STRATEGI REPORTASE
produk dari jurnalistik 70% adalah wawancara.
wawancara adalah alat untu mendapatkan informasi, konfirmasi, alat untuk jalan
menemukan jalan menuju lembaga
misal:wawancara dekanat, ada orang keprcayaan dari dekanat yang bisa ditemui.
kemunculan opini narasumber bukan tujuan utama wawancara investigasi:
narasumber boleh beropini, jangan diambil, tapi ambil faktanya.
wawancara dilakukan untuk memverifikasi,
misal : menjumpai staf dekanat ada dugaan korupsi lahan parkir di kampus,
verifikasi harus dilakukan apakah benar dia staf dekanat.
tidak seleluasa wawancara topik non-investigasi. harus ada persiapan lebih,
misal ketika menemukan narasumber yang begitu menyimpan rapat informasi yang dia
miliki.
1.harus tahu siapa yag dijumpai, (nama, hobi, jabatan, dulu dinasnya dimana)
2.harus riset, syarat mutlak sebelum wawancara
misal mau wawancara tentang pelanggaran tsunami selat sunda, maka pelajari dulu
tsunami selat sunda.
dengan riset jika kita ingin mewawancarai korupsi di teluk jakarta, narasumber bisa
nyaman dengan kita, kita bisa tahu bagaimana keadaan yang sebenarnya.
3.siapkan daftar pertanyaan
untuk bisa mengukur apa yang kita butuhkan,
dalam wawancara panjang jangan lupa menyiapkan daftar pertanyaan. jangan lupa
gunakan perekam
tips:jangan buru-buru gunakan alat perekam, ajak ngobrol santai. jangan buat dia
merasa ter-intimidasi(khusus wawancara investigasi)
jenis :
wawancara doorstop, langsung tembak langsung
wawancara panjang, yang biasa digunakan di wawancara investigasi.
tekniknya: eksplorasi, caranya buat dia nyaman, jangan pernah mempermalukan
narasumber anda, karena tujuannya untuk kepentingan publik (mendapatkan informasi
yang sebenarnya untuk publik)
konfrontasi=verifikasi.
konfirmasi, langsung terbuka. dilakukan di ujung,
tips wawancara ekplorasi dan konfirmasi
1.bergantung kepada narasumber, jika waktuya cukup 15-20 menit awal lakukan untuk
relaksasi.
narasumber adalah bintang utama, maka; bersikap ramah, rileks, buat iklim
kerjasama, jika sudah tergagap maka alihkan dengan cerita lain, jangan mendebat
wawancara ini dilakukan oleh dua orang: devil advocate (yang selalu curiga,
menuduh). pengatur ritme
penting: jangan salah membuka wawancara, karena bisa membunuh suasana.
jauhi: apa kesan-kesan anda? bagaimana perasaan anda? ada pesan-pesan yang hendak
anda sampaikan?
momentum : ketika dia tergagap, bosan, sudah panas, "kapan pertanyaan yang tidak
bisa dibantah oleh narasumber". tekniknya ketika dia menghela nafas siapkan
pertanyaan lagi. ajukan pertanyaan mahkota.
metode: ketika ingin mengklonfontir pertanyaan jangan gunakan "katanya" tapi
langsung to the point.
ingat!jika ada informasi yang salah disampaikan narasumber jangan sungkan untuk
membenarkannya.
narasumber sekarang juga melakukan riset, sehingga riset menjadi sangat penting.
liputan investigasi 50% wawancara, dengan teknik yang bermacam-macam, dan buat dia
untuk merasa nyaman.
*kita akan mendapatkan data yang lebih berharga, lebih detail ketika sebelum
wawancara kita mencari dulu informasi terkait topik yang akan kita tanyakan.
yang di riset : berkaitan dengan individunya (wajahnya), berkaitan dengan topik,
*dalam liputan investigasi hindari waktu-waktu singkat. untuk melengkapi
informasinya gunakan orang yang berada dilapis dibawahnya.
moses_merah@yahoo.com
081287165755