Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ayu Safitri

Nim : 191250000292
Prodi : Sistem Informasi R2
Semester :4
Mata Kuliah : Etika Profesi

Prita Mulyasari adalah seorang ibu rumah tangga, mantan pasien Rumah Sakit Omni
Internasional Alam Sutra Tangerang. Saat dirawat di Rumah Sakit tersebut Prita tidak
mendapat kesembuhan namun penyakitnya malah bertambah parah.
Pihak rumah sakit tidak memberikan keterangan yang pasti mengenai penyakit Prita,
serta pihak Rumah Sakitpun tidak memberikan rekam medis yang diperlukan oleh Prita.
Kemudian Prita Mulyasari mengeluhkan pelayanan rumah sakit tersebut melalui surat
elektronik yang kemudian menyebar ke berbagai mailing list di dunia maya. Akibatnya, pihak
Rumah Sakit Omni Internasional marah, dan merasa dicemarkan.

1. Identifikasi kasus diatas menurut 4 elemen kunci IT Forensic


1. Identifikasi dari Bukti Digital
Dari studi kasus diatas, bukti yang terdapat dalam surat elektronik yang di sebarkan di
dunia maya dikategorikan sebagai bukti digital.
a. Prita Mulyasari mengeluhkan pelayanan rumah sakit tersebut melalui surat elektronik
yang kemudian menyebar ke berbagai mailing list di dunia maya.
2. Penyimpanan bukti digital (Preserving Digital Evidence) Penyimpanan bukti digital
tersebut di download/di screenshoot lalu disimpan dalam harddisk laptop milik Rumah
Sakit Omni Internasional. Dengan hal ini, bukti tersebut sudah dipastikan akan tetap
tersimpan. Untuk menjaga penyimpanan bukti digital tersebut, dapat dilakukan
dengan cara mengkloningkan seluruh data yang tersimpan. Hasil kloningan ini harus
sesuai 100% dengan bukti yang aslinya. Sehingga diharapkan bukti tersebut dapat
dipercaya.
3. Analisa bukti digital (Analizing Digital Evidence)
Dari analisa digital dari pihak kepolisian, menguak kejadian sebenarnya bahwa rumah
sakit Omni Internasional tidak memberikan hasil rekam medis yang di perlukan oleh
prita. Bukti ini menjadi bukti yang kuat di peradilan.

4. Presentasi bukti digital.


Dalam penyajian presentasi bukti digital, pihak Polri harus mendapatkan persetujuan
dari Humas kepolisian. Dengan tujuan agar penyajian bukti tersebut menghadirkan
informasi yang benar, tepat, akurat dan dapat dipercaya.

2. Kesimpulan
Dunia forensik IT di Indonesia merupakan hal yang baru dalam penanganan kasus
hukum. Kegiatan forensic IT ini bertujuan untuk mengamankan bukti digital yang
tersimpan. Dengan adanya bukti-bukti digital, suatu peristiwa dapat terungkap
keenarannya.
Elemen yang menjadi kunci dalam proses forensi IT haruslah diperhatikan dengan teliti
oleh para penyidik di Kepolisisan. Proses ini bertujuan agar suatu bukti digital tidak rusak
sehingga dapat menimbulkan kesalahan analisis terhadap suatu kasus hukum yang
melibatkan teknoligi informasi dan komunikasi. Dengan menjaga bukti digital tetap aman
dan tidak berubah, maka kasus hukum akan mudah diselesaikan.

Anda mungkin juga menyukai