penjualan
mempunyai daya tarik yang cukup besar. Indonsia menjadi salah satu yang memberikan
larangan dalam melakukan aktivis baik dalam negri maupun luar negri sebagai salah satu
pencegahan covid-19.
Ekonomi ialah salah satu pondasi yang ada dalam kehidupan manusia.Dapat dikrosek
dalam kehidupan yang ada pada masyarakat selalu bersangkutan dengan kebutuhan
ialah negara yang berhak untuk ikut campur dari segala aspek mencakup kehidupan
merupakan salah satu faktor yang mendukung pembangunan nasional didalam sebuah
1.3 Tujuan
Agar kita dapat mengetahui bagaimana pertumbuhan perekonomian diindonesia dan apa
BAB 2
PEMBAHASAN
Pandemi Covid-19 sudah hampir sebelas bulan lamanya mendera Indonesia sejak
pemerintah mengonfirmasi infeksi korona pertama di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020.
Tak hanya menciptakan krisis kesehatan masyarakat, pandemi Covid-19 secara nyata juga
distribusi, dan kegiatan operasional lainnya yang pada akhirnya mengganggu kinerja
pandemi, pemerintah telah menerbitkan beragam regulasi dengan tujuan agar roda ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang memburuk sepanjang 2020 tak terlepas dari daya beli
masyarakat yang tergerus selama pandemi. Padahal, konsumsi rumah tangga selama ini
menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada 2019, konsumsi rumah tangga
pandemi membuat jutaan pekerja harus kehilangan pekerjaan atau mengalami penurunan
terbatasnya mobilitas dan aktivitas masyarakat yang berdampak pada penurunan permintaan
domestik. Seiring dengan kondisi tersebut, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada
triwulan I 2020 tercatat 2,84 persen (yoy), kemudian pada triwulan II 2020 mengalami
kontraksi 5,51 persen (yoy), dan triwulan III terkontraksi 4,04 persen (yoy). Daya beli
sektor usaha mengurangi aktivitasnya atau tutup total. Angka pengangguran pun meningkat.
Badan Pusat Statistik dalam Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2020 menunjukkan,
Covid-19 berimbas pada sektor ketenagakerjaan. Sebanyak 29,12 juta orang atau 14,28 persen
dari 203,97 juta orang penduduk usia kerja terdampak pandemi. Jumlah pengangguran
meningkat sejumlah 2,56 juta orang menjadi 9,77 juta orang. Jumlah pekerja formal turun
39,53 persen menjadi 50,77 juta orang dari total 128,45 juta penduduk yang bekerja.
Sebaliknya, jumlah pekerja informal melonjak 60,47 persen menjadi 77,68 juta orang.
Sementara, salah satu indikator dari lemahnya daya beli terlihat dari sisi penjualan riil
yang tercatat masih mengalami kontraksi. Indeks Penjualan Riil (IPR) November tercatat
masih mengalami kontraksi 1,2 persen, lebih baik dibandingkan kontraksi pada Oktober di
angka 5,3 persen. Perbaikan terjadi pada sebagian besar kelompok barang, dengan penjualan
sandang, bahan bakar kendaraan bermotor, serta suku cadang dan aksesoris tumbuh positif.
Secara umum, pandemi Covid-19 telah berdampak buruk pada ekonomi nasional
sepanjang tahun 2020 lalu kendati mulai triwulan tiga 2020 mulai membaik. Kondisi ekonomi
nasional itu tampak dari sejumlah indikator perekonomian, seperti pertumbuhan ekonomi,
Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), Indeks Manufaktur (PMI), Retail Sales Index, Indeks
Keyakinan Konsumen (IKK), dan jasa keuangan. Laju pertumbuhan ekonomi nasional tahun
ekonomi masih tumbuh 2,97 persen (yoy), tetapi memasuki kuartal II terkontraksi hingga 5,32
persen (yoy).
Kuartal II merupakan puncak dari semua kelesuan ekonomi karena hampir seluruh
sektor usaha ditutup untuk mencegah penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
PSBB sebagai langkah penanganan pandemi Covid-19 yang diterapkan pada sejumlah daerah
Memasuki kuartal III, saat PSBB mulai dilonggarkan, kegiatan ekonomi mulai
menggeliat. Kontraksi ekonomi mulai berkurang menjadi 3,49 persen. Dengan catatan dua
kuartal berturut-turut kontraksi, maka ekonomi Indonesia secara teknis masuk dalam resesi.
Pada kuartal IV, Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan, ekonomi masih akan minus
di kisaran minus 2,9 persen hingga minus 0,9 persen. Itu artinya, Indonesia diperkirakan
Selama tahun 2020, pemerintah tercatat tiga kali mengubah proyeksi pertumbuhan
minus 0,4 persen hingga minus 2,3 persen. Pada Mei-Juni, perkiraan lebih pesimistis di angka
minus 0,4 persen hingga minus 1 persen. Setelah melihat berbagai perkembangan, pada
Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mencatat, Saldo Bersih Tertimbang (SBT)
kegiatan usaha pada triwulan III dan IV 2020 adalah sebesar minus 5,97 dan 2,21 persen,
meningkat dibandingkan kondisi pada triwulan II yang mencapai minus 35,7 persen.
Berdasarkan hasil data survei, perbaikan kegiatan dunia usaha terjadi pada seluruh sektor
ekonomi terutama pada sektor industri pengolahan, perdagangan hotel dan restoran, sektor
pengangkutan, serta komunikasi. Dari sisi aktivitas manufaktur, terjadi perbaikan hingga
Desember 2020. Indeks Manufaktur (PMI) pada bulan Desember 2020 mencapai 51,3, atau
berada di level ekspansi. Angka PMI itu naik dari 50,6 pada bulan November 2020. Indeks
manufaktur yang telah kembali ke titik 50 poin pada November dan Desember 2020
pandemi, PMI pernah mencapai level terburuk dengan skor hanya 27,5 pada April 2020.
masyarakat menunjukkan penurunan. Pada bulan November 2020, retail sales index
menunjukkan penurunan dengan nilai indeks sebesar 181,3, turun dibandingkan bulan
Oktober sebesar 194,11. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat masih cenderung menahan
Indikator lain yang dapat dilihat adalah Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang
2020, IKK keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi menguat, mendekati zona optimis.
IKK meningkat dari 92 pada November 2020 menjadi 96,5 pada Desember 2020. Sejak April
2020, IKK berada di level pesimis. IKK terburuk terjadi pada Mei, pada angka 77,8, setelah
itu merangkak naik hingga akhir tahun.Sejalan dengan aktivitas perekonomian yang belum
pulih, penyaluran kredit juga merosot. Bank Indonesia (BI) mencatat, penyaluran kredit
industri perbankan hingga akhir Desember 2020 mencapai Rp 5.482,5 triliun, masih
mengalami kontraksi 2,7 persen secara tahunan (yoy). Kontraksi tersebut terjadi karena
penurunan kredit kepada debitur korporasi yang belum banyak melakukan investasi.
November 2020 tumbuh 11,55 persen (yoy). Meski demikian, rasio kredit bermasalah atau
NPL perbankan pada November 2020 terjaga dengan NPL Gross 3,18 persen dan NPL Net
Untuk meredam dampak ekonomi Covid-19 seperti disebut di atas, sepanjang tahun
2020, pemerintah telah menerbitkan beragam regulasi dan kebijakan untuk menahan dampak
Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemik Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang
2020.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
berdampak besar pada kesehatan masyarakat,kasus covid ini juga berdampak pada
3.2 Saran
Penulis menyadari jika makalah diatas masih banyak terdapat kesalahan dan jauh dari
banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.oleh karena itu,penulis
sangat menharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah tentang kondisi dan
DAFTAR PUSAKA
https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/ekonomi-indonesia-pada-masa-pandemi-
covid-19-potret-dan-strategi-pemulihan-2020-
2021#:~:text=Secara%20umum%2C%20pandemi%20Covid%2D19,triwulan%20tiga%202020