terapi ini adalah memilih terapi spesifik untuk otomikosis berdasarkan keampuhan
Terapi topikal
Hingga saat ini tidak pembuktian dari FDA tentang preparat untuk
membuktikan agen mana yang paling efektif dalam mengobati kondisi tersebut.
Agen antijamur tertentu telah banyak digunakan dalam kurun waktu tertentu,
hingga efek samping yang tidak diinginkan terjadi dan muncul obat baru di
pasaran. Namun beberapa antijamur masih digunakan hingga saat ini, semisal
Nistatin dan golongan Azole. Disamping itu, terapi topikal dengan higien lokal
yang baik juga ditekankan dalam terapi otomikosis agar obat ototopikal dapat
topikal yang paling banyak digunakan. Agen ini terbukti paling efektif dalam
penelitian, kecuali pada sebuah penelitian yang melaporkan bahwa angka rata-rata
keefektifannya lebih rendah, yaitu 50%. Klotrimazol memiliki afek antibakterial
dipertimbangkan pula ada tidaknya efek ototoksiknya. Belum pernah ada laporan
aktivitas broad spectrum. Kelompok ini efektif dalam pengobatan otomikosis oleh
90% kasus. Flukonazol suspensi tersedia dalam 350 mg dan 1400 mg. setelah
sebesar 90%. Bifonazol adalah agen antijamur yang banyakdigunakan pada tahun
klotrimazol dan mikonazol, namun hal ini berbeda pada satu spesies dengan
yang menghambat sintesa sterol pada membrane sitoplasma. Banyak jamur dan
utama dari Nistatin adalah tidak dapat diabsorpsi oleh kulit yang intak. Nistatin
tidak tersedia dalam bentuk preparat telinga, namun dapat diolah menjadi solution
atau suspensi untuk pengobatan otomikosis. Nistatin dapat diolah menjadi krem,
ointment, ataupun bubuk. Rata-rata keefektifannya bervariasi dari 50% hingga
80%. Amfoterisin B adalah golongan poligen. Walaupun agen ini telah digantikan
oleh yang lebih aman, namun masih digunakan untuk terapi seumur hidup infeksi
termasuk tinea pedis (kaki atlet), tinea kruris, dan ringworm. Obat ini
daerah lembab, dengan efektifitas antara 95,8% dan 100%. Gentian Violet
Agen ini telah digunakan sejak 1940an untuk mengobati otomikosis, karena
antibacterial, dan antijamur. Agen ini masih digunakan di beberapa negara dan
enzim terkait logam yang akan mempengaruhi degradsi peroksida di dalam sel
jamur. Asam borat merupakan asam lemah yang sering digunakan sebagai
antiseptic, dan ansektisida. Asam borat dapat digunakan untuk mengobati anfeksi
yeast dan jamur semisal infeksi yeast pada vagina yang disebabkan oleh Kandida
fluorositosin (disebut juga flusitosin) masuk ke dalam sel jamur dan dikonversi
protein dan RNA jamur. Tabel 3 menunjukkan potensi ototoksik dari beberapa
antijamur.
Table 1 Otomikosis: deskripsi agen penyebab yang paling sering serta terapinya.
Kley [18] Prospective Clotrimazole 0.25 mg/ml once a day _ 8—12 days 39 94.8
Than et al. [38] Prospective 5-Fluorocytosine 10% ointment _ 7—10 days 189 90
Ho et al. [1] Retrospective Cresylate otic Three times per day _ 1—3 weeks 51 86
Ketoconazole otic 1—3 cc one application _ 1 week 48 95
Aluminium
acetate otic 0.5% solution _ 1—3 weeks 18 86
del Palacio et al. [37] Randomized prospective Cyclopirox olamine 11% cream _ 1 week 20 80
Cyclopirox olamine 1% solution _ 1 week 20 95
Boric acid 1 week 40 72.5
Cyclopirox olamine 11% otic Not tested del Palacio et al. [37]