A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih
individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau
adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu
dengan yang lain (Mubarak, 2011).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi, 2012).
Sedangkan menurut Friedman keluarga adalah unit dari
masyarakat dan merupakan lembaga yang mempengaruhi
kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat, hubungan yang
erat antara anggotanya dengan keluarga sangat menonjol
sehingga keluarga sebagai lembaga atau unit layanan perlu di
perhitungkan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
keluarga yaitu sebuah ikatan (perkawinan atau kesepakatan),
hubungan (darah ataupun adopsi), tinggal dalam satu atap yang
selalu berinteraksi serta saling ketergantungan.
2. Fungsi Keluarga
Keluarga mempunyai 5 fungsi yaitu :
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal
keluarga yang merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi
afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.
Keberhasilan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan
kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Komponen
yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan
fungsi afektif adalah (Friedman, M.M et al., 2010) :
1) Saling mengasuh yaitu memberikan cinta kasih,
kehangatan, saling menerima, saling mendukung antar
anggota keluarga.
2) Saling menghargai, bila anggota keluarga saling
menghargai dan mengakui keberadaan dan hak setiap
anggota keluarga serta selalu mempertahankan iklim
positif maka fungsi afektif akan tercapai.
3) Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga di mulai sejak
pasangan sepakat memulai hidup baru.
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi di mulai sejak manusia lahir. Keluarga
merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi,
misalnya anak yang baru lahir dia akan menatap ayah, ibu
dan orang-orang yang ada disekitarnya. Dalam hal ini
keluarga dapat Membina hubungan sosial pada anak,
Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak, dan Menaruh nilai-nilai budaya
keluarga.
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan
menambah sumber daya manusia. Maka dengan ikatan
suatu perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi
kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk
membentuk keluarga adalah meneruskan keturunan.
d. Fungsi Ekonomi
Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan
seluruh anggota keluarga seperti memenuhi kebutuhan
makan, pakaian, dan tempat tinggal.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga juga berperan untuk melaksanakan praktik asuhan
keperawatan, yaitu untuk mencegah gangguan kesehatan atau
merawat anggota keluarga yang sakit. Keluarga yang dapat
melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup
menyelesaikan masalah kesehatan.
B. Hipertensi
1. Definisi Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang
menyebabkan tekanan darah tinggi secara terus-menerus
dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg, tekanan
diastolik 90 mmHg atau lebih. Hipertensi atau penyakit darah
tinggi merupakan suatu keadaan peredaran darah meningkat
secara kronis. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih
cepat memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen
dan nutrisi di dalam tubuh (Koes Irianto, 2014).
Hipertensi juga merupakan faktor utama terjadinya
gangguan kardiovaskular. Apabila tidak ditangani dengan baik
dapat mengakibatkan gagal ginjal, stroke, dimensia, gagal
jantung, infark miokard, gangguan penglihatan dan hipertensi
(Andrian Patica N E- journal keperawatan volume 4 nomor 1,
Mei 2016).
2. Jenis Hipertensi
Hipertensi dapat didiagnosa sebagai penyakit yang
berdiri sendiri tetapi sering dijumpai dengan penyakit lain,
misalnya arterioskeloris, obesitas, dan diabetes militus.
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat dikelompokkan
menjadi dua golongan yaitu (WHO, 2014) :
a. Hipertensi esensial atau hipertensi primer
Sebanyak 90-95 persen kasus hipertensi yang terjadi tidak
diketahui dengan pasti apa penyebabnya. Para pakar
menemukan hubungan antara riwayat keluarga penderita
hipertensi (genetik) dengan resiko menderita penyakit ini.
Selain itu juga para pakar menunjukan stres sebagai
tertuduh utama, dan faktor lain yang mempengaruhinya.
Faktor-faktor lain yang dapat dimasukkan dalam penyebab
hipertensi jenis ini adalah lingkungan, kelainan
metabolisme, intra seluler, dan faktor-faktor ynag
meningkatkan resikonya seperti obesitas, merokok,
konsumsi alkohol, dan kelainan darah.
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan
keperawatan, agar diperoleh data pengkajian yang akurat dan
sesuai dengan keadaan keluarga. Sumber informasi dari
tahapan pengkaajian dapat menggunakan metode wawancara
keluarga, observasi fasilitas rumah, pemeriksaan fisik pada
anggota keluarga dan data sekunder.
Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :
a. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga
meliputi :
1. Nama kepala keluarga
2. Alamat dan telepon
3. Pekerjaan kepala keluarga
4. Pendidikan kepala keluarga
5. Komposisi keluarga dan genogram
6. Tipe keluarga
7. Suku bangsa
8. Agama
9. Status sosial ekonomi keluarga
10. Aktifitas rekreasi keluarga
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga meliputi :
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan
dengan anak tertua dari keluarga inti.
2) Tahap keluarga yang belum terpenuhi yaitu
menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum
terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas
perkembangan tersebut belum terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti yaitu menjelaskan mengenai
riwayat kesehatan pada keluarga inti yang meliputi
riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-
masing anggota keluarga, perhatian terhadap
pencegahan penyakit, sumber pelayanan kesehatan yang
biasa digunakan keluarga serta pengalaman-
pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya yaitu dijelaskan
mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak
suami dan istri.
c. Data Lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
4) Sistem pendukung keluarga
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga yaitu menjelaskan mengenai
cara berkomunikasi antar anggota keluarga.
2) Struktur kekuatan keluarga yaitu kemampuan anggota
keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain
untuk merubah perilaku.
3) Struktur peran yaitu menjelaskan peran dari masing-
masing anggota keluarga baik secara formal maupun
informal.
4) Nilai atau norma keluarga yaitu menjelaskan mengenai
nilai dan norma yang dianut oleh keluarga yang
berhubungan dengaan kesehatan.
5) Fungsi keluarga :
a) Fungsi afèktif, yaitu perlu dikaji gambaran diri
anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki
dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota
keluarga lain, bagaimana kehangatan tercipta pada
anggota keluarga dan bagaimana keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai.
b) Fungsi sosialisai, yaitu perlu mengkaji bagaimana
berinteraksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh
mana anggota keluarga belajar disiplin, norma,
budaya dan perilaku.
c) Fungsi perawatan kesehatan, yaitu meenjelaskan
sejauh mana keluarga menyediakan makanan,
pakaian, perlu dukungan serta merawat anggota
keluarga yang sakit. Sejauh mana pengetahuan
keluarga mengenal sehat sakit. Kesanggupan
keluarga dalam melaksanakan perawatan kesehatan
dapat dilihat dari kemampuan keluarga dalam
melaksanakan tugas kesehatan keluarga, yaitu
mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil
keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan
perawatan kesehatan pada anggota keluarga yang
sakit, menciptakan lingkungan yang dapat
meningkatan kesehatan dan keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di
lingkungan setempat.
d) Pemenuhan tugas keluarga. Hal yang perlu dikaji
adalah sejauh mana kemampuan keluarga dalam
mengenal, mengambil keputusan dalam tindakan,
merawat anggota keluarga yang sakit, menciptakan
lingkungan yang mendukung kesehatan dan
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang
ada.
6) Stres dan koping keluarga
a) Stressor jaangka pendek dan panjang
(1) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang
dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian
dalam waktu kurang dari 5 bulan.
(2) Stressorr jangka panjang yaitu stressor yang
dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian
dalam waktu lebih dari 6 bulan.
b) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/
stressor
c) Strategi koping yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalahan.
d) Strategi adaptasi fungsional yang divunakan bila
menghadapi permasalah
e) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua
anggotaa keluarga. Metode yang digunakan pada
pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan
fisik di klinik. Harapan keluarga yang dilakukan
pada akhir pengkajian, menanyakan harapan
keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.
2. Diagnosa keperawatan
Dari pengkajian asuhan keperawatan keluarga di atas
maka diagnosa keperawatan keluarga yang mungkin muncul
adalah :
a. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif, yaitu pola
penanganan masalah kesehatan dalam keluarga tidak
memuaskan untuk memulihkan kondisi kesehatan anggota
keluarga.
b. Manajemen kesehatan tidak efektif, yaitu pola pengaturan
dan pengintegrasian penanganan masalah kesehatan ke
dalam kebiasaan hidup sehari-hari tidak memuaskan untuk
mencapai status kesehatan yang diharapkan.
c. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif, yaitu
ketidakmampuan mengidentifikasi, mengelola dan atau
menemukan bantuan untuk mempertahankan kesehatan.
d. Kesiapan peningkatan koping keluarga yaitu pola adaptasi
anggota keluarga dalam mengatasi situasi yang dialami klien
secara efektif dan menunjukkan keinginan serta kesiapan
untuk meningkatkan kesehatan keluarga dan klien.
e. Penurunan koping keluarga yaitu ketidakefektifan
dukungan, rasa nyaman, bantuan dan motivasi orang
terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang
dibutuhkan klien untuk mengelola atau mengatasi masalah
kesehatan.
3. Intervensi
N SDKI SLKI SIKI
O
1. Manajemen kesehatan Manajemen kesehatan Dukungan koping
keluarga tidak efektif keluarga keluarga
b.d kompleksitas Ekspektasi : Meningkat
program Kriteria hasil Tindakan
perawatan/pengobatan - Kemampuan Observasi :
d.d mengungkapkan menjelaskan masalah - Identifikasi respons
tidak memahami kesehatan yang emosional terhadap
masalah kesehatan dialami meningkat kondisi saat ini
yang di derita - Aktivitas keluarga - Identifikasi beban
mengatasi masalah prognosis secara
kesehatan tepat psikologis
meningkat - Identifikasi
- Tindakan untuk pemahaman
mengurangi faktor tentang keputusan
resiko meningkat perawatan setelah
- Verbalisasi kesulitan pulang
menjalankan - Identifikasi
perawatan yang kesesuaian antara
ditetapkan menurun harapan pasien,
- Gejala penyakit keluarga dan
anggota keluarga tentang kesehatan
menurun
Terapeutik :
- Dengarkan
masalah,perasaan
dan pertanyyan
keluarga
- Terima nilai-nilai
keluarga dengan
cara tidak
menghakimi
- Diskusikan rencana
medis dan
perawatan
Edukasi :
- Informasikan
kemajuan klien
secara berkala
- Informasikan
fasilitas perawatan
kesehatan yang
tersedia
Koordinasi diskusi
keluarga
Tindakan
Observasi :
- Identifikasi
gangguan
kesehatan setiap
anggota keluarga
Terapeutik :
- Ciptakan suasana
rumah yang sehat dan
mendukung
perkembangan
kepribadian anggota
keluarga
- Fasilitasi keluarga
mendiskusikan
masalah kesehatan
yang sedang di alami
- :ertahankan hubungan
timbal balik antara
keluarga dengan
fasilitas kesehatan
- Libatkan keluarga
dala mengambil
keputusan untuk
melakukan tindakan
yang tepat
- Berikan perawatan
kepada keluarga yang
sakit
2. Manajemen kesehatan Manajemen kesehatan Dukungan
tidak efektif b.d Ekspektasi :Meningkat pengambilan
kompleksitas program Kriteria hasil keputusan
perawatan/pengobatan - Melakukan tindakan Tindakan
d.d aktivitas tidur untuk mengurangi Observasi :
sehari-hari tidak faktor resiko - Identifikasi
efektif untuk meningkat responsi mengenai
memenuhi tujuan - Menegakkan masalah dan
kesehatan program pengobatan informmasi saat
meningkat pembuatan
- Aktivitas hidup keputusan
sehari-hari efektif kesehatan
memenuhi tujuan Terapeutik :
kesehatan meningkat - Fasilitasi
- Verbalisasi kesulitan mengklasifikasi
dalam menjalani nilai dan harapan
program yang membantu
perawatan/pengobata membuat pilihan
n - Diskusikan
kelebihan dan
kekurangan dari
setiap solusi
- Fasilitasi melihat
situasi sesuai
realistik
- Motivasi
mengungkapkan
tujuan perawatan
yang diterapkan
Edukasi :
- Informasikan
alternatif solusi
secara jelas
- Brikan informasi
yang diberikan
pasien
Edukasi kesehatan
Tindakan
Observasi :
- Identifikasi
kesiapan dan
kemampuan
menerima
informasi
- Identifikasi faktor-
faktor yang
meningkatkan dan
menurunkan
motivasi perilaku
hidup bersih dan
sehat
Terapeutik :
- Sediakan materi
dan media
pendidikan
kesehatan
- Berikan
kesempatan untuk
bertanya
Edukasi :
- Jelaskan faktor
resiko yang dapat
mempengaruhi
faktor kesehatan
- Anjurkan perilaku
hidup bersih dan
sehat
3.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. IDENTITAS UMUM KELUARGA
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. F
Umur : 49 Tahun
Agama : Kristen
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Afd
2. Komposisi Keluarga
N Nama L/P Umur Hub. Pekerjaa Pendidikan
O Keluarga n
1. Tn. F L 49 Suami K. Swasta SD
2. Ny. O P Tahun Istri - SD
3. An. H L 44 Anak
4. An. Y L Tahun Anak SMK
5. An. A P 26 Anak - Kuliah
6. An. T L Tahun Anak - SMA
24
Tahun
22
Tahun
20
Tahun
3. Genogram
X X
X X
X X
Gambar 1. Genogram
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Kepala Keluarga Tn. F
: Tinggal serumah
X : Meninggal
4. Type Keluarga
a. Jenis type keluarga
Type keluarga Tn. F adalah type keluarga inti yang terdiri dari suami,
istri dan anak
b. Masalah yang terjadi dengan type tersebut
Tn. F mengatakan tidak ada masalah dengan type keluarganha tersebut
5. Suku Bangsa
a. Asal suku bangsa
Tn. F mengatakan suku yang dianut yaitu Nias atau suku Bangsa
Indonesia.
b. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan
Tn. F mengatakan kebudayaan yang dianut tidak bertentangan dengan
masalah kesehatan, Tn. F mengatakan bahasa yang di gunakan sehari-
hari adalah bahasa Indonesia jika sedang bersama anaknya, Tn .F
mengatakan jika bersama tetangga menggunakan bahasa Nias.
4. An. Y 24 th 55 kg Lengkap
5. An. A 22 th 43 kg Lengkap
6. An. T 20 th 47 kg Lengkap
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karateristik Rumah
a. Luas rumah
Tn. F mengatakan luas rumah sekitar >10m, dengan berlantaikan
semen.
b. Type rumah
Tn. F mengatakan bahwa type rumahnya adalah type setangah beton.
c. Kepemilikan
Tn. F mengatakan bahwa rumah yang ditempati sekarang adalah rumah
yang ditempati hanya sementara karena Tn. F kerja di temppat dia
tinggal
d. Jumlah dan ratio kamar/ruangan
Tn. F mengatakan ada 3 buah kamar, 1 ruang tamu dan 1 untuk dapur.
e. Ventilasi/jendela
Tn. F mengatakan rumahnya memiliki ventilasi atau jendela
f. Pemanfaatan ruangan
Tn. F mengatakan
g. Septic tank/
Tn. F mengatakan bahwa tidak memiliki septic tank
h. Sumber air minum
Tn. F menagatkan bahwa sumber air minum Tn. F adalah sumur, karna
rata-rata warga di sekitar tempat tinggal Tn. F menggunakan sumur.
i. Kamar mandi/WC
Tn. F mengatakan bahwa rumah yang ditempati saat ini memiliki
kamar mandi atau WC yang terletak di dalam rumah.
j. Sampah
Tn. F mengatakan bahwa sampah yang berserakan di sekitar rumah
kadang di bakar ataupun di timbun.
k. Kebersihan lingkungan
Tn. F mengatakan bahwa lingkungannya bersih kerena setiap pagi
istrinya memberihkan halaman rumah dan setiap hari kamis warga
setempat melakukan gontong royong.
l. Denah rumah
Dapur Kamar
mandi
U
Kamar
Kamar
Gambar 2. Denah rumah
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola/cara Komunikasi Keluarga
Tn. F mengatakan cara komunikasi anggota keluarga menggunakan bahasa
indonesia dalam komunikasi sehari-hari dan mendapat informasi kesehatan
dari petugas kesehatan atau televisi.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Tn. F mengatakan menderita penyakit hipertensi , anggota keluarganya
dalam keadaan sehat.
3. Struktur Peran (peran masing-masing anggota keluarga)
Formal :
Tn. F seebagai kepala keluarga, Ny. O sebagai istri, An. H, An. Y, An. A
dan An. T sebagai anak.
Informal :
Tn. F dibantu anaknya jaga dalam mencari nafkah
4. Nilai dan Norma Kleuarga
Keluarga percaya bahwa hidup sudah ada yang mengatur, demikian pula
dengan sehat dan sakit. Keluarga juga percaya setiap sakit ada obatnya, bila
ada anggota keluarga yang sakit di bawa ke RS atau petugas kesehatan.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Hubungan dengan anggota keluarga baik, mendukung bila ada keluarga ya
g sakit dibawa ke RS atau petugas kesehatan terdekat. Keluarga saling
mensuport satu sama yang lain.
2. Fungsi Sosialisasi
a. Kerukunan hidup dalam keluarga
Setiap hari keluarga hidup dengan rukun, anak selalu patuh dengan
perintah orang tua taua larangan orang tua.
b. Interaksi dan hubungan dalam keluarga
Interaksi dalam keluarga sangan baik, hubungan anak, ayah dan ibu
berjalan dengan baik.
c. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan
Tn. F sebagai kepala keluarga yang dominan mengambil keputusan
dalam keluarga, dan setiap keputusan Tn. F anak dan istrinya selalu
mendukung.
d. Kegiatan keluarga waktu senggang
Keluarga memanfaatkan waktu senggang dengan menonton televisi
atau kadang-kadang keluarga bercerita tentang hari-hari yang telah
mereka lalui
e. Partisipasi dalam kegiatan social
Anggota keluarga selalu berpatisipasi dalam kegiatan social di
lingkungan masyarakat.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Penyediaan makanan selalu di masak terdiri dari nasi lauk pauk dan
sayuran dengan frekuensi 3 kali sehari dan bila ada naggota keluarga yang
sakit kelaurga merawat dan mengantar ke RS atau petugas kesehatan
terdekat. Dalam merawat Tn. F masih memberikan makanan yang sama
dengan anggota keluarga yang lainnya.
4. Fungsi Reproduksi
a. Perencanaan jumlah anak
Tn. F menagatkan tidak akan menambah anak kerena anak-anaknya
sudah besar dan dia merasa susdah tua, Tn. F hanya menunggu cucu
dari anaknya saja.
b. Aseptor
Tn. F mengatakan bahwa istrinya menggunakan KB yang berupa pil.
5. Funsi Ekonomi
a. Upaya pemenuhan sandang pangan
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan yang cukup
b. Pemanfaatan sumber di masyarakat
Tn. F menagakan memanfaat suber daya yang ada di masyarakat
berupa sayuran yang ditanam.
I. PEMERIKSAAN FISIK
Tekanan Darah : 140/85
mmHg Nadi : 85 x/m
Suhu : 370C
Respirasi : 20 x/m
Berat badan : 55 kg
Tinggi badan : 160 cm
Hasil pemeriksaan laboratorium(cholesterol) : 200 mg/dl
Kepala :
simetris, berambut bersih berwarna putih, muka tidak pucat
Mata :
konjungtivitis merah muda, sklera putih terdapat gambaran tipis pembuluh
darah.
Hidung :
lubang hidung normal simetris, pernafasan vesikuler.
Mulut: bibir tidak kering, tidak ada stomatitis
Telinga: pendengaran masih normal tidak ada keluar cairan dari telinga
Leher: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan vena jugularis
Dada: simetris, tidak ada tarikan intercostae vokal feminus dada kanan dan
kiri sama, terdengar suara sonor pada semua lapanag paru, suara jantung
pekak, suara nafas vesikuler
Perut: simetris, tidak tampak adanya benjolan, terdengar suara tympani,
tidak ada nyeri tekan.
Extremitas: tidak ada oedema, masih dapat gerak aktif.
Eliminasi: BAB biasanya 1 kali sehari, BAK 4-5 kali sehari.
J. ANALISA DATA
No Data Subyektif Masalah Penyebab
1. DS : Manajemen Ketidakmampuan
- Keluarga mengatakan kesehatan keluarga merawat
kurang memahami cara keluarga dalam mengenal
merawat. tidak efektif masalah anggota
- Keluarga mengatakan keluarga dengan
makanan Tn”R” sama hipertensi
dengan keluarga yang lain
- Pola tidur Tn”R” tidak
sesuai dan kurang dari
kebutuhan
- Tn “R” mengatakan
khawatir tensinya semakin
tinggi dan stroke semakin
parah
- Keluarga kurang memahami
cara mengenal masalah Tn
“R” yang khawatir tensinya
akan bertambah tinggi
DO :
Keluarga tampak bingung
dengan penyakit yang diderita
Tn.R
TD : 140/85 mmHg
N : 85 x/mnt
RR : 20 x/mnt
K. SKORSING
1. Diagnosis Keperawatan
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat dalam mengenal masalah anggota
keluarga dengan hipertensi.
a. Diagnosis Keperawatan
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat dalam mengenal masalah anggota
keluarga dengan hipertensi.
Skoring data :
Tabel 4. Skoring data
bot
1 Sifat masalah Rasa takut menyebabkan
keadaan 3 1 3/3 x1= peningkatan TD yang dapat
masalah 1 memperburuk keadaan
2 Kemungkinan Pemberian penjelasan yang
masalah dapat 1 2 1/2 x2=1 tepat dapat membantu
diubah sebagian menurunkan rasa takut
3 Potensial Penjelasan dapat membantu
masalah untuk 2 1 2/3x1=0. mengurangi rasa takut
dicegah cukup 6
4 Menonjolnya Keluarga menyadari
masalah- 1 1 1/2x1=0. dengan mematuhi diet yang
masalah tidak 5 dianjurkan dapat
perlu ditangani mengrangi rasa khawatir
Tn”R”
Jumlah 3.1
L. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Prioritas Masalah
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat dalam mengenal masalah anggota keluarga
dengan hipertensi.
M. INTERVENSI KEPERAWATAN
N. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Dx Keperawatan Implementasi Catatan Perkembangan
1 Manajemen kesehatan Senin, 2 Juli 2018
keluarga tidak efektif Pukul 08.00 WIB
berhubungan dengan
S : Keluarga mengatakan sudah memahami tentang cara
ketidakmampuan 1. Menganjurkan pada keluarga
merawat keluarga dengan hipertensi dengan
keluarga merawat dalam memerikasakan Tn. R setiap minggu dan
memperhatikan diet, pola tidur dan kontrol secara
mengenal masalah minum obat secara teratur.
teratur
anggota keluarga dengan 2. Memberikan penjelasan pada keluarga
O : Keluarga dapat mengungkapkan kembali cara
hipertensi tentang diet yang sesuai dengan
merawat keluarga hipertensi dengan memperhatikan
hipertensi pada makanan yang diberikan
diet, pola tidur dan kontrol teratur
Tn. R harus benar-benar rendah garam,
Makanan yang disajikan untuk Tn. R sama dengan
mengurangi makanan berlemak
anggota keluarga yang lain
3. Menganjurkan pada keluarga untuk
A : Tujuan tercapai sebagian
mengatur pola tidur pada siang hari
P : Lanjutkan Intervensi
sebaiknya digunakan untuk istirahat
Ni Nyoman P.
Ni Nyoman P.
Sambungan Tabel 6. Catatan Perkembangan
Ni Nyoman P.