Nama:
Angesti Larasati/198114055
Antonius Iswara Adi/198114056
C. Andika Wisan D./198114057
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
Kasus klinis 6a
Dihadapkan seorang wanita, 45 tahun dengan diagnosis Penyakit Graves. Riwayat penyakit
sekarang : pasien sering mengalami berdebar-debar sejak 1 tahun terakhir. Berat badan makin
turun kira-kira 10 kg sejak 6 bulan terakhir, meskipun sering makan. Pasien juga mengeluh
mudah merasa lelah , mudah berkeringat dan sesak jika beraktivitas. Pasien sering tidak tahan
terhadap cuaca panas.
Pertanyaan :
1. Untuk menegakan diagnosis penyakit graves bisa berdasarkan laboratorium atau
menghitung indeks Wayne. Berikan penjelasan untuk gambaran laboratorium yang
dapat ditemukan pada keadaan ini! Serta jelaskan indeks Wayne !
Jawab:
Identitas Pasien:
Nama :-
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : wanita
Indeks wayne untuk diagnosis hipertiroid berdasarkan gejala dan keluhan pada pasien,
mengingat masih terdapat keterbatasan pemeriksaan lengkap lebih lanjut. Rentang
skor pada indek wayne adalah +45 hingga – 25. Jika skor >+19 maka dapat
didiagnosis hipertiroid toxic. Apabila nilai kurang dari 11, didiagnosis euthiroid. Pada
kondisi skoring 11 hingga 19 termasuk kondisi equivocal (Srikandi, 2020). Berikut
merupakan tabel pada indeks wayne:
(Kalra, 2011)
BB : 78 kg, TB : 170 cm, TD 150/90 mmHg, suhu: 37,5 derajat C, nadi :88x/menit
Pemeriksaan Darah :
Golongan darah : O
Hb : 13,5g/dl (12-16)
Hmt : 39 (36-48)
Lekosit : 16.000/mmk ( 4.000-11.000)
Netrofil : 75% (40-70)
Limfosit : 20% (20-40)
Eosinofil : 1 % (1-5)
Monosit : 4 % (2-8)
Trombosit : 420.000/mmk ( 150.000-450.000)
Hb A1C : 8,6%
Glukosa darah sewaktu : 310 mg/dl ( 70-140)
Kolesterol Total : 220 mg/dl ( 0-200)
HDL : 30 mg/dl ( >50)
LDL : 155mg/dl (<130)
Trigliserida : 200mg/dl ( < 200)
Pertanyaan:
1. Analisislah kasus ini, identifikasi permasalahan apa saja yang dialami pasien
berdasarkan data yang ada? Jelaskan berdasarkan patofisiologi yang mendasari
penyakit ini!
Jawab:
Identitas Pasien:
Nama :-
Umur : 56 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
5. Infeksi
Infeksi ini kemungkinan
disebabkan oleh luka tak
kunjung sembuh yang dialami
pasien. Luka ini memicu
elevasi neutrofil dan leukosit
serta mengingat pasien ini
diabetes maka diperlukan suatu
upaya dalam menggumpalkan
serta menutup luka tersebut
dikarenakan apabila dibiarkan
terbuka akan meningkatkan
terjadi infeksi berlanjut.
Meskipun demikian, Hal ini
tidak menutup kemungkinan
terdapat sumber lain dari
patogen penyebab infeksi pada
pasien.
6. Dyslipidemia
Defisiensi ataupun resistensi
insulin mengaktivasi hormon
intramolekuler yang sensitif
terhadap lipase. Hal ini
meningkatkan pelepasan
non-esterified fatty acids
(NEFA) dari trigliserida yang
disimpan dalam jaringan
adiposa. NEFA dalam jumlah
tinggi memicu peningkatan
produksi trigliserida hepar.
Peningkatan sintesis ini
berhubungan dengan
peningkatan sekresi
apolipoprotein B.
Selain itu efek inhibisi normal
dari insulin pada produksi
apolipoprotein B hepar dan
sekresi trigliserida VLDL
hilang sehingga VLDL yang
disekresikan semakin besar
dan kaya akan trigliserida.
Kecenderungan terjadinya
hipertrigliseridemia semakin
tampak pada reduksi
katabolisme VLDL.
Lipoprotein lipase pada
endetelium vaskular biasanya
menentukan laju pembuangan
trigliserida dari sirkulasi.
lipoprotein ini dapat
mengalami down regulation
pada keadaan resisten atau
defisiensi insulin. Reduksi ini
berkontribusi pula pada
postprandial lipemia
(Schofield, 2016).