Anda di halaman 1dari 3

A.

PRIORITAS MASALAH
1. Infeksi Balita
1.) Faktor Penyebab Masalah
Infeksi balita yang cukup tinggi pada posyandu A dapta disebabkan karena
beberapa faktor penyebab. Faktor risiko timbulnya infeksi balita antara lain faktor
eksternal seperti kondisi lingkungan yang buruk atau faktor internal seperti status
imunitas yang rendah. Pengaruh status gizi yang buruk. Makanan pendamping
ASI yang masih kurang. Status perokok ayah juga dapat mempengaruhi kondisi
lingkungan. Status imunitas rendah sebagian besar disebabkan karena asupan zat
gizi yang kurang. Status imunitas yang rendah selain memudahkan anak terserang
infeksi juga menyebabkan durasi penyakit infeksi menjadi lama. Kondisi sosial
ekonomi yang baik tidak menjamin kebutuhan gizi tercukupi karena di Indonesia
sebagian besar masyarakat belum memiliki pengetahuan gizi yang baik.
Pengetahuan gizi dipengaruhi salah satunya oleh tingkat pendidikan.

Faktor Eksternal
- Kondisi lingkungan Kondisi Sosial Ekonomi

Infeksi Balita

Faktor Internal Pengetahuan Gizi


berdasarkan tingkat
- Status gizi
pendidikan

2.) Diagnosis Masyarakat


Pengetahuan, sikap dan keterampilan masyarakat pada Posyandu A akan
pentingnya kesehatan lingkungan terhadap balita masih kurang berkaitan dengan
masih tingginya masalah infeksi balita yang ditandai dengan mayoritas beberapa
pendidikan ibu balita yang kurang. Kemudian masalah ekonomi beberapa
masyarakat yang masih kurang berkaitan dengan imunitas atau status gizi balita
yang kurang sehingga rentan terinfeksi ditandai dengan presentase infeksi balita
yang cukup tinggi yaitu 67,6%.

3.) Tujuan Pendidikan Gizi


Meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga terjadinya perubahan
perilaku masyarakat menjadi lebih prihatin dan memahami pentingnya status
kesehatan balita, dimulai dari hal kecil seperti menjaga lingkungan sekitar
maupun secara internal seperti memperhatikan status gizi balita, sehingga
presentase kejadian infeksi balita pada posyandu A dapat berkurang.
2. BBLR
1.) Faktor Penyebab Masalah
Bayi yang lahir BBLR tergolong kelompok bayi yang mempunyai risiko tinggi
untuk mengalami sakit bahkan meninggal karena itu faktor-faktor yang
berpengaruh perlu diperhatikan. Pertumbuhan dan pematangan (maturasi) organ
dan alat-alat tubuh bayi yang BBLR belum sempuma dapat berakibat menjadi
kematian. Menurut Ebrahim (1985) faktor maternal yang mempengaruhi kejadian
BBLR yaitu usia ibu, paritas, status sosial ekonomi yang rendah, penyakit kronik
atau akut ibu hamil, kelainan bentuk uterus, aktifitas fisik ibu, kebiasaan buruk
seperti merokok, status gizi ibu hamil yang kurang, pendidikan ibu hamil rendah,
dan akses kesehatan yang kurang. Dan faktor janin yang berperan dalam kejadian
BBLR yaitu jenis kelamin, ras/etnis dan kelainan kongenital.

Pengetahuan Ibu Berdasarkan


Faktor Maternal Tingkat Pendidikan

BBLR

Faktor Janin Akses Kesehatan Status Gizi Ibu Hamil

2.) Diagnosis Masyarakat


Pengetahuan, sikap dan keterampilan masyarakat yang kurang akan
bahaya BBLR pada anak, sehingga menjadikan masyarakat yang masih kurang
perhatian terhadap status gizi bayi sejak dini dan status gizi ibu hamil. Kemudian
pendidikan ibu yang masih kurang terkait dengan BBLR yang ditandai masih
cukup tingginya presentase BBLR pada posyandu A yaitu 80%. Sementara pada
ibu kader mayoritas berusia lanjut usia 60% dengan tingkat Pendidikan SLTP
70%. Serta akses kesehatan yang mungkin cukup memakan waktu sehingga
kesadaran masyarakat akan pemeriksaan kesehatan sedikit kurang.

3.) Tujuan Pendidikan Gizi


Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang perilaku dan sikap
masyarakat sehingga dapat berubah menjadi lebih mengetahui dan memahami
pentingnya pendidikan tentang status gizi bayi sejak dini dan status gizi ibu ketika
hamil, sehingga presentase BBLR pada posyandu A dapat menurun.
Sumber:
Ebrahim, GJ. 1985. Social and community Paediatric in Developing Countries, Caring for Rural
and Urban Poor. London.
Gershon A, Hotez P, Katz S. 2003. Krugman's Infectious Diseases of Children 11th edition.
Philadelphia: Mosby.
Rolfes SR, Pinna K, Whitney E. 2009. Understanding Normal and Clinical Nutrition Eight
Edition. Wadsworth: Cengage Learning.
Uribe ES, Aguilar ME, Paul A, Gastanaduy, Desai R, Patel M. 2012. Risk Factors Associated
with Rotavirus Gastroenteritis During a Community Outbreak in Chiapas, Mexico
During the Postvaccination Era. J Ped Infect Dis.

Anda mungkin juga menyukai