Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KMB I

DOSEN PENGAMPU:

ISMAIL FAHMI, M.KEP, NERS, Sp.KEP, MB

DISUSUN OLEH:

ARNI BADRIAH

(PO71200190044)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2020/2021


RESUME

1. Edukasi pasien pre operasi


Keperawatan pre operatif merupakan suatu tindakan awal dari keperawatan
perioperatif. Perioperatif merupakan suatu prosedur yang mencakup fase pre, intra,
post.. Salah satu tugas perawat saat fase pre operatif yaitu sebagai educator,
perawat yang memberikan pendidikan yang mencakup harapan prosedur bedah,
obatobatan, pembatasan makanan sebelum prosedur, dan memberikan instruksi
perawatan setelah seorang pasien dipulangkan ke rumah.
Mayoritas perawat mempunyai kualitas Tingkat Pengetahuan Edukasi Pre
Operatif dalam kategori cukup yaitu 21 responden dari 37 responden atau 56,8%.
Pengetahuan keperawatan perioperatif adalah hal yang harus dikuasai oleh perawat
terutama perawat yang menangani pasien pre operatif dan post operatif. Hal ini
sangat berpengaruh terhadap kualitas pengetahuan pasien tentang edukasi yang
diberikan oleh perawat pada saat pre operatif. Hemodinamik monitoring yang di
lakukan pasien post operasi

2. Hemo dinamik monitoring yang di lakukan pasien post operasai


 Blood pressure (tekanan darah)
 Central venous pressure (cvp)
 Monitoring tekanan aterial
 A line
 Monitoring tekanan arteri pulmonalis
 PA catheter
 Monitoring tekanan atrium kanan
 RAP, CVP

3. Tatalaksana hipotermia pada pasien post operasi


1. Rata-rata waktu yang diperlukan untuk mencapai suhu normal pada
kelompok pasien post operasi yang diberikan intervensi electric blanket di
adalah 15,9 menit.
2. Rata-rata waktu yang diperlukan untuk mencapai suhu normal pada
kelompok pasien post operasi yang diberikan intervensi selimut biasa adalah
26,7 menit.
3. Electricblanket lebih efektif untuk meningkatkan suhu tubuh pasien post
operasi dibandingkan penggunaan selimut biasa, dimana berdasarkan hasil uji
statistik diperoleh pvalue yang sangat jauh dibawah 0,05 (nilai signifikasi
output 0,000).

4. Panduan mobilisasi dini pasca pembedahan


Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas, mudah,
teratur, mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan hidup sehat, dan penting untuk
kemandirian.
 Tahapan mobilisasi pada pasien pasca operasi dengan spinal anestesi :
a. Setelah operasi, pada 6 jam pertama pasien pasca operasi dengan spinal
anestesi harus tirah baring dulu. Mobilisasi dini yang dapat dilakukan adalah
menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jari kaki dan memutar
pergelangan kaki, mengangkat tumit,menegangkan otot betis dan menggeser
kaki.
b. Setelah 6-10 jam, pasien diharuskan untuk dapat miring kekiri dan kekanan
mencegah trombosis dan tromboemboli.
c. Setelah 24 jam pasien dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk.
d. Setelah pasien dapat duduk, dianjurkan pasien untuk dapat belajar berjalan,
mulai dari berjalan disekeliling tempat tidur.

Anda mungkin juga menyukai