Anda di halaman 1dari 5

Anton Si Bandar Sabu

Tugas dari :M.Gilang Triantama

Kelas:XI 6

Tema cerpen:kesalahpahaman

Kesalahpahaman itu wajar,karena kita manusia kadang tidak tau mana yang benar mana yang
salah,gaada yang bisa menebak hal itu.Di suatu tempat ada seorang mahasiswa yang bernama
Anton yang pergi merantau ke kota Padang untuk berkuliah.Anton merupakan anak perantauan
yang berasal dari Pekanbaru,namun pada masa kecilnya ia diasuh oleh neneknya di Bandung dan
dulu ia pernah membuat geng yang cukup besar yang bernama Parakan01

Di hari Kamis siang hari Anton baru saja pulang dari universitas,dan ia pun ingin pergi ke rumah
makan Padang untuk makan siang,dan kebetulan Anton bertemu dengan Idris yang lagi makan
nasi lele bakar.Idris adalah teman Anton yang berasal dari jawa yang pergi ke Padang untuk
bekerja sebagai Dirjen Urusan Ramadhan Iktikaf dan Amanah Nasional atau disingkat
DURIAN.Anton pun langsung nyamperin si Idris

“Loh sendirian aja toh makannya?” Tanya Anton

“yo aku ora duwe kanca, matur nuwun yen sampeyan teka”Jawab Idris

“loh si Irfan ga koe ajak?”

“ dheweke lagi sibuk dodol gorengan ning ngarep sd. kowe ora mulih preian iki?”

“rencananya besok pulang kampung.mas gak mudik juga?”

“ora, ana akeh karya kene”

“oh gitu yaudah ane makan dulu ye mas.”Kata Anton yang kemudian pergi ke kasir untuk
memesan makanan

Sepulangnya dari rumah makan padang Anton ingin kembali kosannya untuk beristirahat.saat di
perjalanan menuju kosannya,Anton melihat Minako yang pulang dari pasar dengan membawa
barang barang yang berat.Minako Adalah teman Anton yang berasal dari Jepang yang pergi ke
Padang karena pekerjaan ayahnya,ia juga membuka toko roti yang merupakan langganan Anton
dan Idris,kadang kalo lagi baik Anton dikasih roti gratis.Karena merasa kasihan Anton pun
menghampiri Minako untuk membantunya.Minako pun mempersilahkan Anton untuk membawa
barang barangnya ke toko rotinya.

“Makasih ya kak udah mau bantuin saya.”ucap Minako sambal menunduk terima kasih

“iya sama sama.”jawab Anton


“oh iya kata kak Idris kamu mau pulang kampung ya besok?”tanya Minako

“iya mbak saya besok pulang kampung.”jawab Anton

“kalo gitu besok kesini sebentar ya saya mau kasih sesuatu”ucap Minako dengan tersenyum

Setelah itu Anton pun melanjutkan perjalanannya.saat sampai di kosannya ternyata Irfan sedang
berada di depan kosannya Anton menjual gorengan.Irfan merupakan teman Anton yang
merupakan seorang intel dari kepolisian yang menyamar menjadi penjual gorengan.pertemuan
pertama mereka cukup kacau dimana saat itu Anton ingin membeli gorengan saat Irfan menjual
gorengan,namun saat sedang memasukkan gorengan kedalam plastik Irfan tak sengaja
menyenggol HT yang ia bawa hingga terjatuh,sehingga mebuat target langsung lari dari lokasi.

Irfan dari kejauhan melihat Anton dan memanggilnya dari kejauhan.Anton pun menghampirinya.

“Bro lu gak ikut mudik juga besok?”tanya Irfan

“Ikutlah masa enggak,emang elu?” ucap Anton dengan nada sombong

“cih tau aja gue sibuk,lu mudik ke Pekanbaru kan?”

“iya bang kenapa emangnya?”

“Besok di jembatan danau bingkuang ada razia ati ati aja lu”ucap Irfan memperingati Anton

“Weh santuy,kek gak tau gue aja lu,gak akan gue kena tilang”ucap Anton dengan nada percaya
diri

“Sombong bet awas aja lu kena tilang,gue ketawain lu”ucap Irfan dengan nada bercanda

“iye iye,sekalian gorengan 10.000Rp”

Setelah membeli gorengan Anton pun kembali ke kamar kosnya untuk bersiap siap mudik pada
besok pagi.Saat selesai bersiap siap Anton ingin langsung tidur,namun Anton Tidak bisa
tidur.Anton pun memutuskan untuk begadang bersama teman teman kosnya sampai Anton
tertidur.Keesokan harinya Anton terlambat bangun dikarenakan begadang hingga larut malam,ia
terbangun jam 12 siang hari.tanpa basa basi Anton pun mempersiapkan barang barangnya dan
langsung pergi ke toko roti milik Minako.Saat Anton sampai Minako yang melihat Anton pun
langsung menghampirinya dengan tergesa gesa.

“Kakak dari mana aja kok telat dateng kesini”tanya Minako dengan nada khawatir

“Kakak tadi kesiangan bangunnya maaf ya”ucap Anton

“Yasudah ini aku buatin bekal untuk kakak dijalan”ucap Minako sambil memberi bungkus hitam
yang berisi donat dengan gula yang dipisah dan botol air yang tidak bermerk.
Setelah itu Anton pun memulai perjalanannya menuju kampung halamannya menggunakan
motor supra peninggalan bapaknya.Tak terasa perjalanan Anton memakan waktu hingga larut
malam.Saat diperjalanan pada malam hari,Anton secara tidak sengaja menabrak seseorang yang
merupakan maling yang sedang dikejar oleh warga sekitar ,maling itu pun memohon untuk
membiarkan dirinya pergi dengan memeberikan uang kepada Anton sebesar 3 juta rupiah.karena
tawarannya lumayan Anton pun menerima uang tersebut dan membiarkan maling itu
pergi.Namun saat bertemu dengan rombongan warga yang mengejar maling tadi ia tetap
memberitahu kemana maling tadi pergi.

Anton pun melanjutkan perjalanannya.Akhirnya Anton pun sampai di pos razia yang Irfan
katakan kemarin,Anton sangat percaya diri bisa melewati razia itu ,namun kepercayaan diri itu
hilang saat ia melihat spion sebelah kirinya tertinggal di kosannya,karena spion sebelah kirinya
sering dipakai sebagai cermin di kosannya,Anton pun disuruh menepi untuk diberi surat
pink.Anton pun bernegoisasi dengan polisi yang menilang Anton,Anton pun disuruh menunggu
di pos dulu,dan polisi tadi mencari mangsa lain.Saat menunggu di pos Anton teringat dengan
donat yang diberi Minako tadi siang,Anton pun menaburkan gula halus ke donat itu dan
memakannya.Karena kenyang dan lelah menyetir semalaman Anton pun tertidur di pos itu,tiba
tiba Anton dibangunkan oleh polisi tadi,karena Anton kelelahan ia pun berbicara
ngelantur,kemudian polisi tadi menampar Anton karena mengira Anton abis nyabu,belum sampai
ngomong sepatah kata pun Anton langsung diborgol dan dimasukkan ke dalam mobil patroli di
depan pos dan Anton dibawa ke Polsek terdekat,Anton masih mengira itu semua mimpi dan ia
pun lanjut tidur.

Saat sampai di Polsek tiba tiba kaki Anton dipijek polisi

“Kamu dapet itu darimana?”Tanya polisi itu dengan suara keras

“Barang apa pak?” Tanya Anton Balik

“Gausah pura pura bego kau!”bentak polisi itu sambal menginjak kaki Anton

Anton yang kebingungan pun bertanya kembali “maksud bapak barang apa?”

Pak polisi itu menunjuk pada gula halus,dan botol air yang di berikan Minako tadi siang

Anton pun menjawab “oh itu tuh tadi ada donat tapi habis saya makan tadi siang dikasih temen
saya”

“Punya nomor telepon temen kamu sini biar saya bicara ke dia”

Polisi pun mulai menghubungi Minako untuk memastikan kebenaran tentang gula halus tersebut.

“Halo apa benar ini dengan saudari Minako”

“Iya benar ini siapa ya?”


“Ini dari Polsek Tambang Provinsi Riau Apa benar kalau saudara Anton merupakan teman
anda?”

“Iya pak emang kenapa ya pak?” tanya Minako kebingungan

“Anda diminta kooperatif dan tidak melarikan diri dari sambungan ini ataupun menghilangkan
barang bukti,sekarang jawab pertanyaan saya apa benar jika anda memberikan sabu kepada
saudara Anton”

Karena Panik Minako pun menjawabnya dengan terbata bata

“Iya pak benar….eh eh maksud saya itu..ano..itu gula halus yang saya masukkan kedalam
kantong bukan sabu”

Walaupun dalam keadaan panik Minako tetap membela Anton bahwa itu hanya gula halus bukan
sabu,dan Anton pun juga membela dirinya,saat terbukti itu hanya gula halus dan bukan
sabu,polisi yang menangkap Anton di pos tadi dihukum dengan cara hormat ke bendera karena
membuat kegaduhan.Saat Anton dilepaskan Anton memilih untuk tidur di polsek selama
beberapa jam.Saat sudah bangun Anton pun melanjutkan perjalanannya ke Pekanbaru.

Saat sampai di kampung halaman semua warga sekitar sudah berkumpul dirumah Anton.Anton
yang kebingungan pun menghampiri rumahnya itu.Disaat itu juga Bapaknya Anton keluar dari
rumah.

“Anak asu kon udah mahal mahal di kuliahin malah jadi anak nakal kon!”Ucap bapaknya Anton

“pak sabar pak sabar kenapa marah marah?” tanya Anton yang kebingungan

“Kamu kira bapakmu gak tau kelakuanmu udah dibiayain mahal mahal malah nyabu!”

“Gak pak polisi salah sangka dikiranya aku nyabu pake donat tapi itu cuma gula halus”ucap
Anton untuk menenangkan Ayahnya

“beneran nih”

“iya pak aku masih normal kok gak nyabu”

Setelah keributan tersebut,Anton didatangi oleh Kades untuk ke kantor kelurahan karena aduan
warga yang mengatakan bahwa Anton merupakan pengguna narkoba.Anton kebingungan kok
warga bisa tau kalo dia diciduk polisi kan yang tau cuman dia sama Minako.Saat sampai di
kantor kelurahan Anton menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.setelah kejadian itu Anton
menjadi bahan gibah emak emak di warung mamang sayur selama satu minggu.Bahkan saat lagi
jagain sawah di kampung ada anak desa sebelah yang nyamperin Anton sambal ngomong.

“bang masih ada gak barangnya”


Anton pun bingung dan bertanya balik “barang apa?”

“Abang kan bandar masa ga mau jual aman dah kalo sama gue”

Ternyata di kampung sebelah Anton bukan di gossip kan sebagai pengguna narkoba,melainkan
bandar narkoba.sejak saat itu Anton terkenal di kampungya sebagai “si bandar”

Hikmah yang bisa kita ambil dari cerita ini adalah Janganlah berburuk sangka kepada orang lain
jika belum mengetahui hal yang sebenarnya,Karma Itu pasti ada,dan jangan pisahkan donat
dengan gulanya

Anda mungkin juga menyukai