Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Indonesia merupakan negara berkembang, oleh karena itu didalam usaha

peningkatan perekonomiannya dibutuhkan modal dan investasi yang besar. Modal

tersebut dapat disediakan oleh pemerintah dan masyarakat luas termasuk orang asing

yang berdiam di negara ini.

Indonesia mempunyai sumber kekuatan ekonomi yang berpotensial, bersumber pada

kekayaan alam yang melimpah didalamnya, dan dalam pengelolaan sumber yang

berpotensial itu, mempunyai kendala-kendala yang dihadapi seperti tingkat tabungan

(saving) masyarakat yang masih rendah, akumulasi modal yang belum efektif dan efisien,

keterampilan (skill) manusianya yang belum memadai serta tingkat teknologi yang

kurang modern.1

Di Indonesia sendiri sudah mempunyai landasan untuk mengelola pembangunan

nasional dalam rangka memberi kesempatan bagi investor baik dalam negeri maupun luar

negeri untuk menanamkan modalnya yang dilandaskan pada Undang Undang Dasar 1945

dalam Pasal 33.2

1
Dr.Aminuddin Ilmar SH.,M.Hum, Hukum Penanaman Modal di Indonesia, (Jakarta : Kencana,
2007), hal. 2.
2
Berita Mahkamah Konstitusi, Tidak Bertentangan dengan Konstitusi, (No. 21 Oktober-November
2007), hal. 36.
Berkaitan dengan hal tersebut, penanaman modal juga harus menjadi bagian dari

penyelenggaraan perekonomian nasional dan ditempatkan sebagai upaya untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja,

meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan, meningkatkan kapasitas dan

kemampuan teknologi nasional, mendorong pembangunan ekonomi kerakyatan, serta

mewujudkan kesejahteraan masyarakat dalam suatu sistem perekonomian yang berdaya

saing.3

Yang pernah disampaikan oleh bapak Mohammad Hatta di Gedung Sono Suko, Solo

mengatakan :

“ untuk membangun negara kita, kita tidak mempunyai kapital, karena itu kita
pakai kapital asing untuk kepentingan kita. Kita anti kapitalisme, tetapi tidak
anti kapital, kita juga tidak segan-segan memakai tenaga bangsa asing, karena
kita memang kekurangan tenaga ahli.” 4

Kegiatan penanaman modal itu sendiri di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1967,

yaitu sejak dikeluarkannya Undang Undang Nomor 1 tahun 1967 (UU No.1/1967)

tentang Penanaman Modal Asing dan kemudian drubah menjadi Undang Undang Nomor

11 Tahun 1970 (UU No. 11/1970). Dengan adanya kedua undang-undang yang mengatur

itu, diharapkan agar nantinya dapat menanamkam investasinya di Indonesia dengan baik.5

Dalam dunia investasi di Indonesia hal-hal yang sangat berpengaruh sekali adalah

stabilitasi politik, ekonomi, keamanan dan pertahanan, sosial dan kemasyarakatan harus

dalam keadaan aman dan terkendali, sehingga investor mendapat perlindungan dan

jaminan keamanan dalam berusaha di Indonesia. Dalam rangka itulah yang sudah

3
Indonesia, Undang-Undang Penanaman Modal, UU No.25 Tahun 2007, L.N. RI. No. 67 Tahun
2007.
4
Berita Makamah Konstitusi, Tidak Bertentangan dengan Konstitusi, (No. 21 Oktober-November
2007), hal. 36.
5
Salim HS., SH., MS dan Budi Sutrisno, SH., MHum, Hukum Investasi di Indonesia, (Jakarta :
Penerbit PT Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 1.
dikatakan sebelumnya Indonesia membutuhkan investor asing karena mereka dapat

memberikan modal dan keahliannya dalam mengisi pembangunan sama-sama dengan

investor dalam negeri.

Dalam meningkatkan modal asing di Indonesia, diaturlah UU No.1/1967 mengenai

penanaman modal asing didalam melaksanakan kebijaksanaan penanaman modalnya di

negara ini. Untuk itu pemerintah harus mampu mengundang dan meyakinkan para

investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia, maka diharapkan penanaman

modal asing tersebut nantinya dapat meningkatkan pembangunan itu sendiri dan

mengarahkan struktur ekonomi yang masih menghadapi kendala yang cukup rumit akhir-

akhir ini.

Selain itu juga akan timbul masalah-masalah dalam pelaksanaan modal ini karena

semakin hari semakin bertambah banyak dan luas, sehingga banyak pula peraturan-

peraturan yang dikeluarkan dan akan timbul berbagai hambatan dan keluhan yang

dirasakan oleh pihak investor asing, sehingga pihak investor asing yang berminat untuk

menanamkan modalnya selain terganggu menjadi agak berkurang.

Untuk meningkatkan investasi tersebut pemerintah telah melakukan upaya perubahan

pada UU No.1/1967 jo. UU No. 11/1970 dengan Undang Undang yang baru yaitu

Undang Undang Nomor 25 Tahun 2007 (UU No.25/2007) tentang Penanaman Modal

yang sudah ditetapkan oleh DPR RI pada tanggal 29 Maret 2007. Alasan perlunya

perubahan kedua undang-undang ini adalah karena untuk menyesuaikan dengan

tantangan dan kebutuhan untuk mempercepat perkembangan perekonomian nasional,


melalui kontruksi pembangunan hukum nasional di bidang penanaman modal yang

berdaya saing dan berpihak kepada kepentingan nasional.6

Ditegaskan juga didalam UU No.25/2007 mengenai penanaman modal tersebut

terhadap pembangunan nasional, yaitu:

“bahwa untuk mempercepat pembangunan ekonomi nasional dan mewujudkan


kedaulatan politik dan ekonomi Indonesia diperlukan peningkatan
penanaman modal untuk mengolah potensi ekonomi menjadi kekuatan
ekonomi riil dengan menggunakan modal yang berasal, baik dari dalam
negeri maupun dari luar negeri.” 7

Dengan adanya undang-undang baru ini, diharapkan untuk dapat bisa menyesuaikan

dengan keadaan perekonomian di Indonesia agar para investor nantinya akan lebih yakin

dengan kepastian hukum yang sudah ditentukan dan pengaturannya sudah dimudahkan

dalam kegiatan penanaman modal di Indonesia untuk investor asing khususnya. Untuk itu

dalam penulisan skripsi ini saya akan mencoba mengkaji dan meneliti terhadap UU

No.25/2007 yang baru ini didalam pengaturan penanaman modal terhadap investor asing

di Indonesia.

B. Perumusan Masalah.

Didalam melaksanakan peningkatan pertumbuhan ekonomi, Indonesia masih sangat

membutuhkan peran dari orang asing dalam menanamkan modalnya untuk pembangunan.

Untuk itu diperlukan UU No.25/2007 mengenai penanaman modal yang mengatur

investor asing dalam melakukan kegiatan penanaman modalnya di Indonesia.

Mengenai penanaman modal yang dilakukan pihak investor asing di Indonesia, maka

penulis mempunyai beberapa permasalahan yang coba diangkat dalam skripsi ini :

6
Ibid, Hukum Investasi di Indonesia, hal. 5.
7
Ibid, Undang-Undang Penanaman Modal, No.25 Tahun 2007.
1. Bagaimana perlindungan hukum bagi investor asing yang menanamkam

modalnya di Indonesia?

2. Bagaimana peranan penanaman modal asing dalam pembangunan?

C. Ruang Lingkup Penelitian.

Dalam ruang lingkup penulisan skripsi ini, penulis menguraikan apa yang dianggap

telah menjadi permasalahan mengenai penanaman modal asing ini, khususnya untuk

investor asing dalam melakukan usaha atau menanamkan modalnya di Indonesia, yang

terkait didalam penelitian hukum ini ialah pengaturan-pengaturan mengenai penanaman

modal asing terhadap UU No.25/2007. Dengan UU baru ini diharapkan agar dapat

meningkatkan kepercayaan kepada para investor untuk mengiventasikan uangnya, yang

bertujuan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat, menampung tenaga kerja serta

meningkatkan kualitas masyarakat di Indonesia.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian.

I. Tujuan Penelitian.

Tujuan melakukan penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui dan menerangkan secara jelas perlindungan hukum bagi

investor asing di Indonesia.

b. Untuk mengetahui kedudukan investor asing di Indonesia.

c. Untuk mengetahui mengenai investasi atau penanaman modal asing di

Indonesia.

d. Untuk mengetahui ketentuan-ketentuan hukum yang diberlakukan untuk

investor asing.
Penulisan skripsi ini juga bertujuan untuk memenuhi syarat formal, yaitu

sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Hukum, pada Fakultas

Hukum Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.

II. Manfaat Penelitian.

a. Untuk penulis :

Memberikan dan menambah wawasan bagi penulis dalam rangka

meningkatkan disiplin ilmu khususnya mengenai tinjauan yuridis mengenai

penanaman modal asing di Indonesia terhadap UU No.25/2007 tentang

penanaman modal dan sebagai ilmu yang akan diperdalam lebih lanjut

melalui studi-studi yang berkaitan dengan disiplin ilmu tersebut.

b. Untuk kalangan akademisi :

Sebagai tambahan ilmu para akademi dan tambahan literatur

perpustakaan dilingkungan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jakarta.

c. Untuk masyarakat :

Sebagai sumbangan terhadap ilmu pengetahuan hukum penanaman

modal asing di Indonesia, agar masyarakat mengetahui lebih luas

mengenai penanaman modal asing ditinjau dari UU No.25/2007.

E. Kerangka Teori dan Kerangka Analisis.


I. Kerangka Teori.

Pembangunan nasional khususnya dibidang ekonomi masih sangat

membutuhkan peran dari orang asing atau bantuan dari luar negeri, yang
kemudian mereka menanamkan modal ataupun mengiventasikan uangnya di

Indonesia.

Penanaman modal asing adalah kegitan menanam modal untuk melakukan

usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal

asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang

berpatungan dengan modal dalam negeri.8

Dengan demikian pemerintah menetapkan kebijakan dasar penanaman modal

untuk mendorong terciptanya iklim usaha nasional yang kondusif bagi penanaman

modal untuk penguatan daya saing perekonomian nasional dan mempercepat

peningkatan penanaman modal.9 Penanaman modal yang dilakukan tersebut juga

bertujuan untuk :10

a. meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional;

b. menciptakan lapangan kerja;

c. meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan;

d. meningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha nasional;

e. meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional;

f. mendorong perkembangan ekonomi kerakyatan;

g. mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil dengan

menggunakan dana yang berasal, baik dari dalam maupun dari luar negeri;

dan

h. meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

8
Undang-Undang Penanaman Modal, UU No.25 Tahun 2007, Ibid, PsL. 1.
9
Undang-Undang Penanaman Modal, UU No.25 Tahun 2007, Ibid, PsL. 4 ayat 1.
10
Undang-Undang Penanaman Modal, UU No.25 Tahun 2007, Ibid, Psl. 3 ayat 2.
Untuk penanaman modal asing tersebut diperlukan pengaturan pemerintah

dalam memberikan arah terhadap penanaman modal asing yang dilaksanakan di

Indonesia agar dapat berperan dalam pembangunan nasional. Kebijaksanaan

penanaman modal asing di Indonesia, ditetapkan berdasarkan pemikiran bahwa

penanaman modal asing harus dapat memberikan kontribusi untuk memperkuat

dan memperkukuh struktur perekonomian nasional. Dengan adanya berbagai

pengaturan terhadap penanaman modal asing tidak lain dimaksudkan untuk lebih

memberi peluang yang lebih luas kepada para penanam modal asing dalam

melaksanakan kegiatannya melalui dukungan iklim penanaman modal asing yang

kondusif.11

Hukum penanaman modal di Indonesia itu sendiri sudah diatur oleh UU No

25 Tahun 2007, yang didalam Pasal 3 ayat 1 telah ditentukan 10 asas dalam

penanaman modal atau investasi. Kesepuluh asas itu, yaitu:

a. kepastian hukum:

b. keterbukaan;

c. akuntabilitas;

d. perlakuan yang sama dan tidak membedakan asal negara;

e. kebersamaan;

f. efisiensi berkeadilan;

g. bekelanjutan;

h. berwawasan lingkungan;

i. kemandirian; dan

11
Dr.Aminuddin Ilmar SH.,M.Hum, Hukum Penanaman Modal di Indonesia, (Jakarta : Kencana,
2007), hal. 37-38.
j. keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

Bagi para investor yang ingin menanamkam modalnya di Indonesia harus

mengikuti prosedur-prosedur dan syarat-syarat yang sudah ditentukan. Dalam hal

ini yang memegang secara keseluruhan ialah Badan Koordinasi Penanaman

Modal (BKPM), tetapi dalam pemberian izin tempat tinggal bagi investor asing

dilakukan oleh Direktorat Jendral Imigrasi atas rekomendasi dari Badan

Koordinasi Penanaman Modal.

Untuk melaksanakan bidang usaha investor asing juga memerlukan tenaga

kerja dari masyarakat yang ada di negara tempat investor menanamkan modalnya.

Dalam hal ini yang terkait adalah tenaga kerja Indonesia.

Dalam pelaksanaan modal asing di Indonesia para investor dapat melakukan

kerja sama seperti dalam bentuk join-venture, joint-enterprisen, kontrak karya

dan portofolio investment, yang bentuk-bentuk kerja sama tersebut sudah

ditentukan sebelumnya didalam UU PMA No 1 Tahun 1967 yang sekarang sudah

dirubah menjadi UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

II. Kerangka Analisis.

Dalam penulisan hukum ini penulis mencoba menganalisa mengenai

permasalahan yang ada pada pelaksanaan penanaman modal asing di Indonesia

berdasarkan kerangka berfikir yang konsepsional terhadap pokok permasalahan

yang diangkat didalam penulisan hukum ini.

Penulis mencoba menggambarkan bagaimana jaminan dan kedudukan bagi

investor asing di Indonesia bila para investor menanamkan modalnya, yang

ditinjau dari UU No.25/2007 tentang Penanaman Modal.


Berdasarkan pokok permasalahan yang diangkat dalam penulisan hukum ini,

maka penulis berharap agar para investor khususnya bagi investor asing untuk

menanamkan modalnya di Indonesia tidak mendapat kendala yang cukup berarti

dan memudahkan proses dalam melakukan penanaman modal di Indonesia, serta

investor asing mendapatkan kepastian-kepastian dalam hak, hukum dan

perlindungannya.

F. Metodologi Penelitian.

Dalam mengungkapkan segala permasalahan dan pembahasan yang berkaitan dengan

materi penulisan, data atau informasi yang akurat sangat dibutuhkan. Sehingga perlu

digunakan sarana penelitian berupa kegiatan ilmiah yang mendasarkan pada metode

sistematika, dan pemikiran tertentu agar dapat mempelajari serta menjelaskan setiap

gejala atau faktor yang menjadi fakta. Sebagaimana diketahui dalam kegiatan penelitian

dan penulisan hukum, tidak dapat dipisahkan dari metodologi yang lazim disebut dengan

Metodologi Penelitian Hukum, seperti dikatakan Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji12,

yaitu

“oleh karena penelitian merupakan sesuatu sarana (ilmiah) bagi


pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka metodologi penelitian
yang diterapkan harus senantiasa disesuaikan dengan ilmu pengetahuan yang
menjadi induknya”.

Penelitian yang digunakan penulis dalam skripsi ini adalah :

1. Jenis Penelitian Kepustakaan (library research) yaitu dalam penelitian ini penulis

meneliti data yang berasal dari buku-buku referensi, artikel, makalah yang ada

relevansinya dengan topik bahasan.

12
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Cet.8,
(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2004), hal.1.
2. Jenis Data

a. Data Primer, yaitu buku-buku yang berkaitan dengan bahasan penulis,

antara lain : Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, TAP MPR,

Peraturan perundang-undangan yang menunjang.

b. Data Sekunder, yaitu bahan yang berfungsi untuk menganalisis dan

memahami bahasan yang diangkat, antara lain : RUU, Karya Ilmiah, Majalah

dan Hasil Penelitian yang relevan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi

ini.

3. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik

kepustakaan serta sosiologis yang diperlukan agar penulis mendapatkan data yang

relevan terhadap bahasan serta pokok permasalahan yang diangkat.

4. Tehnik Analisa Data

Pada tahap analisa data ini telah diperoleh dari data primer maupun sekunder

dan digunakan sedemikian rupa hingga berhasil menyimpulkan kebenaran-

kebenaran untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini.

Data yang telah diperoleh tersebut kemudian dianalisa dengan Metode Analisa

Kualitatif, yaitu menganalisa data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti

untuk mengambil data yang baik dan ada kaitannya dengan judul skripsi serta

dengan obyek penelitian mengenai penanaman modal asing, untuk kemudian

disimpulkan guna memenuhi jawaban atas pertanyaan yang ada.

5. Tehnik Penulisan
Didalam tehnik penulisan skripsi ini, penulis mengacu pada buku Pedoman

Skripsi Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta

Tahun 2004.

G. Sistematika Penulisan.

Skripsi ini membahas mengenai “Tinjauan Yuridis Mengenai Penanaman Modal

Asing Di Indonesia Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang

Penanaman Modal”. Untuk mempermudah dalam memberikan gambaran materi yang

terkandung dalam tulisan ini maka penulis menyusun dengan sistematika sebagai berikut

BAB I : PENDAHULUAN

Didalam Bab I ini mencoba menguraikan secara keseluruhan dalam

garis besarnya yaitu memuat Latar Belakang Permasalahan, Perumusan

Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian dan

Sistematika Penulisan.

BAB II : TINJAUAN UMUM MENGENAI PENANAMAN MODAL

DI INDONESIA

Didalam Bab II ini menjelaskan secara umum mengenai penanaman modal

asing di Indonesia dan tinjauan umum mengenai penanaman modal dalam

negeri di Indonesia serta pelaksanaan penanaman modal di Indonesia.

BAB III : TATA CARA PENANAMAN MODAL DI INDONESIA

Didalam Bab III ini menjelaskan tentang Prosedur-Prosedur dan Syarat-

Syarat untuk Penanaman Modal, perijinan, gambaran badan koordinasi


penanaman modal serta daftar negatif investasi serta penyelenggaraan

urusan penanaman modal di Indonesia.

BAB IV : TINJAUAN YURDIS MENGENAI PENANAMAN MODAL ASING DI

INDONESIA

Didalam Bab IV ini penulis mencoba menguraikan, menjelaskan dan

mencoba menjawab isi dari beberapa pokok permasalahan yang diangkat

dalam penulisan skripsi ini yaitu mengenai perlindungan hukum dan peran

penanaman modal asing dalam pembangunan.

BAB V : PENUTUP

Didalam Bab V ini merupakan isi dari bagian penutup yang mengakhiri

penulisan hukum dalam skripsi ini, yang pada dasarnya merupakan

kesimpulan dari uraian bab-bab sebelumnya dan sekaligus mencoba

memberikan kesimpulan dan saran-saran yang merupakan jalan keluar

sehubungan apa yang telah diangkat didalam pokok permasalahan

sebelumnya oleh penulis dalam upaya penulisan hukum mengenai

penanaman modal asing di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai