Makalah Amar Ma'Ruf Nahi Munkar
Makalah Amar Ma'Ruf Nahi Munkar
Makalah Amar Ma'Ruf Nahi Munkar
Disusun Oleh :
1. Lia Novianti (191250000289)
2. Ayu Safitri (191250000292)
3. Safita Ardiana (191250000307)
Assalamu’alaikum wr wb
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang maha Esa yang telah memberikan
limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran didunia dan di akhirat kepada umat
manusia.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Studi al Quran dan al Hadist yang
membahas tentang “Amar Ma’ruf Nahi Munkar”. Makalah ini disusun semaksimal mungkin
dengan kemampuan kami. Namun kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu kami
sebagai penyusun makalah ini mohon kritik,saran, sertapesan dari semua yang membaca
makalahh ini, terutama Bapak Dosen yang mengajar yang saya harapkan sebagai bahan
koreksi saya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................5
2.1 Pengertian Amar Ma’ruf Nahi Munkar.........................................................................5
2.2 Hukum Amar Ma’ruf Nahi Munkar...............................................................................6
BAB III PENUTUP....................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................10
3.2 Saran............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................11
ii
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Agama Islam adalah agama yang sangat memperhatikan penegakan
Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar. Amar Ma’ruf Nahi Munkar merupakan pilar
dasar dari pilar-pilar akhlak yang mulia lagi agung. Kewajiban menegakkan
kedua hal itu adalah merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa
ditawar bagi siapa saja yang mempunyai kekuatan dan kemampuan
melakukannya.
Ini adalah gambaran yang indah bagi pengaruh amar ma’ruf dan nahi
mungkar dalam masyarakat, yang jelas bahwa amar ma’ruf dan nahi mungkar
bisa menyelamatkan orang-orang lalai dan orang-orang ahli maksiat dan juga
orang lain yang taat dan istiqamah, dan bahwa sikap diam atau tidak peduli
terhadap amar ma’ruf dan nahi mungkar merupakan suatu bahaya dan
kehancuran.
4
BAB 2
PEMBAHASAN
salah satu pilar penting dan merupakan sebuah kewajiban dan sebuah keharusan
dalam agama. Maka wajib juga bagi setiap muslim untuk mengetahui amar
ma’ruf dan nahi mungkar.
ma’ruf dan nahi munkar dari beriman kepada Allah, kata ulama kita, hal ini
menunjukkan akan urgensi amar ma’ruf dan nahi munkar. Kita semua tahu bahwa
perkara yang paling asasiah dalam agama ini adalah beriman kepada Allah, namun
untuk merealisasikan “Khairu ummah” kita pun harus aktif beramar ma’ruf dan
nahi munkar.
Kita tidak mengetahui rahasia atas didahulukannya penyebutan masalah amar
ma’ruf nahi munkar ini, kecuali bahwa hal ini menunjukkan betapa agungnya
perkara ini dan betapa besarnya dampak yang ditimbulkannya, yaitu
berupa mashlahat (kebaikan) yang besar dan bersifat umum, khususnya di zaman
sekarang ini, bahwa umat islam sangat butuh kepada amar ma’ruf nahi munkar,
karena semakin banyaknya prilaku maksiat (di tengah-tengah masyarakat).
dilakukan Rasulullah terhadap seorang pemuda yang ingin melakukan zina dan
terhadap orang Arab yang kencing di Masjid.
3. Ketiga, peringatan keras atau kecaman. Hal ini dilakukan jika ia tidak
menghentikan perbuatannya dengan sekadar kata-kata lembut dan nasihat halus.
Dan ini boleh dilakukan dengan dua syarat: memberikan kecaman hanya
manakala benar-benar dibutuhkan dan jika cara-cara halus tidak ada
pengaruhnya. Dan, tidak mengeluarkan kata-kata selain yang benar dan ditakar
dengan kebutuhan.
4. Keempat, dengan tangan atau kekuatan. Ini bagi orang yang
memiliki walayah (kekuasaan, kekuatan). Dan untuk melakukan hal ini ada dua
catatan, yakni: catatan pertama, tidak secara langsung melakukan tindakan
dengan tangan (kekuasaan) selama ia dapat menugaskan si pelaku kemungkaran
untuk melakukannya. Jadi, janganlah si pencegah kemungkaran itu
menumpahkan sendiri arak, misalnya, selama ia boleh memerintahkan
peminumnya untuk melakukannya. Catatan kedua, melakukan tindakan hanya
sebatas keperluan dan tidak boleh berlebihan. Jadi, kalau bisa dengan menarik
tangannya, tidak perlu dengan menarik janggotnya.
.
Sekelompok orang kemudian melanggar larangan ini dan membuat perangkap ikan
sehingga ikan-ikan di hari sabtu masuk ke dalam perangkap, lalu mereka
mengambilnya di hari ahad dan memakannya. Sementara orang-orang yang tidak
melanggar larangan Allah terbagi menjadi dua kelompok, yaitu mereka yang
mencegah kemungkaran dan mereka yang diam saja. Terjadilah dialog antara
orang-orang yang diam saja dengan mereka yang berdakwah mengingatkan
saudara-saudaranya yang melanggar larangan Allah, dialog ini disebutkan dalam
Al-Quran:
َي ال َويَ ْو َم ش َّرعًا َ يَ ْو َم ِحيتَانُ ُه ْم تَأْتِي ِه ْم إِ ْذ ت
ُ س ْبتِ ِه ْم َّ ال فِي َيَ ْعدُون إِ ْذ ا ْلبَ ْح ِر َض َرة
ِ س ْب ِ َحا ْ َكانَت الَّتِي ا ْلقَ ْريَ ِة َع ِن سأ َ ْل ُه ْم
ْ َوا
َسقُون ُ يَ ْف َكانُوا بِ َما نَ ْبلُو ُه ْم َ َك َذلِك تَأْتِي ِه ْم ال َسبِتُونْ
َ َع َذابًا ُم َع ِّذبُ ُه ْم أَ ْو ُم ْهلِ ُك ُه ْم ُ هَّللا قَ ْو ًما َتَ ِعظُون لِ َم ِم ْن ُه ْم ٌأُ َّمة ْقَالَت َوإِ ْذ
َ َيتَّقُون َولَ َعلَّ ُه ْم َربِّ ُك ْم إِلَى ً َم ْع ِذ َرة قَالُوا ش ِديدًا
َسقُونُ يَ ْف َكانُوا بِ َما س ٍ بَئِي ب ٍ بِ َع َذا ظَلَ ُموا َالَّ ِذين َوأَ َخ ْذنَا سو ِء ُّ ال َع ِن َيَ ْن َه ْون َالَّ ِذين أَ ْن َج ْينَا بِ ِه ُذ ِّك ُروا َما سوا ُ َن فَلَ َّما
“Dan tanyakanlah kepada Bani Israel tentang negeri yang terletak di dekat laut
ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka
ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di
hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka.
Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik. Dan
(ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: “Mengapa kamu menasihati
kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab
yang amat keras?” Mereka menjawab: “Agar kami mempunyai alasan (pelepas
tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa”. Maka tatkala
mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan
orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada
orang-orang yang dzalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat
fasik. “ (QS. Al-A’raf: 163-165)
Dalam ayat di atas disebutkan jawaban orang-orang yang berdakwah ketika
ditanya tentang alasan mereka menasehati orang-orang yang melanggar perintah
Allah:
معذرة إلى ربكم .1
11
و لعلهم يتقون .2
Yaitu pertama, agar menjadi argumentasi dan penyelamat kami dihadapan Allah.
Kedua, agar mereka bertaqwa.
Dan secara tegas Allah menyelamatkan orang-orang yang melarang perbuatan
maksiat dari azabNya.
Maka dari itu wahai para da’i yang dirahmati Allah, janganlah sekalipun kita
lemah untuk selalu mengingatkan ummat ini akan perintah dan larangan Allah,
teruslah bimbing ummat ini dengan hidayah Allah, dan niatkan ikhlas dalam hati
kita bahwa yang kita lakukan adalah demi terciptanya ummat yang hanya
mentauhidkan Allah semata.
Selain itu, Mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran dan
kemaksiatan (amar ma’ruf nahi munkar) juga merupakan suatu upaya untuk
mewujudkan syi’ar agama di dalam suatu masyarakat, Ibnu Taimiyyah
berkata:”Amar ma’ruf nahi munkar adalah yang dengannya Allah menurunkan
kitab-kitabNya dan mengutus para Rasul-Nya, dan ia (amar ma’ruf nahi munkar)
sebagian dari agama.”
Sebagaimana kewajiban-kewajiban lainnya, amar ma’ruf nahi munkar memiliki
hikmah-hikmah dibalik perintah untuk melaksanakannya, diantaranya adalah:
1. Sebagai tanda kesempurnaan iman
2. Menetapkan kebaikan dalam umat islam
3. Mengurangi atau meminimalisir kejahatan dan kerusakan dalam umat ,
sehingga umat terhindar darinya.
4. Menciptakan lingkungan yang baik yang menumbuhkan akhlak yang mulia
dan menghilangkan berbagai kemungkaran dan akhlak yang buruk, yang di
bawah naungannya akan tumbuh generasi yang baik.
5. Menumbuhkan rasa persaudaraan antara sesama muslim dengan tolong
menolong dalam kebaikan dan ketakwaan.
6. Ia adalah jalan keselamatan di dunia dan akhirat.
7. Ia adalah sebab kekuatan dan kemenangan di dunia.
12
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan makalah diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa amar
ma’ruf nahi munkar adalah suatu ajaran dalam agama islam yang sangat
diutamakan karena bertujuan untuk mengajak kebaikan dan mencegah adanya
kemungkaran. Hukum menjalankan amar ma’ruf nahi munkar adalah fardhu
kifayah yang artinya apabila dalam suatu kelompok masyarakat sudah ada yang
melaksanakannya maka, gugur kewajibannya atas yang lain. Berkaitan dengan
cara mencegah kemungkaran, islam mempunyai aturan tertentu. Selain itu,
Mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran dan kemaksiatan (amar
ma’ruf nahi munkar) juga merupakan suatu upaya untuk mewujudkan syi’ar
agama di dalam suatu masyarakat,
3.2 Saran
a. Perlu adanya pemahaman yang lebih mendalam mengenai pembelajaran
Amar Ma’ruf Nahi Munkar
b. Melakukan penambahan referensi untuk menambah materi yang lebih
banyak.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://dakwah.info/quran-hadis/hadis-34-merubah-kemungkaran/
Dahlan, Ali Usman. Hadits Qudsy Pola Pembinaan Akhlak Muslim. Bandung:
CV. Diponegoro.
14