Anda di halaman 1dari 2

A.

Hukum Barat
 Pasal 14 huruf (g) berbunyi “dalam mengatur dan mengelola Sumber Daya Air
Pemerintah daerah provinsi berwenang : mengatur, menetapkan, dan
memberi izin penggunaan Sumber Daya Air untuk kebutuhan bukan usaha
dan izin penggunaan Sumber Daya Air untuk kebutuhan usaha pada lokasi
tertentu di Wilayah Sungai lintas kabupaten/kota;”
 Pasal 17 huruf (a) berbunyi “pemerintah desa atau yang disebut dengan nama
lain memiliki tugas meliputi : membantu Pemerintah Pusat dan/ atau
Pemerintah Daerah dalam mengelola Sumber Daya Air di wilayah desa
berdasarkan asas kemanfaatan umum dan denganmemperhatikan kepentingan
desa lain;”
 Pasal 18 berbunyi “ Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 dan Pasal 11 Pemerintah Pusat menyelenggarakan
sendiri atau dapat melimpahkan sebagian kewenangannya kepada
perangkat pemerintah pusat atau wakil pemerintahpusat di daerah atau dapat
menugaskannya kepada pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.”
 Pasal 20 berbunyi “dalam hal pemerintah provinsi dan/atau Pemerintah
Daerah kabupaten/ kota belum dapat melaksanakan sebagian tugas dan
wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 sampai Pasal 16 ,
pemerintah daerah provinsi dan/atau pemerintah Kabupaten/Kota dapat
menyerahkannya kepada pemerintah di atasnya sesuai dengan ketentun
peraturan perundang-undangan.”
 Pasal 26 ayat (2) berbunyi “ Konservasi Sumber Daya Air yang berada di
dalam kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, kawasan hutan, dan
kawasan pantai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan”

Pasal di atas dapat dikategorikan terpengaruh oleh hukum barat karena dalam
pasal-pasal tersebut terdapat beberapa aspek yang masuk ke dalam ranah hukum
administrasi. Beberapa aspek tersebut meliputi adanya ketentuan pelaksanaan
otonomi daerah dimana pemerintah pusat melimpahkan wewenang terhadap
pemerintah daerah dan/atau pemerintah di bawahnya ( Desentralisasi), adanya
penjabaran wewenang pemerintah daerah, serta adanya tinjauan asas-asas
pemerintahan yang baik berupa larangan penyalahgunaan wewenang dan asas
penyelenggaraan kepentingan umum.

B. Hukum Adat
 Pasal 15 huruf (h) berbunyi “. Mengupayakan penyediaan air untuk pemenuha
pertanian rakyat, kegiatan bukan usaha, dan/ atau kegiatan usaha pada
wilayah sungai dalam satu kabupaten/kota.”
 Pasal 16 huruf (a) berbunyi “. menetapkan kebijakan Pengelolaan Sumber
Daya Air di wilayahnya berdasarkan kebijakan nasional Sumber Daya Air dan
kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Air provinsi dengan memperhatikan
kepentingan kabupaten/kota sekitarnya”
 Pasal 21 ayat (2) Sumber Daya Air dikelola secara terpadu, berkelanjutan,
dan berwawasan lingkungan.”
 Pasal 22 ayat (2) huruf (d) berbunyi “ kekhasan dan aspirasi daerah dan
masyarakat sekitar dengan melibatkan para pemangku kepentingan terkait.”
 Pasal 23 ayat (1) berbunyi “Pengelolaan Sumber Daya Air dilakukan secara
menyeluruh, terpadu, dan berwawasan lingkungan hidup dengan tujuan
untuk mewujudkan kemanfaatan Air yang berkelanjutan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.”

Dari beberapa bunyi pasal di atas dapat dikatakan bahwa dalam pasal tersebut
mengandung unsur hukum adat. Hal ini dilihat dari adanya kalimat-kalimat yang
merujuk pada ciri-ciri kehidupan masyarakat hukum adat, seperti mata
pencaharian masyarakat adat yang mayoritas sebagai petani, memiliki sikap
solidaritas dan kegotong-royongan yang tinggi, selain itu mereka juga menganut
suatu faham bahwa tanah itu adalah milik Tuhan sehingga harus dijagadengan
sedemikian rupa, ditambah lagi dengan adanya tradisi untuktidakmenjual seluruh
hasil panen guna pemenuhan kebutuhan selanjutnya.

C. Hukum Islam
 Pasal 19 huruf (f) berbunyi “tidak semata-mata berorientasi untuk
mengejar keuntungan.”
 Pasal 24 ayat (4) berbunyi “Pelindungan dan pelestarian Sumber Air
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a ditujukan untuk melindungi dan
melestarikan Sumber Air beserta lingkungan keberadaannya terhadap
kerusakan atau gangguan yang disebabkan oleh daya alam dan yang
disebabkan oleh tindakan manusia.”
 Pasal 25 huruf (d) berbunyi “Setiap Orang dilarang melakukan kegiatan yang
mengakibatkan: pencemaran air.”

Bahwa dalam prinsip hukum islam yang kedua yakni keadilan (Al-Adl)
mengatakan bahwa keadilan dalam hukum islam meliputiberbagai aspek diantara
nya adalah antar manusia dengan tuhan; antara manusia dengan manusia; dan
hubungan manusia dengan lingkungan. Oleh karena itu secara tidak langsung
maka bunyi pasal tersebut selaras dengan salah satu pinsip hukum islam yaitu
individu dilarang untung merusak sumber daya alam dan melakukan pencemaran .

Anda mungkin juga menyukai