PENDAHULUAN
daerahnya.
beribu pulau yang dibatasi oleh lautan, sehingga dalam menjalankan suatu sistem
pemeritahan tidak bisa dijalankan secara terpusat, karena banyaknya pulau yang
daerah provinsi dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap provinsi, kabupaten dan
undang-undang.2
1
2
dan kekhasan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.3
Pendapatan asli daerah (PAD) adalah suatu sumber keuangan daerah yang
Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah pada Pasal 3 ayat (1), PAD
pembantuan dapat terlaksana dengan efektif dan efisien jika diimbangi oleh
pendapatan asli daerah (PAD), sebagai salah satu media penggerak program
pemerintah. Pendapatan asli (PAD) daerah diperoleh dari hasil pajak daerah, hasil
distribusi dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain
hasil kekayaan daerah yang sah yakni hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak
dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga, keuntungan selisih nilai tukar rupiah
terhadap mata uang asing dan komisi, potongan atau bentuk lain sebagai akibat
3
Haw. Widjaja, Penyelenggaraan Otomi Daerah Di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers,
2013, h 37
3
memberikan kewenangan lebih luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah
Republik Indonesia. Dalam Pasal 22 ayat (1) juga menyebutkan, Daerah berhak
kabupaten dan kota, yang dimaksudkan agar daerah yang bersangkutan dapat
berkembang sesuai dengan kemampuanya sendiri oleh karena itu perlu upaya
kondisi keuangan yang baik maka daerah tidak mampu menyelenggarakan tugas,
selain itu juga menjadi ciri pokok dan mendasar suatu daerah otonom hilang.
4
merupakan hal yang dikehendaki setiap daerah karena Keuangan daerah adalah
hak dan kewajiban. Hak merupakan hak daerah untuk mencari sumber pendapatan
daerah yang berupa pungutan pajak daerah, retribusi daerah atau sumber
Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terhutang
prestasi kemabali, yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk
Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara perpajakan, pada
Pasal 1 ayat (1) menyebutkan Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
untuk pendapatan asli daerah di kabupaten Gianyar. Beberapa macam pajak yang
4
Brotodihardjo, Santoso, Raden, Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Bandung: Eresco, 1993,
h,2
5
reklame, pajak restoran, pajak hotel, pajak hiburan, pajak pengambilan bahan
Pajak reklame adalah salah satu jenis pajak yang dikelola oleh kabupaten
Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang menurut bentuk dan corak
menganjurkan atau memujikan suatu barang, jasa atau orang, ataupun untuk
menarik perhatian umum kepada suatu barang, jasa atau orang yang ditempatkan
atau dapat dilihat, dibaca, dan/atau didengar dari suatu tempat oleh umum ke cuali
Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah pada Pasal 1
media yang bentuk dan corak ragamnya dirancang untuk tujuan komersial
umum terhadap barang, jasa, orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca,
Kabupaten Gianyar Nomor. 9 Tahun 2010 Tentang Pajak Reklame. Didalam Pasal
3 ayat (1) Perda Nomer 9 Tahun 2010, objek pajak reklame adalah semua
penyelenggara reklame, dan objek yang diamasud di paparkan pada ayat (2)
Gianyar Nomor 9 Tahun 2010 Tentang Pajak Reklame pada Ayat (1) dasar
pengenaan pajak adalah nilai sewa reklame. Pada ayat (2) Nilai sewa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dihitung dengan memperhatiakan faktor jenis, bahan yang
sasaran, target serta stategi yang akan dilakukan untuk meningkatkan penerimaan
Berdasarkan dari latar blakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat
2. Apa kendala yang timbul dalam pelaksanaan peraturan daerah tentang pajak
hal yang tidak mungkin untuk membahas semuanya dalam satu tulisan terlebih
dalam suatu bentuk penulisan skripsi. Sehingga dalam penulisan ini ruang lingkup
perundang-undangan indonesia.
terdahulu yang sejenis dari penelitian yang tengah dibuat. Disini akan
Tabel 1.1
Keaslian Penelitian
kabupaten Gianyar.
9
Adapun manfaat yang didapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Reklame.
2. Untuk menambah literatur bagi mahasiswa pada umumnya dan penulis pada
dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Indonesia Tahun 1945 pada ayat (1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi
atas daerah-daerah Provinsi dan daerah provisi dibagi atas Kabupaten dan Kota,
yang tiap Provinsi, Kabupaten dan Kota mempunyai pemerintahan daerah, yang
diatur dengan undang-undang. Pada ayat (2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah
kabupaten dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut
Republik Indonesia.5
otonomi daerah dan tugas pembantuan seperti yang disebutkan pada pasal 18 ayat
Untuk dapat terlaksana dengan baik suatu otonomi daerah salah satunya
adalah keuangan yang baik, keuangan yang merupakan tulang punggung bagi
5
Ni’matul Huda, Hukum Tata Negara Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2011. H 310
11
adalah suatu sumber keuangan daerah yang juga merupakan ujung tombak dalam
Pajak merupakan suatu sumber pendapatan asli daerah yang sangat penting
untuk kemajuan daerah tersebut. Karena pajak merupakan salah satu pendapatan
terbesar bagi daerah, maka perlu kinerja pemerintah daerah yang serius dalam
negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya
prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk
menyelenggarakan pemerintahan”.7
umum yang biasa disebut juga sebagai public goods.8 Menurut Pasal 1 Undang–
Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
6
Kustadi Arinta, Sistem Dan Perturan Perpajakan Indonesia, Penerbit Alumni, Bandung,
1984. H 41
7
H. Bohari, Pengantar Hukum Pajak, Jakarta: Rajawali Pers, 2014. H 23
8
Adrian Sutedi, Hukum Pajak Dan Retribusi Daerah, Ghalia Indonesia, Bogor Selatan.
2008 h 5
12
Restribusi Daerah, yang dimaksud dengan pajak daerah adalah kontribusi wajib
kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
rakyat.
Pajak reklame merupakan salah satu pajak daerah yang menjanjikan untuk
tentang Pajak Daerah dan Restribusi Daerah, Pajak Reklame adalah pajak atas
benda, alat, perbuatan, atau media yang bentuk dan corak ragamnya dirancang
untuk menarik perhatian umum terhadap barang, jasa, orang, atau badan yang
dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, dan atau dinikmati oleh umum.
Nomor.9 Tahun 2010 Tentang Pajak Reklame. Dalam pasal 2 Peraturan Daerah
Kabupaten Gianyar Nomor 9 Tahun 2010 Tentang Pajak Reklame, dengan nama
pajak reklame, dipungut pajak atas setiap penyelenggara reklame. Dalam pasal 3
ayat (1) objek pajak reklame adalah semua penyelenggara reklame, objek yang
peragaan.Dan pada ayat (3) subjek pajak reklame adalah orang pribadi atau badan
mempunyai arti yang netral, sehingga dampak positif atau negatifnya terletak pada
menerapkan hukum.
diterapkan.
e) Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta dan rasa yang didasarkan
kelompok yakni faktor yuridis dan faktor non yuridis. Sehubungan dengan
2010 Tentang Pajak Reklame faktor yuridisnya adalah berkenan dengan ketentuan
9
Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, PT
RajaGafindo Persada, Jakarta,2007 h. 8.
14
2. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung pelaksanaan dalam hal ini terdiri
Pasal 5 Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 9 Tahun 2010 Tentang Pajak
Reklame Pada Ayat (1) dasar pengenaan pajak adalah nilai sewa reklame. Pada
ayat (2) Nilai sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung dengan
waktu penyelenggaraan, jumblah dan ukuran media reklame. Pada pasal 6 tarip
pajak ditetapkan sebesar 25% ( dua puluh lima persen) dari nilai sewa reklame.
disebut ilmu. Jadi, ilmu merupakan pengatahuan yang didapatkan lewat metode
ilmiah. Karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh interelasi yang
yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan
untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jelas
10
Bambang Sunggono, 2007, Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo, Jakarta, h.44.
15
a. Jenis Penelitian
hukum empiris, hukum dikonsepkan sebagai suatu gejala empiris yang dapat
diamati di dalam kehidupan nyata.12 Dalam penelitian ini akan bertumpu pada
b. Jenis Pendekatan
yang diangkat dengan fakta yang ditunjang dengan pendekatan yuridis atau
ada dikaji berdasarkan fakta yang ada dialapangan dan ditunjukan dengan
c. Sifat Penelitian
penelitian eksplanatoris, dan penelitian varifikatif. Sifat dalam karya ilmiah ini
gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan ada tidaknya hubungan
antara suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat.13 Penelitian bersifat
pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang ada atau sebaigamana adanya.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber
pertama dilapangan yaitu baik dari responden maupun dari informan. Data
hukum terdiri dari bahan hukum primer, dan bahan hukum sekunder. Bahan-
1. Bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang mengikat, dalam penelitian
Pajak Reklame
2. Bahan hukum sekunder adalah yaitu bahan hukum yang diperoleh melalui
berbagai literature, artikel, pendapat para sarjana dan para ahli hukum, pakar
13
Fakultas Hukum Universitas Udayana, op.cip. H.81
14
Ibid
17
1. Teknik wawancara yaitu suatu metode untuk memperoleh data baik dari
adalah penelitian hukum yang selalu bertolak dari premis normatif. Studi
permasalahan penelitian.15
Keseluruhan data yang terkumpul baik dari data primer maupun data
sekunder, akan diolah dan dianalisis dengan cara menyusun data secara
antara satu dengan data lainnya, dilakukan interpretasi untuk memahami makna
data dalam situasi sosial, dan dilakukan penapsiran dari perspektif penelitian
sistematis
15
Fakultas hukum Universitas Udayana.op.cip. H.82