PENDAHULUAN
tersebut dapat disediakan oleh pemerintah dan masyarakat luas termasuk orang asing
kekayaan alam yang melimpah didalamnya, dan dalam pengelolaan sumber yang
(saving) masyarakat yang masih rendah, akumulasi modal yang belum efektif dan efisien,
keterampilan (skill) manusianya yang belum memadai serta tingkat teknologi yang
kurang modern.1
nasional dalam rangka memberi kesempatan bagi investor baik dalam negeri maupun luar
negeri untuk menanamkan modalnya yang dilandaskan pada Undang Undang Dasar 1945
1
Dr.Aminuddin Ilmar SH.,M.Hum, Hukum Penanaman Modal di Indonesia, (Jakarta : Kencana,
2007), hal. 2.
2
Berita Mahkamah Konstitusi, Tidak Bertentangan dengan Konstitusi, (No. 21 Oktober-November
2007), hal. 36.
Berkaitan dengan hal tersebut, penanaman modal juga harus menjadi bagian dari
saing.3
Yang pernah disampaikan oleh bapak Mohammad Hatta di Gedung Sono Suko, Solo
mengatakan :
“ untuk membangun negara kita, kita tidak mempunyai kapital, karena itu kita
pakai kapital asing untuk kepentingan kita. Kita anti kapitalisme, tetapi tidak
anti kapital, kita juga tidak segan-segan memakai tenaga bangsa asing, karena
kita memang kekurangan tenaga ahli.” 4
Kegiatan penanaman modal itu sendiri di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1967,
yaitu sejak dikeluarkannya Undang Undang Nomor 1 tahun 1967 (UU No.1/1967)
tentang Penanaman Modal Asing dan kemudian drubah menjadi Undang Undang Nomor
11 Tahun 1970 (UU No. 11/1970). Dengan adanya kedua undang-undang yang mengatur
itu, diharapkan agar nantinya dapat menanamkam investasinya di Indonesia dengan baik.5
Dalam dunia investasi di Indonesia hal-hal yang sangat berpengaruh sekali adalah
stabilitasi politik, ekonomi, keamanan dan pertahanan, sosial dan kemasyarakatan harus
dalam keadaan aman dan terkendali, sehingga investor mendapat perlindungan dan
jaminan keamanan dalam berusaha di Indonesia. Dalam rangka itulah yang sudah
3
Indonesia, Undang-Undang Penanaman Modal, UU No.25 Tahun 2007, L.N. RI. No. 67 Tahun
2007.
4
Berita Makamah Konstitusi, Tidak Bertentangan dengan Konstitusi, (No. 21 Oktober-November
2007), hal. 36.
5
Salim HS., SH., MS dan Budi Sutrisno, SH., MHum, Hukum Investasi di Indonesia, (Jakarta :
Penerbit PT Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 1.
dikatakan sebelumnya Indonesia membutuhkan investor asing karena mereka dapat
negara ini. Untuk itu pemerintah harus mampu mengundang dan meyakinkan para
modal asing tersebut nantinya dapat meningkatkan pembangunan itu sendiri dan
mengarahkan struktur ekonomi yang masih menghadapi kendala yang cukup rumit akhir-
akhir ini.
Selain itu juga akan timbul masalah-masalah dalam pelaksanaan modal ini karena
semakin hari semakin bertambah banyak dan luas, sehingga banyak pula peraturan-
peraturan yang dikeluarkan dan akan timbul berbagai hambatan dan keluhan yang
dirasakan oleh pihak investor asing, sehingga pihak investor asing yang berminat untuk
pada UU No.1/1967 jo. UU No. 11/1970 dengan Undang Undang yang baru yaitu
Undang Undang Nomor 25 Tahun 2007 (UU No.25/2007) tentang Penanaman Modal
yang sudah ditetapkan oleh DPR RI pada tanggal 29 Maret 2007. Alasan perlunya
Dengan adanya undang-undang baru ini, diharapkan untuk dapat bisa menyesuaikan
dengan keadaan perekonomian di Indonesia agar para investor nantinya akan lebih yakin
dengan kepastian hukum yang sudah ditentukan dan pengaturannya sudah dimudahkan
dalam kegiatan penanaman modal di Indonesia untuk investor asing khususnya. Untuk itu
dalam penulisan skripsi ini saya akan mencoba mengkaji dan meneliti terhadap UU
No.25/2007 yang baru ini didalam pengaturan penanaman modal terhadap investor asing
di Indonesia.
B. Perumusan Masalah.
membutuhkan peran dari orang asing dalam menanamkan modalnya untuk pembangunan.
Mengenai penanaman modal yang dilakukan pihak investor asing di Indonesia, maka
penulis mempunyai beberapa permasalahan yang coba diangkat dalam skripsi ini :
6
Ibid, Hukum Investasi di Indonesia, hal. 5.
7
Ibid, Undang-Undang Penanaman Modal, No.25 Tahun 2007.
1. Bagaimana perlindungan hukum bagi investor asing yang menanamkam
modalnya di Indonesia?
Dalam ruang lingkup penulisan skripsi ini, penulis menguraikan apa yang dianggap
telah menjadi permasalahan mengenai penanaman modal asing ini, khususnya untuk
investor asing dalam melakukan usaha atau menanamkan modalnya di Indonesia, yang
modal asing terhadap UU No.25/2007. Dengan UU baru ini diharapkan agar dapat
I. Tujuan Penelitian.
Indonesia.
investor asing.
Penulisan skripsi ini juga bertujuan untuk memenuhi syarat formal, yaitu
a. Untuk penulis :
penanaman modal dan sebagai ilmu yang akan diperdalam lebih lanjut
Jakarta.
c. Untuk masyarakat :
membutuhkan peran dari orang asing atau bantuan dari luar negeri, yang
kemudian mereka menanamkan modal ataupun mengiventasikan uangnya di
Indonesia.
usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal
untuk mendorong terciptanya iklim usaha nasional yang kondusif bagi penanaman
menggunakan dana yang berasal, baik dari dalam maupun dari luar negeri;
dan
8
Undang-Undang Penanaman Modal, UU No.25 Tahun 2007, Ibid, PsL. 1.
9
Undang-Undang Penanaman Modal, UU No.25 Tahun 2007, Ibid, PsL. 4 ayat 1.
10
Undang-Undang Penanaman Modal, UU No.25 Tahun 2007, Ibid, Psl. 3 ayat 2.
Untuk penanaman modal asing tersebut diperlukan pengaturan pemerintah
pengaturan terhadap penanaman modal asing tidak lain dimaksudkan untuk lebih
memberi peluang yang lebih luas kepada para penanam modal asing dalam
kondusif.11
25 Tahun 2007, yang didalam Pasal 3 ayat 1 telah ditentukan 10 asas dalam
a. kepastian hukum:
b. keterbukaan;
c. akuntabilitas;
e. kebersamaan;
f. efisiensi berkeadilan;
g. bekelanjutan;
h. berwawasan lingkungan;
i. kemandirian; dan
11
Dr.Aminuddin Ilmar SH.,M.Hum, Hukum Penanaman Modal di Indonesia, (Jakarta : Kencana,
2007), hal. 37-38.
j. keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Modal (BKPM), tetapi dalam pemberian izin tempat tinggal bagi investor asing
kerja dari masyarakat yang ada di negara tempat investor menanamkan modalnya.
maka penulis berharap agar para investor khususnya bagi investor asing untuk
perlindungannya.
F. Metodologi Penelitian.
materi penulisan, data atau informasi yang akurat sangat dibutuhkan. Sehingga perlu
digunakan sarana penelitian berupa kegiatan ilmiah yang mendasarkan pada metode
sistematika, dan pemikiran tertentu agar dapat mempelajari serta menjelaskan setiap
gejala atau faktor yang menjadi fakta. Sebagaimana diketahui dalam kegiatan penelitian
dan penulisan hukum, tidak dapat dipisahkan dari metodologi yang lazim disebut dengan
Metodologi Penelitian Hukum, seperti dikatakan Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji12,
yaitu
1. Jenis Penelitian Kepustakaan (library research) yaitu dalam penelitian ini penulis
meneliti data yang berasal dari buku-buku referensi, artikel, makalah yang ada
12
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Cet.8,
(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2004), hal.1.
2. Jenis Data
memahami bahasan yang diangkat, antara lain : RUU, Karya Ilmiah, Majalah
dan Hasil Penelitian yang relevan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi
ini.
Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik
kepustakaan serta sosiologis yang diperlukan agar penulis mendapatkan data yang
Pada tahap analisa data ini telah diperoleh dari data primer maupun sekunder
Data yang telah diperoleh tersebut kemudian dianalisa dengan Metode Analisa
Kualitatif, yaitu menganalisa data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti
untuk mengambil data yang baik dan ada kaitannya dengan judul skripsi serta
5. Tehnik Penulisan
Didalam tehnik penulisan skripsi ini, penulis mengacu pada buku Pedoman
Tahun 2004.
G. Sistematika Penulisan.
terkandung dalam tulisan ini maka penulis menyusun dengan sistematika sebagai berikut
BAB I : PENDAHULUAN
Sistematika Penulisan.
DI INDONESIA
INDONESIA
dalam penulisan skripsi ini yaitu mengenai perlindungan hukum dan peran
BAB V : PENUTUP
Didalam Bab V ini merupakan isi dari bagian penutup yang mengakhiri