Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

NamaMahasiswa : SAIRA RAMADHANI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042588677

Kode/NamaMataKuliah : ADPU4442/Sistem Informasi


Manajemen

Kode/NamaUPBJJ : 18/PALEMBANG

MasaUjian : 2021/22.1(2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
Jawaban :

1. Sistem informasi manajemen adalah sistem manusia/mesin. Perancangan SIM


cenderung mengikat erat pengambil keputusan pada sistem pengolah mesin. Dan
fungsi kerja administrasi dilaksanakan secara tertentu berdasarkan persyaratan
komputer. Karena itu manusia adalah elemen penting dalam sistem pengolah
informasi, Pemahaman kemampuan manusia sebagai pengolah informasi adalah
penting bagi perancangan sistem informasi. Sebuah model umum dan model Newell-
simon tentang manusia sebagai pengolah informasi, juga menjelaskan beberapa batas
sementara pengolah manusia dan persepsi manusia tentang perbedaan-perbedaan.
Sebuah diskusi pengaruh pemampatan data atas prestasi manusia, dan nilai
psikokogis data yang tak terpakai melengkapi penjelasan terhadap kemungkinan
pemakaian data. Pengumpulan data dan penyimpanan yang tidak rasional.
* Model dasar
Sebuah model sederhana mengenai manusia sebagai pengolah informasi terdiri dari
indera penerima (mata telinga, hidung dan sebagainya) yang menerima isyarat dan
meneruskannya kepada unit pengolah (otak dengan penyimpan). Hasil olahan adalah
respons/tanggapan keluar (secara fisik, ucapan, tulisan, dan sebagainya). Kapasitas
manusia dalam menerima masukan dan menghasilkan keluaran (tanggapan) adalah
terbatas. Para individu mengatir penyaringan kepentingan berdasarkan pengalaman.
Latar belakang, kebiasaan mereka, dan sebagainya. Prosedur keputusan
mengidentifikasi data yang yang relevan dan kemudian menyediakan sebuah filter
untuk menyaring faktor-faktor yang tak perlu bagi keputusan. Mekanisme
penyaringan dapat diubah melalui tekanan pengambilan keputusan.
* Model Newell-Simon tentang manusia sebagai pengolah informasi
Allen Newell dan Herbert A Simon dari Carnegie-Melon University telah
mengajukan sebuah model mengenai persoalan manusia yang
menggunakan analogi antara pengolah komputer dan pengolah informasi
manusia. Hal ini bukan berarti bahwa manusia memegang persoalan
seperti komputer, tetapi bahwa analogi ini sangat berguna untuk
memahami pengolah informasi manusia. Membandingkan model
pengolah informasi Newell-Simon dengan sebuah model umum sistem
pengolah komputer.
* Sistem Pengolah Informasi Manusia
Sistem pengolah informasi manusia terdiri dari sebuah pengolah, indera
masukan (sensory input), penggerak keluaran (motor output), dan tiga
jenis ingatan-:ingatan jangka panjang (long-term memory/LTM), il1gatan
jangka pendek (short-term memory/S'I'M) dan ingatan luar (external
memory/EML). Sistem pengolahan bekerja lebih secara serial daripada
paralel. lni berarti bahwa manusia .hanya melaksanakan satu tugas
pengolahan infonnasi pada saat yang bersamaan. Sedang komputer
dapat bekerja secara serial maupun paralel untuk ketiga opersi pokok.
Salah satu pengolahan paralel komputer adalah menambah secara
serentak semua pasangan "bit" dari dua "data word" komputer, Manusia
menambah hanya sepasang "digit" pada saat yang sama secara serial dari
kanan ke kiri.
* Menangani Data Probabilistik
Para pengambil keputusan sering harus menangkap, mengolah, dan
menilai kemungkinan (probabilities) hal-hal tak menentu. Ada bukti
bahwa kemampuan manusia kurang sekali dalam intuisi statistik.
Kekurangan ini menyolok karena sebuah sistem informasi/keputusan
dapat dirancang untuk mengatasi hal ini. Beberapa kekurangan yang
tampak dalam riset adalah:
1. Kurangnya pemahaman intuitif atas akibat ukuran percontoh atau
"sample" terhadap penyimpangannya.
2. Kurangnya kemampuan intuitif untuk mengenal hubungan (korelasi)
dan hubungan sebab akibat (easuality).
3. Cendrung mengambil kesimpulan dalam perkiraan kemungkinaan.
4. Kurangnya kemampuan memadukan informasi.
* Strategi Pengolah Informasi
Manusia menerapkan strategi untuk mengatasi keterbatasannya sebagai
pengolah informasi dan untuk meringankan otak dalam memadukan
informasi. Beberapa diantaranya adalah konkretisasi (concretness) serta
pematokan dan penyesuaian (anchoring and adjustment). Konsep
konkretisasi adalah pengambil keputusan cenderung untuk menggunakan
hanya informasi yang telah dimilikinya, dan dalam bentuk peragaannya.
Akan terjadi kecenderungan untuk tidak mencari data yang tersimpan
dalam ingatan atau untuk mengubah atau memanipulasi data yang telah
disajikan. Karenanya informasi yang telah ada secara eksplisit
mempunyai keunggulan atas data yang harus diperoleh atau dimanipulasi
sebelum dipakai.
Gagasan pematokan dan penyesuaian adalah bahwa manusia cenderung
mengambil kesimpulan dengan menetapkan sebuah titik patokan dan
membuat penyesuaian berdasarkan titik ini. Ini merupakan gejala umum
dan peranggaran, perencanaan dan penentuan
harga. Penyesuaian cendrung tidak memadai bila menyangkut perkiraan
probabilistik.
* PENGARUH PEMAMPATAN DATA ATAS PRESTASI
MANUSIA
manusia mempunyai keterbatasan dalam kemampuan mengolah. Hal ini
mendorong pemakaian data yang dimampatkan atau ringkasan yang
mengurangi volume data yang hams diolah penerimanya. Pertanyaan
yang kemudian timbul adalah pengaruh data yang dimampatkan atas
prestasi manusia. Apakah prestasi keputusan meningkat setelah data
diringkas dibandingkan data mentah yang belum diringkas ? Dalam
sebuah telah riset yang dilakukan pada pusat riset sistem Informasi
Manajemen di Universitas Minnesota, subyek diminta urituk
melaksanakan tugas keputusan. Satu kelompok diberi data yang telah
diringkas dan kelompok lain diberi data transaksi mentah. Hasilnya
menarik untuk perancangan sistem informasi. Kelompok dengan data
diringkas mengambil keputusan lebih baik tetapi kurang yakin atas
keputusan mereka. Hal ini dapat inenjelaskan enggannya sebagian
manajer untuk menghapus daftar transaksi detail. Melihat data mentah
mungkin tidak meningkatkan prestasi pengambilan keputusan seorang
manajer, tetapi akan menguatkan keyakinan keputusannya. Telah serupa
dilakukan Anderson meneliti tanggapan pengambilan keputusan atas
informasi probabilistik. Para pengambil keputusan disajikan satu, dua
atau tiga jenis data untuk serangkaian keputusan penganggaran modal:
1. Nilai rata-rata (Mean value).
2. Nilai rata-rata yang longgar (Mean value plus range).
3. Distribusi kemungkinan (probability distributions).
Para pengambil keputusan yang dilengkapi semua tiga butir data lebih
yakin atas keputusan mereka tetapi kurang konsisten dibanding bila
mereka menerima hanya butir pertama.
#KEBUTUHAN AKAN UMPAN BALIK

Model masukan, pengolahan dan keluaran seeara tak langsung


menyatakan bahwa manusia dapat menerima masukan, mengolah, dan
memberikan keluaran tanpa tambahan elemen sistem. Dalarn sistem
komputer, berbagai mekanisme dipakai untuk memastikan bahwa
keluaran telah diterima. Pencetak (printer) mengembalikan suatu isyarat
pada pusat pengolah untuk menunjukkan kenyataan bahwa data yang
dipancarkan telah mengakibatkan pencetak. Sebuah terminal data
mengembalikan suatu isyarat untuk menunjukkan
diterimanya sekelompok data. Mekanisme umpan balik serupa harus
diberikan pada keadaan pengolahan manusia bukan saja untuk.
mengendalikan kesalahan tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan
psikologis manusia pengolah. Umpan balik akan dibahas lebih lanjut
dalam Bab 4. Pentingnya umpan balik untuk memuaskan kebutuhan
manusia dilukiskan oleh sebuah sistem yang menggunakan sebuah alat
pencatat data sumber. Petugas memasukkan data yang dipancarkan ke
sebuah lokasi pusat, tanpa alat mengembalikan sesuatu tanggapan dalam
bentuk sinar atau suara untuk menyatakan bahwa masukan tercatat.
Hasilnya adalah masukan berganda dan petugas yang frustrasi.
# IMPLIKASI TERHADAP PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

Bab ini telah menyajikan konsep-konsep dan bukti riset tentang manusia
sebagai pengolah informasi. Ini menjadi bahan latar-belakang yang
berguna bagi para pemegang sistem infonnasi. hal ini juga mempunyai
relevansi langsung terhadap peraneangan sistem infonnasi. Beberapa
implikasinya adalah :
Konsep Implikasi untuk perancangan SI (Sistem Informasi)
Kelebihan beban infonnasi Masukan pada manusia dan tanggapan yang
disyaratkan harus dijaga agar di bawah titik batas beban.
Sistem informasi hams membantu dalam mendefinisikan ruang persoalan
dan dalam proses mencari suatu pemecahan. Format informasi hams
berusaha melonggarkan batas-batas ikatan rasionalitas. Sistem jangan
terlalu mengandalkan pengolahan manusia melulu. Perbedaan yang
diperhatikan Sistem hams membuat jelas sesuatu perbedaan dan jangan
menganggap manusia dapat memperhatikannya. Manusia sebagai ahli
intuitif statistik Konkretisasi Pematokan dan Penyesuaian Pengaruh
pemampatan data
Sistem informasi hams menyediakan analisis statistis atas
data penyimpangan percontoh (sample), korelasi, taksiran kemungkinan,
dan sebagainya. Algoritme keputusan hams memberikan pemeriksaan
yang konsisten terhadap berbagai sumber informasi, Prosedur penerbitan
data hams dirancang agar membantu melenyapkan penyimpangan
seperti pengalaman dalam peristiwa. Sistem informasi/keputusan harus
dirancang untuk membantu dalam menyusun suatu titik patokan yang
cocok dan untuk mempercepat penyesuaian yang perlu darinya. Tetapi
sistem hams memungkinkan melihat data mentah. Umpan balik Sistem
hams memberikan umpan baik untuk menunjukkan bahwa data telah
masuk, pengolahan sedang berlangsung, dan sebagainya. Nilai data yang
tak terpakai. Menjelaskan beberapa kebutuhan data yang tidak jelas
pemanfaatannya. Contoh-contoh ini melukiskan pentingnya pemahaman
kemampuan peranan manusia dalam sistem manusia/mesin.
#IKHTISAR
Model dasar manusia sebagai pengolah infonnasi terdiri dari masukan
melalui indera, sebuah unit pengolah, dan tanggapan keluaran. Masukan
terlalu banyak untuk semua diterima. sehingga perlu diterapkan suatu
mekanisme penyaringan untuk membatasi masukan. Model Newell-
Simon menunjukkan tiga jenis ingatan yang dipakai dalam pengolah
informasi manusia : jangka pendek, jangka panjang, dan penyimpanan
luar. Kecepatan baca dan catat yang berbeda pada berbagai
penyimpanan serta perbedaan dalam kapasitas menjelaskan banyak ciri
dari pengolah manusia. Beberapa batas sementara pada pengolah
informasi manusia diungkapkan dalam
"angka keramat tujuh, lebih atau kurang dua". Batas lain adalah
banyaknya perbedaan yang diperhatikan atau dianggap berarti oleh
seorang penerima. Tetapi riset menunjukkan hal ini dapat berakibat
ganda. Prestasi keputusan dapat meningkat dengan data diringkas. tetapi
keyakinan atas keputusan berkurang. Lain tanggapan manusia adalah
kebutuhan akan umpan batik yang rnenunjukkan pada manusia pengirim
bahwa pesannya telah diterima. Sebuah gejala yang cukup tenar adalah
pengolahan dan penyimpanan data yang kurang terpakai. Penjelasan
untuk hal ini adalah nilai psikologis yang melekat pada peluang tak
terpakai.
=> http://ratrismart.blogspot.com/2010/05/bab7b-manusia-sebagai-
pengolah.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai