3. Kelainan mekanis
a. Intracardiac
i. Penyakit valvular obstruktif
ii. Penyakit valvular regurgitant
iii. Intracardiac shunts
iv. Abnormalitas congenital lainnya
b. Extracardiac
i. Obstructive (coarctation, supravalvular aortic stenosis)
ii. Left-to-right shunting (Patent ductus arteriosus)
Penyebab
● Manifestasi utama dari HFrEF dan HFpEF adalah dispnea dan kelelahan, yang
membawa pada intoleransi pada olahraga, atau kelebihan cairan, yang bisa
menyebabkan edema perifer dan kongesti paru.
● Kongesti sistemik berhubungan dengan beberapa tanda dan gejala. Distensi vena
jugularis (DVJ) adalah tanda yang paling sederhana dari kelebihan cairan.
● Edema perifer merupakan temuan utama pada gagal jantung.
● Pasien dengan HFrEF dapat menunjukkan tanda dan gejala berupa kadar CO
rendah saja atau sebagai tambahan dari kelebihan volume.
Prognosis
Gagal Jantung
Prognosis
Gagal jantung merupakan kondisi medis yang serius yang sering diasosiasikan
dengan tingkat mortalitas yang tinggi. Tingkat mortalitas pada tahun pertama
dan kelima setelah mengalami gagal jantung adalah 22% dan 43%. Tingkat
mortalitas tertinggi terdapat pada pasien dengan kelas NYHA (New York Heart
Association Functional Classification) tingkat lanjut. Untuk daftar tingkatan
penyakit gagal jantung ini akan dilampirkan dibawah. Selain hal ini gagal jantung
yang berhubungan dengan Myocardial Infarction memiliki tingkat mortalitas
sebesar 30-40%. Gagal jantung yang berhubungan dengan disfungsi sistolik
memiliki tingkat mortalitas 50% selama 5 tahun. Pasien yang mengalami gagal
jantung dalam kategori apapun memerlukan check up rutin dari tahun ke tahun
(Malik, 2021).
NYHA
Klasifikasi NYHA terkait gagal jantung :
●Kelas 1 : gagal jantung tidak menyebabkan terbatasnya aktivitas fisik; aktivitas fisik
biasa tidak memicu gejala.
●Kelas 2 : gagal jantung menyebabkan sedikit limitasi dilakukannya aktivitas fisik;
Pasien merasa nyaman saat beristirahat namun, aktivitas fisik biasa dapat memicu
gejala.
●Kelas 3 : gagal jantung menyebabkan limitasi signifikan pada kemampuan pasien
melakukan aktivitas fisik; pasien merasa nyaman saat beristirahat namun, sedikit
saja aktivitas mampu memicu gejala gagal jantung.
●Kelas 4 : gagal jantung menyebabkan pasien tidak bisa beraktivitas fisik tanpa
merasakan gejala bahkan saat beristirahat (Inamdar, 2016).
ACC/AHA