Anda di halaman 1dari 8

Rencana Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam

Pelaksanaan Penyuluhan Antikorupsi

Lokasi Tempat Penyuluhan : Aula SMA 2 Negeri Payakumbuh


Penanggung Jawab Lokasi :1. A.Nauval Dzakwan Wahyudi
2. Dini Hendiani
3. Hayatun Nufus
4. Risma Lailatul Rahmi
Fasitas Penunjang K3 : Ruang Siaga Bencana di Gedung C, Daftar
piket
petugas, APAR, Sarine Gawat Darurat

Bapak/ ibuk dan peseta penyuluhan Pendidikan Anti Korupsi SMA 2


Payakumbuh yang kami hormati, kegiatan ini kita lakukan secara virtual di ruang
zoom, kita juga menghimbau untuk peserta kegiatan untuk memperhatikan
kesehatan , keselamatan kerja yang perlu kita pedomani dan cermati diantara lain
dibawah ini :

 A. PEMBUATAN SAFETY PLAN


1.  Membentuk Organisasi K3 Proyek
2. Menggunakan material yang memerlukan penanganan khusus
3. Pengoperasian peralatan yang memerlukan penanganan khusus
4. Pengaturan tenaga kerja yang memerlukan keahlian khusus
5. Identifikasi sumber bahaya dan pencegahannya
6. Membuat rencana kerja K3
7. Motto K3 BERAS “Bersih, Rapi, Sehat”

B. PERSIAPAN PERALATAN, SARANA PENUNJANG K3 DAN ALAT


PELINDUNG DIRI
1.  Alat Pemadam Kebakaran
2. Rambu-rambu K3
3. Instruksi-instruksi Keselamatan Kerja
4. Sarana Penunjang : MCK, Air Bersih dan Tempat Tidur Pekerja
5. Helm, Safety Belt, Sepatu Kerja, Obat-obatan P3K
 

Keselamatan Kerja

No Kondisi Dan Kegiatan Hasil Kegiatan


.
1. Lokasi tempat penyuluhan Lokasi tempat
kegiatan sesuai
dengan tujuan
pembelajaran, dan
tema pembelajaran
yaitu keterlibatan
mahasiswa dalam
gerakan antikorupsi
2. Penangungg jawab lokasi penyuluhan Instusi
tempat pelaksanaan
kegiatan sudah
mempersiapkan
untuk kemungkinan
yang berkaitan
dengan kecelakaan
kerja, dan juga
kami sebagai
penyelenggara
penyuluhan dan
peserta penyuluhan
sudah mematuhi
protokol kesehatan
3. Fasilitas penunjang K3 Karena penyuluhan
dilaksanakan saat
pandemi maka
kampus
menggunakan
fasilitas kelas yang
di sudah
dipersiapkan
sebelumnya tidak
menggunakan kelau
seperti biasa dan
tentunya sesuai
dengan protokol
kesehatan
4. Tempat dan jalur evalkuasi untuk Tidak terdapat jalur
penyelamatan dalam keadaan darurat evakuasi, namun
sudah disampekan
dalam safety
briefing

5. Keberadaan dan penanggung jawab lokasi Penanggung jawab


serta fasilitas kesehatan diakses sesuai kondisi lokasi selalu
standby untuk
keperluan darurat
sewaktu-waktu

6. Safety briefing Disampekan


dengan baik oleh
panitia pada saat
awal kegiatan dan
dimengerti oleh
peserta

7. Kejadian K3 Tidak terjadi

C. MEMBENTUK KERJASAMA DENGAN RUMAH SAKIT,


PUSKESMAS TERDEKAT SERTA MENGASURANSIKAN TENAGA
KERJA KE BPJS KETENAGAKERJAAN
Untuk mengantisipasi apabila terjadi kecelakaan kerja telah dilakukan koordinasi/
rujukan ke Puskesmas dan atau Rumah Sakit terdekat agar segera mendapatkan
pertolongan secara cepat

Penanganan Kebakaran Di Gedung Perkantoran

Ikuti petunjuk di bawah ini.

1. Pergi ke panel hydrant terdekat dan pecahkan kaca bertanda "Break Glass
Here."
2. Beri tahu pihak keamanan dan informasikan lokasi kebakaran.
3. Berusaha memadamkan api menggunakan APAR. (Catatan: selang
kebakaran hanya boleh digunakan oleh pihak pemadam kebakaran).
4. Jika tidak dapat dipadamkan, tutup semua pintu menuju ke lokasi
kebakaran, beri tahu situasinya kepada pihak keamanan dan mulai
prosedur evakuasi.
5. Jangan menggunakan lift dan jelaskan situasinya bila petugas pemadam
kebakaran tiba.

Jika mendengar tanda alarm terus menerus

1. Tetaplah tenang.
2. Amankan semua dokumen-dokumen penting.
3. Matikan dan lepaskan semua peralatan listrik.
4. Dengarkan baik-baik pengumuman yang disampaikan facility
management melalui pengeras suara dan ikuti petunjuk yang diberikan
oleh floor warden.
5. Jika kebakaran tidak dapat dikuasai, tutup semua pintu ruang yang
terbakar dan segera tinggalkan tempat tersebut melalui tangga darurat
terdekat. Jangan menggunakan lift.

Prosedur Evakuasi

1. Jika mendengar bunyi alarm secara terus menerus dari kotak hydrant, floor
warden akan segera memberikan petunjuk evakuasi/pengungsian.
2. Jangan panik, berjalanlah dengan cepat menuju tangga darurat terdekat.
Jangan menggunakan lift.
3. Jangan menghalangi orang lain yang masuk ke tangga darurat dari lantai di
bawahnya.
4. Jangan kembali untuk mengambil barang-barang jika sudah berada dalam
tangga darurat atau keluar dari gedung.
5. Floor warden bertanggung jawab dalam melakukan prosedur evakuasi.
6. Semua orang yang dievakuasi harus langsung menuju titik kumpul sampai
ada petunjuk selanjutnya.
7. Instruksi untuk kembali ke gedung diberikan oleh facility
management setelah keadaan dinyatakan aman.

PROSEDUR KESELAMATAN SAAT GEMPA BUMI

Apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi?

1. Tenang. Tetaplah tenang walau mungkin suara sirene atau hal lain yang
memberitahukan kejadian ini meraung-raung.
2. Fokus. Segeralah fokus pada kondisi sekeliling anda, terutama keberadaan
benda yang gampang berpindah tempat.

Apa yang harus diwaspadai?

1. Waspada terhadap benda yang mudah jatuh, seperti: langit-langit ruangan,


gambar atau bingkai di dinding, lampu baik yang diatas/langit-langit
maupun yang didekat kita.
2. Kaca dari jendela ataupun dari cermin yang pecah. Pecahan kaca sangat
berbahaya bagi kita baik yang menjatuhi kita ataupun yang menghalangi
saat proses evakuasi.
3. Perabotan yang ringan maupun berat, seperti lampu duduk, rak buku,
lampu pojok.
4. Api, dapat terjadi karena percikan akibat hubungan pendek.

Jika anda berada di luar gedung

1. Tetap tenang dan fokus, lalu lakukan hal-hal berikut ini:


2. Jangan menyalakan korek api, rokok, atau menghidupkan aliran listrik
3. Lindungi tubuh anda jika berada di dekat kaca pecah atau puing
bangunan yang runtuh.
4. Lindungi kepala anda.
5. Jauhi bangunan gedung, dinding, tiang listrik, papan iklan, dan baliho.
6. Jika memungkinkan segera beranjak ke tempat lain yang lebih terbuka
dan lebih aman.

Jika anda berada di dalam gedung

1. Jangan panik dan tetap tenang serta fokus, dan lakukan hal-hal berikut ini
2. Berdiri di sudut ruang/bangunan, atau berlindung di bawah meja, jauhi
jendela terutama yang berkaca.
3. Bergerak ke arah lorong atau koridor, waspada terhadap benda-benda
yang jatuh.
4. Menjauh dari lemari, rak atau perabot yang mudah jatuh atau bergeser.

5. Ambil benda yang dapat melindungi kepala dari jatuhan atau pecahan
reruntuhan.

6. Jangan menggunakan lift. Aliran listrik yang mati dapat membuat lift
terhenti dan menjebak anda didalamnya.
7. Jangan tergesa keluar, tetap bertahan di lantai yang sama sampai semua
kebisingan akibat gempa reda.

8. Saat keluar atau turun lantai atau proses evakuasi gunakan tangga darurat
yang selalu ada di tiap lantai gedung.

9. Jangan tergesa keluar gedung karena ada kemungkinan terjatuhnya


reruntuhan benda di depan pintu dari lantai yang lebih tinggi, sangat
berbahaya.

Anda mungkin juga menyukai